Disusun oleh:
3. Suparmin 1119170
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya serta inayahnya kepada kita sehingga makalah ini bisa
terselesaikan dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada
nabi agung Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan syafa’atnya di hari
kiamat nanti amin ya robbal alamin.
Terselesaikannya makalah ini karena kerja keras dari kami, tapi sebelumya
saya mohon maaf jika dalam makalah ini ada banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini baik kesalahan dalam pengetikan maupun kesalahan
yang lain, seperti kekurangan referensi sehingga kurangnya pengetahuan dalam
pengembangan pembahasan materi di dalam makalah ini. Tak lupa saya ucapkan
terima kasih pada bapak Zainul Arifin,M.S.I. yang telah membimbing kami dalam
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terlepas
dari itu saya memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini.akhir kata kami mohon ma’af apabila bnyak
kesalahan dalam penulisan. Semoga Allah memberi ridho untuk kita semua amin.
penulis
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya, Islam hanyalah agama suku di Jazirah Arab, yaitu suku
Quraish. Islam adalah sebuah agama terbesar di dunia yang lahir di tengah jazirah
kejahiliayaan dan sanggup berkembang ke penjuru dunia.
Namun lambat tetapi pasti Islam berkembang melintasi dimensi kesukuan dan
terus berkembang hingga keberbagai wilayah di dunia. Hanya dalam waktu 23 tahun
Islam dapat berkembang keseluruh jazirah Arab dan kemudian melintasi daratan dan
lautan ke Afrika Utara, melalui selat Gibraltar ke Eropa dan terus berkembang ke
wilayah Timur, anak benua India dan terus bergerak kewilayah Timur hingga ke Asia
Tenggara, Tengah dan bahkan Cina.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH ARAB PRA ISLAM
a. Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab
Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang
pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di
Yaman.
3
bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin
dan Sulaiman dan kabilah Tamim.
Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini
disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang
luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia
Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan
hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bias untuk memenuhi daratan berbatu dan
padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi
tiga kawasan:
a. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini
membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman.
b. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di
tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim
sedang.
c. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari
gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan.
d. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur
Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut
Hindia.
e. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab.
Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah,
Oman dan Bahrain.
4
hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga
masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan.1
a. Kondisi Politik
1 Fuad, Ah. Zakki. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya : Indograpic Printing.2016. Hlm. 6-7.
5
Kekuasaan yang berlaku saat itu adalah sistem diktator. Banyak hak
yang terabaikan. Rakyat bisa diumpamakan sebagai ladang yang harus
mendatangkan hasil dan memberikan pendapatan bagi pemerintah. Lalu para
pemimpin menggunakan kekayaan itu untuk foya-foya mengumbar syahwat,
bersenang-senang, memenuhi kesenangan dan kesewenangannya. Sedangkan
rakyat dengan kebutaan semakin terpuruk dan dilingkupi kezhaliman dari
segala sisi. Rakyat hanya bisa merintih dan mengeluh, ditekan dan
mendapatkan penyiksaan dengan sikap harus diam, tanpa mengadakan
perlawanan sedikitpun.
b. Kondisi Masyarakat
2
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm. 9-10.
6
dibicarakan kaum wanita, karena jika seorang wanita menghendaki, maka dia
bisa mengumpulkan beberapa kabilah untuk suatu perdamaian, dan jika
wanita itu mau, maka dia bisa menyulutkan api peperangan dan pertempuran
di antara mereka. Sekalipun begitu, seorang laki-laki tetap dianggap sebagai
pemimpin di tengah keluarga, yang tidak boleh dibantah dan setiap
perkataannya harus dituruti. Hubungan laki-laki dan wanita harus melalui
persetujuan wali wanita.Begitulah gambaran secara ringkas kelas masyarakat
bangsawan, sedangkan kelas masyarakat lainnya beraneka ragam dan
mempunyai kebebasan hubungan antara laki-laki dan wanita.
7
4. Laki-laki dan wanita bisa saling berhimpun dalam berbagai medan
peperangan. Untuk pihak yang menang, bisa menawan wanita dari pihak
yang kalah dan menghalalkannya menurut kemauannya.
9
memenuhi kebutuhan, dengan penuh keyakinan bahwa berhala-berhala itu
bisa memberikan syafaat di sisi Allah dan mewujudkan apa yang mereka
kehendaki.
Semua gambaran agama dan kebiasaan ini adalah syirik dan penyembahan
terhadap berhala menjadi kegiatan sehari-hari, keyakinan terhadap khayalan dan
10
khurafat selalu menyelimuti kehidupan mereka. Begitulah agama dan kebiasaan
mayoritas bangsa Arab masa itu. Sementara sebelum itu sudah ada agama Yahudi,
Masehi, Majusi, dan Shabi’ah yang masuk ke dalam masyarakat Arab, tetapi itu
hanya sebagian kecil dianut oleh penduduk Arab, karena kemusyrikan dan
penyesatan aqidah terlalu berkembang pesat.
Itulah agama-agama dan tradisi yang ada pada saat detik-detik kedatangan
Islam. Namun agama-agama itu sudah banyak disusupi penyimpangan dan hal-hal
yang merusak. Orang-orang musyrik yang mengaku pada agama Ibrahim, justru
keadaannya jauh sama sekali dari perintah dan larangan syari’at Ibrahim. Mereka
mengabaikan tuntunan-tuntunan tentang akhlak yang mulia. Kedurhakaan mereka
tak terhitung banyaknya, dan seiring dengan perjalanan waktu, mereka berubah
menjadi para paganis (penyembah berhala), dengan tradisi dan kebiasaan yang
menggambarkan berbagai macam khurafat dalam kehidupan agama, kemudian
mengimbas ke kehidupan sosial, politik dan agama.
11
Bangsa Arab pada masa itu, keadaan para pemeluk dan masyarakatnya sama
dengan keadaan orang-orang Musyrik. Musyrik hati, kepercayaan, tradisi dan
kebiasaan mereka hampir serupa.4
Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu
telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang
terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah,
bertepatan dengan tahun Gajah.Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau
ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada
usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul
Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan
selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan
karismatiknya di kalangan kaum Quraish.
4
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm. 12-14.
12
wahyu. Perjalanan kenabian dan kerasulan Muhammad yang membawa risalah dan
kebahagiaan seluruh umat manusia ternyata tidak selamanya mulus, terutama di
awal kenabiannya di Makkah. Orang Makkah begitu benci kepada Beliau dan
pengikutny, mereka beranggapan bahwa Muhammad itu berbahaya, karena telah
menghancurkan pranata kebanaran yang telah mereka bangun dan tradisikan.
Karena itu pula misi Nabi di Makkah dalam penyebaran ajarannya, sambutan
masyarakat tidak sehangat masyarakat Madinah. Dengan demikian, Muhammad
baru dapat dikatakan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan ketika berada
di Madinah. Karena itu fungsi Muhammad sebagai kepala agama dan kepala
pemerintahan baru bisa dijalani ketika Nabi berada di Madinah. Masyarakat
Madinah memerlukan orang yang bisa menjembatani konflik berkepanjangan antar
etnis dan Nabi sebagai dewa penolong saat itu.
Nabi Muhammad SAW mendapat berbagai macam perintah dalam firman Allah
dalam surat al muddatsir ayat 1-7 :
13
ِ
الر ْج َز َ َ﴾ َو ثِيَ اب٣﴿ ك فَ كَ بِّ ْر
ُّ ﴾ َو٤﴿ ك فَطَهِّ ْر َ َّ﴾ َو َرب٢﴿ ﴾ قُمْ فَ أَنْ ذ ْر١﴿ يَا أَيُّ هَ ا ا لْ مُ دَّ ثِّ ُر
ِ
َ ِّ﴾ َو ل َرب٦﴿ س تَ ْك ثِ ُر
﴾٧﴿ ْك فَ اصْ ِب ْ َ﴾ َو ََل َتَْنُ ْن ت٥﴿ اه جُ ْر
ْ َف
Artinya:
“Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Rabbmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak, dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah” (Al-Muddatstsir :
1-7).
Masa dakwah Rasulullah SAW dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu:
5
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm.15-16.
14
a. Periode atau fase Mekkah, berjalan kira-kira selama tiga belas tahun.
1. Fase Mekkah
15
Mereka adalah istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti
Khuwailid,pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu
Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan
sahabat karib beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abu Bakar yang dikenal
kaumnya sebagai seorang laki-laki yang lemah lembut, pengasih dan ramah,
dan memiliki akhlak yang mulia bersemangat membantu Rasul mendakwahkan
Islam. Berkat seruannya, ada beberapaorang yang masuk Islam, yaitu :
Ada juga lainnya yang termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam, yaitu :
16
sembunyi dan perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk
sekelompok orang-orang mukmin yang senantiasa menguatkan hubungan
persaudaraan dan saling bahu-membahu. Penyampaian dakwah terus
dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah SAW
menampakkan dakwah kepada kaumnya. Menjelaskan kebatilan mereka dan
menyerang berhala-berhala sesembahan mereka.
Setelah Nabi SAW merasa yakin terhadap dukungan dan janji Abu
Thalib untuk melindunginya dalam menyampaikan wahyu Allah,maka suatu
hari beliau berdiri di atas Shafa, lalu berseru: “Wahai semua orang!” maka
semua orang berkumpul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak
mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari
akhirat.Dari yang hadir disitu, Abu Lahab angkat bicara :
17
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.”(QS. Al-Hijr (15): 94)
18
- Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan. Hal ini mereka
maksudkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosi
kekuatan mental mereka.
6
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm.16-20.
19
sekelompok sahabat hijrah yang pertama kali ke Habasyah, terdiri dari dua
belas orang laki-laki dan empat orang wanita, yang dipimpin Utsman bin
Affan.
- Suwaid bin Shamit, seorang penyair yang cerdas dari penduduk Yatsrib,
yang juga di juluki Al-Kamil oleh kaumnya.
20
- Iyas bin Mu’adz, seorang pemuda belia dari Yatsrib.
- Thufail bin Amr Ad-Dausy, seorang Penyair cerdas dan pemimpin Kabilah
Daus
2. Fase Madinah
Pada suatu ketika Jibril turun kepada beliau membawa wahyu dari Allah,
seraya mengabarkan persekongkolan Quraisy yang hendak membunuh Rasulullah
dan bahwa Allah telah mengizinkan beliau untuk pergi serta menetapkan waktu
hijrah. Singkat cerita, setelah beliau dan rombongan memasuki Madinah, beliau
7
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016.
Hlm.20-21.
21
disambut penduduk Madinah dengan gembira dari kalangan Anshar. Mereka
berharap agar Rasulullah singgah di rumah-rumah mereka.8
8
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm.22
22
melainkan harus merupakan tindakan nyata yang mempertautkan darah dan harta,
saling mengasihi dan memberikan pertolongan dalam persaudaraaan ini.
Rasulullah mempersaudarakan mereka dengan ketentuan-ketentuan agama Islam
atas keridhaan Allah SWT. Dengan hikmah kepintarannya ini, Rasulullah telah
berhasil memancangkan sendi-sendi masyarakat yang baru. Beliau juga
menganjurkan agar mereka men-shadaqah-kan hartanya, dan juga menganjurkan
mereka agar menahan diri dan tidak suka memintaminta, kecuali terpaksa, dan
menyeru agar senantiasa sabar dan merasa puas.
Setelah Islam terpancang di bumi Madinah dan kokoh di negeri itu, maka
Rasulullah mengatur hubungan dengan selain golongan muslim. Perhatian beliau
saat itu terpusat untuk menciptakan keamanan, kebahagian dan kebaikan bagi
semua manusia. Untuk itu beliau menerapkan undang-undang yang luwes dan
penuh tenggang rasa, yang tidak pernah terbayangkan dalam kehidupan dunia
yang selalu dibayangi fanatisme
23
menjalankan agama dan memutar kekayaan, dan tidak boleh saling menyerang
atau memusuhi.
4. Mereka harus saling menasehati, berbuat baik dan tidak boleh berbuat jahat.
5. Perjanjian ini tidak boleh dilanggar kecuali memang dia orang yang zhalim
dan jahat.
24
membawa harta benda milik mereka, yang nilainya tidak kurang dari 5000 dinar
emas. Sementara yang mengawalnya tidaklebih dari empat puluh orang.
Harta rampasan perang ini didapat pada saat terjadinya perang Badar yang
tak terhindarkan lagi pada saat orang muslim Madinah hendak merampas harta
kafilah dagang ini. Harta rampasan inilah modal kekayaan orang-orang muslim di
Madinah. Harta rampasan ini dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah, dan pada
saat ini pula turun ayat yang mewajibkan puasa dan membayar zakat, sehingga
orang-orang muslim yang miskin di Madinah dapat terbantu karena syari’ah yang
ditetapkan Allah.Setelah Islam berhasil dan diterima penduduk Madinah melalui
peristiwa Baiat aqabah pertama dan kedua, Islam mulai memancangkan tonggak
negara di tengah padang pasir yang bergelombang kekufuran dan kebodohan. Ini
merupakan hasil paling besar yang diperoleh Islam semenjak dakwah dimulai.10
10
Zubaidah, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.2016. Hlm.24-25
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun pastinya dalam makalah ini banyak
sekali kekurangan dan kelemahannya. Karena keterbatasan pengetatuan dan
referensi buku. Untuk itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik
dan saran. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
26
Daftar Pustaka.
Fuad, Ah. Zakki. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya : Indograpic Printing.
27