Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS MENDALAM

Analisis terhadap tema dengan menggunakan teori- teori yang telah dipaparkan
Analisis mengenai dampak kontroversial hard selling yang dilakukan oleh idol K-pop Doyoung
terkait isu Palestina-Israel, materi selebritas, dan budaya fandom memerlukan pemahaman
mendalam tentang berbagai faktor. Ini melibatkan peran media baru, karakteristik penggemar,
dan implikasi dari kolaborasi selebritas dengan merek. Dalam konteks ini, teori media baru dan
teori budaya penggemar dan fandom oleh Henry Jenkins digunakan untuk menjelaskan dan
menganalisis fenomena tersebut.
Peristiwa yang menjadi titik sentral analisis ini adalah peristiwa viral yang melibatkan Doyoung
NCT sebagai brand ambassador McDonald’s Korea. Pada tanggal 25 Desember 2023, Doyoung
mengunggah foto di Instagram yang tampaknya merayakan Natal, namun foto tersebut
mengandung kontroversi karena menampilkan ornamen cup drink dari produk McDonald’s. Hal
ini memberikan kesan bahwa Doyoung mendukung produk buatan Amerika Serikat yang diduga
berasal dari zionis Israel.
Dalam kaitannya dengan teori media baru, analisis ini mencakup pemahaman tentang
bagaimana media sosial memainkan peran kunci dalam menyebarkan informasi dengan cepat
dan memberikan ruang bagi penggemar dan netizen untuk memberikan feedback. Dalam
konteks ini, fenomena echo chamber dan filter bubble menjadi relevan, di mana informasi
cenderung tersebar di antara kelompok yang memiliki pandangan serupa.
Teori budaya penggemar dan fandom oleh Henry Jenkins memberikan pandangan yang lebih
mendalam terkait perilaku penggemar dan dampaknya terhadap kontroversi ini. Teori ini
mengakui bahwa penggemar bukan hanya sebagai konsumen pasif, tetapi juga sebagai
konsumen budaya yang aktif, kreatif, kritis, dan terhubung secara sosial. Fandom NCT memiliki
karakteristik khusus, dan analisis ini melibatkan identifikasi motif penggemar, dampak
kolaborasi antara Doyoung dan McDonald’s, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan
perilaku penggemar.
Dampak dari media juga menjadi fokus analisis, dengan menyoroti bagaimana pemberian
feedback buruk dari penggemar dan netizen terhadap Doyoung menciptakan gelombang reaksi
yang cepat dan luas. Media menjadi wadah penting dalam membentuk persepsi publik
terhadap kontroversi ini.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam tentang peran media,
karakteristik penggemar, dan implikasi kolaborasi selebritas dengan merek. Kesimpulan dari
analisis ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana fenomena ini memengaruhi citra
Doyoung, penggemar NCT, dan McDonald’s sebagai merek, serta memberikan pemahaman
lebih lanjut tentang dinamika antara selebritas, media baru, dan budaya fandom dalam konteks
K-Pop. Analisis ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan menghargai keragaman
dalam budaya penggemar K-pop, dan betapa pentingnya bagi idola dan media untuk
mempertimbangkan dampak dari tindakan dan keputusan mereka terhadap penggemar
mereka. Kontroversi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa dalam dunia K-pop, seperti dalam
banyak aspek kehidupan, tindakan dan keputusan memiliki konsekuensi, dan bahwa idola dan
penggemar sama-sama memiliki peran dalam membentuk dan mempengaruhi dunia di sekitar
mereka.

Dampak pada Loyalitas Penggemar

Kontroversi yang melibatkan Doyoung NCT dan McDonald's ini memiliki potensi besar untuk
mengubah loyalitas penggemar terhadap Doyoung dan NCT. Sebagai idola K-pop, Doyoung dan
NCT telah membangun hubungan yang kuat dengan penggemar mereka, yang sering kali
dikenal dengan loyalitas yang tinggi. Namun, loyalitas ini dapat terguncang ketika idola mereka
terlibat dalam kontroversi, terutama yang berkaitan dengan isu politik dan kemanusiaan yang
sensitif seperti konflik Palestina-Israel.

Dalam kasus ini, Doyoung diduga mendukung produk McDonald's, sebuah perusahaan yang
berasal dari Amerika Serikat dan diduga mendukung Israel. Hal ini telah menimbulkan
kekecewaan dan kemarahan di kalangan penggemar, terutama mereka yang peduli terhadap
isu Palestina-Israel. Beberapa penggemar bahkan telah memutuskan untuk berhenti
mendukung Doyoung dan NCT karena tindakan ini.

Perilaku konsumen di bidang K-pop juga dipengaruhi oleh kontroversi ini. K-pop adalah industri
yang sangat bergantung pada citra dan hubungan antara idola dan penggemar. Ketika idola
terlibat dalam kontroversi, ini dapat mempengaruhi bagaimana penggemar memandang idola
tersebut, dan pada akhirnya, bagaimana mereka memilih untuk mendukung atau tidak
mendukung idola tersebut. Dalam hal ini, beberapa penggemar mungkin memilih untuk
berhenti mendukung Doyoung dan NCT, sementara yang lain mungkin memilih untuk tetap
mendukung mereka tetapi dengan cara yang lebih kritis dan sadar.

Secara keseluruhan, kontroversi ini menunjukkan betapa kompleks dan berpotensi volatilnya
hubungan antara idola K-pop, penggemar, dan isu politik dan kemanusiaan. Ini juga
menunjukkan betapa pentingnya bagi idola K-pop untuk mempertimbangkan dampak dari
tindakan dan keputusan mereka, tidak hanya pada citra mereka, tetapi juga pada penggemar
dan konsumen mereka. Kontroversi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa dalam dunia K-pop,
seperti dalam banyak aspek kehidupan, tindakan dan keputusan memiliki konsekuensi, dan
bahwa idola dan penggemar sama-sama memiliki peran dalam membentuk dan mempengaruhi
dunia di sekitar mereka.

Bagaimana media dan fenomena ‘echo chamber’ serta ‘filter bubble’ mempengaruhi respons
penggemar.

Media memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi opini publik, termasuk
dalam konteks budaya penggemar K-pop. Dalam kasus kontroversi yang melibatkan Doyoung
NCT dan McDonald’s, media sosial menjadi platform utama di mana informasi dan opini
tentang kontroversi ini disebarkan dan dibahas.
Feedback penggemar, yang merupakan respon langsung mereka terhadap kontroversi ini,
sangat dipengaruhi oleh bagaimana media mempresentasikan dan membingkai isu tersebut.
Misalnya, jika media memilih untuk menyoroti aspek-aspek tertentu dari kontroversi, atau
menggambarkan Doyoung dalam cahaya tertentu, ini dapat mempengaruhi bagaimana
penggemar memandang situasi tersebut dan bagaimana mereka meresponsnya.

Selain itu, fenomena echo chamber dan filter bubble juga berperan dalam mempengaruhi
feedback penggemar. Echo chamber adalah situasi di mana informasi, ide, atau keyakinan
diperkuat atau diperkuat melalui komunikasi dan pengulangan dalam sistem tertutup. Dalam
konteks media sosial, ini bisa berarti bahwa penggemar yang memiliki pandangan serupa atau
sejalan dengan satu sama lain lebih cenderung berinteraksi dan berbagi informasi, yang pada
gilirannya memperkuat keyakinan mereka.

Sementara itu, filter bubble adalah kondisi di mana algoritma media sosial secara selektif
menebak informasi apa yang ingin pengguna lihat berdasarkan informasi tentang pengguna
tersebut (seperti lokasi, riwayat pencarian, dan klik sebelumnya), dan akibatnya pengguna
menjadi terisolasi dari informasi yang bertentangan dengan pandangan pribadi mereka.

Dalam kasus kontroversi Doyoung, echo chamber dan filter bubble dapat berarti bahwa
penggemar yang sudah memiliki pandangan negatif tentang dukungan Israel mungkin hanya
melihat dan berbagi informasi yang mendukung pandangan mereka, dan oleh karena itu lebih
cenderung memberikan feedback negatif. Sebaliknya, penggemar yang tidak melihat masalah
dengan tindakan Doyoung mungkin terisolasi dari kritik dan kontroversi, dan oleh karena itu
lebih cenderung memberikan feedback positif atau netral.

Secara keseluruhan, keterlibatan media dan fenomena seperti echo chamber dan filter bubble
memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi feedback penggemar dalam
kontroversi ini. Mereka membantu membentuk narasi dan diskursus seputar kontroversi, dan
mempengaruhi bagaimana penggemar memandang dan merespons situasi tersebut. Ini
menunjukkan betapa pentingnya media dan teknologi dalam membentuk dan mempengaruhi
opini dan perilaku publik dalam era digital saat ini.

Media menyebarkan informasi kontroversial yang mempengaruhi pandangan publik.

Media memegang peran penting dalam penyebaran informasi, terutama dalam konteks
kontroversi yang melibatkan Doyoung NCT dan McDonald's. Sebagai saluran utama komunikasi
antara selebritas dan publik, media memiliki kapasitas untuk membentuk dan mempengaruhi
pandangan publik tentang suatu isu.

Dalam kasus ini, media menjadi jembatan antara Doyoung dan penggemarnya, serta publik
lebih luas. Ketika Doyoung memposting foto di Instagram yang menunjukkan dukungannya
terhadap McDonald's, media menjadi alat yang memungkinkan informasi ini mencapai
penggemar dan publik. Media sosial, situs berita, blog, dan platform lainnya semua berperan
dalam menyebarluaskan informasi ini.

Namun, peran media tidak berhenti pada penyebaran informasi saja. Cara media
mempresentasikan dan membingkai informasi juga memiliki dampak besar pada bagaimana
publik memahami dan merespons informasi tersebut. Misalnya, jika media memilih untuk
menyoroti aspek-aspek tertentu dari kontroversi, atau menggambarkan Doyoung dalam cahaya
tertentu, ini dapat mempengaruhi bagaimana publik memandang situasi tersebut dan
bagaimana mereka meresponsnya.

Selain itu, media juga berperan dalam memfasilitasi diskusi dan debat publik tentang
kontroversi. Melalui komentar, postingan, dan diskusi di media sosial dan platform lainnya,
publik dapat berbagi dan mengeksplorasi pandangan dan opini mereka tentang isu tersebut. Ini
dapat membantu membentuk konsensus publik, atau mungkin mengekspos perbedaan dan
konflik pandangan.

Secara keseluruhan, media memainkan peran kunci dalam menyebarluaskan informasi tentang
kontroversi Doyoung dan McDonald's, dan informasi tersebut mempengaruhi pandangan
publik. Ini menunjukkan betapa pentingnya media dalam membentuk dan mempengaruhi opini
dan perilaku publik dalam era digital saat ini. Kontroversi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa
dalam dunia K-pop, seperti dalam banyak aspek kehidupan, tindakan dan keputusan memiliki
konsekuensi, dan bahwa idola dan penggemar sama-sama memiliki peran dalam membentuk
dan mempengaruhi dunia di sekitar mereka.

Konflik dan Kontroversi dalam Budaya Penggemar: kontroversi ini merusak hubungan antara
Doyoung, penggemar, dan media.

Konflik dan kontroversi yang muncul dalam budaya penggemar, khususnya yang melibatkan
Doyoung NCT dan McDonald’s, telah merusak hubungan antara Doyoung, penggemar, dan
media. Hubungan ini, yang sebelumnya didasarkan pada penghormatan dan dukungan mutual,
telah terganggu oleh perbedaan pandangan dan persepsi tentang isu yang sangat sensitif.

Doyoung, sebagai idola K-pop, sebelumnya menikmati hubungan yang kuat dengan
penggemarnya. Namun, tindakannya yang dianggap mendukung McDonald’s, sebuah
perusahaan yang diduga mendukung Israel, telah menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di
kalangan penggemarnya. Penggemar, yang sebelumnya mendukung dan mengidolakan
Doyoung, sekarang merasa dikhianati dan kecewa. Mereka merasa bahwa Doyoung, dengan
tindakannya, telah menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap isu Palestina-Israel, yang bagi
banyak penggemar adalah isu yang sangat penting.

Media, sebagai saluran komunikasi antara Doyoung dan penggemarnya, juga terlibat dalam
kontroversi ini. Media telah memainkan peran penting dalam menyebarluaskan informasi
tentang kontroversi ini dan membentuk narasi seputar isu tersebut. Namun, cara media
mempresentasikan dan membingkai isu ini juga telah menimbulkan konflik. Beberapa
penggemar merasa bahwa media tidak memberikan gambaran yang akurat atau adil tentang
situasi tersebut, atau bahwa media terlalu cepat untuk mengecam Doyoung tanpa
mempertimbangkan semua fakta.

Secara keseluruhan, konflik dan kontroversi ini telah merusak hubungan antara Doyoung,
penggemar, dan media. Mereka telah menimbulkan perpecahan dalam komunitas penggemar
dan menimbulkan pertanyaan tentang peran dan tanggung jawab idola K-pop dan media dalam
menghadapi isu politik dan kemanusiaan. Kontroversi ini menunjukkan betapa rumit dan
berpotensi volatilnya hubungan ini, dan betapa pentingnya bagi semua pihak untuk
berkomunikasi dengan cara yang terbuka, jujur, dan empatik.

Hibriditas dalam Budaya Penggemar

Hibriditas dalam budaya penggemar merujuk pada fenomena di mana berbagai elemen dan
aspek budaya berbaur dan berinteraksi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik. Dalam
konteks K-pop dan kontroversi yang melibatkan Doyoung NCT dan McDonald’s, hibriditas ini
terlihat dalam bagaimana elemen-elemen budaya K-pop dan isu politik seperti konflik Palestina-
Israel saling berbaur dalam respons penggemar.

Budaya K-pop sendiri adalah contoh dari hibriditas, dengan musiknya yang merupakan
campuran dari berbagai genre musik dari seluruh dunia, dan estetikanya yang menggabungkan
mode dan gaya dari berbagai budaya. Penggemar K-pop, yang sering kali berasal dari berbagai
latar belakang budaya dan geografis, juga membawa pengalaman dan perspektif mereka sendiri
ke dalam budaya penggemar, menciptakan lingkungan yang kaya dan beragam.

Ketika kontroversi seperti yang melibatkan Doyoung dan McDonald’s muncul, elemen-elemen
ini semua berbaur dalam respons penggemar. Penggemar tidak hanya merespons sebagai
penggemar K-pop, tetapi juga sebagai individu yang memiliki pandangan dan keyakinan politik
mereka sendiri. Mereka mungkin merasa kecewa atau marah pada Doyoung karena
tindakannya, tetapi mereka juga mungkin merasa terpecah antara dukungan mereka untuk
Doyoung sebagai idola K-pop dan keyakinan politik mereka sendiri.

Selain itu, media sosial dan platform online lainnya, yang merupakan bagian integral dari
budaya penggemar K-pop, juga berperan dalam menciptakan hibriditas ini. Mereka
memfasilitasi pertukaran ide dan opini, dan memungkinkan penggemar untuk berbagi dan
mengeksplorasi berbagai perspektif tentang kontroversi. Ini menciptakan ruang di mana budaya
K-pop dan isu politik dapat bertemu dan berinteraksi, menciptakan diskusi dan debat yang kaya
dan beragam.

Secara keseluruhan, hibriditas dalam budaya penggemar mencerminkan kompleksitas dan


keragaman budaya penggemar K-pop. Ini menunjukkan bagaimana budaya populer dan isu
politik dapat saling berbaur dan berinteraksi dalam cara-cara yang tak terduga, dan bagaimana
penggemar dapat berperan aktif dalam membentuk dan mempengaruhi diskursus ini.
Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan menghargai hibriditas ini
dalam memahami dan menavigasi budaya penggemar K-pop dan kontroversi yang muncul di
dalamnya.
Pengaruh Politik dan Isu Palestina-Israel pada Penggemar NCT.

Sikap dan perilaku penggemar NCT, seperti halnya penggemar K-pop pada umumnya,
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama dalam kasus kontroversi Doyoung
dan McDonald’s adalah preferensi politik penggemar dan pandangan mereka terhadap isu
Palestina-Israel.

Penggemar K-pop adalah kelompok yang beragam, dengan latar belakang dan pandangan
politik yang berbeda-beda. Beberapa penggemar mungkin memiliki pandangan yang kuat
tentang isu Palestina-Israel, sementara yang lain mungkin tidak. Dalam kasus ini, penggemar
yang memiliki pandangan yang kuat tentang isu ini cenderung merespons dengan lebih kuat
terhadap tindakan Doyoung. Mereka merasa bahwa dengan mendukung McDonald’s, Doyoung
secara tidak langsung mendukung Israel, yang mereka lihat sebagai agresor dalam konflik
Palestina-Israel.

Preferensi politik ini bukan hanya mempengaruhi bagaimana penggemar merespons


kontroversi ini, tetapi juga bagaimana mereka memandang Doyoung dan NCT secara umum.
Bagi penggemar yang merasa kuat tentang isu Palestina-Israel, tindakan Doyoung mungkin
telah merusak citra mereka tentang dia dan NCT. Mereka mungkin merasa kecewa atau marah,
dan mungkin memilih untuk berhenti mendukung Doyoung dan NCT.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penggemar merespons dengan cara yang
sama. Beberapa penggemar mungkin memilih untuk tetap mendukung Doyoung dan NCT,
meskipun mereka tidak setuju dengan tindakannya. Mereka mungkin merasa bahwa dukungan
mereka untuk Doyoung dan NCT tidak harus bergantung pada pandangan politik mereka. Atau,
mereka mungkin merasa bahwa Doyoung memiliki hak untuk mendukung apa pun yang dia
inginkan, termasuk McDonald’s, dan bahwa ini tidak harus mempengaruhi bagaimana mereka
memandang dia sebagai artis.

Secara keseluruhan, faktor-faktor seperti preferensi politik dan pandangan terhadap isu
Palestina-Israel memainkan peran penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku penggemar
NCT. Mereka membantu membentuk bagaimana penggemar merespons kontroversi ini, dan
bagaimana mereka memandang Doyoung dan NCT. Ini menunjukkan betapa kompleks dan
beragamnya budaya penggemar K-pop, dan betapa pentingnya memahami dan menghargai
keragaman ini dalam memahami dan menavigasi budaya penggemar K-pop dan kontroversi
yang muncul di dalamnya.

Persepsi dan Citra Doyoung Terpengaruh oleh Kerjasama dengan McDonald’s.

Kolaborasi antara Doyoung NCT dan McDonald’s telah menciptakan gelombang reaksi di
kalangan penggemar dan publik, dengan dampak yang signifikan terhadap persepsi penggemar
dan citra Doyoung.
Sebagai idola K-pop, Doyoung memiliki pengaruh yang kuat terhadap penggemarnya.
Penggemar sering kali melihat idola mereka sebagai panutan dan sumber inspirasi, dan
tindakan idola dapat mempengaruhi sikap dan perilaku penggemar. Dalam hal ini, keputusan
Doyoung untuk berkolaborasi dengan McDonald’s, sebuah perusahaan yang diduga mendukung
Israel, telah mempengaruhi bagaimana penggemar memandang Doyoung dan NCT.

Bagi sebagian penggemar, kolaborasi ini mungkin telah merusak citra Doyoung. Mereka
mungkin merasa bahwa Doyoung, dengan mendukung McDonald’s, telah menunjukkan
kurangnya kepedulian terhadap isu Palestina-Israel, yang bagi banyak penggemar adalah isu
yang sangat penting. Ini mungkin telah merusak hubungan antara Doyoung dan penggemarnya,
dan mungkin telah menyebabkan beberapa penggemar untuk berhenti mendukung Doyoung
dan NCT.

Namun, bagi penggemar lainnya, kolaborasi ini mungkin tidak memiliki dampak yang signifikan.
Mereka mungkin merasa bahwa Doyoung memiliki hak untuk mendukung apa pun yang dia
inginkan, termasuk McDonald’s, dan bahwa ini tidak harus mempengaruhi bagaimana mereka
memandang dia sebagai artis. Mereka mungkin memilih untuk tetap mendukung Doyoung dan
NCT, meskipun mereka tidak setuju dengan tindakannya.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara Doyoung dan McDonald’s telah mempengaruhi persepsi
penggemar dan citra Doyoung. Ini menunjukkan betapa pentingnya bagi idola K-pop untuk
mempertimbangkan dampak dari tindakan dan keputusan mereka, tidak hanya pada citra
pengingat bahwa dalam dunia K-pop, seperti dalam banyak aspek kehidupan, tindakan dan
keputusan memiliki konsekuensi, dan bahwa idola dan penggemar sama-sama memiliki peran
dalam membentuk dan mempengaruhi dunia di sekitar mereka.

Karakteristik dan Motif Penggemar NCT dalam Menghadapi Kontroversi.

Penggemar NCT, seperti halnya penggemar K-pop pada umumnya, adalah kelompok yang
beragam dan dinamis, dengan karakteristik dan motif yang unik. Karakteristik ini mencakup
berbagai aspek, mulai dari demografi (seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang geografis)
hingga preferensi musik dan gaya hidup. Motif penggemar, di sisi lain, merujuk pada alasan dan
dorongan yang mendorong mereka untuk mendukung NCT.

Salah satu karakteristik utama penggemar NCT adalah loyalitas mereka yang kuat. Penggemar
K-pop sering kali dikenal karena dedikasi dan antusiasme mereka, dan penggemar NCT tidak
terkecuali. Mereka menghabiskan waktu, energi, dan sumber daya untuk mendukung NCT, baik
dengan menghadiri konser dan acara, membeli merchandise, atau berpartisipasi dalam
komunitas penggemar online.

Namun, kontroversi yang melibatkan Doyoung dan McDonald’s telah menantang loyalitas ini.
Bagi sebagian penggemar, tindakan Doyoung telah bertentangan dengan nilai dan keyakinan
mereka sendiri, terutama yang berkaitan dengan isu Palestina-Israel. Ini telah mempengaruhi
bagaimana mereka memandang Doyoung dan NCT, dan bagaimana mereka memilih untuk
mendukung atau tidak mendukung mereka.
Motif penggemar juga memainkan peran penting dalam merespons kontroversi ini. Beberapa
penggemar mungkin termotivasi oleh keinginan untuk mendukung idola yang berbagi nilai dan
keyakinan mereka, sementara yang lain mungkin termotivasi oleh keinginan untuk menjadi
bagian dari komunitas yang mendukung isu tertentu, seperti Palestina. Ketika mereka merasa
bahwa Doyoung telah bertindak bertentangan dengan nilai atau isu ini, mereka mungkin
merasa terpaksa untuk merespons dengan cara tertentu, seperti dengan mengecam Doyoung
atau berhenti mendukung NCT.

Secara keseluruhan, karakteristik dan motif penggemar NCT mempengaruhi bagaimana mereka
merespons kontroversi ini. Mereka membantu membentuk narasi dan diskursus seputar
kontroversi, dan mempengaruhi bagaimana penggemar memandang dan merespons situasi
tersebut. Ini menunjukkan betapa kompleks dan beragamnya budaya penggemar K-pop, dan
betapa pentingnya memahami dan menghargai keragaman ini dalam memahami dan
menavigasi budaya penggemar K-pop dan kontroversi yang muncul di dalamnya.

Budaya Penggemar dan Konflik yang Ditimbulkannya.

Budaya penggemar, khususnya dalam konteks K-pop, sering kali dipandang sebagai ruang yang
harmonis dan penuh dukungan, di mana penggemar berkumpul untuk merayakan dan
mendukung idola mereka. Namun, realitasnya bisa jauh lebih kompleks. Kontroversi yang
melibatkan Doyoung NCT dan McDonald’s menunjukkan bahwa konflik dapat dan sering terjadi
dalam budaya penggemar.

Konflik ini muncul ketika penggemar merasa bahwa idola mereka, dalam hal ini Doyoung, telah
bertindak salah. Dalam kasus ini, Doyoung diduga mendukung McDonald’s, sebuah perusahaan
yang diduga mendukung Israel, sebuah negara yang saat ini dalam konflik dengan Palestina.
Bagi banyak penggemar, tindakan ini dianggap tidak sensitif dan bertentangan dengan nilai dan
keyakinan mereka sendiri.

Penggemar, dalam hal ini, bukan hanya konsumen pasif yang menerima apa pun yang diberikan
idola kepada mereka. Sebaliknya, mereka adalah konsumen budaya yang aktif dan kritis, yang
memiliki kebebasan dan kekuatan untuk mengekspresikan pendapat dan ketidakpuasan
mereka. Mereka bisa dan sering mengecam idola mereka jika mereka merasa bahwa idola
tersebut telah bertindak salah.

Kontroversi ini, dan respons penggemar terhadapnya, telah merusak hubungan antara Doyoung
dan penggemarnya. Ini telah menciptakan perpecahan dalam komunitas penggemar NCT, dan
mungkin telah merusak reputasi dan citra Doyoung. Meskipun beberapa penggemar mungkin
memilih untuk tetap mendukung Doyoung, yang lain mungkin telah kehilangan kepercayaan
dan rasa hormat mereka terhadapnya.

Secara keseluruhan, kontroversi ini menunjukkan bahwa konflik adalah bagian tak terpisahkan
dari budaya penggemar. Meskipun penggemar biasanya mendukung dan setia kepada idola
mereka, mereka juga memiliki kapasitas untuk menjadi kritis dan mengecam idola mereka jika
mereka merasa bahwa idola tersebut telah bertindak salah. Ini menunjukkan betapa kompleks
dan dinamisnya budaya penggemar, dan betapa pentingnya bagi idola untuk
mempertimbangkan dampak dari tindakan dan keputusan mereka terhadap penggemar
mereka.

Kritik dan Solidaritas Penggemar NCT atas Doyoung dan McDonald’s.

Teori Budaya Penggemar dan Fandom, yang dikembangkan oleh Henry Jenkins, memberikan
kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana penggemar NCT merespons
kontroversi yang melibatkan Doyoung dan McDonald’s.

Menurut teori ini, penggemar bukanlah konsumen pasif yang hanya menerima apa yang
diberikan kepada mereka oleh idola atau media. Sebaliknya, mereka adalah partisipan aktif
yang terlibat dalam interpretasi dan penilaian kritis terhadap konten yang mereka konsumsi.
Dalam konteks ini, penggemar NCT telah menunjukkan sifat kritis mereka dalam merespons
tindakan Doyoung.

Penggemar NCT, yang merasa kecewa dengan dukungan Doyoung terhadap McDonald’s, telah
mengekspresikan ketidakpuasan mereka secara terbuka. Mereka menggunakan platform media
sosial untuk mengecam Doyoung dan mendiskusikan kontroversi ini dengan penggemar
lainnya. Ini menunjukkan bagaimana mereka tidak hanya menerima tindakan Doyoung secara
pasif, tetapi juga aktif dalam mengevaluasi dan menentang tindakannya.

Selain itu, penggemar NCT juga menunjukkan keterhubungan sosial yang kuat dalam
merespons kontroversi ini. Mereka berbagi informasi dan opini, mendukung satu sama lain, dan
bekerja sama untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. Ini mencerminkan bagaimana
penggemar, sebagai bagian dari komunitas, dapat bersatu dan berkolaborasi dalam
menghadapi isu atau kontroversi.

Secara keseluruhan, respons penggemar NCT terhadap kontroversi ini mencerminkan prinsip-
prinsip utama dari Teori Budaya Penggemar dan Fandom. Mereka menunjukkan bahwa
penggemar adalah konsumen budaya yang aktif dan kritis, dan bahwa mereka dapat berperan
penting dalam membentuk diskursus seputar idola dan isu yang mereka pedulikan. Kontroversi
ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan menghargai peran penggemar dalam
budaya populer, dan betapa pentingnya bagi idola dan media untuk mempertimbangkan
dampak dari tindakan dan keputusan mereka terhadap penggemar mereka.

Media Sosial dan Ruang Gema Penggemar NCT

Media sosial telah berkembang menjadi platform yang penting dan berpengaruh, tidak hanya
sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai ruang publik di mana individu dapat berbagi dan
bertukar pikiran. Dalam konteks kontroversi yang melibatkan Doyoung NCT dan McDonald’s,
media sosial berperan sebagai ‘ruang gema’ yang memperkuat ketidakpuasan penggemar
terhadap Doyoung.
Konsep ‘ruang gema’ merujuk pada fenomena di mana informasi, ide, atau keyakinan diperkuat
atau diperkuat melalui komunikasi dan pengulangan dalam sistem tertutup. Dalam konteks
media sosial, ini bisa berarti bahwa penggemar yang memiliki pandangan serupa atau sejalan
dengan satu sama lain lebih cenderung berinteraksi dan berbagi informasi, yang pada gilirannya
memperkuat keyakinan mereka.

Dalam kasus ini, ketidakpuasan penggemar terhadap Doyoung, yang muncul sebagai respons
terhadap dukungannya terhadap McDonald’s, telah diperkuat melalui komentar dan postingan
di media sosial. Penggemar yang merasa kecewa atau marah dengan Doyoung dapat berbagi
perasaan dan pandangan mereka di media sosial, dan ini kemudian dapat dilihat dan dibagikan
oleh penggemar lain dengan pandangan yang serupa. Ini menciptakan siklus di mana
ketidakpuasan ini terus diperkuat dan diperluas, mempengaruhi lebih banyak penggemar dan
memperdalam perasaan negatif mereka terhadap Doyoung.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ‘ruang gema’ ini juga dapat membatasi eksposur
penggemar terhadap pandangan atau informasi yang berbeda atau bertentangan. Ini berarti
bahwa penggemar mungkin hanya mendapatkan satu sisi dari cerita atau isu, yang dapat
mempengaruhi bagaimana mereka memahami dan merespons situasi tersebut.

Secara keseluruhan, media sosial berperan sebagai ‘ruang gema’ yang memperkuat
ketidakpuasan penggemar terhadap Doyoung dan mempengaruhi bagaimana mereka
merespons kontroversi ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya media sosial dalam membentuk
dan mempengaruhi opini dan perilaku penggemar, dan betapa pentingnya bagi idola K-pop dan
media untuk memahami dan mempertimbangkan dampak dari tindakan dan keputusan mereka
terhadap penggemar mereka.

Doyoung dan McDonald’s: Media Sosial, Kontroversi, dan Penggemar.

Media sosial telah menjadi alat komunikasi utama antara Doyoung NCT dan penggemarnya.
Sebagai platform yang memungkinkan interaksi langsung dan real-time, media sosial
memungkinkan Doyoung untuk berbagi pemikiran, perasaan, dan pengalaman pribadinya
dengan penggemar, serta mempromosikan produk dan merek yang dia dukung, dalam hal ini
McDonald’s.

Namun, keputusan Doyoung untuk mempromosikan McDonald’s melalui media sosial telah
menimbulkan kontroversi. McDonald’s, sebagai perusahaan Amerika, sering kali dikaitkan
dengan dukungan terhadap Israel, sebuah negara yang saat ini dalam konflik dengan Palestina.
Bagi banyak penggemar, dukungan Doyoung terhadap McDonald’s dilihat sebagai dukungan
tidak langsung terhadap Israel, yang mereka anggap sebagai agresor dalam konflik Palestina-
Israel. Ini telah menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di kalangan penggemar, dan telah
merusak citra Doyoung di mata mereka.

Media sosial, sebagai platform yang memungkinkan penggemar untuk berbagi dan
mengekspresikan pendapat mereka, telah menjadi tempat utama bagi penggemar untuk
mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap Doyoung. Penggemar telah menggunakan
media sosial untuk mengecam Doyoung, berbagi informasi tentang kontroversi, dan
mendukung satu sama lain dalam menentang tindakan Doyoung. Ini menunjukkan bagaimana
media sosial dapat berfungsi sebagai ruang publik di mana penggemar dapat berpartisipasi
dalam diskusi dan debat tentang isu yang mereka peduli.

Secara keseluruhan, peran media sosial dalam kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya
media dalam membentuk dan mempengaruhi opini dan perilaku penggemar. Ini juga
menunjukkan betapa pentingnya bagi idola K-pop untuk mempertimbangkan dampak dari
tindakan dan keputusan mereka terhadap penggemar mereka. Kontroversi ini berfungsi sebagai
pengingat bahwa dalam dunia K-pop, seperti dalam banyak aspek kehidupan, tindakan dan
keputusan memiliki konsekuensi, dan bahwa idola dan penggemar sama-sama memiliki peran
dalam membentuk dan mempengaruhi dunia di sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai