Laporan Praktikum Eksperimen (1) (1) (1) (Recovered) Salinan1
Laporan Praktikum Eksperimen (1) (1) (1) (Recovered) Salinan1
PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Disusun Oleh :
NILA ALVISAH
208110018
FAKULTAS PSIKOLOGI
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Laporan ini di susun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah
Psikologi Eksperimen Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Dalam Menyusun laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Didik Widiantoro, M.Psi., Psikolog. Selaku dosen mata kuliah Psikologi
Eksperimen, Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau.
2. Saudara Rahmad Muliadi Damanik selaku asisten Praktikum ekperimen yang
telah membimbing kami dalam laporan praktikum ini.
3. Orang tua tercinta serta keluarga yang menjadi supporter terhebat yang pernah
saya miliki.
4. Seluruh teman – teman yang juga sama – sama menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Nila Alvisah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
I. PERMASALAHAN.....................................................................................1
III. HIPOTESIS.................................................................................................3
V. VARIABLE DEPENDEN.............................................................................4
X. PENGOLAHAN HASIL..............................................................................7
XI. KESIMPULAN..........................................................................................13
XII. DISKUSI....................................................................................................13
I. PERMASALAHAN...................................................................................16
III. HIPOTESIS...............................................................................................18
V. VARIABEL DEPENDENT........................................................................18
X. PENGOLAHAN HASIL............................................................................22
XI. KESIMPULAN..........................................................................................25
XII. DISKUSI....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
LAPORAN PRAKTIKUM
Pendidikan : Mahasiswi
I. PERMASALAHAN
Masalah adalah suatu hal yang berdampingan dengan kehidupan sehari –
hari. Tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah, baik itu permasalahan
ringan maupun permasalahan yang berat. Masalah adalah kesenjangan antara
kenyataan dengan suatu yang diharapkan baik. Masalah biasanya dianggap
sebagai suatu keadaan yang perlu diselesaikan. Umumnya masalah ada ketika
seorang individu menyadari bahwa apa yang terjadi tidak sesuai denganapa
yang diharapkan. Jadi masalah pada individu adalah suatu kondisi sulit yang
memerlukan pengentasan dan jika dibiarkan akan merugikan.
1
2
memiliki masalah. Masalah adalah suatu hal yang perlu penyelesaian agar
mendapatkan jalan keluar.
Masalah adalah tugas yang tidak mudah untuk segera diselesaikan, atau
bisa menyelesaikannya namun tidak benar karena terjadi suatu penyimpangan
Dossey (dalam Alghadari & Kusuma, 2018). Beberapa kondisi tersebut di
atas menjelaskan bahwa karakteristik dari masalah adalah menyulitkan tetapi
tetap bisa, membingungkan namun masih ada cara, menghambat karena
belum menemukan, dan penyimpangan karena ada yang tidak bersesuaian.
(Alghadari & Kusuma, 2018).
1. Memahami masalah.
Kegiatan dapat yang dilakukan pada langkah ini adalah: apa (data) yang
diketahui, apa yang tidak diketahui (ditanyakan), apakah informasi cukup,
kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli
dalam bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).
2. Merencanakan pemecahannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah: mencoba mencari
atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan
dengan masalah yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan, Menyusun
prosedur penyelesaian (membuat konjektur).
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana. Kegiatan yang dapat dilakukan pada
langkah ini adalah: menjalankan prosedur yang telah dibuat pada langkah
sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian.
4. Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian.
III. HIPOTESIS
Seseorang diberikan 3 jenis puzzle (tanpa guide, semi guide, dan dengan
guide)maka :
a. Waktu penyelesaian puzzle tanpa guide lebih lama dari pada puzzle
dengan semi guide.
b. Waktu penyelesaian puzzle tanpa guide lebih lama dari pada puzzle
dengan guide.
c. Waktu penyelesaian puzzle dengan semi guide lebih lama dari pada
puzzle dengan guide.
d. Kesalahan penyelesaian puzzle semi guide lebih sedikit daripada
puzzle tanpa guide.
4
V. VARIABLE DEPENDEN
Waktu pemecahan masalah, diukur sejak subjek mengerjakan sampai
berhasil Menyusun puzzle menjadi bentuk yang benar.
K1 X1 O
R K2 X2 O
K3 X3 O
Keterangan :
X. PENGOLAHAN HASIL
Puzzle
WAKTU ( DETIK )
A:B
Variable Variable
1 2
Mean 1963,7 906,2
858805, 179543,
Variance 6 5
Observations 10 10
0,44676
Pearson Correlation 5
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
4,03319
t Stat 7
0,00147
P(T<=t) one-tail 9
1,83311
t Critical one-tail 3
0,00295
P(T<=t) two-tail 9
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
8
jadi, hasilsignifikan
A:C
Variable Variable
1 2
Mean 1963,7 347,9
858805, 133333,
Variance 6 7
Observations 10 10
-
Pearson Correlation 0,03082
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
5,07672
t Stat 8
0,00033
P(T<=t) one-tail 3
1,83311
t Critical one-tail 3
0,00066
P(T<=t) two-tail 6
2,26215
t Critical two-tail 7
9
Keterangan :
B:C
Variable Variable
1 2
Mean 906,2 347,9
179543, 133333,
Variance 5 7
Observations 10 10
-
Pearson Correlation 0,08084
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
t Stat 3,03724
P(T<=t) one-tail 0,00704
t Critical one-tail 1,83311
10
3
0,01408
P(T<=t) two-tail 1
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
ERROR
A:B
Variable Variable
1 2
Mean 123,9 47,1
4490,76 916,544
Variance 7 4
Observations 10 10
Pearson Correlation 0,57999
11
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
4,39470
t Stat 6
0,00086
P(T<=t) one-tail 7
1,83311
t Critical one-tail 3
0,00173
P(T<=t) two-tail 4
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
A:C
Variable Variable
1 2
12
Keterangan :
B:C
Variable Variable
1 2
Mean 47,1 23,2
916,544 319,511
Variance 4 1
Observations 10 10
0,45187
Pearson Correlation 5
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
2,76529
t Stat 1
0,01096
P(T<=t) one-tail 1
1,83311
t Critical one-tail 3
0,02192
P(T<=t) two-tail 2
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
XI. KESIMPULAN
Seseorang diberikan 3 jenis puzzle (tanpa guide, semi guide, dan dengan
guide)maka :
a. Waktu penyelesaian puzzle tanpa guide lebih lama dari pada puzzle
dengan semi guide. Hipotesis diterima
b. Waktu penyelesaian puzzle tanpa guide lebih lama dari pada puzzle
dengan guide. Hipotesis diterima
c. Waktu penyelesaian puzzle dengan semi guide lebih lama dari pada
puzzle dengan guide. Hipotesis diterima
d. Kesalahan penyelesaian puzzle semi guide lebih sedikit daripada puzzle
tanpa guide. Hipotesis diterima
e. Kesalahan penyelesaian puzzle tanpa guide lebih banyak dari pada puzzle
dengan guide. Hipotesis diterima
f. Kesalahan penyelesaian puzzle dengan semi guide lebih banyak dari pada
puzzle dengan guide. Hipotesis diterima
XII. DISKUSI
Dalam teori pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses
penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian. Yang dinginkan dari proses
pemecahan masalah adalah decision making. Menurut Suharnan (2005),
decision making atau yang dikenal dengan pengambilan keputusan yaitu
proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan di antara situasi-
situasi yang tidak pasti dengan kata lain jika seseorang hendak mengambil
15
Nila alvisah
PSIKOLOGI EKSPERIMEN(MEMORI)
Usia : 19 tahun
Pendidikan : Mahasiswi
I. PERMASALAHAN
Apakah daya ingat seseorang dipengaruhi oleh jenis materi yang harus
diingat?Apakah urutan penyajian stimulus mempengaruhi materi yang dapat
diingat?
II. DASARTEORI
Berdasarkan arti katanya, daya merupakan kemampuan melakukan
sesuatu atau tindakan dan ingat berarti berada dalam pikiran. Daya ingat
berarti kemampuan mengingat kembali. Manusia memiliki memori (ingatan)
yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Akan tetapi, tidak semua
orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin. Banyak orang
yang memanfaatkan memori ini sekadarnya saja, sehingga banyak ruang-
ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak diperlakukan dengan
lebih baik.
16
17
Memori dapat dibedakan menjadi tiga: (a) Short term memory; (b)
Long term memory; (c) Sensory memory. Perbedaan ketiga macam memori itu
terletak pada waktu masuknya stimulus dan penimbulan kembali sebagai
output. Apabila jarak waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan
kembali sebagai memory output berkisar 30 detik, ini merupakan short term
memory, sedang selebihnya disebut sebagai long term memory(Anita &
Hadiati, 2016)
18
III. HIPOTESIS
1. Jika seseorang diberi stimulus yang jenisnya berbeda (berupa pasangan
kata tak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling
berhubungan, pasangan kata bermakna saling berhubungan), maka daya
ingat akan berbeda.
2. Jika seseorang diberi stimulus berupa jumlah pasangan kata – kata, maka
pasangan kata – kata yang dapat diingat subjek dipengaruhi oleh urutan
penyajian.
V. VARIABEL DEPENDENT
Daya ingat, yang ditunjukkan melalui persentasi menjawab dengan benar
atau persentasi pasangan kata yang mampu diingat.
- Mulai-ayah - Beli-tidur
- Pisau-surat - Kakak-tanah
- Asing-niat - Siap-watak
- Gemar-maksud - Sore-negara
- Pohon-makan - Maksud-bangsa
- Surat-pos - Mencuri-polisi
- Musuh-racun - Buku-sekolah
- Nakal-hukuman - Air-mancur
- Ujian-lulus - Belajar-pandai
- Bapak-ibu - Meja-kursi
B. Lembar jawaban dan alat tulis
C. Stopwatch
R K2 X2 O
K3 X3 O
IX. PENCATATANHASIL
1. Data Individu (terlampir)
X. PENGOLAHAN HASIL
Memori
A:B
Variable Variable
1 2
Mean 76 84
337,777 271,111
Variance 8 1
Observations 10 10
0,38920
Pearson Correlation 1
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
-
t Stat 1,30931
0,11143
P(T<=t) one-tail 4
1,83311
t Critical one-tail 3
0,22286
P(T<=t) two-tail 8
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
A:C
Variable Variable
1 2
Mean 76 95
337,777 27,7777
Variance 8 8
Observations 10 10
0,45883
Pearson Correlation 1
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
-
t Stat 3,61223
P(T<=t) one-tail 0,00282
1,83311
t Critical one-tail 3
P(T<=t) two-tail 0,00564
2,26215
t Critical two-tail 7
Keterangan :
B:C
Variable Variable
1 2
Mean 84 95
271,111 27,7777
Variance 1 8
Observations 10 10
0,38411
Pearson Correlation 1
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 9
-
t Stat 2,28266
0,02417
P(T<=t) one-tail 6
1,83311
t Critical one-tail 3
0,04835
P(T<=t) two-tail 2
2,26215
t Critical two-tail 7
keterangan :
XI. KESIMPULAN
1. Jika seseorang diberi stimulus yang jenisnya berbeda (berupan pasangan
kata tak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling
berhubungan, pasangan kata bermakna saling berhubungan), maka daya
ingatnya akan berbeda:
a) Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tak bermakna
dan pasangan kata tak bermakna tidak berhubngan, maka tidak ada
perbedaan daya ingat yang signifikan di antara keduanya. Hipotesis
tidak diterima
b) Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tak bermakna
dan pasangan kata bermakna saling berhubungan, maka terdapat
perbedaan daya ingat yang sangat signifikan. Hipotesis diterima.
c) Jika seseorang di beri stimulus berupa pasangan kata bermakna kata
bermakna tidak berhubungan dan pasanganberhubungan,maka tidak
ada perbedaan daya ingat yangsignifikan. Hipotesis diterima.
XII. DISKUSI
Terdapat tiga tahapan dalam pemrosesan memori, yaitu tahapan
pengodean atau encoding, tahap penyimpanan atau storage, dan tahapan
pemanggilan kembali atau retrieval.Contoh pada tahap encoding yakni pada
saat subjek melakukan penyandian pada suatu kata dalam bentuk informasi
yang mudah dipahami agar masuk ke dalam otak.Kemudian pada tahap
storage, ketika subjek menyimpan informasi yang telah disandikan untuk
dimasukkan ke dalam ingatannya. Yang terakhir yakni retrieval, pada saat
observer bertanya kembali sambungan dari pasangan kata tersebut, maka
27
Nila alvisah
DAFTAR PUSTAKA
Anita, & Hadiati, S. (2016). Korelasi Kemampuan Memori terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Pendidikan fisika IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan
Informatika Dan Sains, 5(2), 174–183.