Anda di halaman 1dari 57

Kontrasepsi Hormonal

Bagian Farmakologi FK UNS


Non Hormonal

Hormonal
JENIS
KONTRASEPSI • Pil
• Suntik
• Implant
• IUD dengan hormon
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi
Oral
Kombinasi
Kombinasi Estrogen
+Progestin
Kontrasepsi • Monofasik
• Bifasik
Oral • Trifasik

Progestin only
Pil Estrogen + Progestagen
http://pionas.pom.go.id/monografi/kontrasepsi-oral-kombinasi
PIL KB

• Pil KB monofasik
• kadar hormon estrogen dan progesteron konstan untuk setiap pil aktifnya dalam satu siklus
penggunaan pil KB.
• Pil KB bifasik
• kadar hormon estrogen dan hormon progesteron, namun terdapat perubahan isi hormon
pada setengah siklus pil aktifnya.
• Pil KB trifasik
• Kadar hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan di dalam pil KB yang
dikonsumsi pada sepertiga periode kedua dan sepertiga periode ketiga penggunaan pil KB.
• Pil KB tetrafasik
• kadar hormon estrogen dan progesteron dengan 4 fase perubahan isi hormon pada pil aktifnya.
Komponen estrogen Komponen progestin Jumlah tablet Nama dagang
1. Monofasik

Etinilestradiol 20 mcg Desogestrel 150 mcg 28 Mercilon 28

Etinilestradiol 30 mcg Gestoden 75 mcg 28 Gynera

Desogestrel 150 mcg 28 Marve lon 28

Levonorgestrel 150 mg 28 Microgynon

28 Nordette 28

28 Planotab

21 Loette 21

2. Trifasik

Etinilestradiol 50 mcg Linestrenol 2,5 mg 22 Lyndiol

Linestrenol 1 mg 28 Ovostat 28

Etinilestradiol 30 mcg Levonorgestrel 50 mg 6 (coklat) Trinordiol 21

Etinilestradiol 40 mcg Levonorgestrel 50 mg 5 (putih) Trinordiol 28

Etinilestradiol 30 mcg Levonorgestrel 125 mg 10 Triquilar ED


7
DOSIS KOK • 1 tablet tiap hari pada jam yang sama
• dilanjutkan sesuai dengan petunjuk pada pak obat
• bila terlambat 12 jam makan pil, daya kontrasepsinya
berkurang
• Pak pertama dimulai pada hari pertama daur haid; bila
terlambat memulai, sebaiknya gunakan kontrasepsi
pelindung selama 7 hari pertama.
DOSIS KOK
• Sediaan monofasik 21 tablet
• setelah selesai 1 pak, berikan tenggang waktu
7 hari sebelum mulai dengan pak yang baru
• Sediaan monofasik 28 tablet
• setelah selesai 1 pak, langsung dilanjutkan
dengan pak yang baru.
• Sediaan trifasik
• mulai dengan tablet berjumlah 6 pada hari
pertama daur haid.
Cara Kerja KOK

Menekan ovulasi

Mengurangi transpor sperma di bagian atas


saluran genital (tuba fallopii)

Mengganggu pertumbuhan endometrium,


sehingga menyulitkan proses implantasi
Memperkental lendir serviks (mencegah
penetrasi sperma)
terpercaya dan efeknya bersifat sementara;

mengurangi dismenore dan menoragi; mengurangi


terjadinya ketegangan pramenstruasi;

Manfaat lebih sedikit terjadi kista fibroids simptomatik dan


kista ovarium; lebih sedikit terjadi kelainan payudara
KOK non-maligna;
mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium;

mengurangi risiko penyakit inflamasi pelvis, yang


merupakan risiko dari penggunaan AKDR.
Keterbatasan KOK

Efektifitasnya tergantung ketaatan pengguna

mual, pusing, payudara kencang, sakit kepala, spotting

Obat-obat tertentu dapat mengurangi efektifitas kontrasepsi

Kealpaan dpt meningkatkan kegagalan metode ini

Harus ada jaminan kecukupan pasokan ulang, segera tersedia,


dan mudah di peroleh

Tidak melindungi terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)


Pemilihan KOK

• Sediaan dengan kekuatan rendah (mengandung 20 mcg etinilestradiol)


• wanita dengan risiko penyakit sirkulasi,
• kelainan peredaran darah
• waspada terhadap risiko thromboembolisme.
• KOK dianjurkan untuk tidak dilanjutkan pada usia lebih dari 50 tahun karena ada
pilihan lain yang lebih tepat.
• Sediaan dengan kekuatan standar (mengandung 30 atau 35 mcg etinilestradiol atau
sediaan fase 30-40 mcg)
• tepat untuk penggunaan standar.
• Sediaan bifasik dan trifasik umumnya dicadangkan pada wanita yang tetap mengalami
perdarahan atau breakthrough bleeding dengan sediaan monofasik
Pemilihan KOK
Progestogen desogestrel, drospirenon dan gestoden
(dalam kombinasi dengan etinilestradiol)

• Untuk wanita dg ESO (seperti jerawat, sakit kepala, depresi,


penambahan berat badan, simptom payudara, dan breakthrough
bleeding) dengan progestogen lain.
• desogestrel dan gestodenàmeningkatkan risiko
tromboembolisme vena.
• Drospirenon, derivat spironolaktonàaktivitas anti-androgenik dan
antimineralokortikoid; sebaiknya digunakan dengan hati-hati jika
terjadi peningkatan kadar kalium.
• Progestogen norelgestromin dikombinasikan dengan etinilestrasiol
dalam plester transdermal.
Kontrasepsi Darurat

• Isi: 0.75 mg Levonorgestrel Efek samping


(hormon progestin) • mual, sakit kepala, pusing dan
• Diminum paling lambat 3 hr / payudara terasa lebih keras. P
<72 jam setelah berhubungan • ESO umumnya <24 jam.
tanpa alat kontrasepsi • Apabila terjadi muntah dalam
• Semakin cepat diminum, waktu 1 jam, dianjurkan untuk
semakin tinggi tingkat minum 1 pil terlebih dahulu, pil 2
keefektivitasannya. yaitu 12 jam setelah meminum
• Hanya digunakan di saat darurat tablet yang pertama
tanpa perlindungan kontrasepsi
regular kontrasepsi
Kontrasepsi Darurat

• bahwa periode/siklus mens berikutnya dapat lebih cepat atau terlambat;


• bahwa metode pelindung perlu digunakan sampai
periode/siklus mens berikutnya;
• cepat kembali ke dokter jika terjadi nyeri pada abdomen bawah; pertanda
kehamilan ektopik (dan juga pada 3 - 4 minggu jika darah menstruasi
selanjutnya tidak normal, encer, kental atau singkat, atau tidak terjadi, atau
jika sebaliknya).
Interaksi

Efektivitas KOK akan menurun jika berinteraksi


dengan obat yang menginduksi aktivitas enzim
hepatik

Ex: karbamazepin, griseofulvin, modafinil, nelfinavir,


nevirapin, okskarbazepin, fenitoin, fenobarbital,
ritonavir, topiramat, rifabutin, rifampisin

Diperlukan kontrasepsi tambahan selama


mengunakan obat yang menginduksi enzim dan 4
minggu setelah penghentian obat.
Pengguna Potensial

Usia reproduksi Pasca


pascapersalinan
dg riwayat Menyusui keguguran
dan tidak
paritas yg perlu (dimulai segera
(≥6 bln menyusui
perlindungan atau dalam 7
postpartum) (dimulai setelah
efektif thdp hari post
minggu ketiga)
kehamilan abortus)
Pengguna Potensial

Dg nyeri haid yg
Dg anemia
berat

riwayat
siklus menstruasi
kehamilan
tidak teratur
ektopik

Yg membutuhkan
kontrasepsi
darurat
Ringan

• Mual , muntah, flek, mastalgia, edema


• Sakit kepala, migrain ringan
• Perubahan protein level

Sedang
Efek Samping
• Spotting (25 %),srg pd dosis rendah
• BB tambah, acne
• Skin pigmentation (5% 1st year, 40% 2nd
year)
• Hirsustisme
Sedang

• Dilatasi uterus
• Amenore, vaginal infx

Berat

Efek Samping • Vascular disorder (DVT, MI, stroke dll)


• GI disorder (colesistis, cholangitis, jaundice,
heaptic adenoma dll)
• Depresi
• Cancer
• Lainnya: alopecia, ggn kulit (eritema
multiform dll)
Kontraindikasi Penggunaan Jangka Panjang KO Kombinasi

Penyakit hati
Tumor hati
Tumor jinak tergantung hormon
Kejadian Thromboembolic/ riwayat infark myocardial
Gangguan Koagulatori (ex Resistensi terhadap APC)
Hypertriglyceridemia
DM dg penyakit pembuluh (terbatas)
Hipertensi berat
Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa
Migrain yang tidak tergantung siklus
Otosclerosis dg progresi pada kehamilan sebelumnya
Perempuan ≥45 yg merokok
Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Oral

Pertama kali migrain atau sefalgia berat


Meningkatnya episode epilepsi pada pasien (semua jenis
epilepsi)
Gangguan visual, gangguan pendengaran
Tumor Hati
Cholestasis, icterus
Hepatitis aktif atau baru
Flebitis
Thromboembolism
Kenaikan tekanan darah yang signifikan
Catatan Penting Penggunaan Pil KB
♥ Minum pd waktu yg sama & teratur
♥ Setiap pagi dikontrol sudah diminum/belum
♥ Jika lupa, minum 2 pil pada hari itu
♥ Jika lupa 2 pil, minum 2 pil hari itu dan 2 pil hari berikutnya
♥ Jika lupa 3 pil, tunggu 7 hari setelah pil terakhir, mulai dengan
bungkus lain. Selama kosong, pakai kontrasepsi lain
♥ Jika lupa lebih dari 3 pil, kemungkinan hamil lebih besar
♥ Anggaplah selalu bungkus pertama tidak aman
♥ Jika terjadi spotting, minum 2 pil/hr slm 5 hr berturut²( dr bks
lain agar jadwal ttp teratur ) jika gagal segera hub. Dokter.
♥ Lakukan pemeriksaan sitologi vagina rutin (Papsmear) dan
payudara setahun sekali
Injeksi Depo
Kontrasepsi Hormonal –
Injeksi Depo

Bahan kontrasepsi dalam implan:


Obat Depo Injeksi:
•IUD yang mengandung
• Injeksi Tiga bulan = depot medroxyprogesteron acetate Levonorgestrel (Mirena®)
(DMPH = Depot Provera®, Depot-Clinovir®)
•Implan yang mengandung
- 150 mg/3 bulan
• Injeksi Bulanan norethisterone acetate Etonogestrel, atau vaginal
(Noristerate®) ring (Implanon®, Nuva-
Ring®).
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Cara Kerja
Inhibisi Ovulasi
MPA
++
Norethisterone
++
Depo (Inhibisi pra menstruasi LH-
peak)
Penebalan mukus serviks + ++
• Injeksi – Farmakokinetik Transformasi Endometrium ++ +

Atrofi Endometrium ++ (+)


Pearl index 0.1 - 0.6 0.1 - 0.6
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Depo

• Keuntungan depo injeksi progestin


• Tidak ada “lupa” seperti pada pengguna „Pil“.
• Menurunkan insidens Endometriosis
• Mencegah Mioma Uteri
• Mengurangi dismenore
• Keterbatasan
• Gangguan haid dalam enam bulan pertama
(atropi lambat)
• Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan osteoporosis(?)
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Depo

• Rerata masa laten hingga


kehamilan berikut adalah 4
Kesuburan bulan dg IUD/ AKDR dan 10
setelah bulan dg injeksi depot
penghentian • Angka kehamilan kumulatif
penggunaan setelah 2 tahun tidak berbeda
antara IUD/ AKDR dg injeksi
depot
Kontrasepsi
Hormonal –
Injeksi Depo

Frekuensi amenore dan gangguan


siklus pada pengguna injeksi depot
progestin
Kontrasepsi Hormonal – Injeksi Depo

• Keuntungan
• Pearl index 0 - 0.2
• Tidak mengandung ethinyl estradiol (ES rendah)
• Pemberian sekali sebulan
• Kontrol siklus yang baik (peran estradiol)
• Kesuburan kembali segera
• Keterbatasan
• Kunjungan bulanan ke klinik KB
Implant
Kontrasepsi Hormonal – Implant
Muatan:
• Inhibisi transport oocyte, supresi
lonjakan LH praovulasi
Implant yg mengandung
• Menghambat ovulasi, lendir serviks
Etonogestrel (ENG) (Implanon®) mengental
• Pelepasan awal ENG adalah 60 µg per
hari, kemudian menjadi 30 - 40 µg/hari

Struktur molekul
Etonogestrel (ENG)
Kontrasepsi Hormonal – Implant
• Struktur Batang Implanon®
• Batang implant mengandung matriks ethylene vinyl acetate
copolymer yang di dalamnya tersimpan 68 mg kristal etonogestrel
(ENG)
Kontrasepsi Hormonal – Implant

Inhibisi lonjakan LH praovulasi


Kadar estradiol endogen turun
pada tahap awal tetapi kembali ke
level fisiologis setelah beberapa
bulan
Tidak ada gejala defisiensi estrogen
Endometrium menipis hingga 4
mm
Tidak terjadi atrofi endometrium
Amenore pada 20% kasus
Gangguan perdarahan meningkat
Kontrasepsi Hormonal – Implant

Prosedur Insersi Implant


• Insersi implant dilakukan pada hari 1 - 5 siklus
• Untuk postpartum insersi implant dilakukan pada hari 21 - 28
• Lokasi insersi dilakukan pada kulit di area antara biceps dan
triceps aspektus medialis 6 - 8 cm diatas lipat siku. Perlu
anestesi lokal.
• Lokasi: subdermal
AKDR dengan Pelepas
Hormon
• AKDR dengan
Levonorgestrel
(Mirena®) Bentuk T-

AKDR dengan batang polyethylene


Melepas levonorgestrel
20 µg/hari Proteksi
Pelepas kontrasepsi: 5 tahun

Hormon • Pearl index 0.1 - 0.2


• Perubahan atrofik
endometrium
Menurunkan jumlah darah
dan lama haid 25%
amenore (year 1-5)
• 60% amenore (year 6-10)
• Mirena dikenalkan di
Jerman th 1997
• > 500,000 klien
menggunakan Mirena
AKDR dengan
Pelepas Hormon

• Hormon dilepaskan dari AKDR Mirena


Hormon – Releasing IUD
• AKDR + Levonorgestrel (Mirena®)
Cara Kerja

Perubahan lingkungan tuba -


(menghambat motilitas sperma)

Perubahan decidua, stroma


endometrium, proliferasi
berkurang (inhibisi implantasi) Penebalan/pengentalan
lendir serviks (menghambat
motilitas sperma)
AKDR dengan Pelepas Hormon

Pro
Kontra
• Efektifitas kontrasepsi sangat
tinggi (PI 0.1)
• Terjadi haid sela diantara 2
• Pelepasan lokal menuju target
haid selama 3-6 bulan
organ à efek sistemik rendah
• Tak tergantung kepatuhan
pertama
• Jangka panjang: hingga 5 tahun • Perlu insersi ulang setelah
Haid menjadi lebih pendek, masa pakai selesai
ringan dan kurang nyeri
• Tidak mengurangi produksi ASI • Efek samping hormonal
Proteksi endometrial selama pada beberapa pengguna
terapi • Polarisasi ion
• suplementasi estrogen
AKDR dengan Pelepas Hormon
• Corak perdarahan pengguna AKDR + LNG (Mirena®):

-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
• Perdarahan bercak/banyak dalam 3-6 bulan pertama
• Haid lebih pendek, ringan dan kurang nyeri
• Sekitar 20% klien akan mengalami amenore setelah
penggunaan diatas 1 tahun
AKDR dengan Pelepas Hormon

Penggunaan dalam periode perimenopause


• Kontrasepsi efektif untuk mereka yang tidak ingin anak lagi
• Kehamilan pada usia ini berhubungan dengan risiko komplikasi

Pengunaan pada menopause


• Dengan meningkatnya risiko kanker payudara setelah terapi sulih hormon
pada usia > 50 tahun maka progestin menjadi menarik untuk diteliti.
• Aplikasi estrogen melalui perekat (patch), mencegah pembebanan muatan
pada hati karena progestin dilepaskan melalui sistem intrauterin. Mengacu
pada kenyataan bahwa efek kontrasepsi tidak menjadi hal utama maka
lepas lambat LNG dosis rendah memberikan suplementasi yang memadai
selama masa menopause
Cincin Vagina
Cincin Vagina
• Cincin vagina dengan pelepas Etonogestrel (ENG) dan ethinyl estradiol (EE) - (NUVA-Ring®).
• Prinsip Dasar:
• Sistem Intravaginal ini terdiri dari evathan yang dapat melepaskan 15 µg EE dan 120 µg ENG
per hari.
Cincin Vagina

• Farmakokinetik :
• Membran luar evathan menjamin
pelepasan hormon secara
kontinu (etonogestrel = 3-
ketodesogestrel = ENG =
metabolit aktif dari desogestrel).
Cincin Vagina

Farmakokinetik
• Cincin dimasukkan mulai awal
siklus dan dikeluarkan pada hari
ke 21 diikuti dengan satu minggu
bebas cincin hingga haid terjadi.
• Posisi intravaginal pada ⅓ atas
• Rerata konsentrasi ENG sebanding
dg KOK
• Konsentrasi EE hanya 50% dari KO
Cincin Vagina

• Efektifitas Kontrasepsi : Pearl


index 0.65
• Efek samping:
• Leukore 5.3%
• Gangguan cincin (sensasi
benda asing, masalah saat
senggama, ekspulsi) 3.8%
• Massa tubuh: tak ada
penambahan berat badan
• Kontrol siklus tergolong baik
dan memuaskan
Cincin Vagina

Kesimpulan:
Cincin vagina dengan pelepas
ENG/EE adalah kontrasepsi modern
dengan efektifitas tinggi dan
pengaturan siklus yang baik serta
efek samping minimal (diterima baik
oleh perempuan muda)

User acceptance of NUVA-Ring® in 1,182


women (12.109 cycles).
Hormone Releasing
Patch
Kontrasepsi Transdermal - Patch

• Matrix-Patch (EVRA®)
• 20 cm² perekat yang melepaskan 20 µg ethinylestradiol
dan 150 µg Norelgestromin (Shangold et al.)
• 3 perekat/siklus, ganti setelah 7 hari
• Mempengaruhi pengikatan hormon dalam serum,
angiotensinogen, dan mirip dengan komposisi
kontrasepsi oral
• Tidak terjadi efek muatan penuh dosis awal di dalam hati
• kurang dari 2% lembar perekat terlepas (Abrams et al.
2001)
Kontrasepsi Transdermal - Patch

• Matrix-Patch (EVRA®)

Kesimpulan
• Efektifitas kontrasepsi sebanding
dengan KO.
Keuntungan
• Angka kegagalan kontrasepsi menurun
hari demi hari.
Kontrasepsi Transdermal - Patch

Average EE
Concentration Patch change
(pg/ml)

Days

Tak ada pengaruh olahraga terhadap


Tempat lembar perekat konsentrasi EE dalam serum selama
melakukan aktifitas.
(modified from Abrams; J Clin Pharmacol
2001;41: 1301-09)
NO. KONTRASEPSI KETERANGAN
1. MOW/MOP Untuk yang tidak ingin mempunyai anak lagi
2. a. IUD Pascapersalinan • Untuk yang ingin menunda kehamilan
• Post Plasenta (dalam 10 menit • Masa pakai sampai dengan 10 tahun
setelah placenta lahir) • Pascapersalinan: Kesuburan dapat kembali pada hari ke-21
• Post Sectio Caesarea setelah melahirkan
• 3 Hari Pascapersalinan • Pascakeguguran: Kesuburan dapat kembali pada hari ke-14
a. IUD Pascakeguguran setelah keguguran
3. Implant • Isi : Progestin Only
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Masa pakai sampai dengan 3 tahun
4. Suntik • Isi : Progestin Only
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Masa pakai 3 Bulan
5. Minipil • Isi : Progestin Only
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Pemakaian satu strip untuk 1 bulan
6. Kondom Pilihan kontrasepsi untuk pria
Sebagai kontrasepsi sela

Hasil Workshop Peningkatan Pelayanan KBdi RS, Bandung 1-3April 2009

Anda mungkin juga menyukai