Dokumen Jurnal Perawat Indonesia - Compressed
Dokumen Jurnal Perawat Indonesia - Compressed
Kalimantan Barat
3Dosen Program Studi Magister Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah
Kalimantan Barat
Abstrak
Penggunaan dressing menjadi sangat penting untuk mendukung penyembuhan luka. Dressing modern yang
lama membutuhkan biaya yang mahal, sehingga perlu inovasi perawatan luka menggunakan pembalut
wanita sebagai dressing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembalut wanita terhadap
terjadinya maserasi, penyerapan eksudat , infeksi dan penyembuhan pada luka
Desain Cohort Prospective Longitudinal, 29 sampel di observasi dengan menggunakan pembalut wanita
sebagai secondary dressing. Aplikasi pembalut wanita digunakan pada satu luka untuk satu pembalut
berdasarkan luas luka. Observasi selama 4 minggu dengan pergantian balutan per 2 hari dan follow up
setiap minggu. Pemeriksaan maserasi dan penyembuhan luka menggunakan instrument baku DMIST Scale
setiap minggu. Infeksi menggunakan teknik swab didasar luka pada awal dan minggu ke - 4, kemudian di
ukur dengan alat ukur bacteri count. Eksudat di ukur dengan timbangan digital setiap minggu.
Uji statistik Friedman Test menunjukkan adanya pengaruh pada maserasi (0,000), eksudat (0,035).
Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan tidak ada pengaruh pada infeksi (0,655). Repeated Measure Annova
menunjukkan ada pengaruh pada penyembuhan luka (0,027). Manajemen eksudat menjadi sangat penting
karena dapat menjadi maserasi dan peningkatan infeksi yang berdampak pada lama penyembuhan luka.
Diharapkan praktisi luka dapat memperhatikan faktor penyembuhan luka.
Kata Kunci: Pembalut wanita, Maserasi, Penyembuhan luka, Diabetic Foot Ulcer
Abstract
The use of dressings is very important to support wound healing. Old modern dressings require high costs, so it
is necessary to innovate wound care using sanitary napkins as dressings. The purpose of this study was to
determine the effect of sanitary napkins on maceration, exudate absorption, infection and wound healing
Longitudinal Prospective Cohort Design, 29 samples were observed using sanitary napkins as secondary
dressings. The application of sanitary napkins is used on one wound for one dressing based on the area of the
wound. Observation for 4 weeks with dressing changes every 2 days and follow-up every week. Examination of
maceration and wound healing using the standard DMIST Scale instrument every week. Infection using a swab
technique at the base of the wound at the beginning and 4th week, then measured with a measuring tool for
the number of bacteria. Exudate was measured with a digital scale every week. The Friedman Test statistical
test showed an effect on maceration (0.000), exudate (0.035). Wilcoxon Signed Ranks showed no effect on
infection (0.655). Repeated Measure Annova shows that there is an effect on wound healing (0.027).
Management of exudate is very important because it can lead to maceration and increase in infection which
affects the length of wound healing. Expected buyers can pay attention to wound healing factors.
PENDAHULUAN
1210
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1211
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1212
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1213
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
METODE
1214
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
wanita) dengan variabel dependen (efek penyembuhan luka, bacteri count untuk
/ maserasi) tanpa melakukan suatu menilai infeksi dan timbangan digital
perlakuan atau manipulasi terhadap untuk menilai eksudat. Analisis data
subjek penelitian. Pada penelitian ini yang digunakan adalah friedman test
diikuti selama 4 minggu setiap (maserasi dan eksudat), wilcoxon signer
responden dengan evaluasi setiap ranks test (infeksi), dan repeated
minggu serta jumlah perawatan measure annova (penyembuhan luka).
mengikuti standar klinik. Sheehan et al., Normalitas data : variabel maserasi
(2003) melaporkan perawatan pasien (tidak berdistribusi normal) dan variabel
dengan luka kaki diabetes akan penyembuhan luka (berdistribusi
menunjukkan penutupan luas area luka normal). Penelitian ini sudah lolos kaji
pada 4 minggu pertama dan sembuh etik dengan nomor :
total 12 minggu. Populasi pada penelitian 77/II.IAU/KET.ETIK/III/2022 oleh
ini adalah pasien yang menderita DFU kampus keperawatan Institut Teknologi
yang berjumlah 90 responden dengan Kesehatan Muhammadiyah Kalimant
jumlah sampel penelitian 29 responden. Barat.
Penelitian dilaksanakan di Klinik Utama HASIL
PKU Muhammadiyah Kitamura Karakteritik Responden
Pontianak bulan April – Juli 2022. Teknik Sebanyak 143 responden berkunjung
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Dari 143 responden
adalah observasi analitik dengan tersebut, 63 responden di ekslusi, 51
instrument penelitian lembar observasi responden masuk sebagai kriteria
DMIST terdiri dari 7 kategori yaitu depth, inklusi dan 29 responden yang dilakukaj
maceration, inflammation/infection, size, analisis. Hal ini karena sebanyak 29
tissue type of wound bed, type of wound orang yang mengikuti aturan
edge, tunnelling and undermining (Oe et pengambilan data sampai selesai selama
al., 2020) untuk menilai maserasi dan 4 minggu (Gambar 1).
Karakteristik responden di rangkum
dalam tabel 1. Dari total responden, 17
(58,6%) adalah perempuan, Rata-rata
usia responden adalah 52,51 tahun.
Jumlah suku responden terbanyak
adalah Melayu sebanyak 48,3%. Agama
responden yang terbanyak adalah agama
Islam sebanyak 86,2%. Pendidikan
responden terbanyak adalah SD
sebanyak 41,4 %. Pekerjaan responden
terbanyak adalah IRT sebanyak 55,2%.
Penyakit penyerta responden adalah
tidak ada sebanyak 75,9%. Rata-rata
lama DM responden adalah 79,10 bulan
(6,6 tahun) serta rata-rata gula darah
sewaktu responden adalah 364,82
mg/dl.
Gambar 1 : STrengthening the Reporting
of OBservational studies in Epidemiology
(STROBE)
1215
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
Karakteristik Luka
Responden yang dirawat dengan DFU
rata-rata selama 15,58 hari ( dibulatkan
PEMBAHASAN tersebut mengalami peningkatan selama
3 minggu dan mulai mengalami
Hasil penelitian menunjukkan penurunan pada minggu ke – 4. Hal ini
bahwa ada pengaruh maserasi selama 4 menunjukkan bahwa pembalut wanita
minggu dan didapatkan maserasi tidak efektif sebagai balutan penyerap
1216
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
atau sekunder pada luka DFU sehingga dalam waktu yang lama. Satu pembalut
menyebabkan maserasi. Maserasi yang wanita yang digunakan hanya dapat
terjadi pada luka mengindikasikan menampung 15-20 cc darah dan diganti
bahwa adanya lingkungan luka yang 4 – 6 kali sehari (Gultom, 2016). Shetty
hypermoist dengan produksi eksudat (2010) menyatakan bahwa penggunaan
yang berlebih sehingga ditemukan juga pembalut wanita sebagai balutan luka
hasil penelitian ini bahwa pembalut paska operasi (luka akut) dapat
wanita berpengaruh terhadap adanya membantu pergantian balutan sampai 48
eksudat. Eksudat yang dihasilkan tidak jam. Penelitian lain menunjukkan tidak
mampu terserap efektif oleh pembalut sejalan dengan hasil temuan ini seperti
wanita sehingga menyebabkan maserasi hasil penelitan Katkar (2019) yang
akibatnya bagian tepi luka tampak menyatakan bahwa pembalut wanita
sangat basah, kulit sekitarnya putih dan menunjukkan daya serap yang cepat,
keriput sampai munculnya kulit yang penyerapan yang tinggi dan kekuatan gel
lecet. Hal ini membuat kondisi luka yang baik serta tahan terhadap
berpengaruh kurang baik dan kelembapan. Daya serap yang kuat dan
menimbulkan ketidaknyamanan pada kemampuan retensi air pada pembalut
pasien. Whitehead et al., (2017) wanita dapat tetap kering dan nyaman
menyatakan maserasi menyebabkan serta cocok sebagai pembalut untuk luka
ketidaknyamanan dan rasa sakit pasien akut dan kronik sehingga meningkatkan
serta membutuhkan waktu penyembuhan luka dan mencegah
penyembuhan yang sangat panjang. pengeringan luka. Sebuah artikel studi
Maserasi diakibatkan kontak yang literatur oleh Mohiuddin (2019)
terlalu lama dengan kelembaban yang menyatakan bahwa pembalut wanita
dapat terjadi karena akumulasi eksudat bisa digunakan sebagai balutan sekunder
berlebih (Suriadi, 2015). Mitchell & Hill luka walaupun tersering di rumah sakit
(2020) menyatakan bahwa produksi sering digunakan sebagai alat dan bahan
eksudat adalah hasil normal dari tahap di ruang kebidanan seperti pada
inflamasi penyembuhan luka. Namun, perinium paska persalinan. Penelitian
jumlah eksudat luka yang berlebihan Mittal et al., (2021) juga menyatakan
dapat menyebabkan kulit peri – luka pembalut wanita bisa digunakan pada
menjadi maserasi dan bahkan rusak luka rektal
sehingga membutuhkan peningkatan Pada penelitian ini peneliti juga
frekuensi penggantian balutan dan daya mengobservasi perubahan infeksi yaitu
serap balutan luka. Manajemen eksudat melihat perubahan hasil ukur bacteri
yang efektif dapat menjadi tantangan, count selama 1 bulan. Hasilnya
terutama pada luka kronis dan jika tidak menunjukkan tidak ada pengaruh
dikelola dengan baik, luka dapat meluas pembalut wanita terhadap terjadinya
dengan adanya maserasi (Brown, 2017). infeksi yang artinya pembalut wanita
Penelitian ini juga menerangkan tidak menyebabkan infeksi pada luka.
bahwa pembalut wanita digunakan pada Hasil ini dibuktikan dengan hasil ukur
luka dan diganti selama 48 – 72 jam (2 – mengalami penurunan pada nilai > 105
3 hari) dan di evaluasi setiap minggu per gram jaringan dan peningkatan pada
serta rata-rata eksudat yang dihasilkan nilai 105 per gram jaringan. Luka
sekitar 16,9 gram atau eksudat tertinggi dianggap terkontaminasi jika diagnosis
melebihi daya tampung pembalut infeksi ditentukan ketika luka sudah
wanita. Hasil ini menunjukkan pembalut menunjukkan jumlah hitung bakteri
wanita tidak efektif menyerap eksudat lebih dari 105 per gram jaringan (Suriadi,
luka dengan jumlah yang berlebih dan 2015). Penurunan bakteri yang terjadi
1217
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1218
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
DIABETIK MENGGUNAKAN
SIMPULAN ALOEVERA GEL. Skripsi. Surakarta.
Universitas Aisyiah Surakarta.
Studi kohort longitudinal Brown, A. (2017). Managing exudate and
menunjukkan bahwa adanya pengaruh maceration in venous leg ulceration
pembalut wanita terhadap terjadinya within the acute health setting.
maserasi, eksudat dan penyembuhan British Journal of Nursing,
luka. Namun, tidak berpengaruh pada 26(Sup20), S18–S24.
terjadinya peningkatan infeksi. Pembalut https://doi.org/10.12968/bjon.201
wanita menjadi rekomendasi untuk 7.26.Sup20.S18
dijadikan sebagai dressing luka karena
mudah didapat, bernilai ekonomis, Ching, C. S., Phillips, T. J., Howard, C. E.,
menyerap cairan luka serta mudah Panova, I. P., Hayes, C. M., Asandra,
digunakan. Walaupun pembalut wanita A. S., & Park, H. Y. (2005). Chronic
menjadi alat yang mudah digunakan wound fluid suppresses
dimasyarakat tetap harus di evaluasi proliferation of dermal fibroblasts
penggunaaan pembalut wanita terhadap through a Ras-mediated signaling
luka terutama pada luka yang produksi pathway. Journal of Investigative
eksudatnya tinggi sehingga kemampuan Dermatology, 124(2), 466–474.
menyerap cairan luka terbatas dan dapat https://doi.org/10.1111/j.0022-
menimbulkan maserasi yang berujung 202X.2004.23557.x
pada penyembuhan luka yang lama. Gultom, H. Ek. P. (2016). Tanda-Tanda
Kepada peneliti selanjutnya hendaknya Menstruasi yang Tidak Sehat: Ganti
melakukan penelitian yang lebih Pembalut Lebih dari 4 Kali dalam
memfokuskan pada faktor resiko Sehari.
eksternal terjadinya maserasi dengan Guo, S., & DiPietro, L. A. (2010). Critical
waktu penelitian yang lama dan sampel review in oral biology & medicine:
dengan jumlah yang besar serta metode Factors affecting wound healing.
penelitian yang lain sehingga gambaran Journal of Dental Research, 89(3),
hasil penelitian menjadi lebih baik. 219–229.
https://doi.org/10.1177/00220345
REFERENSI 09359125
Adderley, U. J. (2015). Managing wound Haryanto, Amrullah, S., Junaidi, &
exudate and promoting healing. Maglena. Maria. (2021).
British Journal of Community Pendampingan deteksi dini maserasi
Nursing, 15(3 SUPPL.), 15–20. pada luka kaki diabetik
https://doi.org/10.12968/bjcn.201 menggunakan flir one smartphone
0.15.sup1.46907 thermography. 6(6), 1085–1089.
AK, M. (2019). A Thoroughgoing Detail of Haryanto, H., Arisandi, D., Suriadi, S.,
Surgical Dressings. Journal of Imran, I., Ogai, K., Sanada, H., Okuwa,
Orthopaedics and Sports Medicine, M., & Sugama, J. (2016). Relationship
01(01), 1–17. between maceration and wound
https://doi.org/10.26502/josm.511 healing on diabetic foot ulcers in
5001 Indonesia: a prospective study.
International Wound Journal, 14(3),
Ariyani, S. A., Wahyuni, E. S., & Hartutik,
516–522.
S. (2020). PENINGKATAN
https://doi.org/10.1111/iwj.12638
PENGETAHUAN DENGAN MEDIA
POSTER DALAM PERAWATAN LUKA Haryanto, H., Jais, S., Supriadi, S., Imran,
1219
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
I., Ogai, K., Oe, M., Okuwa, M., & Mitchell, A., & Hill, B. (2020). Moisture-
Sugama, J. (2022). Correlation associated skin damage: An
Between Bacteria Count Using a overview of its diagnosis and
Rapid Bacterium Counting System management. British Journal of
and Changes in Wound Area on Community Nursing, 25(3), S12–S18.
Diabetic Foot Ulcers in Indonesia: A https://doi.org/10.12968/bjcn.202
Prospective Study. International 0.25.Sup3.S12
Journal of Lower Extremity Wounds. Mittal, K., Bora, A., Setha, A., Patel, B.,
https://doi.org/10.1177/15347346 Chavan, D. D., Pelleti, P. K.,
221098515 Shararooni, S. A., & Rathod, R.
Kamalah, A. D., Ahsan, & Kristianto, H. (2021). MANAGEMENT OF
(2020). the Effectveness of Family ANORECTAL WOUNDS. Journal of
Psychoeducation in Reduces Family the American Medical Association,
Burden in the Family With Ulcers 119(5), 89–94.
Diabetic Patients. Jurnal Ilmu https://doi.org/10.1001/jama.1910
Keperawatan Jiwa, 3(1), 9–16. .04330120046016
Kartika, R. W., Bedah, B., Paru, J., & Luka, Nasution, S. M., Naria, E., & Irnawati, M.
A. P. (2015). Perawatan Luka Kronis (2015). Analisa kandungan klorin
dengan Modern Dressing. (Cl2) pada beberapa merek pembalut
Perawatan Luka Kronis Dengan wanita yang beredar di pusat
Modern Dressing, 42(7), 546–550. perbelanjaan di kota medan. 3(1),
Katkar, M. M. (2019). SUPER 291–297.
ABSORBENT POLYMERS: A Nontji, W., Hariati, S., & Arafat, R. (2015).
DIMINUTIVE REVIEW. Journal of Modern and Convensional Wound
Textile and Clothing Science ISSN: Dressing to Interleukin 1 and
2581-561X (Online) Interleukin 6 in Diabetic wound.
Http://Www.Jtcsonline.Com REVIEW, Jurnal NERS, 10(1), 133.
2(1), 1–5. https://doi.org/10.20473/jn.v10i12
http://ss.zhizhen.com/s?sw=Super+ 015.133-137
absorbent+polymers&size=15&isort Oe, M., Yotsu, R. R., Arisandi, D., Suriadi,
=4&x=0_564 Sakai, Y., Imran, Takehara, K.,
Kawuryan, U. (2018). Karakteristik Sosial Nakagami, G., Tamaki, T., Sugama, J.,
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 & Sanada, H. (2020). Validity of
Dengan Luka Kaki Diabetik. 9(2), DMIST for monitoring healing of
28–32. diabetic foot ulcers. Wound Repair
Kemenkes. (2020). Infodatin-2020- and Regeneration, 28(4), 539–546.
Diabetes-Melitus.pdf. https://doi.org/10.1111/wrr.12816
1220
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
Roberts, P., & Newton, V. (2015). Suriadi. (2015). Pengkajian Luka dan
Assessment and management of Penanganannya. Jakarta : CV Agung
diabetic foot ulcers. British Journal Seto.
of Community Nursing, 16(10), 485– Tsuchiya, S., Suriadi, Sanada, H., Sugama,
490. J., & Oe, M. (2022). Relationship
https://doi.org/10.12968/bjcn.201 between items of DMIST and healing
1.16.10.485 of diabetic foot ulcers. International
Romanelli, M., Vowden, K., & Weir, D. Wound Journal, June, 1–6.
(2010). Exudate Management Made https://doi.org/10.1111/iwj.13880
1221
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1210-1222, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1222