Laporan Pendahuluan Pranikah
Laporan Pendahuluan Pranikah
NIM :
Judul Laporan “Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Pranikah”. Telah disahkan dan
disetujui untuk memenuhi Laporan Praktek Kebidanan Fisiologis Holistikm Pranikah di
Puskesmas Selopampang Temanggung.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Masini.S.Kep.Ns.M.Kes
NIP. 197108119199803
TINJAUAN TEORI
1) Filosofi Pernikahan
Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari
bahasa inggris yaitu “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide”
yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun maupun
membantu” sesuai dengan istilahnya, secara umum bimbingan dapat
diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntutan.
Perkawinan didefenisikan sebagai sebuah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai seuami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
ketuhanan yang Maha Esa. Tujuan dari suscatin/ kursus Pranikah tersebut
antara lain antara lain untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan
sakinah yang dimaksud adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan
yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan materil secara serasi dan
seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan
lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-
nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah.
Konseling pranikah yakni suatu proses pemberiaan bantuan oleh
seorang yang profesional terhadap pasangan calon suami istri sebelum
melangsungkan pernikahan dan memberikan bekal serta petunjuknya
sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2) Informasi Pra Nikah
a. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik , mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat , fungsi serta proses reproduksi. Bukan hanya
kondisi bebas dari penyakit tetapi bagaimana seorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum menikah
hingga setelah menikah. (Hamani et al., 2019)
b. Hak Reproduksi dan Seksual
Kesehatan perempuan mencakup kesehatan fisik , mental ,
dan psikososial , Tercapainya standar kesehatan penting bagi
kehidupan dan kesejahteraan perempuan. Hal ini mendukung
perempuan untuk berpartisipasi baik dimasyarakat maupun dalam
kehidupan pribadi.
c. Organ Reproduksi
1) Peritoneum
2) Lapisan otot
1. Kelompok Dasar
2. Kelompok inti
Kelompok Penunjang
b. Pendekatan Andragogi
a. Pengertian
Gonore merupakan salah satu penyakit kelamin yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae (Manaldi et al., 2017)
1. Tanda dan Gejala
Ggejala pada infeksi gonore sebagai berikut:
1) Pada wanita
a) Muncul cairan banyak dari vagina dengan warna yang tidak
normal yaitu berwarna kuning atau kehijauan dan berbau
yang sangat menyengat.
b) Saat buang air kecil terasa nyeri atau seperti terbakar.
c) Mengeluarkan cairan dari anus atau iritasi pada anus.
2) Pada pria
a) Merasakan panas saat buang air kecil
b) Pada penis (uretra) mengeluarkan nanah (Irianto, 2018).
c) Komplikasi
Gambaran klinis dan komplikasi gonore berhubungan dengan
susunan anatomi dan faal genetalia. Berikut infeksi dan komplikasi
pada pria maupun wanita.
1) Pada Pria
Uretritis, tysonitis, parauretritis, littritis, cowperitis, prostatitis,
vesikulitis, epiddidimitis, trigonitis.
2) Pada Wanita
Urethritis, skenitis, servisitis, bartholinitis, salpingitis, proktitis,
orofaringitis, konjungtivitis (Manaldi et al., 2017).
a. Pengertian
Sifilis ialah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Treponema Pallidum, penyakit ini merupakan penyakit infeksi
sangat kronik dan bersifat sistemik. Penyakit ini dapat pada hampir
semua organ tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga
susunan saraf pusat, dan juga dapat tanpa manifestasi lesi pada
tubuh. Infeksi ini dapat terbagi atas beberapa fase, yaitu sifilis
primer, sifilis sekunder, sifilis laten dini dan lanjut, serta sifilis
tersier (neurosifilis). Sifisilis dapat ditularkan melalui kontak seksual
(Prawirohardjo, 2018).
b. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang ditimbulkan terbagi dalam beberapa tingkatan
(Prawirohardjo, 2018):
(1) Sifilis Primer
a) Terdeteksi dalam waktu 3 minggu setelah kontak
b) Lesi awal berupa papula atau ulkus dengan permukaanya
mengalami nekrosis dan ulserasi dengan tepi meninggi,
keras dan tidak sakit.
c) Biasanya timbul pada daerah genetalia eksterna yaitu
labia mayor, labia minur, fourchette, atau serviks.
(2) Sifilis Sekunder
a) Terjadi dalam waktu satu samapai empat minggu
b) Dalam sifilis sekunder biasanya ditandai dengan melase,
demam, nyeri kepala, limfadenopati generalisata, ruam
generalisata dengan lesi di palmar, plantar, mukosa pral
atau genetal, kondilomata di daerah intertrigenosa dan
alopesia.
c) Lesi berupa macula, papula, papuloskuamosa, dan
pustule dan jarang disertai dengan keluhan gatal.
(3) Sifilis Laten
a) Tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala klinis.
b) Jika fase laten berlangsung selama bertahun-tahun
bahkan seumur hidup.
(4) Sifilis Tersier
a) Terjadi sejak beberapa bulan hingga tahun setelah fase
laten dimulai.
b) Menimbulkan kerusakan pada system syaraf pusat,
system kardiovaskular,mata dan kulit
c) Pada system kardiovaskular dapat terjadi aneurisma
aorta dan endocarditis.
c. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan dari sifilis dapat menimbulkan
kerusakan pada otak, payah jantung jika tidak diobati, pembesaran
kelenjar getah bening dan memudahkan penularan HIV (Menaldi et
al., 2017).
3) Klamidia
a. Pengertian
Klamidia merupakan infeksi yang disebabkan oleh chlamydia
trachomatis, berukuran 0,2 – 0,5 mikron, berbentuk sferis, tidak
bergerak, dan merupakan parasite intrasel obligat (Prawirohardjo,
2018).
b. Tanda dan Gejala
Gejala-gejalanya yaitu:
1) Keluar cairan dari vagina (keputihan encer), berwarna putih
kekuningan.
2) Rasa nyeri di rongga panggul.
3) Perdarahan setelah berhubungan seksual (Rosyida, 2019).
c. Komplikasi
Menurut (Ahmad, 2020) komplikasi yang terjadi pada penyakit
Klamidia yaitu :
1) Penyakit radang panggul
2) Kemandulan
3) Kehamilan diluar kandungan
4) Infeksi mata berat
5) Radang paru-paru pada bayi baru lahir
6) Memudahkan penularan HIV.
4) Herpes
a. Pengertian
Herpes disebabkan oleh dua virus yaitu virus herpes
simpleks ( virus herpes hominis) tipe 1 (HSV-1) dan virus herpes
simpleks tipe 2 (HSV-2). Kedua virus tersebut mudah menular dan
menetap pada tubuh yang dapat menimbulkan gejala yang datang
dan pergi. (Irianto, 2018).
b. Tanda dan Gejala
Menurut (Rosyida, 2019) gejala-gejalanya antara lain :
1) Bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat
nyeri pada kemaluan.
2) Bintil-bintil akan pecah dan meninggalkan luka yang kering
mengerak dan akan hilang sendiri.
c. Komplikasi
Terdapat komplikasi yang mungkin terjadi menurut (Rosyida, 2019)
yaitu :
1) Rasa nyeri yang beraal dari saraf
2) Dapat ditularkan kepada bayi pada waktu lahir apabila bitnik-
bintik berair masih aktif
3) Dapat menimbulkan infeksi berat dan menyebabkan kematian
sehingga memudahkan penularan infeksi HIV.
5) HIV/AIDS
a. Pengertian
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
merupakan virus yang melemahkan system kekebalan tubuh. AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom yang
berarti kumpulan gejala penyakit akibat dari menurunnya kekebalan
tubuh yang sifatnya diperoleh (bukan bawaan) (Rosyida, 2019).
d. Cara Penularan Penyakit Infeksi Menular Seksual
Cara penularan penyakit menular seksual adalah melalui hubungan seksual
dengan cara vaginal, oral, maupun anal. Hubungan seksual yang dilakukan
dengan cara berganti-ganti pasangan dan dengan pasangan yang sudah
tertular atau sedang menderita penyakit IMS. Penularannya yaitu dari
berbagai macam virus, bakteri, jamur dan protozoa dalam tubuh. Selain itu
IMS dapat menular dengan cara lain, yaitu :
Melalui darah :
a) Transfuse darah yang sudah terinfeksi HIV
b) Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
c) Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja maupun tidak
sengaja
d) Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril
e) Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika
terluka dan menyisakan darah pada alat) (Nelwan, 2019).
C. DATA SUBYEKTIF
1. Anamnesa umum:
a. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi,
defekasi, dan perkawinan.
a. Tentang riwayat
obstetri meliputi
Riwayat Haid:
Menarche :
Nyeri Haid :
Siklus :
Lama :
Lama :
Warna darah :
Leukhorea :
Banyaknya :
b. Riwayat kesehatan atau riwayat penyakit yang diderita oleh calon
pengantin
c. Riwayat imunisasi apakah calon pengantin sudah melalukan imunisasi
meliputi imunisasi TT , MMR , dan Varicella
d. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika ini pernikahan kedua dan kehamilan
perlu juga ditanyakan rencana KB setelah melahirkan.
e. Pola kebiasaan sehari- hari
1) Pola Nutrisi
Pada caten peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori
per hari, mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi,
minum cukup cairan (menu seimbang) sebagai persiapan kehamilan
2) Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga
menurunkan tonus dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi
zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga menyebabkan
konstipasi.Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon
estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air
kecil danterjadi pengeluaran keringat.
3) Pola Aktivitas
Berhubungan dengan sistem muskuloskeletal : persendian sakro-
iliaka, sakro koksigia dan pubik yang akan meyebabkan adanya
keretakan, pusat graviasi berubah sehingga postur tubuh berubah,
terjadi perubahan postur tubuh menjadi lordosi fisiologis. Penekanan
pada ligamen dan pelvic, cara berbaring, duduk, berjalan, berdiri
dihindari jangan sampai mengakibatkan luka karena jatuh.
4) Pola Istirahat dan tidur
Pada caten sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya
untuk banyak istirahat atau tidur walau bukan tidur betulan hanya
membaringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah sebagai
persiapan kehamilan
5) Personal hygiene
Perlu dikaji karena kebersihan umum perorangan merupakan
persoalan penting. Infeksi kulit harus segara diobati.
6) Pola Hidup Sehat
Gaya hidup seperti perokok, mengonsumsi obat-obatan, alkohol
adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayinya. Semua benda
tersebut dapat teserap dalam darah ibu kemudian terserap dalam
darah bayi melalui sistem sirkulasi plasenta selama kehamilan.
Merokok terbukti telah mengurangi kapasitas butir-butir darah
merah untuk megikat oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses
metabolisme.
f. Riwayat psikososial-spiritual
1) Persiapan acara pernikahan
Persiapan syarat pendaftaran pernikahan , penyesuaian cuti dan
tanggal-tanggal penting harus dipersiapkan dengan baik
2) Persiapan membina rumah tangga
Persiapan seperti kesehatan , medical chek up dan vaksin
kemudian persiapan perbedaan latar belakang seperti perbedaaan
budaya , keluarga dan pendidikan
3) Persiapan psikologis
Pengetahuan caten terhadap sifat pasanganya , cara
berkomunikasi dengan pasangan , dan mekanisme koping cara
mengatasi masalah
4) Persiapan spiritual
Cara caten melakukan ibadah beserta pasangan
D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. KeadaanUmum
b. Kesadaran
c. BB (Berat Badan) Sebelum /Saat ini
Berat badan klien perlu dikontrol untuk persiapan kehamilan..
(Baety,2012:3)
d. TB (Tinggi Badan)
Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit, bila tinggikurang dari
150 cm.
e. LILA (Lingkar Lengan Atas)
Pentingnya dilakukan pengukuran LILA pada klien dapat digunakan
untuk memberi gambaran tentang status gizi klien , apakah ibu tersebut
mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) atau tidak. (Baety,2012:3)
f. Tekanan Darah
Tekanan darah pada klien tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik.
g. Nadi
Peningkatan denyut nadi menjadi 100x/menit atau dapat menunjukan
infeksi, ansietas, atau dehidrasi
h. Suhu
Peningkatan suhu menunjukan proses infeksi atau dehidrasi.
i. Respiratory Rate
Peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukan syok atau ansietas
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan menyeluruh.
a. Muka : terlihat pucat atau tidak.
E. ASESSMENT
Diagnosa Kebidanan
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari
data subyektif dan objektif. Karena keadaan pasien pasien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif
maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
F. PENATALAKSANAAN
a. Pelaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mengetahui keadaan
ibu dan memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan.
2) Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan datang ke fasilitas
kesehatan.
3) Menjelaskan kepada ibu mengenai persiapan Pernikahan dan kehamilan
4) Mendiskusikan tentang tanda bahaya atau penyakit menular seksual
5) Menjelaskan tentang Imunisasi TT
6) Mendokumentasikan data
Soap adalah catatan yang bersifat sederhanan , jelas , logis , dan tertulis.
Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP setiap kali ia bertemu dengan
pasienya.
(Handayani & Mulyati , 2017)
A. Data Subjektif (S)
Data subjektif berhubungan dengan masalah dini dari sudut pandang
klien.Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubunganlangsung dengan diagnosa.
Data Subyektif menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
B. Data Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien , lab , dan
tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus yang mendukung assesmen.
C. Analisis (A)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi atau masalah potensial.
D. Penatalaksanaan (P)
Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan perencanaan berdasarkan
analisa Mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan
seperti tindakan antisipatif , tindakan segera, tindakan secara komperhensif ,
penyuluhan dukungan kolaborasi , evaluasi follow up dan rujukan