Anda di halaman 1dari 14

KULIAH 10

STRUKTUR BAJA
TORSI
Defenisi
Dalam fisika, torsi (disebut pula momen atau momen gaya) adalah nilai
ekuivalen dari rotasi pada gaya linier.[1] Keberadaan torsi diwakili dalam
bentuk sederhana yaitu seumpama kumparan yang mengelilingi
suatu objek.[2] Konsep torsi diawali dari percobaan Archimedes dengan alat
peraga yaitu tuas. Secara umum, torsi dapat dianggap sebagai gaya
rotasi. Analogi rotasi dari gaya, masa, dan percepatan adalah sama dengan
torsi, momen inersia dan percepatan sudut. Gaya yang bekerja pada tuas,
dikalikan dengan jarak dari titik tengah tuas, menghasilkan nilai dari torsi.
Contohnya, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua meter dari titik
Defenisi tengah akan menghasilkan torsi yang nilainya sama dengan satu newton
bekerja sepanjang enam meter dari titik tengah. Ini menandakan bahwa gaya
dalam sebuah sudut pada sudut yang tepat bekerja kepada tuas lurus. Lebih
umumnya, seseorang dapat mendefinisikan torsi dalam perkalian silang:[3]
Torsi banyak dijumpai antara lain pada balok spandrel, pada balok-balok yang
memiliki balok anak dengan bentang-bentang yang tidak sama panjang, dan kasus-
kasus lainnya. Penampang yang paling efisien untuk memikul torsi adalah
penampang bulat berongga tertutup. Irisan datar pada penampang tersebut akan
tetap datar sebelum dan setelah bekerjanya torsi.

Pada penampang lainnya (tidak bulat), irisan datar tidak akan tetap datar selama
bekerjanya torsi dan hal ini disebut gejala warping.

Defenisi
Pada Gambar, dimana suatu benda pejal (solid) dengan material homogen dan
penampang lintang seragam sedang memikul momen puntir T. Asumsikan bahwa
tidak terjadi warping ke luar bidang selama momen puntir bekerja.

Kecepatan pilinan (puntiran per satuan


panjang) dapat dinyatakan sebagai:

Torsi Murni
pada Persamaan diatas dapat pula dianggap
Penampang sebagai kurvatur torsional (kecepatan
perubahan sudut). Mengingat
Homogen merupakan rotasi relatif dari
penampang lintang benda tersebut
pada z dan (z + dz) yang menyebabkan
regangan, besarnya perpindahan
Gambar. Puntiran dari sebuah batang prismatik (displacement) pada suatu titik
tertentu akan sebanding dengan jarak
r dari pusat puntiran.
Torsi Murni Dengan menggunakan Modulus Geser, G, tegangan geser satuan (τ) menurut Hukum
Hooke adalah:
pada
Penampang
Homogen
Torsi Murni
pada
Penampang
Homogen
Tinjauan pada
Penampang
Lingkaran
(Sirkular) Diagram tegangan geser akibat puntir pada penampang lingkaran
Tinjauan pada
Penampang Subsitusi Persamaan menghasilkan :
Lingkaran
(Sirkular)
Dari Teori Elastisitas diketahui bahwa τmaks akan terjadi pada titik tengah sisi yang
Tinjauan pada panjang dari sebuah persegi panjang dan akan bekerja sejajar dengannya.
Sedangkan besarnya merupakan fungsi dari rasio b/t (panjang/lebar), sehingga dapat
Penampang dinyatakan sebagai:

Persegi
Tinjauan pada
Penampang
Persegi Puntiran pada penampang persegi panjang (Salmon dan Johnson, 1990)
Tabel Harga k1 dan k2 untuk berbagai perbandingan b/t
(Salmon dan Johnson, 1990)

Tinjauan pada
Penampang
Persegi
Jika rasio b/t semakin besar, maka harga-harga k1 dan k2 akan menjadi konstan. Oleh
karena itu, konstanta puntir, J, untuk berbagai penampang yang terbentuk dari persegi
panjang tipis dapat dihitung sebagai jumlah konstanta puntir dari masing-masing
komponen dengan mengabaikan pengaruh dari bagian fillet dari pertemuan
komponenkomponen tersebut. Dengan demikian, konstanta puntir dapat dinyatakan
dengan persamaan :

Tinjauan pada
Profil I, Kanal
dan Siku
dimana b merupakan dimensi panjang dan t dimensi bagian yang tipis dari elemen
persegi Panjang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai