Anda di halaman 1dari 10

APG (ANTEGRADE PYELOGRAPHY)

DAN
RPG (RETROGRADE PYELOGRAPHY)

A. Pengertian RPG
RPG (Retrograde Pyelography) adalah Teknik atau tata cara pemeriksaan sistem urinaria
dengan menggunakan sinar-X dan memasukkan media kontras secara retrograde
(berlawanan dengan alur sistem urinaria) untuk menegakkan diagnosa.
Tujuan pemeriksaan RPG ini adalah :

 Pemeriksaan ini dilakukan apabila sistem urinary sudah tidak berfungsi.


 Media kontras dimasukkan berbalik atau melawan jalannya alur sistem urinaria
melalui sistem pelviocaliceal dengan memasang kateter.
 Pemasangan kateter adalah dengan melakukan bedah minor oleh dokter urology
di ruang bedah.
 Umumnya dilakukan untuk menunjukkan letak urinary calculi atau jenis kerusakan
lain

B. Indikasi Pemeriksaan
 Stricture uretra
 Batu uretra
 Uretris injuri
 Renal pelvic neoplasm
 Renal calculi
 Ureteric fistule
 Accidential ureteric ligation

C. Kontraindikasi Pemeriksaan

 Urethritis
o Merupakan kontra indikasi absolute karena dapat menyebarkan infeksi pada tractus
urinari distal dan proximal.
o Peradangan yang terjadi akan sulit untuk diobati.

 Stricture urethra
o Bukan kontra indikasi absolute, namun pemasukan kateter dapat memperparah
keadaan.
D. Komplikasi yang mungkin terjadi

 INJURI URETRA
o Penggunaan cystoscopy dengan ukuran besar dan tidak digunakannya lubricant
(jelly) memungkinkan injuri terjadi.
 BLADDER INJURI
o Jarang terjadi. Apabila tekanan keras dengan paksaan dilakukan, maka perforasi
bladder mungkin terjadi.
 PARAPHIMOSIS
o Mungkin terjadi pada pasien yang tdk dicircumsisi
 STRICTURE URETHRA
o Tidak digunakannya lubricant yang cukup dapat menyebabkan luka dan stricture
kemudian.
 MEATAL STRICTURE :
o Ada stricture urethra
 CYSTITIS :
o Jika tidak dilakukan aseptic maka terjadi peradangan

E. Persiapan Pemeriksaan
a) Persiapan Pasien
Sama seperti persiapan pada pemeriksaan BNO-IVP, yakni :

1. Hasil ureum dan creatinin normal


2. Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang
lunak/rendah serat, misalnya bubur kecap.
3. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar.
4. Selanjutnya pasien puasa sampai pemeriksaan selesai dilakukan
5. Selama puasa pasien dinjurkan untuk tidak merokok, dan banyak bicara
untuk meminimalisasi udara dalam usus
6. Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk
mengosongkan blass
7. Akibat rasa takut pada jarum suntik, perlu diperhatikan :

 Penjelasan pada pasien


 Dorongan mental dan emosional
 Penandatanganan Informed consent.

b) Persiapan Alat dan Bahan


 Pesawat sinar-X
 Media kontras iodium 20 cc
 Spuit 20 cc
 Needle 19 G
 Film dan kaset 24 x 30 dan 30 x 40
 Grid atau bucky
 Marker R/L
 Kateter (dipasang dgn bantuan cystoscopy)
 Desinfektan

F. Prosedur Pemeriksaan
Pemasangan kateter dilakukan oleh dokter urology dengan menggunakan bantuan
cystoscopy, secara retrograde (berlawan dengan alur sistem urinary) melalui uretra sblm
pemeriksaan mulai dilakukan.

G. Teknik Pemeriksaan
1. Proyeksi AP
pada pemeriksaan ini ada beberapa fase foto yang akan dilakukan yakni :
 Plain Foto
T : melihat posisi kateter
Melihat persiapan pasien
Melihat factor eksposi dan posisi pasien
K : 30x40 cm (membujur + grid)
PP : supine
PO : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua tangan samping tubuh, MSP
tegak lurus pertengahan kaset
CR : vertical tegak lurus
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
FFD : 90-100 cm
Gambaran Radiograf :
 Fase Nefrogram
Media kontras dimasukkan 3-5 cc sambil kateter ditarik sampai di ureter ujung
proximal.
K : 24x30 cm (melintang + grid)
PP : supine
PO : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua tangan samping tubuh, MSP
tegak lurus pertengahan kaset
CR : vertical tegak lurus
CP : pertengahan antara proc. Xypoideus dan crista illiaca pada MSP
FFD : 90-100 cm
Gambaran Radiograf :
 Fase Uretrogram
Media kontras dimasukkan 5 cc sambil kateter ditarik sampai di uretrovesical
junction.
K : 30x40 cm (membujur + grid)
PP : supine
PO : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua tangan samping tubuh, MSP
tegak lurus pertengahan kaset
CR : vertical tegak lurus
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
FFD : 90-100 cm
Gambaran Radiograf :
 Fase Melihat Vesica Urinaria
Semua media kontras yang tersisa dimasukkan sambil kateter ditarik sampai di
proximal uretra.
K : 30x40 cm (membujur + grid)
PP : supine
PO : kaki diatur dalam posisi litotomi, kedua tangan samping tubuh, MSP
tegak lurus pertengahan kaset
CR : vertical tegak lurus
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
FFD : 90-100 cm
Gambaran Radiograf :
A. Pengertian APG
APG (Antegrade Pyelography) adalah teknik atau prosedur pemeriksaan sinar-X pada
system urinaria dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui kateter
yang telah dipsang dokter urologi dengan cara pembedahan nefrostomi.
Tujuan pemeriksaan APG ini adalah :
 Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi tractus urinarius bagian proximal.
 Pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan IVP gagal menghasilkan
diagnose yang informative/ metode RPG tidak memungkinkan.
 Untuk menampakkan terutama gambaran renal pelvic dan ureter.
 Menampakkan obstruksi ureter akibat batu.

B. Indikasi Pemeriksaan
 Nephrolitiasis
 Urethrolitiasis
 Nephritis
 Pyelonephritis
 Trauma akut tractus urinarius
 Hydroneprosis

C. Persiapan Pemeriksaan
a) Persiapan Pasien
Sama dengan persiapan pasien yang akan dilakukan operasi antara lain puasa,
urur-urus,/clisma/lavement

b) Persiapan Alat dan Bahan


 Media kontras 50 cc dicampur dengan NaCl 100 cc
 Spuit dissposible 50 cc
 Needle 19 G
 Handscoen
 Clamp
 Plester
 Alcohol dan betadine
 Has
 Pesawat sinar – x
 Kaset dan film dan grid

D. Prosedur Pemeriksaan
 Kateter yang telah terpasang diklem kemudian selang yang terhubung dengan
urine dicabut
 Media kontras disiapkan dengan dicampurkan dengan NaCl menggunakan
perbandingan 1 : 3
 Sebelum pemasukan media kontras dilakukan, lakukan plain foto dengan kaset
ukuran 30 x 40 cm (orientasi ginjal)
 Masukkan media kontras yang sudah diencerken melalui kateter yang langsung
terhubung dengan perviocalyes

E. Teknik Pemeriksaan
1. Proyeksi AP
Setelah dilakukan Plain Foto , ada 3 fase foto yang akan dilakukan :
 Fase Nefrogram
PP : supine
PO : MSP tegak lurus pertengahan kaset, kaki lurus, kedua tangan samping
tubuh
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
CR : vertical tegak lurus
FFD : 90 – 100 cm
 Fase Uretrogram
PP : supine
PO : MSP tegak lurus pertengahan kaset, kaki lurus, kedua tangan samping
tubuh
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
CR : vertical tegak lurus
FFD : 90 – 100 cm
 Fokus melihat VU
PP : supine
PO : MSP tegak lurus pertengahan kaset, kaki lurus, kedua tangan samping
tubuh
CP : pertengahan kedua crista illiaca pada MSP
CR : vertical tegak lurus
FFD : 90 – 100 cm
Setelah pasien sadar akan dilakukan foto Post Miksi untuk mengetahui sisa media
kontras yang ada dalam tubuh pasien.
LAPORAN PRAKTIKUM TR - III
APG DAN RPG
Dosen Pengampu: Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes

Kelompok V

DIII TEKNIK RONTGEN


STIKES WIDYA HUSADA
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai