Laporan Wawancara
Laporan Wawancara
PSIKODIAGNOSTIK II (WAWANCARA)
Oleh :
AIDIL FAVARIZI
208110127
FAKULTAS PSIKOLOGI
PEKANBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Psikodiagnostik II (wawancara).
Tak lupa pula penulis ingin menyampaikan ribuan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, khususnya
pada :
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... 2
PANDUAN WAWANCARA
I. Identitas Subjek………………………………………………………. 4
IV. Setting………………………………………………………………... 6
V. Metode Wawancara………………………………………………….. 6
a. Topik……………………………………………………………... 7
b. Tujuan……………………………………………………………. 7
c. Definisi Konseptual……………………………………………… 7
d. Definisi Operasional…………………………………………….. 14
e. Aspek-aspek…………………………………………………….. 14
f. Indikator………………………………………………………… 15
HASIL WAWANCARA
VIII. Interpretasi…………………………………………………………... 26
IX. Kesimpulan…………………………………………………………. 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
LAPORAN WAWANCARA
I. IDENTITAS SUBJEK
Nama : Mutiara Wita Hariyanti
Umur : 19th
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Mahasiswi
Agama : Islam
4
dianggap jauh dari tradisi yang sudah ada di perkuliahan terkadang
mahasiswa hedonis kegiatan kuliah hanyalah sekedar sebuah kegiatan
singgahan. Mareka rela meninggalkan jam kuliah demi mengunjungi mall
dan nongkrong untuk beberapa lama menghabiskan waktu dengan
percuma. Rata-rata mahasiswa hedonis merupakan sosok yang memiliki
kepribadian yang terbuka. Dan ada beberapa dari mereka yang memiliki
hoby otomotif dan yang lainnya, serta mereka melek teknologi.
Hedonisme adalah istilah berasal dari bahasa Yunani "Hedone"
berarti kesenangan. Jadi apa itu hedonisme adalah gaya hidup yang
berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sifat hedonisme
adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan
dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan. Sebenarnya
setiap individu mempunyai gaya hidup hedonis, akan tetapi yang
membedakan adalah tingkatannya, ada yang mempunyai tingkat hedonis
rendah namun ada juga yang mempunyai tingkat gaya hidup henodis
tinggi dimana kesenangan adalah tujuan hidup mereka.
Masalah inilah yang saat ini banyak terjadi pada kalangan remaja
maupun dewasa yang pecinta kpop. Pada mahasiswa yang masih banyak
tergantung dengan orang tua, ketika ada keinginan yang tidak terpenuhi
mereka akan merasa terancam dengan keadaan modernisasi yang terus
berkembang, dan akan merasa tertekan ketika tidak bisa mengikuti trend
masa kini. keadaan tersebut ketika dibiarkan terus-menerus akan membuat
stress dan berdampak negative pada perkembangan mereka. Seharusnya
tugas mereka adalah menuntut ilmu ataupun bekerja dengan sungguh-
sungguh, mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, bukan malah
dengan sengaja atau tanpa sengaja meninggalkan tugas kuliah hanya demi
mendapatkan kesenangan dengan teman-temannya.
Yusnia (Unyu, 2008), menggambarkan bahwa gaya hidup hedonis
memerlukan biaya yang tinggi, karena kebahagiaan hidup diukur dari
kesuksesan material, sehingga uang, harta, kekayaan dan kemewahan
hidup adalah norma mereka. Dalam beberapa penelitian telah mengatakan
bahwa perilaku hedonis dipengaruhi oleh perkembangan psikologis pada
tiap individu, termasuk konsep diri (Purnomo Putri, 2009) dan locus of
control pada remaja (Paramita Sari, 2012)
Menurut Loudon dan Bitta (Martha dkk, 2008), faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup adalah budaya, nilai, demografik, kelas sosial,
kelompok rujukan atau kelompok acuan, keluarga, kepribadian, motivasi
dan emosi. faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada
dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain : sikap,
5
pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dan
persepsi. Sedangkan, faktor eksternal antara lain : kelompok referensi,
keluarga, kelas social, dan kebudayaan.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Kotler bahwa perilaku
hedonis dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan salah satu faktor adalah
faktor internal yaitu sebuah persepsi, persepsi adalah proses dimana
seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia. psychological
meaning of money termasuk dalam kajian tentang persepsi, psychological
meaning of money tidak hanya dalam perilaku manusia terkait ekonomi,
tetapi juga dalam politik, sosial, budaya, hukum, dan bahkan dalam
agama. Setiap individu pasti memaknai uang secara berbeda-beda, dalam
artian setiap manusia bisa menggunakan uang tersebut ada yang sebaik
mungkin ada juga yang hanya menggunakan secara cuma-cuma.
Lim dan Si Sng (2009) menemukan bahwa motivasi seseorang
untuk bekerja, perhatian mereka terhadap uang dan dorongan terhadap
uang dipengaruhi oleh perasaan dan kecemasan orang tua mereka terhadap
uang. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Koiv (2010) yang
menemukan bahwa sikap seseorang terhadap uang dipelajari melalui
proses sosialisasi, mulai terbentuk sejak masa anak-anak awal (early
childhood) dan cenderung bertahan sampai masa.
IV. SETTING
V. METODE WAWANCARA
Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara
semi-terstruktur. Dalam metode ini wawancara berlansung dengan
beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan, dan memungkinkan muncul
pertanyaan-pertanyaan yang baru untuk menggali informasi yang akan
diberikan kepada narasumber.
6
VI. PANDUAN WAWANCARA
I. Topik
Prilaku hedonisme pada mahasiswa penggemar k-pop.
II. Tujuan
Untuk mengetahui prilaku hedonisme pada mahasiswa yang
suka kpop.
7
menjangkau khalayak yang lebih luas. K-Pop bahkan telah
digunakan oleh Pemerintah Korea Selatan untuk memproyeksikan
soft power Korea Selatan di luar negeri. Pada Agustus 2014,
majalah berita terkemuka Inggris The Economist menjuluki budaya
pop Korea sebagai “trendsetter terkemuka Asia”. Korea Selatan
bisa dibilang sukses karena mampu memanfaatkan sosial media
untuk menyebarkan budaya K-Pop ke dunia internasional. K-Pop
belakangan ini menjadi sorotan. Bukan hanya karena keberhasilan
mereka menyebarkan budaya Korea melalui musik tetapi juga
lewat penggemarnya. Fenomena yang timbul dari berkembangnya
musik K-Pop adalah semakin banyaknya penggemar. Sebuah grup
tidak akan bisa sukses tanpa penggemar. Dalam dunia K-Pop,
penggemar memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran
dan perkembangan musik K-Pop. Penggemar K-Pop bisa dibilang
semakin menjamur, terlihat dari semakin seringnya bintang idola
K-Pop mengadakan konser di Indonesia. Tak tanggung-tanggung
bahkan dalam sebulan bisa sampai empat grup K-Pop yang datang
dan mengadakan konser di Indonesia. Tiket konser yang bisa
dibilang mahal, tak pernah menjadi masalah untuk penggemar.
Hampir semua grup K-Pop memiliki fandom. Fandom
adalah subkultur yang terdiri dari penggemar yang ditandai oleh
perasaan empati dan persahabatan dengan orang lain yang
memiliki minat dan kesukaan yang sama. Penggemar biasanya
tertarik pada detail kecil dari obyek fandom mereka dan
menghabiskan sebagian waktu serta energi dan uang mereka untuk
mencintai idola mereka. Fandom membentuk jaringan terutama di
media sosial. Penggemar K-Pop bisa dikategorikan sebagai
penggemar yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap idolanya.
Tidak tanggung-tanggung, setiap konser yang diadakan di
Indonesia hampir semuanya sukses besar dan tiket terjual dengan
sangat cepat.
Hal-hal yang seperti itulah yang identik dengan mahasiswa
sekarang ini. Sebenarnya dalam mencari kesenangan itu wajar saja
asalkan jangan berlebihan. Batas kelebihan itu dapat dilihat dan
diukur dari batas kewajaran yang ada dimasyarakat. Memang kita
sebagai mahasiswa di mana terkadang jenuh atau merasa hal yang
bosan dan rumit dengan hal-hal yang terus dipenuhi dengan agenda
akademik. Tetapi kejenuhan dan kebosanan semacam itu dapat
disalurkan ke dalam hal-hal yang lebih positif dan berguna, seperti
misalnya ikut andil dalam organisasi sebagai ajang bersosialisasi.
8
Di mana organisasi juga dapat membentuk pola pikir dan
pemahaman kita menjadi lebih kritis dan aktif dalam bentuk
menulis, membaca atau berdikusi. Relaksasi atau hiburan seperti
pacaran, berkaroke, nonton di bioskop, jalan-jalan bersama teman,
itupun juga perlu untuk menyegarkan pikiran agar tidak terlalu
tertekan dan frustasi dengan aktivitas sehari-hari, hal itupun
manusiawi dan wajar karena memang setiap orang butuh sedikit
hiburan tapi tetap kembali ke awal tadi, seorang mahasiswa harus
mengerti di mana batas-batas kewajaran dalam mencari
kesenangan hidup duniawi dan tetap berpegang teguh pada ajaran
agama yang dianutnya.
Semua mahasiswa baik dari segala cabang keilmuan
seharusnya menyadari bahwa dia merupakan calon-calon
pemimpin bangsa sebagai agent of change di masyarakat bahkan
dunia dan dapat resisten terhadap berbagai macam godaan
hedonisme yang berkembang pada saat ini. Mahasiswa yang
sebagian sadar pasti akan merasakan bahwa bangku kuliah yang
dia jalani pada saat ini merupakan “pendidikan yang nyata”,
pendidikan yang penuh dengan warna dan pertarungan di dalam
pembentukan jati diri yang diukur dengan intelektualitas pola
berpikir. Mahasiswa yang baik juga sewajarnya mampu berpikir
dan berpandangan secara rasional-sistematis, tidak hanya dalam
tindakan berpikir yang spontan tanpa memikirkan akibat dan sebab
yang akan terjadi nantinya atas tindakan yang dipilihnya. Di mana
contohnya kasus pencurian barang di suatu mall yang pelaku nya
adalah seorang mahasiswa,dimana dibalik itu semua dia ingin
mendapatkan sebuah barang untuk membentuk kepribadian dan
bias dilihat oleh banyak orang. Dimana tindakan yang harus
dilakukan mahasiswa pada saat ini? Yang harusnya berfikir secara
kritis dan berintelektual? Yang ada hanya bagaimana mendapatkan
sesuatu hal dengan cara instan. Mahasiswa yang seharusnya up to
date dengan news atau isu-isu nasional saat ini pun terkadang
sudah berlawan arah diamana mareka malah hanya up to date
dengan status di Twitter atau Facebook dan jejaring sosial lainnya.
Hal seperti inilah jika dipahami secara berulang kali memang aneh
namun merupakan sebuah realita dan keadaan yang ada saat ini.
Mahasiswa pada saat ini tak bisa lagi secara universal
disebut kaum intelektual atau pembawa perubahan. Hedonisme
telah merubah banyak di antara mahasiswa tersebut dari yang
akademisi menjadi apatis,menyukai hal-hal duniawi tanpa
9
memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan.
Disfungsi perilaku ini tak bisa dilepaskan atas pengaruh dari arus
globalisasi sehingga kecenderungan sangat sulit ditahan. Aktivitas
perkuliahan seharusnya mampu memberikan kesibukan kepada
para mahasiswa sehingga minimnya waktu untuk terjebak terhadap
perilaku menyimpang tersebut
Fenomena mahasiswa yang terjadi pada era globalisasi saat
ini telah terlihat bahwa arus globalisasi masuk dengan cepatnya.
Tanpa adanya sebuah pemahaman yang kuat dan penanaman di
bidang moral, agama dan nilai-nilai yang mendukung terhadap
pertumbuhan mental yang kuat, kita akan terjerumus di dalamnya.
Era globalisasi saat ini mengancam penerus bangsa seperti
mahasiswa membuat sebuah dilema di dunia akademisi.
Mahasiswa banyak yang terlena dan mengabaikan akan tugas
utama yang seharusnya mareka lakukan dan selesaikan, dan ada
juga terpengaruh oleh media massa, dimana mareka sudah terjebak
untuk mengikuti apa yang sedang terbaru dalam perkembangan
yang terjadi di bidang fashion atau gaya hidup lainnya.
Perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada
masyarakat juga membawa perubahan pada nilai yang terdapat
dalam suatu masyarakat (Elly, 2011 : 139-149). Misalnya, adanya
perbedaan penilaian bagi mahasiswa yang memiliki gaya hidup
hedon ataupun yang biasa disebut dengan mahasiswa hedonisme.
Hedonisme berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti
kesenangan. Hedonisme psikologis atau motivasi mengklaim
bahwa hanya kesenangan atau rasa sakit yang bisa memotivasi kita.
Secara umum, kesenangan dipahami secara luas termasuk dalam
semua perasaan atau pengalaman yang menyenangkan, kepuasan,
kegembiraan, ketenangan dan sebagainya. Penggemar K-Pop
mengklaim mendapatkan kesenangan dari membeli barang-barang
yang berhubungan dengan idola mereka.
Hedonisme adalah suatu paham yang berlandaskan azas
kebahagiaan bagi pelaku sosial (individu maupun kelompok),
dengan berusaha menghindari kesedihan dan berupaya untuk
mencapai kebahagiaan yang diinginkan.
Hedonisme mempunyai makna sebagai perasaan peduli
tidak peduli terhadap lingkungan sekitar yang ada di luar
komunitas mereka. Pencetus paham hedonisme adalah Filsuf
Epicurus (341-270 SM), yang berpendapat bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi adalah tujuan paling utama dalam hidup. Di
10
mana ditujukan untuk memenuhi ketenangan batin. Kalau manusia
mempunyai ketenangan batin, maka manusia mencapai tujuan
hidupnya. Menurut filsuf Aristipus of Cyrine (435-366 SM),
kesenangan merupakan rasa dari watak yang lemah lembut dan
merupakan tujuan yang sebenarnya dari kehidupan. Kesenangan
tersebut dikendalikan oleh akal, namun melalui usaha
“rasionalisasi” keadaan yang didasarkan atas upaya penyesuaian
antara keinginan sebagai tujuan dengan penyesuaian melalui
pendekatan moral/etika terhadap nilai-nilai sosial dan spiritual.
Dibandingkan pada zaman dahulu, keadaan saat ini yang serba
praktis dan efisien, bisa membuat mahasiswa menjadi malas dan
terlena akan keserba praktisannya itu.
Hedonisme merupakan kesenangan atau (kenikmatan)
adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun,
kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan.
bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu adalah satu-satunya
motif yang memerintah manusia, dan beliau mengatakan juga
bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah tergantung
kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh
masyarakat. Menurut Hirschman dan Holbrook (jurnal
Kusumahati) manfaat hedonis adalah manfaatmanfaat yang
noninstrumental, memberikan pengalaman, emosi dan perasaan.
Sedangkan menurut Engel, kebutuhan manfaat hedonis meliputi
tanggapan subyektif, kesenangan, angan-angan,dan pertimbangan
estetis. Sedangkan menurut Babin, suatu manfaat dapat
digolongkan kepada manfaat hedonis ketika manfaat tersebut
memberikan rangsangan intrisik, kesenangan, penghargaan diri.
Sifat hedonisme pada mahasiswa dapat terbentuk dari
interaksi dengan lingkungan baik yang memiliki gaya hedonisme
maupun gaya hidup biasa, diantaranya :
1. Hidup mahasiswa hedonisme lebih cenderung untuk memilih
bersenang-senang.
2. Lebih memprioritaskan kesenangan duniawi dibandingkan
dengan intelektual.
3. Hidup berfoya-foya yang dilandasi dengan gaya hidup mereka,
bahkan terkadang tidak mempertimbangkan keuangan, seperti
nongkrong di cafe, kehidupan gemerlap malam (clubbing),
shopping, menggunakan gadget, termasuk dalam jaringan
komunitas sosial, dan lain sebagainya.
11
4. Pada umumnya mahasiswa hedonisme mengikuti perkembangan
dari globalisasi, seperti fashion dan teknologi. Istilah lain yang
sering digunakan adalah up date, untuk saat ini
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian hedonisme adalah pandangan yang menganggap
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam
hidup.
hedonisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa
kesenangan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup.
Dengan kata lain, hedonisme merupakan suatu paham yang dianut
oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata.
Gaya hidup merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok, beberapa individu atau kelompok
memiliki gaya hidup yang hanya mencari kesenangan saja dengan
melakukan kegiatan dan menghabiskan waktunya diluar rumah
serta mementingkan uang di atas segalanya. Gaya hidup tersebut
merupakan gaya hidup hedonism.
gaya hidup hedonis adalah pola hidup seseorang sebagai
proses penggunaan uang dan waktu yang dimiliki yang dinyatakan
dalam aktivitas, minat, dan pendapat (opini) yang bersangkutan.
Gaya hidup antara individu dengan yang lainnya akan berbeda, hal
ini karena gaya hidup individu akan bergerak secara dinamis.
Gaya hidup hedonis merupakan salah satu bentuk gaya
hidup yang dikenal sebagai trend di kalangan remaja saat ini. Daya
pikat gaya hidup hedonis tentunya sangat menarik bagi remaja
sehingga munculah fenomena baru akibat adanya paham ini.
Dengan adanya fenomena tersebut, remaja cenderung untuk lebih
memilih hidup yang mewah, enak, dan serba berkecukupan tanpa
harus bekerja keras (Gushevinalti, 2010).
Susianto (dalam Lestari, 2015) menjelaskan bahwa gaya
hidup hedonis adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya
untuk mencari kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa
menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang
pada keramaian kota, senang membeli barang yang kurang
diperlukan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Amstrong dalam (Sa’adah, 2016) menjelaskan bahwa gaya
hidup hedonisme merupakan suatu pola hidup dimana aktivitas
yang dilakukan hanya untuk mencari dan mendapatkan kesenangan
hidup, aktivitas tersebut seperti menghabiskan lebih banyak waktu
berada diluar rumah, lebih banyak bermain, senang berada di
12
keramaian dan menjadi pusat perhatian, merasa senang untuk
membeli barang mewah dan mahal.
Gaya hidup yang berkaitan langsung dengan aspek
kesenangan dikenal sebagai gaya hidup hedonis. Keinginan
konsumen untuk mencari kesenangan hedoniknya dalam berbelanja
sering dikaitkan dengan pembelian impulsif (Anjani, 2012).
Levan`s & Linda (2011) gaya hidup hedonis adalah pola
perilaku yang dapat diketahui dari aktivitas, minat maupun
pendapat yang selalu menekankan pada kesenangan hidup.
Gaya hidup hedonisme individu menganggap kesenangan
dan kenikmatan hidup sebagai tujuan utama dalam hidup seseorang
(Trimartati, 2014). Sejalan dengan pendapat sebelumnya, gaya
hidup hedonisme adalah gaya hidup yang menjadikan kesenangan
sebagai tujuan hidup dikarenakan aktivitasnya hanya untuk
mencari kesenangan hidup. (Wijaya dan Yuniarinto, 2015).
Berdasarkan pengertian, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
hedonisme adalah pola hidup yang mencari kesenangan dan
menganggap kesenangan adalah tujuan hidup. Hedonisme masa
kini, sikap hidup hedonistik dalam pemahaman umum yang
menggejala dalam masyarakat, yakni sikap hidup yang cenderung
foya-foya dan lebih berkonotasi materi, kenikmatan diukur dari sisi
materi (Sudarsih, 2011).
Zahrin (2015) menunjukkan bahwa dengan gaya hidup
hedonis, modern, dan konsumtif cenderung membeli dan
menggunakan barang-barang yang mahal, mewah, dan branded.
Sementara itu, sedangkan Wahyudi (2013) menunjukkan bahwa
setiap individu seringkali menghabiskan waktunya untuk
berbelanja, jalan-jalan, atau hanya sekedar nongkrong di mall
dengan alasan untuk memenuhi kepuasan diri dan kesenangan.
gaya hidup hedonis akan selalu membutuhkan biaya yang
besar. Kesenangan hidup akan dilihat dari hasil kesuksesan materi,
sehingga dapat di katakan bahwa uang, harta, kekayaan, dan
kemewahan hidup adalah norma mereka. Norma yang dimaksud
adalah sebagai standar dalam kaum hedonis menakar seberapa
besar kebahagiaan yang mereka ingin dapatkan (Rianton: 2013).
Kebiasaan dan gaya hidup seseorang juga berubah dalam
jangka waktu yang singkat menuju ke arah kehidupan mewah dan
cenderung berlebihan. Gaya hidup merupakan wujud dari suatu
reaksi dari aktivitas, minat, dan opini. Oleh karena itu, dapat
13
dikatakan jika seseorang menghabiskan banyak waktu dan uang
untuk hal-hal yang tidak berguna, hanya untuk kesenangan semata.
Perilaku hedonisme mempunyai dampak terhadap
keluarganya yang memicu hal negatif dan berujung kepada
tanggapan masyarakat yang negatif seperti pencemaran nama baik
keluarga, perilaku yang tidak sesuai harapan keluarga serta citra
negatif di masyarakat (Purwanti, 2015). Setiap individu memiliki
cara tersendiri untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
terburuk yang dapat mengancam dirinya terperosok pada ruang
hedonisme. Gaya hidup hedonisme dapat diatasi dengan pondasi
agama, melalui peran orang tua, pemberian pengawasan yang tidak
berlebihan dan perlu menjalin pertemanan yang baik dengan orang
lain, sebagai salah satu upaya guna melepaskan diri dari jerat gaya
hidup hedonisme (Trimartati, 2014), Selain itu, rendahnya gaya
hidup hedonis dapat pula terjadi karena adanya kesadaran dari
mahasiswa mengenai pentingnya mendahulukan nilai keagamaan
daripada keinginan untuk bersenang-senang (Dwi, 2013).
V. Aspek-aspek
Menurut Well dan Tigert dalam (Nur Ambadra, 2018)
aspek-aspek gaya hidup hedonisme yaitu aktivitas, minat, dan
opini, ia menjelaskan bahwa gaya hidup hedonis adalah pola hidup
yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup
dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan waktu di luar rumah,
lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang
membeli barang yang kurang diperlukan dan selalu ingin menjadi
pusat perhatian. Berdasarkan pemaparan tersebut aspek-aspek gaya
hidup hedonis yaitu:
a. Aktivitas
Aspek ini merupakan tindakan nyata yang dapat diamati,
aktivitas lebih ditujukan untuk mencari kesenangan semata.
Aktivitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan
14
waktunya yang berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat,
seperti; lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih
banyak membeli barang-barang yang kurang diperlukan, pergi
ke pusat perbelanjaan dan cafe. Aktivitas gaya hidup hedonis
remaja akhir dicirikan dengan banyaknya remaja menghabiskan
waktu luangnya dengan mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan,
remaja lebih sering menghabiskan waktunya dengan berjalan-
jalan dengan teman sebayanya, membeli produk pakaian
bermerk di pusat perbelanjaan terkenal.
b. Minat
Aspek ini merupakan tingkat kesenangan yang timbul secara
khusus dan membuat orang tersebut memperhatikan terhadap
obyek, peristiwa atau topik tertentu. Minat dapat muncul
terhadap suatu objek peristiwa atau topik yang menekankan
pada unsur kesenangan hidup, antara lain dalam hal fashion,
makanan, benda-benda mewah, tempat kumpul dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian. Minat remaja terhadap produk
bermerk dapat dilihat ketika remaja membeli produk yang
bermerk hanya untuk menjaga penampilan dan gengsi.
c. Opini
Aspek ini merupakan respon atau pendapat seseorang baik
secara lisan maupun tulisan terhadap barang maupun aktivitas
yang mengarah pada kesenangan semata. opini dimaksudkan
sebagai yang dipikirkan tentang dirinya dan dunianya. Sebagai
contoh, remaja beranggapan bahwa dengan memakai pakaian
yang bermerk, berpesta, dan dugem maka remaja akan
dikatakan tidak ketinggalan zaman dan trendy.
VI. Indikator
Aspek Pertanyaan/indikator
Aktivitas 1. Sebagai penggemar kpop apakah
anda sering berkumpul atau
menghabiskan waktu bersama
penggemar kpop lainnya?
2. Apakah anda sering menghabiskan
uang ataupun waktu hanya untuk
membeli atau melihat konser kpop?
3. Bagaimana kalau sehari saja anda
tidak melihat kpop, apa yang anda
rasakan?
15
4. Apakah anda pernah mencoba atau
mengikuti gerakan atau goyangan
dari artis kpop, lalu apa pendapat
teman anda ketika dia melihat anda
seperti itu?
5. Apa yang anda lakukan ketika
ketemu dengan orang lain yang juga
merupakan penggemar kpop?
Minat 1. Apa yang membuat anda bisa
menggemari tentang kpop?
2. Seberapa tinggi minat anda untuk
membeli ketika ada suatu barang
atau makanan yang lagi trend
terhadap kpop?
3. Sebegitu pentingkah bagi anda untuk
mengikuti trend yang berkaitan
tentang kpop?
4. Jika anda tidak mendapatkan sesuatu
yang lagi trend terhadap kpop, apa
yang anda rasakan?
5. Ketika anda sudah melihat sebuah
konser atau hal yang berkaitan
tentang kpop, bagaimana cara anda
mengekspresikan kesenangan anda
terkait itu?
16
VII. DESKRIPSI DATA
17
sesuai dengan kantong.
18
kawan itu gak secara,depan kawan ndak
sendiri doang,tapi didepan kamera kadang
aku buat video transisi make up transisi jadi
aku gerakan mereka kayanya kayanya
cocok untuk transisi gitu.
19
BTS,gitu ha. Benar-benar straikkeith baru-
baru ini.
20
S1.W1.D48 kalo dari fandom lain aku Cuma suka lagu
nya doang misalnya emmm dari Idol twist
gitu kan,aku tu Cuma suka lagu-lagunya
kaya Fancy.kaya aemmm itu segalamacem
kan itu Cuma suka lagunya aja gitu kan.
21
dia apa tu kayak yaudah kalo dia nggak
diamin, dia kan Cuma cari perhatian doang
gitu
22
yaudah smp tu kayak bener-bener inggris
semuanya.
23
S1.W1.D142 ditambah lagi waktu tu aku kejakarta 2018
tu aku ke Jakarta terus pas pulak sepupu
aku nih eek an aku tinggal dirumah sepupu
aku pas pulak dia eee army juga kan
akhirnya oo yaudah tiap hari dia denger
lagu ini apa cerita ini loh kak army tu gini
gini gini bts tu
24
S1.W1.D169 ngikutin itu nah lama-lama kayak
yaudahlah gitukan gak kpop lagi gitu kan
25
S1.W1.D190 iya kan misalnya sesama penggemar sama-
sama fans gitukan tapi kalau misalkan sama
dia nggak fans tuh kan gak nyambung
ngomong apalagi kan secara omongan gak
nyambung gitu jadi yaudah gitu
I. INTERPRESTASI
26
menggemari k-pop mereka mempunyai prilaku hedonis terhadap
sesuatu yang digemarinya. Hedonism adalah suatu paham atau
kegiatan yang berlandaskan kebahagiaan bagi pelaku sosialnya
(baik individu maupun kelompok) dengan usaha menghindari
kesedihan dan berusaha untuk mencapai kesenangan yang
diinginkan, kehidupan hedonism selalu banyak diartikan orang
sebagai sesuatu yang hanya mencari kesenangan terkait apa yang
digemari, seperti pada prilaku hedonism pada penggemar k-pop,
terkadang seorang penggemar rela menghabiskan uang ataupun
waktunya hanya untuk menikmati kesenangan terkait apa yang
digemarinya, tetapi berbeda dengan penggemar satu ini, subjek
tidak mementingkan hal tersebut, subjek tau posisinya dalam
menggemari k-pop dan tidak terlalu hedonism terhadap yang dia
gemari, hal ini dapat ditemui dari hasil “wawancara kalo misalnya
untuk menghabiskan waktu mungkin iya dan aku,aku sering
nengok instagram diiii apa instagram mereka atau eee lihat
diBivers, Plight ee itu kan sering itu apalagi mereka live tu aku
suka banget” (S1.W1.D9 19 Desember 2021) dan “Tapi kalo
misalnya menghabiskan uang itu tu ya enggak karena yang
pertama tu aku belum berpenghasilan,yang kedua aaaaa belum ya
itu factor utama nya sekedar ada sih itu konser terakhir kemaren
semalam BTS aku tu Cuma,sekali itu doang” (S1.W1.D10 19
Desember 2021). Subjek juga tidak begitu hedonism dalam
mengikuti hal-hal yang begitu trend terkait k-pop sendiri, seperti
yang ditemui pada hasil wawancara “dan kalau misalnya beli
benda dan segala macem yang murah-murah doang gitu sesuai
dengan kantong” (S1.W1.D11 19 Desember 2021).
27
II. KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
Masmuadi, A. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecenderungan
Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Diakses
melalui http://psychology.uii.ac.id tanggal 6 Maret 2013.
Kirgiz Ayca. 2014. Hedonism, A Consumer Disease of The Modern Age : Gender
and Hedonic Shopping In Turkey : Global Media Journal.
Kaparang, O.M. “Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya Pop
Korea Melalui Televisi (Studi pada siswa SMA Negeri 9, Manado)”. Journal Acta
Diurna. Vol. 2. no. 2 (2013)
Nurvitria A.L. “Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pada
Mahasiswa Jurusan Ppb 2013 FIP UNY”. e- journal Bimbingan dan Konseling,
Edisi 11 (2015): h. 3.
29
No. Berkas : (W1.S1.P1 19 Desember 2021)
Baris Verbatim
(terdengar banyak kendaraan yang lewat seperti
A : Assalammualaikum kak
5 T : Walaikumsalam
A : Selamat siang
T : Selamat siang
T : Alhamdulilah baik
penggemar K-Pop?
30
nya Skeith yaitu sei.
Riau.
juga ya?
T : Ya benar
ya
35 T : Ya baik
31
45 A : Jadi,kalo di UNRI sendiri tu kak,apakah aaa kan
online.
32
dan kalau misalnya beli benda dan segala macem yang
lainnya?
layar gitu.
kosong gitu kan kaya ngerasa ada yang aaa kalo ndak
berita-berita mereka.
33
mengikuti semua nya lah sosial media mereka lah ya?
T : Iya
105 T : Iya.
34
agak agak gak gak ngikutin idolnya gitu kan trust tu
kadang-kadang.
T : Belum pernah
gimana?
T : Enggak,gamau
A : Gamau
T : Gamau
35
A : Apa yang kakak lakukan jika kakak bertemu yang
T : Pasti heboh
36
160 T : Ada,dari luar kota kan kami ada juga grup-grup
jadi ada juga yang dari luar kota ada yang dari Dumai
37
bahas tentang K-Pop dah gaada lagi dah dah lupa,tapi
K-Pop?
udah gak dekat lagi kan sama kakak sepupu aku kan
karena dia udah nikah jadi kita gaada lagi gitu yang
T : Bisa dibilang
205 kayanya aku hari ini kaya ada Chat Time x BTS
38
Tinder one atau pun Twenty One. Hmm aku pengen
A : Ohh gitu
210 aku beli tapi ya harus aku tahan gitu kan kaya ada.
T : Emm,pasti
A : Pasti dibeli
39
berdasarkan yang kita lihat aja?
yaudah gitu
ada rasa kecewa nya gitu kan ngapa kok kaya ndak
aja ya gak biasa aja pasti ada rasa kecewanya gitu kan
kan
kalo dari fandom lagi aku Cuma suka lagu nya doang
40
bagaimanan cara kakak mengeskpresikan kesenangan
kami harus cari link gitu kan yang jual tiket itu itu
BTS kan emm tuh orang ada yang gak dapat kan aku
270 kawan aku kaya nge chat kok bisa dapat kok bisa
T : Itu jelas
41
275 A : Jelas
mood kan tugas lagi banyak gitu kana tau lagi ada
T : Ha,bisa
penggemar lainnya?
A : Biasa aja
295 T : Iri,pasti iri kaya dia bisa kaya oh yaudah tapi lama-
A : B aja gitulah ya
42
T : Iya,b aja
310 yaudah lah, buat apa gitukankalau dibela, idol pun gak
berkepanjangan?
enggak,
43
T : nggak
nyo kak?
doang gitu
330 tau tentang kpop, tapi seolah-olah dia tau terkait kpop
tersebut?
44
yah, ini diluar dari pertanyaan yah hehehe
360 apa dari aderah lain apakah kakak ada yang parti nya
365 lain
45
ceweknya, cowoknya ada gakkak?
pasti.
46
390 apa aku juga suuka segala macem jadi yaudah smp tu
nggak dulu
lah gitu..
kakak sendiri?
410 intinya kayak bahas ini jimin tu ngapa vee tu aktif kali
47
kan kakak ni seorang penggemar kpop kan,
T : he e
tersendirilah
misalnya lagi bahas eek pop itu kan pasti nengok nya
48
media kayak diDM kayak apa ih gak Nampak/
ndak kulaporkan
udah break lah dari eee kpop ni kan waktu SMP kan
A : sampai sekarang ?
49
T : sampai sekarang nah karna gara video random
ini apa cerita ini loh kak army tu gini gini gini bts tu
470 gini gini gin idea dekat loh sama fandomnya gitukan
haa
50
T : yah iya pasti dicari kayak aku kalau misalnya suka
A : sampai sekarang?
T : sampai sekarang
500 healing
T : yahh
51
505 T ; nggak ada minat sama sekali
T : boleh
kayak ada 500an ada dalam grup itukan tapi yah yang
52
tentang konser tu disitu
T: malasnya aku.
Semuanya.
540 A ; semuanya?
53
A : bukan kehealing-healing gak jelas gitu lah ya ?
sebenarnya.
benar army gini gini menurut aku tuh itu norak kalau
54
semua orang gak kpop tentu kita menyesuaikan tempat
580 fans gitukan tapi kalau misalkan sama dia nggak fans
T : iya baik.
55
T : yaudah tinggal laporkan
T : gak mau he e
T : yah sama-sama
diwawancarai
T : yapp
56
INFORM CONSENT
Usia : 19th
NPM : 208110127
57
Link record : https://drive.google.com/file/d/1LU1huMhWrerXAMdP8jX-
mPNFWi6zVTxM/view?usp=sharing
58