LAPRAK Biodiesel
LAPRAK Biodiesel
Energi dan Listrik Pertanian Dosen : Dr. Ir. Dyah Wulandani , M.Si
Disusun oleh :
Nur Khasan Fatoni (F14150112)
DASAR TEORI
Biodiesel didefinisikan sebagai metil/etil ester yang diproduksi dari minyak
tumbuhan atau hewan dan memenuhi kualitas untuk digunakan sebagai bahan bakar
di dalam mesin diesel. Biodiesel dihasilkan dari proses transesterifikasi lipid untuk
mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang lemak bebas.
Biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel dari minyak bumi dan
dapat menggantikan minyak bumi (solar) dengan perabandingan campuran 1:4.
Prinsip dari transesterifikasi adalah mengeluarkan gliserin dari minyak dan
mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol (misalnya metanol) menjadi
alkohol ester atau biodiesel. Pada proses transesterifikasi, satu mol trigliserida
direaksikan dengan tiga mol alkohol untuk menghasilkan satu mol gliserol dan tiga
mol alkil ester asam lemak. Proses ini terdiri dari tiga reaksi reversibel yaitu molekul
trigliserida diubah secara bertahap menjadi digliserida, monogliserida dan gliserol.
Pada setiap tahap reaksi akan digunakan satu mol alkohol dan melepaskan satu mol
ester.
Transesterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa adanya
katalis, produk biodiesel yang diperoleh dapat mencapai maksimum, tetapi reaksinya
berjalan lambat(Mittlebach,2004). Katalis yang biasa digunakan pada proses
transesterifikasi adalah katalis basa karena dapat mempercepat reaksi.
a. Hasil
Tabel Pengamatan
No PERCOBAAN PERHITUNGAN
PARAMETER
Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 BM metanol (CH3OH) 32,042 g/mol 32,042 g/mol
2 BM KOH 28 g/mol 28 g/mol
3 BM minyak 876,6 g/mol 876,6 g/mol
4 ρ metanol (CH3OH) 0,7918 Kg/L 0,7918 Kg/L
5 Ρ minyak 0,899 Kg/L 0,899 Kg/L
6 Massa minyak 1800 g 1800 g
7 Massa metanol 395 g 197,13 g
8 Massa katalis KOH 27 g 269,7 g
9 Massa biodiesel 1573,02 g 1808,96 g
10 Volume biodiesel 1800 mL 2100 mL
11 Volume katalis dan glisrol 540 mL 1480 mL
12 BM biodiesel 293.6 g/mol 293.6 g/mol
Contoh perhitungan :
• Kesetimbangan massa untuk mencari massa gliserol
M minyak mol gliserol BM gliserol
Volume gliserol = × ×
BM minyak molminyak ρ gliserol
1.8 kg 1mol 92 g/mol
Volume gliserol = × ×
876.6 g/mol 1mol 1.2613 kg / L
Volume gliserol = 0.148 L
• Keseimbangan Massa
M minyak mol gliserol
Massa gliserol = × × BM gliserol
BM minyak molminyak
1800 g 1mol
Massa gliserol = × × 92 g /mol
876.6 g/mol 1mol
Massa gliserol = 188.91 gr
1800 g 3 mol
Massa excess methanol = × × 32 g /mol
876.6 g/mol 1 mol
Massa excess methanol = 197.13 gr
KOH
Massa biodiesel = 1800 gr minyak + 395 gr methanol + × biodiesel + 188.91
279
gr gliserol + 197.13 gr excess methanol + 279 KOH
Massa biodiesel = 1835.96 – 27 = 1808.96 gr
Volume biodiesel (ρ=0.8739 Kg/ L)
m 1.835 kg
V= = = 2. 1009 L = 2100 mL
ρ 0.8739 kg /L
b. Pembahasan
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
Prinsip dari transesterifikasi adalah untuk mengubah minyak menjadi ester yang
diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Pada praktikum ini, dilakukan
pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi terhadap minyak goreng. Reaksi
Transesterifikasi sering disebut reaksi alkoholisis, yaitu reaksi antara trigliserida
dengan alkohol menghasilkan ester dan gliserin yang kemudian direaksikan dengan
campuran katalis (KOH).
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan mulai dari
minyak,campuran KOH dengan etanol yang dicampurkan dengan minyak. Minyak
terlebih dahulu dipanaskan sampai suhu 65 o C didalam reaktor dan diaduk secara
konstan. Setelah minyak dipanaskan, campuran etanol dan KOH dimasukkan ke
dalam reaktor. Pencampuran masih dalam suhu yang sama selama 1 jam. Hasil baru
terlihat setelah didiamkan selama 12 jam kemudian
Trigliserida yang terkandung dalam minyak goreng pada pereaksian tersebut
akan menghasilkan gliserol, alkil ester asam lemak. Pengadukan pada proses reaksi
dimaksudkan untuk memaksimalkan reaksi yang merata. Setelah melakukan
percobaan diatas terdapat endapan dari minyak. Hal ini karena dalam proses reaksi
pembuatan biodiesel minyak yang tidak tereaksi dengan sempurna dengan KOH dan
metanol sehingga reaksi yang tidak sempurna ini berubah menjadi endapan dalam
hasil biodiesel. Salah satu faktor adalah suhu maupun pengadukan yang tidak stabil.
Pada proses pemisahan, biodiesel akan terpisah pada bagian atas dan gliserol serta air
berada pada bagian bawah karena biodiesel memiliki massa jenis yang lebih kecil
dibandingkan air dan gliserol.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA