Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

DOSEN PENGAJAR :

SRI INDRIYANI UMRA, SH.MH

Disusun oleh :

Nama : Asriyani A. Sehe

Npm : 01012111064

Kelas : VI-A

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA” ini dapat diselesaikan.

Tujuan pembuatan makalah ini sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hukum Administrasi Negara di program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas
Khairun Ternate

penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta
kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

TERNATE, 25 MARET 2024

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................

1.1Latar Belakang ........................................................................................................

1.2Rumusan Masalah ...................................................................................................

1.3Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................

2.1 Pengertian Hukum Administrasi Negara ..............................................................

2.2 Sejarah Hukum Administrasi Negara ...................................................................

2.2.1 Defenisi Hukum Administrasi Negara ...................................................

2.3 Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara ......................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................................

3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................

3.2 SARAN ..................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum administrasi Negara adalah mata kuliah yang membantu mahasiswa untuk
memahami sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara administrasi Negara
dengan warga masyarakat. Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antara administrasi Negara dengan warga masyarakat ini dimaksudkan sebagai peraturan-
peraturan yang memungkinkan administrasi Negara melakukan tindakan operasionalnya
atau dengan kata lain memberi wewenang administrasi Negara untuk mengatur
masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal ini, harus diketahui siapa yang dimaksudkan
dengan “ administrasi Negara” dan mengapa tidak dipergunakan saja istilah
“pemerintahan”.
Dalam istilah Hukum Administrasi Negara, maka komponen yang utama adalah
administrasi Negara. Karena HAN adalah sekumpulan peraturan yang mengatur
hubungan antara administrasi Negara dengan warga masyarakat, dimana administrasi
Negara diberi wewenang untuk melakukan tindakan hukumnya sebagai implementasi dari
policy suatu pemerintahan. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
menyebutkan: “ TataUsaha Negara adalah Administrasi Negara yang melaksanakan
fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik pusat maupun di daerah.”.
Definisi ini mengungkapkan bahwa sebenarnya yang ingin diatur oleh administrasi
Negara atau pemerintahan itu adalah urusan pemerintahan yang ditunjukan kepada
masyarakat, baik di pusat maupun di daerah. Keseluruhan peraturan perundang-undangan
yang merupakan sarana pemerintah untuk mengatur warga masyarakat iyulah yang
disebut Hukum Administrasi Negara. Peraturan-peraturan yang merupakan hukum
administrasi Negara itulah yang memberi wewenang kepada pejabat administrasi Negara
untuk melakukan tindakan operasionalnya mengatur masyarakat1

1 Kasman, siburian, Hukum Administrasi Negara,(medan, Capiya Publishing 2017), hlm.7


1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, saya dapat menarik kesimpulan dan merumuskan
beberapa rumusan masalah yang mana menurut saya layak untuk diangkat,
dibicarakan serta dibahas, dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari hukum administrasi negara?


2. Jelaskan sejarah hukum administrasi negara!
3. Apa saja defenisi hukum administrasi negara?
4. Jelaskan ruang lingkup hukum administrasi negara!

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas, selain
dari itu tentu saja untuk mengetahui apa saja yang dibahas dalam hukum administrasi
Negara sendiri yang mana berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan akan
ilmu HAN.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Administrasi Negara

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
“Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Sebagai Negara hukum, setiap penyelenggaraan
urusan pemerintahan haruslah berdasarkan pada hukum yang berlaku (wetmatigheid van
bestuur).

Negara Hukum menurut A. Hamid S. Attamimi, dengan mengutip Burkens, mengatakan


bahwa Negara hukum (rechtstaat) secara sederhana adalah Negara yang menempatkan
hukum sebagai dasar kekuasaan Negara dan penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam
segala bentuknya dilakukan dibawah kekuasaan hukum2.Dalam Negara hukum, kedudukan
hukum sebagai instrumen dalam menata kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan
kemasyarakatan. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan dalam suatu
Negara hukum itu terdapat aturan-aturan hukum yang tertulis dalam konstitusi dalam hukum
tata Negara. Meskipun demikian, Hukum Tata Negara ini tidak sepenuhnya dapat
dilaksanakan dengan efektif, dikarenakan Hukum Tata Negara membutuhkan hukum lain
yang dapat menyelenggarakan persoalan-persoalan yang bersifat teknis. Hukum yang
dimaksud adalah Hukum Administrasi Negara.Hukum Administrasi Negara merupakan
bagian dari hukum publik, yaitu hukum yang mengatur tindakan pemerintah dan mengatur
hubungan antara pemerintah dengan warga Negara atau hubungan antar organ pemerintahan.
hukum Administrasi Negara memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara
organ pemerintahan melaksanakan tugasnya.

2 A. Hamid S. Attamimi, Teori perundang-undangan Indonesia, makalah pada pidato upacara pengukuhan
jabatan guru besar tetap di fakultas hukum UI Jakarta, 25 april 1992, hlm.8.
2.2 Sejarah Hukum Administrasi Negara

2.2.1 Defenisi hukum administrasi negara


Ditinjau dari sejarah perkembangan hukum administrasi di Indonesia, istilah hukum
administrasi memiliki beberapa sebutan, antara lain: hukum tata pemerintahan, hukum
administrasi Negara, hukum tata usaha negara dan lain-lain. Dalam teorinya, Hukum
Administrasi Negara merupakan suatu peristiwa kenegaraan dan pemerintahan yang
keberadaannya muncul secara bersamaan dengan konsepsi Negara hukum dengan
diselenggarakannya kekuasaan Negara dan pemerintahan berdasarkan aturan hukum
tertentu. Menurut Ridwan HR, dengan mengutip P. den Haan, pada awalnya, di Belanda,
Hukum Administrasi Negara menjadi satu kesatuan dengan Hukum Tata Negara dengan
nama staat-en administratief recht. Berbeda dengan perkembangan Hukum Administrasi
Negara di Perancis sebagai bidang tersendiri di samping Hukum Tata Negara, dan selain itu
dibandingkan dengan hukum perdata dan hukum pidana, Hukum Administrasi Negara
merupakan bidang hukum yang relative muda (het bestuursrecht vormnt in vergelijking tot
het privaatrecht en het strafrecht een relatief jong rechtsgebeid).3
Pengertian dan istilah Hukum Administrasi Negara berasal dari Negara Belanda,
yang mana di Belanda ada dua istilah mengenai Hukum Administrasi Negara, yaitu
bestuursrecht dan administratief recht, dengan kata dasar ‘administrastie’ dan ‘bestuur’.
Terhadap dua istilah ini para sarjana Indonesia berbeda pendapat dalam menerjemahkannya.
Untuk kata administratie ada yang menerjemahkan dengan tata usaha, tata usaha
pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha Negara, dan ada yang menerjemahkan dengan
administrasi saja, sedangkan kata bestuur diterjemahkan dengan pemerintahan 4. Sedangkan
di Perancis, Hukum Administrasi Negara disebut Droit Administrative.Inggris, Hukum
Administrasi Negara disebut ‘Administrastive Law’. Sedangkan di Jerman, Hukum
Administrasi Negara disebut ‘Verwaltung recht’. Istilah Hukum Administrasi Negara adalah
terjemahan dari ‘administratief recht’ (Belanda). Namun istilah ‘administratief recht’ juga

3 Ridwan HR, Hukum ADMINISTRASI NEGARA edisi Revisi), PT RajaGrafindo Perseda, Jakarta,2016,hlm. 25.
4 Ibid., hlm. 26.
diterjemahkan menjadi istilah lain yaitu Hukum Tata Usaha Negara dan hukum
pemerintahan.
Dalam bahasa Inggris, ‘administer’ adalah kombinasi kata-kata bahasa latin, yaitu
‘ad’ dan ‘ministrare’ yang berarti ‘to serve’(melayani). 5Sementara di dalam kamus, ‘to
administer’ sama dengan ‘to manage’ atau ‘direct’ (mengelola atau memerintah).Selain itu,
istilah Administrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Administrare, yang artinya adalah setiap
penyusunan keterangan yang dilakukan secara tertulis dan sistematis dengan maksud
mendapatkan sesuatu ikhtisar keterangan itu dalam keseluruhan dan dalam hubungannya
satu dengan yang lain.
Menurut Ridwan HR, dengan mengutip Prajudi Atmosudirdjo, mengemukakan
bahwa administrasi Negara mempunyai tiga arti, yaitu; Pertama, sebagai salah satu fungsi
pemerintah; Kedua, sebagai aparatur (machinery) daripada pemerintah; Ketiga, sebagai
prosespenyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yang memerlukan kerjasama secara
tertentu.E. Utrecht memberikan pengertian administrasi Negara sebagai gabungan jabatan-
jabatan (complex van ambten), aparat (alat) administrasi Negara yang berada di bawah
pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah 6.Menurut
Dimock&Dimock administrasi Negara adalah aktivitas-aktivitas Negara dalam
melaksanakan kekuasaan-kekuasaan politiknya; dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan-
badan eksekutif dan kehakiman khususnya aktivitas-aktivitas badan eksekutif saja dalam
melaksanakan pemerintahan.
Hal ini memperjelas bahwa administrasi Negara tidak sekedar membahas pelaku-
pelaku yang menjalankan fungsi administrasi, tetapi administrasi juga mencakup segala cara,
prosedur, dan prasyarat yang semuanya berupaya mentransformasikan segala sumber daya
yang ada untuk menjapai tujuan Negara. Pengertian administrasi Negara pada akhirnya lebih
dipahami sebagai suatu sistem yang melibatkan segenap unsure dan sifat-sifat sistem guna
mencapai suatu tujuan.

5J.B Daliyo, Pengantar Hukum Indonesia, PT prenhalliondo: Jakarta, 2001, hlm. 71-75.
6Bachan Mustafa, Sitem Hukum Administrasi Negara Indonesia, PT. Citra
Aditya Bakt: Bandung, 2001, hlm.5.
Adapun para sarjana memberikan beberapa istilah dan definisi mengenai Hukum
Adiministrasi Negara, diantaranya:

E. Utrecht, mengemukakan bahwa Hukum Administrasi Negara (Hukum pemerintahan)


menguji hubungan Hukum Istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat
administrasi negara melakukan tugas mereka yang khusus. Adapun dari pandangan Hukum
Administrasi Negara menurut Utrecht, ditemukan 3 Ciri Hukum Administrasi Negara, yaitu:
Pertama, menguji hubungan hukum istimewa; Kedua, adanya para pejabat administrasi
negara; Ketiga, melakukan khusus.7

De La Bascecour Caan, sebagaimana disebutkan dalam buku Utrecht Pengantar Hukum


Administrasi Negara Indonesia bahwa hukum administrasi negara adalah himpunan
peraturan tertentu yang menyebabkan negara berfungsi (bereaksi) dan peraturan-peraturan
itu mengatur hubungan antara warga negara dan pemerintahnya. Bertitik tolak dari definisi
tersebut, hukum administrasi negara terbagi atas 2 bagian, yaitu:

1. Hukum administrasi negara menjadi sebab maka negara dapat berfungsi atau bereaksi;

2. Hukum administrasi negara mengatur hubungan antara warga negara dengan pemerintah.

Oppenheim mendefinisikan hukum administrasi negara sebagai gabungan ketentuan yang


mengikat badan-badan yang tinggi ataupun yang rendah apabila badan-badan itu
menggunakan wewenang yang telah diberikan oleh hukum tata negara. Hukum administrasi
negara itu menurutnya, menggambarkan negara dalam keadaan bergerak.

J. Oppenheim mengetengahkan perbedaan tinjauan negara oleh hukum tata negara dan oleh
hukum administrasi. Hukum tata negara menyoroti negara dalam keadaan bergerak.
Pendapat tersebut selanjutnya dijabarkan oleh C. van Vollenhoven dalam definisi hukum tata
negara dan definisi hukum administrasi. Hukum tata negara adalah keseluruhan peraturan
hukum yang membentuk alat-alat perlengkapan negara dan menentukan kewenangan alat-

7 Ridwan HR, Op.cit., hlm.29


alat perlengkapan negara tersebut. 8Adapun hukum administrasi negara adalah keseluruhan
ketentuan yang mengikat alat-alat perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah, setelah
alat-alat itu akan menggunakan kewenangan ketatanegaraan. Gabungan peraturan hukum
yang mengadakan badan kenegaraan, memberi wewenang pada badan-badan itu, membagi
pekerjaan pemerintah,serta memberi bagian-bagian itu pada tiap-tiap badan tersebut yang
tinggi ataupun yang rendah.

Van Vollenhoven, mendefinisikan hukum administrasi Negara adalah keseluruhan


ketentuan yang mengikat alat-alat perlengkapan Negara, baik tinggi ataupun rendah, setelah
itu, alat-alat itu akan menggunakan kewenangan-kewenangan ketatanegaraan. Karena itu,
hukum administrasi Negara memiliki karakteristik sebagai pembatasan terhadap kebebasan
pemerintah, dan merupakan jaminan bagi mereka yang harus taat pada pemerintah.

Menurut Logemann, hukum pemerintahan atau hukum administrasi negara adalah


seperangkat norma yang menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan untuk
memungkinkan para pejabat (administrasi negara) melakukan tugas mereka yang khusus.
Dengan demikian, “administrasi negara” lebih luas dari hukum administrasi negara. Hal ini
disebabkan dalam hukum yang mengatur pekerjaan administrasi negara sudah termasuk
hukum tata negara dan lain-lainnya.

Menurut Bellifante, “Het administratief recht omvat regels, die betrekking hebben op de
administratie. Adminitratie betekent hetzelfde als bestuur. Administratief recht wordt
daarom ook wel bestuursrecht genoemd 9. Het woord bestuur pleegt te worden gelijkgestled
met uitvoerende macht. Het betekent dan het gedeelte van de overheidsorganen en van de
overheidsungcties, die niet zijn wetgevende en rechtsprekende organen en functies.9 Yaitu,
Hukum Administrasi Negara meliputi peraturan-peraturan yang berkenaan dengan
administrasi. Administrasi berarti sama dengan pemerintahan. Oleh karena itu, Hukum
Administrasi Negara disebut juga hukum tata pemerintahan. Istilah pemerintahan dapat
disamakan dengan kekuasaan eksekutif, yang mana pemerintahan merupakan bagian dari
organ dan fungsi pemerintahan.

8 E. Utrecht, pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia,(Surabaya:Pustaka Tinta mas,1988) hlm. 9.


9 Dimock & Dimock , Administrasi Negara, (Jakarta: Aksara Baru, 1978), hlm.3.
2.3 Ruang lingkup hukum administrasi negara

Ruang lingkup dari Hukum Administrasi Negara adalah bertalian erat dengan tugas dan
wewenang lembaga negara (administrasi negara) baik di tingkat pusat maupun daerah,
perhubungan kekuasaan antar lenbaga negara (administrasi negara), dan antara lembaga
negara dengan warga masyarakat (warga negara) serta memberikan jaminan perlindungan
hukum kepada keduanya, yakni kepada warga masyarakat dan administrasi negara itu
sendiri.10 Dalam perkembangan sekarang ini dengan kecenderungan negara turut campur
tangan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, maka peranan Hukum Administrasi
Negara (HAN) menjadi luas dan kompleks.

Ruang lingkup atau lapangan hukum administrasi negara secara tegas baru muncul pada
tahun 1926 diuraikan secara konkret oleh Van Vollenhoven dalam bukunya yang berjudul
Omtrek van Hetadministratiefrecht. Yang mana Van Vollenhoven menyajikan pembidangan
seluruh materi hukum tersebut sebagai berikut11.

1. Staatsrecht (materieel)/hukum tata negara (materiel),

meliputi sebagai berikut.

a. Bestuur (pemerintahan).

b. Rechtspraak (peradilan).

c. Politie (kepolisian).

d. Regeling (perundang-undangan).

2. Burgerlijkerecht (materieel)/hukum perdata (materiel).

3. Strafrecht (materiel)/hukum pidana (materiel).

10 Philipsu M Hadjon dkk., pengantar Hukum Administrasi Negara, Gajahmada Universitas press, cet. Ke-
11,2011,hlm. 273-274.
11 Ibid, hlm. 274.
4. Administratiefrecht (materiel dan formeel)/hukum administrasi negara (materiel dan
formeel), meliputi

sebagai berikut.

a. Bestuursrecht (hukum pemerintahan)

b. Justitierecht (hukum peradilan) yang meliputi

sebagai berikut.

1) Staatsrechterlijcke rechtspleging (formedstaatsrecht/peradilan tata negara).

2) Administrative rechtspleging (formedadministratief recht/ peradilan administrasinegara).

3) Burgerlijeke rechtspleging (hukum acaraperdata).

4) Strafrechtspleging (hukum acara pidana).

c. Politierecht (hukum kepolisian).

d. Regelaarsrecht (hukum proses perundang-undangan).

Pendapat Van Vollenhoven dikenal sebagai“Residu Theory”, yang mana dalam teori
tersebut, Van Vollenhoven menggambarkan suatu skema mengenai hukum administrasi
negara di dalam kerangka hukum seluruhnya.Walther Burekhardt, seorang sarjana swiss,
dalam bukunya Einfuhrung in die Rechtswissenschaft menyebutkan bidang-bidang pokok
bagian dari Hukum Administrasi Negara, yaitu :

1. Polizeirecht (Hukum Kepolisian), berisi aturan-aturan hukum yang mengandung


normauntukbertingkah laku, bersifat larangan/pengingkaran dan mengadakan pembatasan-
pembatasan tertentu terhadap kebebasan seseorang guna kepentingan keamanan umum.
Kepolisian di sini diambil dalam arti kepolisian sebagai alat tata usaha yang sifatnya
preventif, bukan kepolisian kehakiman yang tugasnya menemukan perbuatan pidana dan
pengusutan penjahat-penjahatnya sebab hal itu sifatnya represif. Kepolisian tata usaha,
misalnya kepolisian yang mengenai kesehatan (pemberantasan pes, malaria, pengawasan
bangunan, dan sebagainya), kebakaran,kesusilaan, lalu lintas, perdagangan (impor- ekspor),
dan lain-lain;12

2. Anstaltsrecht (Hukum Perlembagaan), yaitu aturan- aturan hukum yang ditujukan kepada
panguasa untuk menyelenggarakan perkembangan rakyat dan pembangunan dalam lapangan
kebudayaan, kesenian, Ilmu Pengetahuan, kerohanian dan kejasmanian, kemasyarakatan dan
lain-lain (pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah, perpustakaan, tentang rumah sakit).
Dengan meluasnya bidang-bidang kebebasan bergeraknya perseorangan maka penguasa
wajibmengatur hubungan-hubungan hukum individu- individu tersebut berdasarkan
tugasnya yakni menyelenggarakan kepentingan umum. Misalnya, aturan tentang pendidikan
dan pengajaran di sekolah- sekolah, pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar,
pengangkutan di darat, laut, dan udara, perhubungan pos, telepon, dan sebagainya;

3. Finanzrecht (Hukum Keuangan), yaitu aturan-aturan hukum tentang upaya menyediakan


perbekalan guna melaksanakan tugas-tugas penguasa. Misalnya, aturan tentang pajak, bea
dan cukai, peminjaman uang bagi negara dan lain-lainnya.

Prajudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa ruang lingkup Hukum Administarsi Negara adalah
:

a. Hukumtentangdasar-dasardanprinsip-prinsipumumdaripada Administrasi Negara.

b. Hukum tentang organisasi dari Administrasi Negara.

c. Hukum tentang aktifitas-aktifitas dari AdministrasiNegara yang bersifat yuridis.

d. Hukum tentang sarana-sarana dari AdministrasiNegara terutama mengenai kepegawaian


Negara dankeuangan Negara.

e. Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah dan

wilayah yang dibagi menjadi:

1. Hukum Administrasi Kepegawaian

12Dikutip dari WF. Prins dan R. kosim Adisapoetra, pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, (Jakarta:
pradnya Paramita, 1983), hlm.7.
2. Hukum Administrasi Keuangan

3. HukumAdministrasi Materiil

4. Hukum Administrasi Perusahaan Negara

f. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara.

Prajudi Atmosudirdjo membagi hukumadministrasi negara dalam dua bagian, yaitu


sebagaiberikut.

1. Hukum administrasi heteronom, bersumber pada

Undang-Undang Dasar, Ketetapan MPR, dan Undang- Undang. Hukum administrasi


heteronom adalah hukum yang mengatur seluk-beluk organisasi dan fungsi administrasi
negara dan tidak boleh dilawan,

dilanggar atau diubah oleh administrasi negara. Materi hukum administrasi heteronom ini
dibagi lagi menjadi lima bagian berikut:

a. hukum tentang dasar dan prinsip umumadministrasi negara;

b. hukum tentang organisasi dari administrasi negara,termasuk pengertian dekonsentrasi


dandesentralisasi;

c. hukum tentang aktivitas administrasi negara,

terutama yang bersifat yuridis dan dititikberatkan pada analisis kritis dari keputusan-
keputusan dan penetapan-penetapan;13

d. hukumtentangsarandariadministrasinegara,yaitu hukum mengenai keuangan negara dan


kepegawaian negara;

e. hukum tentang peradilan administrasi negara atau hukum tentang peradilan administratif.

13 P.J.P Tak, Rechtsvorming in Nederland, Samsom H.D. Tjeenk willink, 1991,hlm.52.


2. Berdasarkan definisi hukum administrasi negara dari Prajudi Atmosudirdjo, dapat
disimpulkan bahwa hukum administrasi negara adalah hukum mengenai seluk-beluk
administrasi negara (hukum administrasi negara heteronom) dan hukum operasional hasil
ciptaan administrasi negara (hukum administrasi negara otonom) dalam rangka
memperlancar penyelenggaraan dari segala yang dikehendaki dan menjadi keputusan
pemerintah dalam rangka penunaian tugas-tugasnya.

Berdasarkan definisi hukum administrasi negara dari Prajudi Atmosudirdjo, dapat


disimpulkan bahwa hukum administrasi negara adalah hukum mengenai

seluk-beluk administrasi negara (hukum administrasi negara heteronom) dan hukum


operasional hasil ciptaan administrasi negara (hukum administrasi negara otonom) dalam
rangka memperlancar penyelenggaraan dari segala yang dikehendaki dan menjadi keputusan
pemerintah dalam rangka penunaian tugas-tugasnya.

Kusumadi Pudjosewojo, membagi bidang-bidang pokok yang merupakan lapangan


HukumTata Usaha Negara atau Hukum Adminsitrasi Negara, yang diambil dari Undang-
undang Dasar Sementara adalah sebagai berikut :

a. Hukum Tata Pemerintahan

b. Hukum Tata Keuangan

c. HukumHubunganLuarNegeri

d. Hukum Pertahan Negara dan Keamanan Umum

C.J.N. Versteden menyebutkan bahwa secara garis besar Hukum Administrasi Negara
meliputi bidang pengaturan sebagai berikut.

a. Peraturan mengenai penegakan ketertiban dan keamanan, kesehatan, dan kesopanan,


dengan menggunakan aturan tingkah laku bagi warga negara yang ditegakkan dan ditentukan
lebih lanjut oleh pemerintah 14.

14 Sudikno Mertokusumo, Op.Cit., hlm. 70


b. Peraturan yang ditujukan untuk memberikan jaminan sosial bagi rakyat.

c. Peraturan-peraturan mengenai tata ruang yang ditetapkan pemerintah.

d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tugas- tugas pemeliharaan dari pemerintah


termasuk

bantuan terhadap aktivitas swasta dalam rangkapelayanan umum.

e. Peraturan-peraturan yang berkaitan denganpemungutan pajak.

f. Peraturan-peraturan mengenai perlindungan hak dan

kepentingan warga negara terhadap pemerintah.

g. Peraturan-peraturan yang berkaitan denganpenegakan hukum administrasi.

h. Peraturan-peraturan mengenai pengawasan organ

pemerintah hukum administrasi negara yang lebihtinggi terhadap organ yang lebih rendah.

i. Peraturan-peraturan mengenai kedudukan hukumpegawai pemerintah hukum administrasi


negara.12 Berdasarkan keterangan mengenai ruang lingkup

Hukum Administrasi Negara, tampak bahwa bidang Hukum Administrasi Negara itu sangat
uas, sehinggatidak dapat ditentukan secara tegas ruang lingkupnya15.

15Lawrence M. Friedman, The Legal System, (New York: Russel sage


Foundation, 1975), hlm. 269
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. Utrech mengatakan bahwa Hukum Administrasi Negara ialah himpunan


peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab, maka Negara berfungsi.
Dengan kata lain, Hukum Adminitrasi Negara merupakan sekumpulan peraturan
yang memberi wewenang kepada administrasi Negara untuk mengatur
masyarakat.
2. Menurut penjelasan UUD 1945, Negara republik Indonesia adalah Negara yang
berdasarkan atas hukum ( rechstaat ), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (
machtstaat ).
3. Negara hukum diperlukan asas perlindungan, artinya dalam UUD ada ketentuan
yang menjamin hak-hak asasi manusia. UUD 1945 memuat beberapa asas yang
memberikan perlindungan tersebut, yaitu:
a. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul ( pasal 28 ),
b. Kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ( pasal 28 ),
c. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ),
d. Kemerdekaan memeluk agama (pasal 29),
e. Berhak ikut mempertahankan Negara (pasal 30).

4. Negara hukum disebut Negara hukum klasik karena hukum timbul pada saat
sesudah terjadinya reformasi terhadap Negara totaliter pada zaman absolutisme,
dimana semua kekuasaan Negara berada dalam satu tangan.

5. Negara hukum modern, tujuannya bukan hanya menjaga keamanan, tapi disebut
oleh Lemaire bestuurszorg atau menyelenggarakan kesejahteraan umum oleh
pemerintah. Negara modern pun disebut sebagai Negara kesejahteraan atau
welfare state.
6. Dengan adanya asas legalitas sebagai unsur yang utama dalam suatu Negara
hukum maka hal itu berarti setiap tindakan administrasi Negara atau penguasa
harus berdasarkan hukum yang berlaku.

7. Hukum Administrasi Negara, dikenal tiga jenis kemerdekaan bertindak, yaitu :

a. Freies Ermessen

Freies ermessen adalah kemerdekaan bertindak administrasi Negara atau


pemerintah (eksekutif) untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam
keadaan kegentingan yang memaksa, dimana peraturan penyelesaian untuk
masalah itu belum ada.

a. Delegasi Perundangan-Undangan
Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti administrasi
Negara diberi kekuasaan untuk membuat peraturan organic pada undang-
undang. Maksudnya, karena pembuat UU pusat tidak dapat memperhatikan
setiap masalah secara rinci yang timbul di seluruh wilayah Negara, maka sesuai
sifatnya suatu UU, pembuat UU pusat hanya membuat peraturan secara garis
besarnya saja. Jadi, berdasarkan delegasi perundang-undangan, maka pemerintah
atau administrasi Negara dapat membuat peraturan pemerintah untuk
menjalankan UU sebagaimana mestinya (pasal 5 Ayat 2 UUD 1945).

c. Droit function

Droit function adalah kemerdekaanseorang pejabat administrasi Negara tidak


berdasarkan delegasi yang tegas dalam menyelesaikan suatu persoalan yang
konkret. Kemerdekaan ini perlu agar administrasi Negara dapat menjalankan
pekerjaannya secara lancar, sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
individu dan sekaligus mengoreksi hasil pembuatan UU.

8. Sumber hukum tertulis,

9. Sumber hukum tidak tertulis yang dalam Hukum Administrasi Negara terkenal
dengan sebutan asas umum pemerintahan yang layak (baik) atau General
Principles of Good Government ( dalam bahasa belanda disebut sebagai
Algemen Bepalingen van Behoorlijk bestuur disingkat ABBB ).

3.2 SARAN

Saran saya adalah agar kedepannya sistem administrasi Negara yang ada di
Indonesia lebih baik lagi dan terus ditingkatkan,tidak menyulitkan warga dalam
melakukan administrasi serta meningkatkan pelayanan sistem administrasi
terpadu dan mudah dijangkau dan biaya ringan.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjoro,Diana halim. 2004 hukum administrasi Negara. Jakarta : ghalia


Indonesia.

https://ahttp://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-adm-
negara.htmlndruhk.blogspot.com/2012/07/hukum-administrasi-negara.html?m=0

http://pusdikmin.com/perpus/file/hukum%20administrasi%20negara.pdf

Anda mungkin juga menyukai