Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PSIKOLOGI

SOSIAL BIDANG LINGKUNGAN


Kelompok 6

Dosen Pengampu:
Muhammad Nurhidayat Nurdin, S.Psi., M.Si
Anggota Kelompok
Nurfirdayanti Nurul Awalyah
Wahyuni Ilyas Kamnur
230701501072 230701502015

Qanitah Nur
Nurpajrianti Ariqah Nur Isalami Yusuf
230701500007 230701502064 230701501011
Definisi Psikologi Sosial
dan Lingkungan
Psikologi sosial sendiri mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan lingkungan. konteks sosial untuk
menjelaskan mengapa seseorang berperilaku tertentu dalam
situasi sosial tertentu. Penerapan psikologi sosial dalam
bidang lingkungan menyangkut bagaimana seseorang dapat
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. lingkungan
sosial sendiri terdiri dari beberapa tingkat yaitu :
Keluarga
Sekolah
Tempat kerja
Masyarakat
Penerapan psikologi sosial dalam lingkungan
dapat terjadi dalam berbagai konteks.

Psikologi sosial dapat membantu dalam Psikologi sosial juga mempelajari perilaku pro-sosial,
mengelola konflik antarindividu atau kelompok yaitu perilaku yang bertujuan untuk membantu
dalam lingkungan kerja atau komunitas. orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

Psikologi sosial mempelajari bagaimana Psikologi sosial membantu dalam memahami


individu dipengaruhi oleh orang lain di bagaimana individu dari latar belakang yang
sekitarnya. berbeda dapat bekerja sama secara efektif.
TINGKATAN PENERAPAN
PSIKOLOGI SOSIAL
DALAM LINGKUNGAN
KELU
1. Meningkatkan kesadaran 2. Mendorong komunikasi dan
ARGA
lingkungan kerjasama: 3. Memperkuat norma dan nilai
Orang tua dapat menjadi role Keluarga dapat mengadakan pro-lingkungan:
model dalam perilaku pro- diskusi tentang masalah Orang tua dapat mengajarkan
lingkungan, seperti lingkungan dan solusi yang anak-anak tentang nilai-nilai
menghemat energi, air, dan dapat diterapkan di rumah. seperti tanggung jawab
bahan bakar. Anggota keluarga dapat terhadap lingkungan,
Keluarga dapat melakukan bekerja sama untuk kepedulian terhadap sesama,
kegiatan bersama yang menyelesaikan tugas-tugas dan penghargaan terhadap
terkait dengan pelestarian terkait pelestarian alam.
lingkungan, seperti lingkungan, seperti memilah Keluarga dapat terlibat dalam
membersihkan lingkungan sampah atau membuat kegiatan komunitas yang
sekitar atau menanam pohon. kompos. terkait dengan pelestarian
Orang tua dapat Keluarga dapat membuat lingkungan.
menggunakan media dan aturan dan kesepakatan Keluarga dapat mendukung
teknologi untuk membantu bersama tentang perilaku organisasi yang bekerja untuk
anak-anak belajar tentang pro-lingkungan di rumah. melindungi lingkungan.
masalah lingkungan dan
solusi yang dapat dilakukan.
SEKOLAH
1. Meningkatkan kesadaran 2. Mendorong partisipasi 3. Memperkuat norma dan nilai pro-
lingkungan: siswa: lingkungan:
Guru dapat Sekolah dapat Sekolah dapat menerapkan
mengintegrasikan materi membentuk klub atau aturan dan kebijakan yang
tentang lingkungan ke dalam organisasi pecinta alam. mendukung pelestarian
lingkungan, seperti hemat
kurikulum pembelajaran. Sekolah dapat
energi dan air.
Sekolah dapat mengadakan mengadakan kegiatan
Sekolah dapat menciptakan
kegiatan edukasi tentang pengabdian masyarakat lingkungan belajar yang
lingkungan, seperti seminar, yang terkait dengan kondusif untuk perilaku pro-
workshop, atau pameran. pelestarian lingkungan. lingkungan, seperti
Sekolah dapat bekerja sama Sekolah dapat menyediakan tempat sampah
dengan organisasi memberikan yang memadai dan ruang hijau
lingkungan untuk penghargaan kepada yang terawat.
mengadakan kegiatan siswa yang berpartisipasi Sekolah dapat menjadi role
edukasi dan kampanye. aktif dalam kegiatan model dalam perilaku pro-
lingkungan, seperti
pelestarian lingkungan.
menggunakan energi
terbarukan dan mengelola
sampah dengan baik.
TEMPAT KERJA
3. Memperkuat norma dan nilai pro-
1. Meningkatkan kesadaran 2. Mendorong partisipasi lingkungan:
lingkungan: karyawan: Perusahaan dapat
Manajemen dapat Perusahaan dapat menerapkan aturan dan
mengintegrasikan materi membentuk tim hijau atau kebijakan yang mendukung
tentang lingkungan ke dalam organisasi pecinta alam di pelestarian lingkungan, seperti
program pelatihan lingkungan kerja. hemat energi dan air.
karyawan. Perusahaan dapat Perusahaan dapat
Perusahaan dapat mengadakan kegiatan menciptakan lingkungan kerja
mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang kondusif untuk perilaku
edukasi tentang lingkungan, yang terkait dengan pro-lingkungan, seperti
menyediakan tempat sampah
seperti seminar, workshop, pelestarian lingkungan.
yang memadai dan ruang hijau
atau pameran. Perusahaan dapat
yang terawat.
Perusahaan dapat bekerja memberikan penghargaan
Perusahaan dapat menjadi role
sama dengan organisasi kepada karyawan yang model dalam perilaku pro-
lingkungan untuk berperan aktif dalam lingkungan, seperti
mengadakan kegiatan kegiatan perlindungan menggunakan energi
edukasi dan kampanye. lingkungan. terbarukan dan mengelola
sampah dengan baik.
SYARAKAT
MA
2. Mendorong perilaku pro-lingkungan: 3. Membangun komunitas yang
1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian
Psikolog sosial dapat merancang berkelanjutan:
masyarakat:
intervensi perilaku yang efektif untuk Psikolog sosial dapat membantu
Psikolog sosial dapat merancang
mendorong perilaku pro-lingkungan, masyarakat membangun komunitas
kampanye kesadaran publik yang
seperti penghematan energi, yang lebih berkelanjutan dengan
efektif untuk meningkatkan
pengurangan sampah, dan daur memfasilitasi kerjasama dan
pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang masalah
ulang. partisipasi antar warga.
lingkungan. Psikolog sosial dapat Psikolog sosial dapat membantu
Psikolog sosial dapat bekerja sama mengembangkan program edukasi masyarakat mengembangkan visi dan
dengan media massa untuk untuk membantu masyarakat belajar
strategi bersama untuk mencapai
menyebarkan informasi yang akurat tentang cara hidup yang lebih
tujuan kelestarian lingkungan.
dan objektif tentang masalah berkelanjutan.
Psikolog sosial dapat membantu
lingkungan. Psikolog sosial dapat bekerja sama
masyarakat mengatasi konflik dan
Psikolog sosial dapat memfasilitasi dengan komunitas dan organisasi
membangun konsensus tentang
diskusi dan dialog publik tentang lokal untuk mempromosikan dan
masalah lingkungan.
masalah lingkungan untuk mendukung perilaku pro-lingkungan.
meningkatkan kepedulian dan
partisipasi masyarakat.
CONTOH PERILAKU
AGRESI DI LINGKUNGAN
SOSIAL
Perilaku agresi di sekolah
Perilaku agresi di sekolah adalah segenap perilaku yang melibatkan karakteristik agresi fisik,
verbal, dan psikologis interpersonal dan kelompok yang dapat mengganggu hak-hak semua
anak untuk belajar di sekolah dan hak-hak semua orang dewasa untuk beraktivitas dalam
lingkungan sekolah secara aman. Perilaku agresi di sekolah, baik dalam bentuk fisik, verbal,
maupun psikologis, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan pembelajaran.
Psikologis sosial memperlihatkan bahwa keberadaan perilaku agresi dapat merusak hubungan
interpersonal yang seharusnya kondusif di lingkungan sekolah, menghambat hubungan
harmonis, dan berpotensi mengurangi rasa aman individu dalam beraktivitas di sekolah.
Penanganan serius dan langkah-langkah pencegahan diperlukan untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan seluruh individu di dalamnya.
Dampak perilaku agresi di
lingkungan sekolah

Fenomena perilaku kekerasan di sekolah ternyata


memberi dampak negatif terhadap proses pendidikan
dan proses pembelajaran di sekolah. Dampak negatif
terhadap proses pendidikan dan proses pembelajaran di
sekolah meliputi aspek kognitif, emosi, dan psikomotorik.
Dalam konteks tekanan psikologis akibat potensi agresi
yang mengarah pada siswa maka siswa akan mengalami
kesulitan mengarahkan motivasi belajar dan tindakan
belajarnya dalam proses pendidikan secara produktif.
Strategi Pe m ec aha n Ma sa lah Per ilaku
Agr es i di Lin g kun ga n Se ko lah
Pengembangan program pelatihan keterampilan sosial di
sekolah merupakan langkah positif untuk mengurangi
perilaku agresi. Siswa dengan keterampilan sosial yang
kurang mungkin cenderung melakukan tindakan agresi
karena kesulitan dalam mengekspresikan dan
mengomunikasikan keinginan mereka. Program pelatihan
dapat mencakup aspek keterampilan komunikasi
interpersonal, komunikasi publik, pemecahan masalah sosial,
dan pengendalian kemarahan. Dengan meningkatkan
keterampilan sosial, siswa dapat lebih efektif berinteraksi
dan mengatasi konflik tanpa resort ke perilaku agresi.
Q&A
sekian presentasi dari kami,
jika ada kesalahan mohon
dibicarakan dengan baik
bukan malah pergi mencari
yang lebih baik.
thank u

Anda mungkin juga menyukai