Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

BAB II
DATA – DATA PERENCANAAN DAN PEMBEBANAN

2.1. MATERIAL STRUKTUR


Stuktur bangunan ini di desain dengan menggunakan bahan Baja dan beton bertulang dengan mutu
dan persyaratan sesuai dengan standart dan peraturan yang ada sebagai berikut ;

2.1.1. Beton
➢ Material Beton Struktur
Material beton struktur dipergunakan pada pondasi dan kolom pedestel, data material yang
dipergunakan adalah sebagai berikut ;
- Kuat beton yang disyaratkan K = 250 ( fc = 20,75 ) Mpa
- Modulus elestis beton, Ec = 4700 √ fc’ = 21.409Mpa
- Angka Posion,  = 0,2
- Modulus Geser, G = Ec / ((2(1+)) = 8468, 518 Mpa

➢ Material Beton Non Struktur


Material beton non struktur dipergunakan pada lantai kerja, data material yang dipergunakan adalah
sebagai berikut ;
- Kuat beton yang disyaratkan = K175 ( fc’=14,5Mpa)
- Modulus elestis beton,Ec = 4700 √ fc’ = 17897 Mpa
- Angka Posion,  = 0,2
- Modulus Geser, G = Ec / ((2(1+)) = 7457,11Mpa

2.1.2. Baja
➢ Baja Tulangan
Data material baja tulangan yang dipergunakan adalah sebagai berikut ;
- Material elemen struktur tulangan baja polos mempunyai tegangan leleh sebesar 280 MPa
untuk diameter tulangan 8 mm hingga 12 mm.
- Material elemen struktur tulangan baja ulir mempunyai tegangan leleh (fy) sebesar 420 MPa
untuk diameter tulangan 13 mm hingga 25 mm.

II - 1
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

➢ Baja Kontruksi
Material Baja kontruksi yang dipergunakan berupa pipa baja dipergunakan pada kolom, balok dan
rangka pengaku, data material baja kontruksi yang dipergunakan adalah sebagai berikut ;
- Mutu Baja Yang disyaratkan = Bj 37
- Fy = 240
- Fu = 370
- Modulus elestis ,Ec = 200.000 Mpa
- Angka Posion,  = 0,3
- Modulus Geser, G = 76923, 08 Mpa

2.2. PEMBEBANAN DAN KOMBINASI PEMBEBANAN


A. PEMBEBANAN LANTAI
Beban pada lantai yang diperhitungkan adalah sebagai berikut ;

1. Beban Mati
Beban mati merupakan beban yang berasal dari material yang dipergunakan dan beban
mati tambahan yang bekerja pada struktur, pada perencanaan struktur bangunan ini
beban mati yang berasal dari material dihitung secara otomatis berdasarkan input pada
program bantu SAP 2000 yang di dasarkan pada data material dan dimensi material
yang dipergunakan.

Daftar Pembebanan dapat dilihat pada tabel berikut ;


Tabel 1.1 Daftar Berat material

NO NAMA MATERIAL BERAT


1 Beton 2,400.00 kg/m3
2 Beton lantai precast 780.00 kg/m3
3 Baja 7,850.00 kg/m3
4 Kayu 1,000.00 kg/m3
5 Mortar 2,000.00 kg/m3
6 Dinding 1/2 Bata 250.00 kg/m2
7 Atap Onduline 7.00 kg/m2
8 Atap genteng 50.00 kg/m2
9 Atap polycarbonat / fiber 10.00 kg/m2
11 Bata ringan 145.00 kg/m2

II - 2
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

2. Beban Hidup
Beban hidup yang dipakai terbagi merata pada lantai didasarkan pada fungsi bangunan dan
fungsi dari ruangan ataupun lantai tersebut.
Beban hidup yang bekerja pada stuktur bangunan ini adalah sebagai berikut ;
Kantor = 240 kg/m2 – 2.4 KN/m2
Beban Hidup Pelat Lantai Atap = 100 kg/m2

B. PEMBEBANAN PENUTUP ATAP


Beban pada atap yang diperhitungkan adalah sebagai berikut ;

1. Beban Mati ( Dead Load )


Beban mati (Dead Load) adalah berat semua komponen struktur baik akibat berat sendiri elemen
struktur maupun komponen tambahan (arsitektur dan MEP) yang sifatnya tetap pada struktur
bangunan. Perhitungan Beban Mati ditentukan sebagai berikut:

2. Berat sendiri
Beban mati merupakan beban yang berasal dari material yang dipergunakan dan beban mati
tambahan yang bekerja pada struktur, pada perencanaan struktur bangunan ini beban mati yang
berasal dari material dihitung secara otomatis berdasarkan input pada program bantu SAP 2000
yang di dasarkan pada data material dan dimensi material yang dipergunakan.

3. Beban Mati tambahan Atap


Beban mati tambahan dalam kontruksi ini adalah sebagai berikut :
- Beban Penutup atap = 13 kg/m2
- ME = 5 kg/m2
- Ceiling = 18 kg/m2
= 36 kg/m2

II - 3
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

4. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja merupakan beban dari pekerja untuk pekerjaan instalasi dan
pemeliharaan. Sesuai dengan SNI 1727-2013 besarnya beban hidup adalah sebesar 0,96
KN/m2 --→ 96 kg/m2 dengan diaplikasikan factor reduksi sebesar 57,6 kg/m2

II - 4
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

5. Beban Angin
Perhitungan beban angin dilakukan mengikuti prosedur yang ada dalam SNI 1727:2013
yaitu sebagai berikut ;

a. Kategori Resiko Bangunan


Bangunan dan struktur lainnya harus diklasifikasikan, berdasarkan risiko bagi
kehidupan manusia, kesehatan, dan kesejahteraan yang terkait dengan kerusakan
atau kegagalan mereka dengan sifat hunian atau penggunaan.

b. Faktor kecepatan Dasar


Kecepatan angin dasar, V, yang digunakan dalam menentukan beban angin desain
pada bangunan gedung dan struktur lain harus ditentukan dari Buku Peta Angin
Indonesia. Dalam hal ini mengacu pada ASCE 7-16 berikut

Diambil kecepatan angin dasar ultimate design, V = 39.1 m/s -→ 80,82 mph

II - 5
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

c. Faktor Arah Angin ( KD )


Faktor arah angin Kd, harus ditentukan dari tabel berikut:

Untuk Sistem Penahan Gaya Angin Utama, diambil faktor arah angin,
Kd = 0.85

d. Kategori Ekposure
Kategori Eksposur dibedakan dalam beberapa tipe yaitu sebagai berikut:

• Eksposur B: Untuk bangunan gedung atau struktur lain dengan tinggi atap rata-rata
kurang dari atau sama dengan 30 ft (9.1m), Eksposur B berlaku bilamana kekasaran
permukaan tanah, sebagaimana ditentukan oleh Kekasaran Permukaan B, berlaku di
arah melawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 1.500 ft (457m). Untuk bangunan
gedung atau struktur lain dengan tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft (9.1m),
Eksposur B berlaku bilamana Kekasaran Permukaan B berada dalam arah melawan
angin untuk jarak lebih besar dari 2.600 ft (792 m) atau 20 kali tinggi bangunan atau
struktur, pilih yang terbesar.

• Eksposur C: Eksposur C berlaku untuk semua kasus di mana Eksposur B atau


Eksposur D tidak berlaku. • Eksposur D: Eksposur D berlaku bilamana kekasaran
permukaan tanah, sebagaimana ditentukan oleh Kekasaran Permukaan D, berlaku di
arah melawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 5.000 ft (1.524m) atau 20 kali
tinggi bangunan gedung atau tinggi struktur, pilih yang terbesar.

• Eksposur D juga berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah dekat dari situs
dalam arah melawan angin adalah B atau C, dan situs yang berada dalam jarak 600 ft
(183 m) atau 20 kali tinggi bangunan gedung atau tinggi struktur, pilih yang terbesar,
dari kondisi Eksposur D sebagaimana ditentukan dalam kalimat sebelumnya.
Pada kasus ini, yang paling mewakili adalah Eksposur = C

II - 6
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

e. Faktor Topografi Kzt


Efek peningkatan kecepatan angin pada bukit, bukit memanjang, dan tebing curam
yang terisolasi akan menimbulkan perubahan mendadak dalam topografi umum,
terletak dalam setiap kategori eksposur, dimasukkan dalam perhitungan beban angin

Jika kondisi situs dan lokasi bangunan gedung dan struktur lain tidak memenuhi
semua kondisi yang disyaratkan dalam Pasal 26.8.1, maka Kzt = 1.00

f. Klasifikasi factor permukaan tanah Ke


Faktor elevasi permukaan tanah untuk menyesuaikan densitas udara, Ke, harus
ditentukan sesuai dengan Tabel 3. Untuk semua elevasi, boleh diambil nilai Ke = 1.00

g. Faktor Efek Tiupan Angin, G


Faktor efek hembusan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku
boleh diambil sebesar 0.85

II - 7
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

C. PEMBEBANAN GEMPA
Perhitungan beban angin dilakukan mengikuti prosedur yang ada dalam SNI SNI 1726:2019
yaitu sebagai berikut ;

1. Kategori situs Tanah


Tabel. 1. Klasifikasi situs

Table 2. penentuan klasifisikasi tanah


KLASIFIKASI TANAH
Kedalaman (m)
Lapis N SPT Tebal (m) N'= Tebal/ N SPT ∑ N' N'=D/ ∑N'
(D)
0 0 0 0 0
2 2 2 2 1,000
4 60 4 2 0,033
6 60 6 2 0,033
8 60 8 2 0,033 1,400 18,57
10 60 10 2 0,033
12 60 12 2 0,033
14 60 14 2 0,033
16 60 16 2 0,033
18 60 18 2 0,033
20 60 20 2 0,033
22 60 22 2 0,033
24 60 24 2 0,033
26 60 26 2 0,033
Kategori : Sedang
Nilai N’ = 18,57 -→ Klasifikasi tanah sedang

II - 8
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

2. Parameter Respons Spektrum


Penentuan Parameter-parameter respons spektrum dilakukan berdasarkan ketentuan -ketentuan
yang ada pada SNI 1726:2019 dan data koordinat pada lokasi proyek. Parameter percepatan gempa (Ss
dan S1) dapat dilihat pada dengan program Respon Spektra Psukim 2019, lokasi peta lokasi yang
mendekati adalah di kota pemantang siantar

Nama Kota : Pematang siantar


Bujur / Longitude : 99.0333 Degrees
Lintang / Latitude : 2.96667 Degrees

Kelas Situs : SD - Tanah Sedang

PGA = 0.3369 g
Ss = 0.736 g
S1 = 0.3926 g
Sds = 0.59 g
Sd1 = 0.50 g

II - 9
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

3. Menentukan Kategori Resiko Bangunan


Tabel Kategori Resiko Bangunan

Bedasarkan data di atas Bangunan tersebut masuk kategori resiko II dengan faktor keutamaan
Gempa I

Kategori resiko berdasarkan nilai Sds dan Sdi Didapatkan nilai ;


Sds = 0.59 g
Sd1 = 0.50 g

II - 10
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

Tabel Kategori desain seismik berdasarkan parameter respon percepatan pada periode pendek

Tabel kategori desain seismik berdasarkan respon percepatan pada periode 1 detik

Berdasarkan data tersebut kategori resiko gempa bangunan ini adalah kategori resiko D

>> Sistem penahan gaya Seismik

Faktor R, Cd, dan  0 untuk sistem pemikul gaya seismik

II - 11
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

Diperoleh Nilai R = 8, Nilai Ω = 3 & Nilai Cd = 5,5


Parameter Respon Spektra
Kategori risiko II
Faktor Keutamaan Ie 1
Klasifikasi situs SD (tanah sedang)
Percepatan gempa MCEr terpetakan
SS 0,7396
untuk periode pendek
Percepatan gempa MCEr terpetakan
S1 0,3926
untuk periode 1 detik
Percepatan desain pada periode
SDS 0,59
pendek
Percepatan desain pada periode 1
SD1 0,5
detik
T0 0,17
Parameter periode
Ts 0,85
Periode Panjang TL 20
Parameter Sistem Struktur (SNI 1726:2019)
Faktor koefisien modifikasi R 8
Faktor kuat lebih sistem Ωo 3
Faktor pembesaran defleksi Cd 5,5

i. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang diperhitungkan berdasarkan AISC – LFRD 1993 adalah sebagai
berikut ;
Struktur bangunan dirancang harus mampu menahan kombinasi beban-beban dari
berbagai kondisi yang mungkin terjadi pada struktur yaitu kombinasi dari Beban Mati (Dead
Load), Beban Hidup (Live Load), Beban Angin (Wind Load), dan Beban Gempa (Earthquake
Load). Berdasarkan SNI 1726:2019, kombinasi beban terfaktor yang harus diperhitungkan adalah
sebagai berikut:
1. 1.4D
2. 1.2D + 1.6L + 0.5 (Lr atau R)
3. 1.2D + 1.6 (Lr atau R) + (L atau 0.5W)
4. 1.2D + 1.0W + L + 0.5 (Lr atau R)
5. 0.9D + 1.0W
6. 1.2D + 1.0Ev + 1.0Eh + L
7. 0.9D + 1.0Ev + 1.0Eh
Pengaruh beban seismik horizontal, Eh , harus ditentukan sesuai Eh = Qe
Pengaruh beban seismik horizontal, Ev , harus ditentukan sesuai Ev = 0,2SDSD
Dengan nilai SDS = 0,59 dan nilai faktor redundansi (𝜌) sebesar 1,3 maka diperoleh
kombinasi pembebanan yang diterapkan pada struktur seperti pada tabel berikut.

Kombinasi Pembebanan Ultimate

II - 12
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

II - 13
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR TOLL – SIMPANG PANEI

Kombinasi Pembebanan Ultimate ( Beban Angin)

Kombinasi Beban Dead Load Iive Load Wind Load


( DL) (LL) (WL)
COMB WL 1 1,2 1,6 0,5
COMB WL 2 1,2 0,5 1
COMB WL 3 0,3 1

Kombinasi Pembebanan ijin ( gempa Nominal )


Nomor Kode DL SIDL LL Lr R Wx Wy Ex Ey
1 1,1 G1 1 1
2 2,1 G2 1 1 1
3,1 G3 1 1 1
3
3,2 G4 1 1 1
4,1 G5 1 1 0,75 0,75
4
4,2 G6 1 1 0,75 0,75
5,1 G7 1 1 0,6
5 5,1 G8 1 1 0,6
5,3 G9 1 1 0,45 0,45
6,1 G10 1 1 0,75 0,75 0,45
6,2 G11 1 1 0,75 0,75 0,45
6,3 G12 1 1 0,75 0,75 0,3375 0,3375
6
6,4 G13 1 1 0,75 0,75 0,45
6,5 G14 1 1 0,75 0,75 0,45
6,6 G15 1 1 0,75 0,75 0,3375 0,3375
7,1 G16 0,6 0,6 0,6
7 7,2 G17 0,6 0,6 0,6
7,3 G18 0,6 0,6 0,45 0,45

8,1 N1 1,083 1,083 0,2730 0,9100


8,2 N2 1,083 1,083 0,2730 -0,9100
8,3 N3 1,083 1,083 -0,2730 0,9100
8,4 N4 1,083 1,083 -0,2730 -0,9100
8
8,5 N5 1,083 1,083 0,9100 0,2730
8,6 N6 1,083 1,083 -0,9100 0,2730
8,7 N7 1,083 1,083 0,9100 -0,2730
8,8 N8 1,083 1,083 -0,9100 -0,2730
9,1 N9 1,062 1,062 0,75 0,2048 0,6825
9,2 N10 1,062 1,062 0,75 0,2048 -0,6825
9,3 N11 1,062 1,062 0,75 -0,2048 0,6825
9,4 N12 1,062 1,062 0,75 -0,2048 -0,6825
9
9,5 N13 1,062 1,062 0,75 0,6825 0,2048
9,6 N14 1,062 1,062 0,75 -0,6825 0,2048
9,7 N15 1,062 1,062 0,75 0,6825 -0,2048
9,8 N16 1,062 1,062 0,75 -0,6825 -0,2048
10,1 N17 0,517 0,517 0,2730 0,9100
10,2 N18 0,517 0,517 0,2730 -0,9100
10,3 N19 0,517 0,517 -0,2730 0,9100
10,4 N20 0,517 0,517 -0,2730 -0,9100
10
10,5 N21 0,517 0,517 0,9100 0,2730
10,6 N22 0,517 0,517 -0,9100 0,2730
10,7 N23 0,517 0,517 0,9100 -0,2730
10,8 N24 0,517 0,517 -0,9100 -0,2730

II - 14

Anda mungkin juga menyukai