Anda di halaman 1dari 12

“REGELING DAN BESCHIKKING”

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“HUKUM TATA USAHA NEGARA”

Disusun oleh :

Erliana Ayu Kartikasari (103220033)

Nur ‘Aini Salsabila (103220062)

Puput Lailatul Tusa’adah (103220065)

Reza Alliya Nurdiana (103220068)

Salsa Alvalinnas Alitsa Minha (103220076)

Virda Destry Anti (103220086)

Dosen Pengampu:

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Hukum Tata Usaha
Negara, dengan judul: “Regeling dan Beschikking”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan baik kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Ponorogo, 17 September 2023

Penulis

ii
PEMBAHASAN

A. Regeling
1. Pengertian Regeling
Regeling merupakan tindakan pemerintah dalam hukum publik berupa suatu
pengaturan yang bersifat umum, atau abstrak. Pengaturan yang dimaksud dapat berbentuk
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan sebagainya. Sehingga
melalui regeling tersebut dapat mewujudkan kehendak pemerintah bersama lembaga
legislatif, ataupun pemerintah sendiri. Tindakan pemerintah yang dilakukan dalam bentuk
mengeluarkan peraturan atau regeling ini dimaksudkan dengan tugas hukum yang
diemban pemerintah dengan menerbitkan peraturan-peraturan yang bersifat umum. Yang
dimaksud denganumum adalah pemerintah atau pejabat tata usaha Negara melakukan
upaya untukmengatur semua warga negaranya terkecuali dan bukan bersifat khusus.1
Perbuatan pemerintah yang dilakukan dalam bentuk mengeluarkan peraturan atau
regling, dimaksudkan dengan tugas hukum yang diemban pemerintah dengan
menerbitkan peraturan-peraturan yang sifatnya umum. Maksud perkataan umum dalam
pengertian regling atau peraturan, berarti bahwa pemerintah atau pejabat tata usaha
negara sedang dalam upaya mengatur semua warga masyarakat tanpa terkecuali, atau
dengan perkataan lain peraturan ini ditujukan kepada semua warga masyarakat tanpa
terkecuali, dan bukan bersifat khusus. Peraturan adalah merupakan hukum yang in
abstracto atau generale norm yang sifatnya mengikat umum (berlaku umum) dan
tugasnya adalah mengatur hal-hal yang bersifat umum (generale).2
2. Ciri-ciri Regeling
Peraturan perundang-undangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bersifat umum dan komprehensif, yang dengan demikian merupakan kebalikan dari
sifat-sifat yang khusus dan terbatas.

1
Juniar Wibisana, Makalah Keputusan dan Ketetapan HAN, Artikel diakses pada 19 Februari 2018 dari
juniarwibisana.blogspot.com
2
SF. Marbun & M. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.94

1
b. Bersifat universal. Ia diciptakan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan
datang yang belum jelas betuk konkretnya. Oleh karena itu ia tidak dapat dirumuskan
untuk mengatasi peristiwa-peristiwa tertentu saja.
c. Regeling memiliki kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri.
Adalah lazim bagi suatu peraturan untuk mencantumkan klausul yang memuat
kemungkinan dilakukannya peninjauan kembali.
3. Contoh kasus regling

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2023


TENTANG
PEMBENTUKAN KEJAKSAAN TINGGI KALIMANTAN UTARA

Tipe Dokumen : Peraturan Presdien

Judul : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2023 tentang


PEMBENTUKAN KEJAKSAAN TINGGI KALIMANTAN UTARA

T.E.U. : Indonesia, Kejaksaan Tinggi Negri

Nomor : 41

Bentuk : Peraturan Presiden

Bentuk Singkat : Perpres

Tahun : 2023

Tempat Penetapan : Jakarta

Tanggal Penetapan : 16 Juni 2023

Tanggal Pengundangan : 16 Juni 2023

Tanggal Berlaku : 16 Juni 2023

Sumber :

Subjek : Kejaksaan tinggi kalimantan Utara

2
Status : Berlaku

Bahasa : Bahasa Indonesia

Lokasi : Kejaksaan tinggi negri Kalimantan Utara

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,


NOMOR 38 TAHUN 2021
TENTANG
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Tipe Dokumen : Peraturan Perundang-undangan


Judul : Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2021 tentang Pengendalian Gratifikasi
di Lingkungan Kementerian Perdagangan
T.E.U. : Indonesia, Kementerian Perdagangan
Nomor : 38
Bentuk : Peraturan Menteri Perdagangan
Bentuk Singkat : Permendag
Tahun : 2021
Tempat Penetapan : Jakarta
Tanggal Penetapan : 17 Juni 2021
Tanggal Pengundangan : 28 Juni 2021
Tanggal Berlaku : 28 Juni 2021
Sumber : BN 2021/ NO 730; http://jdih.kemendag.go.id : 21 hlm.
Subjek : SISTEM PENGENDALIAN INTERN - GRATIFIKASI
Status : Berlaku
Bahasa : Bahasa Indonesia
Lokasi : Kementerian Perdagangan

3
B. Beschikking
1. Pengertian Beschikking
Perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang dilakukan oleh badan
administrasi Negara diberi nama “KETETAPAN” kalau bahasa asingnya “beschikking”
dan perbuatan membuat ketetapan ini disebut “penetapan”.3 Istilah beschikking sudah
sangat tua dan dari segi kebahasaan digunakan dalam berbagai arti. Meskipun demikian,
dalam pembahasan ini istilah beschikking hanya dibatasi dalam arti yurudis.
Menurut H.D. van Wijk/Willem Konijnenbelt, ketetapan merupakan keputusan
pemerintah untuk hal yang bersifat konkeret dan individual (tidak ditunjuk untuk umum)
dan sejak dulu telah terjadi instrumen yuridis pemerintahan yg utama. Menurut P. De
Haan dan kawan- kawan, “De administratieve beschikking is de meest voorkomende en
ook meest bestudeerde bestuurshandeling”, (ketetapan administrasi merupakan (bagian)
dari tindakan pemerintahan yang paling banyak muncul dan paling banyak dipelajari).
Oleh karena itu tidak berlebihan jika F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek menganggapnya
sebagi konsep inti dalam hukum administrasi (een kernbegrip in het administratief
recht).4
2. Unsur-unsur Beschikking
Ada beberapa unsur yang terdapat dalam beschikking, yaitu:
a. Pernyataan kehendak sepihak
b. Dikeluarkan oleh organ pemerintahan.
c. Didasarkan pada kewenangan hukum publik.
d. Ditujukan untuk hal khusus atau peristiwa konkret dan idividual.
e. Dengan maksud untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang administrasi.
4. Macam-macam Beschikking
Macam – Macam Keputusan :
a. Keputusan Deklaratoir dan Keputusan Konstitutif.
b. Keputusan yang Menguntungkan dan yang Memberi Beban.

3
Bachsan Mustafa, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990), hlm 83
4
Ridwan, HR. Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: UII Press, 2003), hlm. 107

4
c. Keputusan Enmalig dan Keputusan yang Permanen.
d. Keputusan yang Bebas dan Terikat
e. Keputusan Positif dan Negatif.
f. Keputusan Perorangan dan Kebendaan.
5. Contoh Kasus Beschikking

PUTUSAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

Nomor 1/G/PILKADA/2020/PT.TUN.JKT.

1. Subjek dan Sengketa


a. Subjek
- Pembanding/semula Penggugat:
1. M. YASIR ANSHARI, tempat kedudukan Jalan Dr. Sutomo, No.7, RT
18 RW 06, Kel.Mulya Baru, Kec.Delta Pawan, Kab.Ketapang,
Kalimantan Barat.
2. BUDI MATEUS S.PD., M.I, tempat kedudukan Jalan Matan, Gg.
Ramin, RT 16 RW 06, Kel.Mulya Baru, Kec.Delta Pawan, Kab.Ketapang,
Kalimantan Barat.
- Terbanding/semula Tergugat: Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Ketapang, tempat kedudukan Jalan Letjend S.Parman No.90, Sukaharja,
Delta Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat.
b. Sengketa
Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Ketapang Tahun 2020 di Tingkat Kabupaten Masa
Perbaikan.
2. Kasus
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 112/KMA/SK/VIII/2015 tanggal 28 Agustus 2015 tentang
Pengangkatan Hakim Tinggi Khusus Dalam Sengketa Tata Usaha Negara
Pemilihan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta

5
tanggal 16 September 2020 Nomor : 1/G/PILKADA/2020/PT.TUN.JKT
tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini Gugatan Penggugat tertanggal 15 September 2020,
Penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 16 September 2020 Nomor :
1/G/PILKADA/2020/PT.TUN.JKT tentang Pemeriksaan Persidangan pada
hari Rabu, tanggal 16 September 2020, bahwa Penggugat keberatan dengan
Berita Acara Nomor: 119/PP. 02.2- BA/6104/KPU-Kab/VIII/2020 Tentang
“Rekapitulasi Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ketapang Tahun 2020 di Tingkat
Kabupaten Masa Perbaikan”, tanggal 21 Agustus 2020 yang dikeluarkan
Tergugat karena di dalamnya menyatakan bahwa Penggugat tidak dapat
melakukan pendaftaran sebagai pasangan calon dalam Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Ketapang Tahun 2020.
3. Putusan
a. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
b. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
sejumlah Rp. 146.000,- ( Seratus empat puluh enam ribu rupiah).

PUTUSAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA YOGYAKARTA

NOMOR 16/G/2020/PTUN YK

1. Subjek Dan Sengketa


a. Subjek
- Pembanding/semula penggugat
Ir I MADE SUARDANA tempat kedudukan Jl. Wora Wari No.75, RT 30 RW
08, Kel. Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta

6
- Terbanding /Semula penggugat
1. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA YOGYAKARTA tempat
kedudulan Jalan Kusumanegara, No. 161 Yogyakarta 55165
2. PANITIKISMO KRATON NGAYOJOKARTO HADININGRAT, tempat
kedudukan Jalan Pracimasono No.1, Kec. Keraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55132

b. Sengketa

Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta yang memeriksa, memutus dan


menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
biasa, telah menjatuhkan putusan melalui sistem informasi pengadilan

2. Kasus
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Surat Gugatan tanggal 11 September 2020
yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta pada tanggal 14
September 2020 dibawah register perkara Nomor 16/G/2020/PTUN.YK dan gugatan telah
diperbaiki pada tanggal 3 November 2020, mengemukakan hal – hal sebagai berikut :
Adapun yang menjadi Objek Gugatan adalah :
Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta. No. 049/34.71- HP.02/1/2020
Perihal : Permohonan Penjelasan tentang Peningkatan Hak atas tanah Hak Pakai Sertipikat
Nomor : 57 atas nama Ir. I Made Suardana dan Tanah Hak Guna Bangunan Sertipikat 175
atas nama Ir.I Made Suardana tertanggal 08 Januari 2020
Bahwa Penggugat atas nama Ir. I Made Suardana adalah Pemilik sebidang lahan tanah
kosong yang terletak di Jl. Mayang nomer 9, Bacirobaru, Gondokusuman, Yogyakarta
dengan alas hak Pakai Sertipikat No 57 tertanggal 24/04/2012 Surat Ukur no 00854/2011
dengan luas 224 m2 hal tersebut nyata nyata di terbitkan oleh instansi yang membidangi atas
hal tersebut ,maka penetapan atas status tanah Sertipikat hak pakai No 57 tertanggal
24/04/2012 Surat Ukur No. 00854/2011 atas nama Penggugat yaitu Ir. I Made Suardana
yang terletak di desa Baciro, Gondomanan Yogyakarta, DI Yogyakarta yang Dikeluar kan
oleh Kepala kantor Badan Pertanahan Kota Yogyakarta sebagai Pejabat Tata Usaha Negara,
sangat Kontra diktif dengan objek sengketa, yaitu dimana saat pemberian status tanah dari

7
tanah Negara menjadi tanah Hak Pakai yang tertuang dalam Sertipikat hak pakai No 57
tertanggal 24/04/2012 Surat Ukur No. 00854/2011 dan telah di jual belikan dan telah di
balik nama kepemilikannya oleh Penggugat yang bernama Ir. I Made Suardana hal tersebut
semua menjadi kewenangan dari Pejabat Kepala kantor Badan Pertanahan Kota Yogyakarta
tanpa harus meminta ijin dari Tergugat 2 dikarenakan menurut undang undang nomer 13
tahun 2012 dimana Tergugat 2 adalah bukan Pejabat Tata Usaha Negara melainkan
merupakan warisan Budaya bangsa yang berlangsung secara turun temurun di Pimpin oleh
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono
Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Kalifatullah. Dalam hal mengenai
Pengaturan tentang kepemilikan tanah dari Tergugat 2 dikelola melalui kelembagaan dari
Tergugat 2 yang bernama Paniti Kismo, dan pada sekitaran tahun 2017 Penggugat pernah
secara lesan mengajukan permohonan peningkatan hak atas kepemilikan tanahnya dari hak
pakai menjadi hak milik kepada Tergugat 2, namun di jawab oleh Tegugat 2 hal tersebut
merupakan kewenangan dari Tergugat 1 oleh karenanya maka Penggugat menggugat kepada
Tergugat 1 terhadap atas adanya obyek sengketa, Penggugat yang bernama Ir I Made
Suardana hendak meningkatkan status tanahnya dari hak Pakai menjadi Hak Milik hal
tersebut tidak dapat dilakukan oleh kantor Badan Pertanahan Kota Yogyakarta dengan
alasan bahwa Sertipikat nomor 57 yang terletak di Kalurahan Baciro adalah berasal dari
Tanah Sultan Gound,, maka untuk permohonan peningkatan Hak, dari Hak Pakai menjadi
Hak Milik harus ada persetujuan dari Kraton Ngayojokarto Hadiningrat hal tersebut tertuang
pada obyek sengketa yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
sebagai Pejabat Tata usaha Negara. Bahwa Atas hal terserbut dimana kewenangan untuk
memproses permohonnan Peningkatan hak atas status tanah adalah menjadi kewenangan
mutlak dari Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta untuk itu maka atas obyek sengketa harus
dibatalkan dan tidak sah, serta memberikan kewenangan Kantor Pertanahan Kota
Yogyakarta melalui Kepala kantor Badan Pertanahan Kota Yogyakarta guna memproses
peningkatan hak Sertipikat hak Pakai No 57 tertanggal 24/04/2012 Surat Ukur no
00854/2011atas nama Ir. I Made Suardana yang terletak di desa Baciro,
GondomananYogyakarta, DI Yogyakarta dari Hak Pakai menjadi Hak Milik tanpa harus
meminta ijin dari Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat ;

8
Berdasarkan uraian seperti tersebut diatas maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Yogyakarta melalui Majelis Hakim Pemeriksa dalam perkara ini agar
memeriksa dan memutus sebagai berikut :
1, Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota
Yogyakarta. No. 049/34.71-HP.02/1/2020 Perihal : Permohonan Penjelasan tentang
Peningkatan Hak atas tanah Hak Pakai Sertipikat Nomor : 57 atas nama Ir. I Made Suardana
dan Tanah Hak Guna Bangunan Sertipikat 175 atas nama Ir.I Made Suardana tertanggal 08
Januari 2020.
3, Memerintahkan Tergugat 1 untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kota Yogyakarta. No. 049/34.71-HP.02/1/2020 Perihal : Permohonan Penjelasan tentang
Peningkatan Hak atas tanah Hak Pakai Sertipikat Nomor : 57 atas nama Ir. I Made Suardana
dan Tanah Hak Guna Bangunan Sertipikat 175 atas nama Ir.I Made Suardana tertanggal 08
Januari 2020.
4, Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya Perkara. Apabila Majelis Hakim
Pemeriksa dalam perkara ini di Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta berpendapat lain,
Mohon putusan seadil adilnya (Ex Aequo ex
Bono)
3. Putusan
Dalam Eksepsi
- Menyatakan menerima Eksepsi Tergugat II tentang Kompetensi Absolut;
Dalam Pokok Perkara
1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
660.000,- (Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah);

9
KESIMPULAN

A. Regeling
Regeling merupakan tindakan pemerintah dalam hukum publik berupa suatu
pengaturan yang bersifat umum, atau abstrak. Peraturan perundang-undangan memiliki
ciri-ciri bersifat umum dan komprehensif, bersifat universal, dan regeling memiliki
kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri. Contoh kasus, PERPRES
RI NOMOR 41 TAHUN 2023 TENTANG PEMBENTUKAN KEJAKSAAN TINGGI
DI KALIMANTAN UTARA dan PERMENDAG RI NOMOR 38 TAHUN 2021
TENTANG PENGADILAN RATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTRIAN
PERDAGANAGAN.
B. Becikking
Perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang dilakukan oleh badan
administrasi Negara diberi nama “KETETAPAN” kalau bahasa asingnya “beschikking”
dan perbuatan membuat ketetapan ini disebut “penetapan”. Ada beberapa unsur yang
terdapat dalam beschikking, yaitu pernyataan kehendak sepihak, dikeluarkan oleh organ
pemerintahan, didasarkan pada kewenangan hukum public, ditujukan untuk hal khusus
atau peristiwa konkret dan individual, dengan maksud untuk menimbulkan akibat hukum
dalam bidang administrasi. Macam – Macam Keputusan : keputusan Deklaratoir dan
Keputusan Konstitutif, keputusan yang Menguntungkan dan yang Memberi Beban,
keputusan Enmalig dan Keputusan yang Permanen, keputusan yang Bebas dan Terikat,
keputusan Positif dan Negatif, dan keputusan Perorangan dan Kebendaan. Contoh kasus,
PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA Nomor
1/G/PILKADA/2020/PT.TUN.JKT dan PUTUSAN TATA USAHA NEGARA
YOGYAKARTA nomor 16/G/2020/PTUN YK.

10

Anda mungkin juga menyukai