Teori
Teori
• Adam Smith ( 1729-1790) merupakan tokoh utama aliran klasik. Adam Smith
• telah mencurahkan perhatian pada alokasi sumber daya manusia dalam pertumbuhan
• ekonomi. Smith menganggap bahwa manusia merupakan factor produksi utama yang
• akan menentukan kemakmuran karena tanah tidak akan berarti kalau tidak ada sumber
• Menurut teori klasik kondisi full employment akan selalu terjadi karena gaji berfungsi
• sebagai pengimbang antara penawaran dan permintaan tenaga kerja (upah bersifat
• fleksibel).
Teori Malthus
menurun.
Teori Keynes
• Menurut Keynes terjadinya depresi besar pada tahun 30 an adalah karena kurangnya
• Salah satu implikasi dari kebijakan Keynes adalah bahwa dalam jangka pendek aggregate
lebih besar jika peningkatan aggregate demand berasal dari peningkatan investasi.
• Dengan kata lain peningkatan permintaan akan meningkatkan employment hanya bila
tersedia kapasitas produksi yang belum digunakan. Kapasitas produksi ini berkaitan
• Tokoh teori perumbuhan adalah Harrod-Domar yang pemikirannya muncul pada tahun 1946 dan 1948.
• Penduduk juga dianggap sebagai salah satu sumber daya tetapi kapasitasnya dapat meningkat hanya
bila modal
• Seperti halnya dengan Malthus, jumlah penduduk yang besar juga dianggap dapat mengurangi hasil
pembangunan
• Beda teori ini dengan teori Malthus adalah, dalam teori ini jumlah penduduk yang besar dapat tidak
mengurangi
• Penduduk diasumsikan meningkat secara geometris dan full employment selalu terjadi. Tokoh kedua
dalam teori ini
adalah Solow ( 1957) yang juga menganggap bahwa tenaga kerja merupakan salah satu factor produksi
bukan
sekedar pembagi.
• Model ini menganut paham bahwa dapat terjadi substitusi antara modal fisik dan pekerja.
baik dalam jumlah dan mutu sumber daya yang tidak dapat
• Menurut teori ini, perubahan permintaan entah melalui expansi moneter atau fiscal
hanya akan meningkatkan output nyata dan employment, bila masyarakat tidak menduga
• Namun kemudian masyarakat akan belajar dari pengalaman tentang perubahan yang
• Output nyata dan employment kembali ke titik keseimbangan semula. Bagi aliran ini
perekonomian dianggap cenderung dalam keadaan seimbang oleh karena itu tidaklah
perlu adanya kebijakan stabilisasi seperti yang ditawarkan oleh teori Keynes, sebab
• Dalam perekonomian yang sudah stabil, kebijakan ekonomi justru dapat mengganggu