Anda di halaman 1dari 14

SKRINING LANSIA SEDERHANA ( SKILAS)

Kondisi Prioritas Hasil


Terkait Penurunan Pertanyaan (berikan tanda centang
Kapasitas Intrinsik sesuai hasil pemeriksaan)
Penurunan Kognitif 1. Mengingat tiga kata: bunga, pintu, nasi (sebagai contoh)
2. Orientasi terhadap waktu dan tempat: ☐ Salah pada salah satu pertanyaan
a. Tanggal berapa sekarang? ☐ Tidak dapat mengulang ketiga kata
b. Dimana Anda berada sekarang (rumah, klinik, dsb.)?
3. Ulangi ketiga kata tadi
Keterbatasan mobilisasi Tes berdiri dari kursi: Berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan tangan.
Apakah orang tersebut dapat berdiri di kursi sebanyak 5 kali dalam 14 detik? ☐ Tidak
Malnutrisi 1. Apakah berat badan Anda berkurang >3 kg dalam 3 bulan terakhir atau ☐ Ya
pakaian menjadi lebih longgar?
2. Apakah Anda hilang nafsu makan Atau mengalami kesulitan makan (misal batuk ☐ Ya
atau tersedak saat makan, menggunakan selang makan/sonde)?
3. Apakah ukuran lingkar lengan atas (LiLA) <21 cm?
☐ Ya
Gangguan Penglihatan 1. Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, membaca, ☐ Ya
penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, tekanan darah Jika tidak, lakukan tes MELIHAT
tinggi)? Jika tidak, lakukan TES MELIHAT
2. TES MELIHAT : Apakah jawaban hitung jari benar dalam 3 kali berturut turut? Hasil TES MELIHAT
☐ Tidak, kemungkinan ada gangguan
penglihatan berat hingga buta
Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat TES BISIK ☐ Tidak
☐ Jika tidak dapat dilakukan Tes
Bisik, rujuk Puskesmas
Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh:
 Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa ☐ Ya
 Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu ☐ Ya

Keterangan : Jika ada salah satu kotak di kolom hasil diberikan tanda centang, RUJUK PUSKESMAS
PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN INSTRUMEN
INDEKS BARTHEL MODIFIKASI

T anggal
: ……………………
Nam a
: …………………… Umur/ Jenis Kelamin :......... T a h u n .......
NO FUNGSI SKO KETERANGAN HASIL
R
1 Mengendalikan rangsang 0 Tidak terkendali/tak teratur
Buang Air Besar (BAB) (perlu pencahar)
1 Kadang-kadang tak terkendali
(1 x / minggu)
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter
Buang Air Kecil (BAK) 1 Kadang-kadang tak terkendali
(hanya 1 x / 24 jam)
2 Mandiri
3 Membersihkan diri 0 Butuh pertolongan orang lain
(mencuci wajah, menyikat 1 Mandiri
Rambut, mencukur kumis,
sikat gigi)
4 Penggunaan WC (keluar 0 Tergantung pertolongan orang lain
masuk W C, melepas/memakai 1 Perlu pertolongan pada beberapa
celana, cebok, menyiram) Kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri
Beberapa kegiatan yang lain
2 Mandiri
5 Makan minum (jika makan 0 Tidak mampu
harus berupa potongan, 1 Perlu ditolong memotong makanan
dianggap dibantu) 2 Mandiri
6 Bergerak dari kursi roda 0 Tidak mampu
ke tempat tidur dan sebaliknya 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa
(termasuk duduk di tempat tidur) duduk (2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7 Berjalan di tempat rata 0 Tidak mampu
(atau jika tidak bisa 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
berjalan, menjalankan 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
kursi roda) 3 Mandiri
8 Berpakaian (termasuk 0 Tergantung orang lain
memasang tali sepatu, 1 Sebagian dibantu (mis:
memengancing baju)
Mengencangkan sabuk)
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Skor Total

Skor Penilaian ADL dengan Instrumen Indeks Barthel Modifikasi:


20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5–8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)
RANGKUMAN INSTRUMEN ICOPE DI PUSKESMAS SEBAGAI TINDAK LANJUT
SKILAS
NO PENURUNAN KAPASITAS INSTRUMEN
INTRINSIK

1 Penurunan Kognitif Mini-Cog/AMT


2 Keterbatasan Mobilitas Short Physical Performance Battery (SPBB)

3 Malnutrisi MNA SF
Skrining R.A.P.U.H

4 Gangguan Penglihatan Snellen Chart/E-chart

5 Gangguan Pendengaran Tes Bisik

6 Gejala Depresi Geriatric Depression Scale (GDS-4)

7 Status Fungsional Activity Daily Living (ADL)


TINDAK LANJUT HASIL SKRINING SKILAS

PENURUNAN KOGNITIF
MINI-COG
No. Instruksi
1. Dapatkan perhatian pasien, kemudian katakan:
“Saya akan menyebutkan tiga kata dan saya meminta Bapak/Ibu untuk mengingatnya sekarang
dan nanti. Ketiga kata tersebut adalah ........., .........,....................................(pilih ketiga kata
dari
pilihan versi di bawah ini) Tolong sebutkan ketiganya sekarang”
Versi 1 Versi 2 Versi 3 Versi 4 Versi 5 Versi 6
Pisang Pemimpin Desa Sungai Kapten Anak perempuan
Matahari Musim Dapur Bangsa Taman Surga
terbit
Kursi Meja Bayi Jari Gambar Gunung

Berikan 3 kesempatan pasien untuk mengulang kata-kata tersebut. Bila pasien tidak
mampu setelah 3 kali pengulangan, lanjutkan ke langkah ke-2.
2 Katakan seluruh frase berikut sesuai urutannya:
“Tolong gambar sebuah jam pada lembar ini. Mulailah dengan menggambar sebuah
lingkaran besar. Kemudian, tuliskan angka-angka pada lingkaran dan atur jarum jam
mengarah pukul 11:10 (11 lewat 10 menit).”
Bila subjek tidak dapat menyelesaikan gambar jam dalam waktu 3 menit, hentikan
pemeriksaan langkah ini dan lanjut ke langkah ke-3.
3. Katakan:
“Apakah ketiga kata yang tadi saya minta Bapak/Ibu untuk mengingatnya?”

Interpretasi
Skoring
3 item recall (0-3 poin) 1 poin untuk setiap kata yang tepat
Menggambar jam (0-2 poin) 0 poin untuk gambar jam yang abnormal
2 poin untuk gambar jam yang normal
Sebuah jam yang benar/ tepat harus mencakup beberapa elemen:
 Seluruh angka (dari 1 sampai 12) ditampilkan pada urutan yang tepat dan arah yang tepat
(sesuai arah jarum jam) di dalam lingkaran.
 Dua jarum jam, satu menunjuk arah 11, satu menunjuk arah 2.
Bila ada elemen yang terlewatkan, harus dinilai sebagai gambar jam yang abnormal. Menolak
untuk menggambar jam juga dinilai sebagai gambar jam abnormal.
Total skor  0-2 menunjukkan kemungkinan gangguan kognitif.
Total skor  3-5 menunjukkan kemungkinan tidak ada gangguan kognitif.
ABBREVIATED MENTAL TEST

Salah = 0 Benar = 1

A. Umur.......................tahun

B. Waktu / jam sekarang ..........................

C. Alamat tempat tinggal ..........................

D. Tahun ini ..........................

E. Saat ini berada di mana .............................

F. Mengenali orang lain di RS. (dokter, perawat, dll)

G. Tahun kemerdekaan RI ................................

H. Nama Presiden RI ..................................

I. Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir ............

J. Menghitung terbalik (20 s/d 1) ..........................

SKOR TOTAL AMT:…………….

Cara pelaksanaan:
1. Meminta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (V) pada
nilai nol (0) jika salah dan satu (1) jika benar.
2. Jumlahkan skor total A sampai J
3. Interpretasi:
- SKor 8 – 10 menunjukkan normal
- Skor 4 – 7 gangguan ingatan sedang dan
- Skor 0 – 3 gangguan ingatan berat
KETERBATASAN MOBILITAS
SHORT PHYSICAL PERFORMANCE BATTERY (SPPB)

1. Tes keseimbangan: berdiri selama 10 detik dengan kaki di masing-masing dari tiga
posisi berikut. Gunakan jumlah nilai dari 3 posisi
A. Berdiri berdampingan
Betahan 10 detik 1 poin
Tidak bertahan 10 detik 0 poin
Tidak dilakukan 0 poin
Jika tidak dilakukan, hentikan tes keseimbangan

B. Berdiri semi-tandem
Betahan 10 detik
1 poin
Tidak bertahan 10 detik 0 poin
Tidak dilakukan 0 poin
Jika tidak dilakukan, hentikan tes keseimbangan

C. Berdiri tandem Bertahan


10 detik Bertahan 3 –
2 poin
9,99 detik Bertahan <3
1 poin
detik Tidak dilakukan 0 poin
0 poin

2. Tes kecepatan berjalan: waktu untuk berjalan sejauh empat meter


<4,82 detik 4 poin
4,82 detik – 6,20 detik 3 poin
6,21 detik – 8,70 detik 2 poin
>8,70 detik 1 poin
Tidak dapat menyelesaikan 0 poin

3. Tes berdiri dari kursi: waktu untuk bangkir dari kursi lima kali
<11,19 detik 4 poin
11,2 – 13,69 detik 3 poin
13,7 – 16,69 detik 2 poin
16,7 – 59,9 detik 1 poin
>60 detik atau tidak dapat menyelesaikan 0 poin

Skor SPPB Akhir =


Skor tes berdiri dari kursi (4)+ Skor tes keseimbangan (4) + Skor tes kecepatan
berjalan
FORM (4) KERENTAAN (SKOR
PENILAIAN
Interpretasi :
RAPUH)
Mobilitas normal : 10-12
Mobilitas terbatas : < 10
INSTRUMEN RAPUH (FRAILTY SINDROME QUESIONER)
No Pengkajian Tools Nilai Skor
R = Resistensi
Dengan usaha sendiri tanpa bantuan alat berjalan, apakah anda Ya 1
mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga dan tanpa istirahat diantaranya ?
Tidak 0

A = Aktivitas 1
Seberapa sering dalam 4 minggu anda merasa kelelahan ?
jawab 1 atau 2 1
1 :sepanjang waktu
2:sebagian besar waktu
Selain jawab 1
0
3 :kadang – kadang atau 2
4 :jarang
P = Penyakit lebih dari 5
Apakah dokter pernah mengatakan kepada anda tentang penyakit anda
0 - 4 penyakit 0
(11 penyakit utama) :
diabetes, kanker, (selain kanker kulit kecil), hipertensi
penyakit paru kronik, serangan jantung, gagal jantung
5 - 11 penyakit 1
kongestif nyeri dada, asma, nyeri sendi stroke
penyakit ginjal
U = Usaha berjalan
Dengan usaha sendiri tanpa bantuan alat berjalan, apakah anda Ya 1
mengalami kesulitan berjalan kira-kira sejauh 100 sampai 200 meter ? Tidak 0
H = Hilangnya berat badan
 Berapa berat badan saudara dengan mengenakan baju tanpa alas kaki
≥5% 1
saat ini?
 Satu tahun yang lalu, berapa berat badan anda dengan mengenakan
baju tanpa alas kaki?
<5% 0
Keterangan Perhitunganberat badan dalam persen : [(berat badan 1 tahun yang
lalu – berat badan sekarang)/ berat badan satu tahun lalu)] x 100 %.
Skor 0 : tidak ada Sindroma Kerapuhan
Skor 1-2 : Sindroma Pra-Kerapuhan (Pre-Frailty Syndrome) Skor ≥
3 : Sindroma Kerapuhan (Frailty Syndrome)
MALNUTRISI
PENGKAJIAN NUTRISI (SHORT-FORM MNA)

Nama : BB (kg) :
Jenis Kelamin : TB (cm) :
Usia : Tanggal :

Lengkapi skrining berikut dengan mengisi kotak yang tersedia dengan angka yang sesuai. Jumlahkan seluruh angka untuk memperoleh skor akhir
skrining.
NO PENAPISAN TOOLS NILAI SKOR
A. Apakah ada penurunan asupan makanan Nafsu makan yang sangat
0
dalam jangka waktu 3 bulan terakhir berkurang
karena kehilangan nafsu makan, gangguan Nafsu makan sedikit berkurang
1
pencernaan, kesulitan menelan atau (sedang)
mengunyah? Nafsu makan biasa saja 2
Penurunan berat badan lebih
0
dari 3 kg
Tidak tahu 1
B. Penurunan berat badan dalam 3 bulan
Penurunan berat badan 1-3 kg 2
terkahir
Tidak ada penurunan berat
3
badan
Harus berbaring di tempat tidur
0
PENAPISAN

atau menggunakan kursi roda


NUTRISI

Bisa bangun dari tempat tidur/kursi


C. Mobilitas roda, tetapi tidak bisa 1
keluar rumah
Bisa bepergian keluar rumah 2
D. Menderita stress psikologis atau penyakit Ya 0
berat dalam 3 bulan terakhir: Tidak 2
Demensia/kepikunan berat atau
0
depresi berat
E. Masalah neuropsikologi Demensia/kepikunan ringan 1
Tidak ada masalah psikologis 2
IMT < 19 0
F1. Indeks Massa Tubuh (IMT) (berat
badan IMT 19 - < 21 1
dalam kg/tinggi badan dalam m) 2 IMT 21 - < 23 2
IMT 23 atau lebih 3
BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN F2
ABAIKAN PERTANYAAN F2 BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DIISI
F2. Lingkar Betis (cm) Lingkar betis kurang dari 31 (lingkar
0
betis < 31)
Lingkar betis sama dengan atau
lebih besar daripada 31 (lingkar 3
betis ≥ 31
SKOR PENAPISAN (Skor maksimal 14 poin)
Skor 12-14 : Status gizi normal
Skor 8-11 : Berisiko malnutrisi  lanjutkan pengkajian Skor 0-
7 : Malnutrisi
PENURUNAN KOGNITIF
Geriatric Depression Scale (GDS-4)

Pertanyaan Lingkari Jawaban Skor


Apakah Anda sebenarnya cukup puas dengan hidup Anda ? YA TIDAK

Apakah Anda sering merasa bosan ? YA TIDAK

Apakah Anda sering merasa tidak berdaya ? YA TIDAK

Apakah Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? YA TIDAK

TOTAL SKOR
Cara mengisi: Interpretasi skor:
jika jawaban yang dipilih adalah yang dicetak tebal, maka 0 = tidak depresi
skor =1, bila tidak, maka skor =0 1 = kemungkinan depresi
2-4 = depresi
Jika skor ≥ 1 PENGKAJIAN
LANJUTAN GDS 15

Panduan pengisian instrument GDS:


a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa akan menanyakan keadaan perasaannya dalam 2
minggu terakhir, tidak ada jawaban benar atau salah, jawablah “ya” atau “tidak” sesuai dengan
perasaan yang paling tepat akhir-akhir ini.
b. Bacakan pertanyaan sesuai dengan kalimat yang tertulis, tunggu jawaban pasien. Jika jawaban kurang
jelas, tegaskan lagi apakah pasien ingin menjawab Ya atau Tidak. Beri tanda (lingkari) jawaban
pasien tersebut.
c. Setelah semua pertanyaan dijawab, hitunglah jumlah jawaban yang bercetak tebal. Setiap
jawaban (ya/tidak) yang bercetak tebal diberi nilai 1 (satu).
d. Jumlah skor 0 menunjukkan tidak depresi
e. Jumlah skor 1 menunjukkan kemungkinan depresi
f. Jumlah skor 2-4 menujukkan ada gangguan depresi
g. Jika skor ≥ 1, pengkajian dilanjutkan menggunakan GDS 15
KUESIONER SARC-CalF
Komponen Pertanyaan Skor
Strength Seberapa sulit anda dalam Tidak ada kesulitan =
(Kekuatan) mengangkat dan membawa beban 0 Cukup sulit = 1
seberat 5 Kg ? Sangat sulit atau tidak mampu = 2
Assistance in Seberapa sulit anda berjalan Tidak ada kesulitan =
walking melintasi ruangan 0 Cukup sulit = 1
(kemampuan Sangat sulit, perlu bantuan, atau tidak
berjalan) mampu =2
Rise from chair Seberapa sulit anda bangkit dan Tidak ada kesulitan =
(Bangkit dan berpindah dari kursi atau 0 Cukup sulit = 1
berpindah dari tempat tidur ? Sangat sulit atau tidak mampu jika
kursi) tanpa bantuan =2
Climb stairs Seberapa sulit Anda menaiki 10 Tidak ada kesulitan =
( Kemampuan anak tangga 0 Cukup sulit = 1
menaiki tangga) Sangat sulit atau tidak mampu=2
Falls Berapa kali anda terjatuh dalam satu Tidakpernah = 0
(Jatuh) tahun terakhir ? 1-3 kali = 1
4 kali atau lebih = 2
Calf Circumference Perempuan
(Lingkar betis) >33 cm = 0
≤33 cm = 10
Laki-Laki
>34 cm = 0
≤34 cm = 10
PEMERIKSAAN VISUS (TAJAM PENGLIHATAN)

Gangguan Penglihatan
Dengan penilaian ketajaman penglihatan, seseorang dapat dinyatakan mengalami gangguan
penglihatan yang diklasifikasikan sebagai berikut:

Gangguan penglihatan jarak jauh:


 Ringan – ketajaman penglihatan <6/12
 Sedang – ketajaman penglihatan <6/18
 Berat – ketajaman <6/60
 Buta – ketajaman <3/60
Gangguan penglihatan jarak
dekat:

Ketajaman penglihatan jarak dekat kurang dari N6 atau M.08 dengan koreksi saat ini

TES PENGLIHATAN DENGAN BAGAN MATA SEDERHANA WHO

A. Tes Penglihatan Jarak Jauh


1. Tes dengan empat E kecil pada jarak 3 meter
Penglihatan 6/18 atau lebih jika arah minimal tiga dari empat E kecil terlihat (LULUS tes
skrning penglihatan jarak jauh).
Jika tidak dapat melihat setidaknya tiga dari empat E kecil (GAGAL tes skrining jarak jauh)
membutuhkan penilaian gangguan penglihatan dan penyakit mata. Tes tambahan berikut
dapat membantu untuk memperikirakan ketajaman penglihatan.
2. Tes dengan empat E besar pada jarak 3 meter
Jika E terlihat, penglihatan adalah 6/60

Jika tidak dapat melihat setidaknya tiga dari E kecil:


3. Tes dengan E besar pada jarak 1,5 meter
Jika tiga dari empat E terlihat, penglihatan 3/60
B. Tes Penglihatan Jarak Dekat
1. Persilahkan lansia yang akan diperiksa untuk memegang kartu tes penglihatan sedekat
yang diinginkannya
2. Tes dari E terbesar ke terkecil
3. Jika orang tersebut mengidentifikasi arah setidaknya tiga dari empat E terbesar, ia luluS
tes skrining penglihatan dekat.
4. Jika tidak, periksa apakah kacamata baca biasa akan membantu.
Dengan kacamata baca, jika tidak dapat melihat setidaknya tiga E terbesar (GAGAL
tes skrining penglihatan dekat), memerlukan penilaian gangguan penglihatan dan penyakit
mata. Ukuran medium mirip dengan cetakan di buku. Ukuran terkecil mirip dengan cetakan
terkecil di buku dan majalah (tidak perlu dilihat).
Gangguan Pendengaran
TES BISIK
Tes bisik adalah alat skrining yang dapat membantu untuk menentukan apakah seseorang memiliki
pendengaran normal atau membutuhkan audiometri diagnostic.
 Berdiri di belakang dengan jarak sekitar satu lengan, menghadap ke satu sisi orang yang diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan di ruang kedap suara.
 Minta orang yang diperiksa/asisten untuk menutup telinga sebelah (yang tidak tidak diperiksa)
dengan menekan tragus (tonjolan di depan telinga yang menutupi sebagian lubang telinga).
 Buang nafas dan perlahan bisikkan empat kata. Gunakan kata umum, yang tidak berhubungan. Kata-
kata sebaiknya familiar oleh orang yang diperiksa, seperti “ikan, api, taman, sepeda).
 Minta orang yang diperiksa untuk mengulang kata-kata Anda. Kata-kata Anda harus diucapkan satu
per satu, dan tunggu jawaban masing-masing pada satu waktu. Jika mengulangi lebih dari tiga kata
dan Anda yakin bahwa dia dapat mendengar dengan jelas, maka orang tersebut kemungkinan
memiliki pendengaran normal di telinga ini.
 Pindah ke posisi sebelahnya dan uji telinga di sisi tersebut. Gunakan kata-kata yang berbeda.

TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN PEMERIKSAAN


RINNE

1. Pemeriksa memegang garpu tala pada bagian pangkal (colum handle)


2. Getarkan garpu tala (512 Hz) dan letakkan dasarnya di prosesus mastoideus pasien
3. Minta pasien memberi tanda (misalnya dengan mengangkat tangan) bila ia sudah tidak lagi
mendengar suara garpu tala
4. Kemudian segera pindahkan garpu tala sehingga ujung garpu tala berada di depan kanalis
auditorius (tidak bersentuhan)

5. Tanyakan apakah pasien mendengar suara garpu tala


6. Lakukan analisis hasil pemeriksaan rinne :
a. Tujuan pemeriksaan ini adalah membandingkan konduksi tulang (bone conduction) dengan konduksi
udara (air conduction) pada satu telinga
b. Bila pasien masih dapat mendengar suara garpu tala saat pemeriksa memegangnya di depan telinga
dibandingkan dengan suara garpu tala diletakkan di prosesus mastoid pasien, maka tes Rinne dikatakan
positif (=). Hal ini menandakan bahwa pendengaran pasien normal atau mengindikasikan adanya tuli
sensori neural (SNHL).
c. Bila pasien mengatakan tidak dapat mendengar suara garpu tala saat diletakkan di depan
telinga, maka tes Rinne dikatakan negatif (-). Hal ini menandakan pasien
mengalami tuli konduktif.

Pemeriksaan Webber:
1. Pemeriksa memegang garpu tala pada bagian pangkal (colum handle)
2. Getarkan garpu tala (512 Hz) dan letakkan di tengah kening atau puncak kepala pasien dengan perlahan

3. Minta pasien menyebutkan dimana ia lebih baik mendengar suara (kanan atau kiri)
4. Lakukan analisis hasil pemeriksaan Webber
a. Tujuan pemeriksaan Webber adalah membandingkan hantaran tulang (bone conduction) pada telinga kiri dan kanan.
b. Apabila pendengaran pasien baik, maka pada pemeriksaan ini tidak ditemukan lateralisasi dimana pasien
tidak dapat menentukan dimana dia lebih baik mendengar suara (kanan atau kiri).
c. Pada pasien dengan tuli sensorineural, maka pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat
(lateralisasi ke telinga yang sehat).
d. Pada pasien dengan tuli konduktif, maka pasien mendengar lebih keras pada telinga yang mengalami
kelainan (lateralisasi ke telinga yang sakit).

Pemeriksaan Swabach
1. Pemeriksa memegang garpu tala pada bagian pangkal (colum handle)
2. Getarkan garpu tala (512 Hz) dan letakkan dasarnya pada prosesus mastoideus pasien
3. Minta pasien memberi tanda (misal dengan mengangkat tangan) bila ia sudah tidak lagi mendengar suara garpu tala.
4. Pindahkan dasar garpu tala ke prosesus mastoideus pemeriksa. Bila pemeriksa masih dapat mendengar suara,
maka test Swabach abnormal.

5. Analisis hasil pemeriksaan Swabach:


a. Tujuan pemeriksaan Swabach adalah membandingkan hantaran udara telinga pasien dengan telinga
normal (telinga pemeriksa normal).
b. Bila pemeriksa tidak dapat mendengar suara garpu tala, pemeriksaan diulang dengan cara sebaliknya,
penala diletakkan di prosesus mastoideus pemeriksa terlebih dahulu

- Bila pasien masih mendengar bunyi, disebut Swabach memanjang


- Bila pasien dan pemeriksa sama-sama mendengar disebut Seabach sama dengan pemeriksa

- Prosedur yang sama pada telinga lainnya

Anda mungkin juga menyukai