Anda di halaman 1dari 34

RENCANA KEBUTUHAN TENAGA KERJA

No. Dokumen : No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/001 01 1-1
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL Tanggal Terbit :
(SPO) 9 Februari 2017
dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Semua bagian wajib membuat budget “Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja” untuk
tahun berikutnya.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa rencana kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi sesuai
persyaratan.

KEBIJAKAN Rencana kebutuhan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
kebutuhan yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Setiap Ka.Bag/Ka.Sie/Ka.Unit mengisi Form “Rencana Kebutuhan


Tenaga Kerja” yang telah dibagikan tiap akhir tahun untuk budget tahun
berikutnya.

2. Setelah diisi, form tersebut ditandatangani oleh Ka.Bag/Ka.Sie/ Ka.Unit


dan diserahkan ke masing-masing Divisi/Direktur untuk disetujui.

3. Form Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja tersebut kemudian diserahkan


ke Ka.Bag. SDM

4. Ka.Bag. SDM membuat rekapitulasinya dari data rencana kebutuhan


tenaga kerja semua bagian untuk dikoordinasikan lebih lanjut pelaksanaannya
dan disetujui oleh Direktur Rumah Sakit Dera As Syifa - Banjarharjo.

UNIT TERKAIT Seluruh Bagian


PERMINTAAN TENAGA KERJA

No. Dokumen : No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/002 00 1-1
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL Tanggal Terbit :
(SPO) 9 Februari 2017
dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka atasan yang bersangkutan
mengajukan permohonan penambahan tenaga kerja sesuai formulir yang berlaku.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa permintaan tenaga kerja dapat terpenuhi sesuai
persyaratan.

KEBIJAKAN Rencana pengadaan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai kriteria
yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Ka.Bag/Ka.Sie/Ka.Unit mengisi Form Permintaan Tenaga Kerja dan


meneruskan kepada masing-masing Bag/Div/Direksi untuk disetujui.

2. Setelah disetujui diteruskan ke Ka.Bag. SDM untuk menganalisa kebutuhan


tenaga kerja sesuai rencana kebutuhan yang telah dibuat.

3. Ka.Bag. SDM minta persetujuan ke direksi untuk anggaran/budget yang akan


dikeluarkan.

4. Setelah disetujui oleh direksi bagian Rekruitmen melakukan proses


rekruitmen dan proses seleksi.

UNIT TERKAIT Seluruh Bagian


TATA CARA DAN PENGADAAN
TENAGA KERJA DARI DALAM (MUTASI)
No. Dokumen : No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/HRD/003 00 1-2
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL Tanggal Terbit :
(SPO) 9 Februari 2017
dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka Atasan ybs (Ka.Unit) mengajukan
permohonan penambahan tenaga kerja sesuai formulir yang berlaku.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa usulan rekruitmen tenaga dari dalam (internal) dapat
terpenuhi sesuai persyaratan.

KEBIJAKAN Rencana pengadaan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai kriteria
yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

1. Dari bagian mengajukan Permintaan Tenaga Kerja, Ka.Bag. SDM


mengusulkan tenaga dari dalam (intern) dahulu jika ada karyawan yang
PROSEDUR sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

2. Setelah disetujui oleh Atasan Lama maupun Calon Atasan Baru dan Divisi
yang terkait, berkas karyawan tersebut diberikan ke Atasan Bagian yang
membutuhkan untuk dipelajari dan diwawancarai.

3. Sebelum Atasan yang membutuhkan wawancara karyawan tersebut, si calon


karyawan telah dipanggil terlebih dahulu oleh Atasan Lama dan SDM

4. Kemudian dilakukan test keterampilan sesuai jabatan yang dibutuhkan (jika


diperlukan).
5. Setelah Atasan Bagian yang membutuhkan menyetujui, maka Bagian SDM
membuat “Form Usulan Mutasi” untuk ditandatangani oleh:
a. Atasan Lama
b. Atasan Baru
c. Ka.Sie/Ka.Bag/Ka.Div. Lama
d. Ka.Sie/Ka.Bag/Ka.Div. Baru
6. Setelah form tersebut ditandatangani, maka Bagian SDM membuat surat
keputusan mutasi yang ditandatangani oleh Divisi SDM
7. Setelah surat keputusan tersebut ditandatangani, maka didistribusikan kepada
:
a. Direksi (copy)
b. Atasan Lama (copy)
c. Atasan Baru (copy)
d. File SDM (copy)
e. Karyawan ybs (asli)
UNIT TERKAIT Seluruh Bagian
PENGADAAN TENAGA KERJA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/004 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka Atasan ybs (Ka.Unit) mengajukan
permohonan penambahan tenaga kerja sesuai formulir yang berlaku.
TUJUAN Untuk memastikan pengadaan tenaga kerja dapat terpenuhi sesuai persyaratan.
KEBIJAKAN Rencana pengadaan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
kriteria yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Pengadaan tenaga kerja harus mempertimbangkan dan memprioritaskan


calon-calon dari dalam Mayapada Hospital.
2. Pencalonan dari luar akan diajukan jika calon dari dalam ternyata tidak
memenuhi persyaratan jabatan yang ada.
3. Sumber-sumber yang dapat dipertimbangkan dalam mencari calon-calon
yang dibutuhkan adalah :
a. Database karyawan
b. Menggunakan sarana informasi intern
c. Melalui iklan
d. Melalui agen-agen ketenagakerjaan
e. Melalui file-file lamaran yang ada
f. Melalui Sekolah/ Universitas/ Perguruan Tinggi yang terpercaya.
4. Bagian Rekruitment mendapatkan hasil seleksi calon karyawan dan
menyerahkan ke Atasan.
5. Atasan menyeleksi dan kalau ada yang terpilih dari beberapa lamaran
tersebut, maka Bagian Rekruitment memanggil calon karyawan yang masuk
seleksi melalui surat atau telepon untuk test dan wawancara.
6. Setelah lulus test dan wawancara dari Ka.Bag. SDM dan Atasan (user) yang
membutuhkan serta calon karyawan yang telah menyetujui fasilitas yang
didapat, maka calon karyawan menjalankan test kesehatan (MCU).
PENGADAAN TENAGA KERJA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/004 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 7. Setelah hasil MCU (Medical Check-Up) lulus, maka Bagian Rekruitment
memberitahukan melalui surat / telepon mengenai tanggal masuk calon
karyawan tersebut.
8. Bagian SDM mempersiapkan surat perjanjian kerja (kontrak / percobaan)
untuk calon karyawan, dan berkas-berkasnya diserahkan ke
Ka.Bag/Ka.Div. SDM untuk ditandatangani.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PENERIMAAN DAN PENGARAHAN
CALON KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/005 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN “Karyawan” adalah orang yang terikat dalam hubungan kerja dengan rumah sakit
dan telah didaftarkan pada rumah sakit.
1. Karyawan Tetap adalah tenaga kerja yang dinilai dan dinyatakan lulus dalam
menjalankan masa percobaannya/masa kontraknya dan diangkat sebagai
karyawan tetap berdasarkan Surat Keputusan.
2. Karyawan Masa Percobaan adalah tenaga kerja yang dipekerjakan menurut
kebutuhan rumah sakit dan diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
3. Karyawan Kontrak adalah tenaga kerja yang dipekerjakan atas dasar kontrak
untuk jangka waktu tertentu.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa penerimaan dan pengarahan tenaga dapat terpenuhi
sesuai persyaratan.
KEBIJAKAN Agar rencana penerimaan dan pengarahan calon karyawan dapat terlaksana
dengan baik dan sesuai kriteria yang diharapkan oleh bagian yang
berkepentingan.
PROSEDUR 1. Pada hari pertama mulai bekerja, calon karyawan yang jumlahnya banyak
dikumpulkan untuk diberi pengarahan, tapi kalau hanya 1 (satu) orang di
ruangan Ka. Unit Rekruitment/Personalia.
2. Calon karyawan menandatangani Surat Perjanjian Kerja.
3. Calon karyawan diberikan pengarahan.
a. Menerangkan isi pasal-pasal yang ada di Surat Perjanjian Kerja.
b. Struktur Organisasi.
c. Misi, Visi, Motto dan sikap kerja secara umum.
d. Hak dan Kewajiban sebagai karyawan.
e. No. Rekening Bank.
4. Setelah selesai pengarahan, Ka.Unit Rekruitment/Personalia memperkenalkan
calon karyawan tersebut kepada departemen terkait.
5. Calon karyawan tersebut kemudian diserahkan kepada Ka.Bag/Sie/Unit
dimana karyawan tersebut ditempatkan untuk program orientasi selama 3
(tiga) bulan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PELAKSANAAN
MASA ORIENTASI DI BAGIAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/006 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka Atasan ybs memberikan orientasi
kepada calon karyawan agar dapat menyesuaikan dengan jabatan baru tersebut.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan masa orientasi di tempat kerja dapat
terpenuhi sesuai persyaratan.
KEBIJAKAN Rencana orientasi calon karyawan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
kriteria yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Atasan calon karyawan memberikan penjelasan tentang :


a. Pengetahuan mengenai jasa pelayanan rumah sakit dan segala sesuatu
mengenai bagiannya.
b. Pengetahuan mengenai Struktur Organisasi yang berlaku baik secara
keseluruhan perusahaan (RS) maupun organisasi bagian dimana
karyawan ditempatkan.
c. Perkenalan dengan rekan-rekan kerja dan pejabat-pejabat penting sesuai
yang diperlukan.
d. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab serta hasil yang
diharapkan.
e. Penjelasan mengenai Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku.
f. Penjelasan mengenai sikap kerja yang diharapkan.
g. Penjelasan mengenai hal lain yang dianggap perlu.
2. Orientasi calon karyawan ini selama 3 (tiga) bulan untuk karyawan yang
statusnya percobaan.
3. Atasan wajib mengisi formulir penilaian calon karyawan selama orientasi
dan diteruskan ke Atasan yang lebih tinggi untuk diketahui hasil penilaian
evaluasi masa orientasi tersebut.
4. Formulir penilaian evaluasi tersebut dikirimkan ke bagian SDM untuk
diproses kelanjutannya paling lama 1 (satu) minggu sebelum masa orientasi
berakhir.
PELAKSANAAN
MASA ORIENTASI DI BAGIAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/006 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 5. Berdasarkan “Laporan Masa Percobaan/kontrak” (PKWT) yang diterima:
a. Jika karyawan dinyatakan lulus, maka Ka.Bag. SDM segera
mengeluarkan Surat Pengangkatan yang ditandatangani oleh CEO.
b. Jika karyawan dinyatakan tidak lulus percobaan/kontrak, maka Atasan
langsung dan Ka.Bag. SDM memberitahukan hal tersebut kepada
karyawan ybs.
6. Sebelum diberikan Surat Pengangkatan, karyawan tersebut diberitahukan
hak dan kewajiban sebagai karyawan tetap.
7. Surat Pengangkatan tersebut diberikan kepada karyawan yang
bersangkutan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PENILAIAN MASA PERCOBAAN / KONTRAK

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/007 9 Februari 2017 00 1-2

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka atasan ybs mengajukan permohonan
penambahan tenaga kerja sesuai formulir yang berlaku.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan masa percobaan/kontrak (PKWT) dapat
terpenuhi sesuai persyaratan.
KEBIJAKAN Rencana pengadaan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai kriteria
yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Atasan langsung dari karyawan baru harus membuat laporan masa
percobaan/kontrak pada setiap akhir bulan ke 1,2 dan 3 dengan mengisi
Formulir Penilaian Evaluasi Masa Percobaan/Kontrak (PKWT).
2. Setelah diisi formulir tersebut, setiap akhir bulan diteruskan ke karyawan
yang bersangkutan untuk diketahui agar dapat memperbaiki kekurangan-
kekurangannya.
3. Setelah Formulir Evaluasi ditandatangani oleh Atasan ybs dan diteruskan
ke Atasan yang lebih tinggi untuk disetujui hasil penilaian evaluasi masa
percobaan/ kontrak tersebut.
4. Formulir Evaluasi tersebut dikirimkan ke Ka.Bag. SDM untuk diproses
kelanjutannya paling lama 1 (satu) minggu sebelum masa percobaan
berakhir.
5. Berdasarkan “Laporan Masa Percobaan/Kontrak” (PKWT) yang diterima :
a. Jika karyawan dinyatakan lulus, maka Ka.Bag. SDM segera
mengeluarkan Surat Pengangkatan yang ditandatangani oleh CEO.
b. Sebelum diberikan Surat Pengangkatan, karyawan tersebut
diberitahukan hak dan kewajiban sebagai karyawan tetap.
c. Untuk karyawan kontrak (PKWT) disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan dan mengikuti perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
PENILAIAN MASA PERCOBAAN / KONTRAK

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/007 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR d. Jika karyawan dinyatakan tidak lulus percobaan/kontrak (PKWT),
maka Ka.Bag. SDM memberikan surat keterangan bahwa karyawan
tersebut selesai masa percobaan (kontraknya tidak diperpanjang lagi).

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PROMOSI/MUTASI/DEMOSI

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/008 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Dalam hal pengembangan dan pembinaan serta pendayagunaan karyawan
(promosi/mutasi/demosi) adalah hak dan wewenang perusahaan dengan
memperhatikan potensi, prestasi dan kebutuhan/kondisi perusahaan.
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah permohonan
promosi/mutasi/demosi karyawan Mayapada Hospital.
2. Untuk mencapai tujuan operasional perusahaan.
KEBIJAKAN Semua karyawan harus mentaati dan melakukan dengan sebaik-baiknya.
PROSEDUR 1. Usulan promosi/mutasi/demosi harus diajukan secara tertulis kepada Bag.
SDM dengan mengisi formulir “Usulan Promosi/Mutasi/Demosi” yang telah
disediakan dan telah disetujui oleh atasan lama maupun atasan baru.
2. Ka.Bag. HR &GA Mengajukan usulan tersebut ke atasan setingkat Direksi
untuk disetujui.
3. Untuk promosi/mutasi/demosi hendaknya dibicarakan terlebih dahulu
rencana promosi/mutasi/demosi tersebut kepada atasan untuk mendapatkan
pertimbangan lebih lanjut.
4. Formulir usulan promosi/mutasi/demosi yang telah dibicarakan diteruskan
kepada Ka.Bag. SDM Mayapada Hospital untuk di evaluasi, apabila hasil
evaluasi dinilai baik dan sesuai dengan kebutuhan maka dibuatkan surat
keputusan promosi/mutasi/demosi yang ditandatangani oleh Pimpinan
Rumah Sakit.
5. Surat keputusan promosi/mutasi/demosi yang telah ditandatangani,
didistribusikan kepada :
a) Direksi (copy)
b) Karyawan yang bersangkutan (asli)
c) Atasan lama karyawan ybs. (copy)
d) Atasan baru karyawan ybs. (copy)
6. Setiap keputusan promosi/mutasi/demosi karyawan harus didasarkan atas :
a) Kebutuhan rumah sakit.
b) Potensi dan kebutuhan karyawan.
PROMOSI/MUTASI/DEMOSI

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/008 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 7. Ka.Bag. SDM wajib melakukan evaluasi atas potensi dan prestasi kerja
karyawan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan dalam keputusan
promosi/mutasi/demosi karyawan.
8. Setiap karyawan harus bersedia untuk dimutasikan atau dipromosikan baik
untuk kepentingan Mayapada Hospital maupun kepentingan karyawan itu
sendiri.
9. Jika promosi/mutasi/demosi atas permintaan Mayapada Hospital, maka
promosi/mutasi/demosi tersebut tidak boleh mengurangi gaji yang diterima
karyawan.
10. Usulan promosi/mutasi/demosi dalam Mayapada Hospital harus disetujui
oleh Direksi tapi usulan promosi/mutasi/demosi antar Perusahaan harus
disetujui oleh Pimpinan Perusahaan kedua belah pihak.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


RAWAT JALAN KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SPO/HRD/009 20 Maret 2013 01 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 20 Maret 2013 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)

dr. Prima Progestian, SpOG


PENGERTIAN Fasilitas pengobatan Rawat Jalan yang diberikan untuk karyawan dan keluarga
karyawan yang ditanggung dan sudah diangkat menjadi karyawan tetap.
TUJUAN Untuk melayani karyawan / keluarga yang ditanggung mendapatkan terapi
pengobatan.
KEBIJAKAN Fasilitas pengobatan Rawat Jalan karyawan merupakan hak kesejahteraan
kesehatan bagi seluruh karyawan tetap.
SPO 1. Karyawan yang akan berobat mendaftarkan ke bagian registrasi dengan
menunjukan kartu berobat karyawan / keluarga.
2. Bagian registrasi mencetak form pendaftaran yang sudah dilengkapi dengan
identitas karyawan / keluarga.
3. Karyawan diperiksa di Poli Karyawan pada jam 08.00 – 15.00 WIB setiap
hari kerja kecuali hari Sabtu jam 08.00 – 12.30 WIB. Diluar jam tersebut
diatas dapat berobat ke UGD dengan kasus darurat (kasus yang perlu
penanganan segera).
4. Karyawan yang sudah diperiksa dan diberi resep dapat mengambil obat di
Apotik.
5. Dokter karyawan akan memberi surat pengantar atau menulis dalam
catatan / rekam medik, bila karyawan memerlukan :
 Pemeriksaan penunjang Laboratorium / Radiologi dan Fisioterapi.
 Konsul Spesialis.
 Tindakan lanjutan ke UGD
6. Karyawan yang dikonsulkan ke spesialis harus registrasi kembali sesuai
dengan dokter spesialis yang dituju.
7. Resep maupun permintaan penunjang dan permintaan RWI dari Spesialis
harus diketahui oleh dokter karyawan.
8. Copy biaya-biaya rujukan diserahkan ke bagian HRD.

UNIT TERKAIT Seluruh Divisi / Departemen / Unit


PEMBERIAN UPAH LEMBUR

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/010 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga untuk lembur guna membantu
kelancaran pekerjaan yang harus diselesaikan, maka Kepala Bagian
memerintahkan bawahannya untuk lembur dengan mengajukan permohonan
lembur ke bagian HR sesuai peraturan yang berlaku.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian upah lembur dapat terlaksana sesuai
prosedur dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan segera.
KEBIJAKAN Pemberian upah lembur sesuai dengan ketentuan undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku.
PROSEDUR 1. Pelaksanaan lembur harus diatur oleh Atasan karyawan yang bersangkutan
dengan mengisi Surat Perintah Lembur (SPL) yang disetujui oleh HR dan
diketahui oleh Atasan masing-masing (Ka.Bag/Sie/Unit).
2. Lembur yang sudah dijalankan di hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis, surat
perintah lemburnya (SPL) diserahkan ke HR paling lambat hari Jumat jam
15.00 WIB, sedangkan lembur yang sudah dijalankan di hari Jumat, Sabtu
dan Minggu surat perintah lemburnya (SPL) diserahkan ke HR paling
lambat hari Senin berikutnya jam 15.00 WIB.
3. Jika lembur tanpa Surat Perintah Lembur (SPL), maka upah lembur tersebut
tidak dibayar, kecuali dengan alasan yang dapat diterima oleh Perusahaan,
dan atasan yang bersangkutan wajib mengisi Surat Perintah Lembur (SPL)
yang diserahkan ke HR.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMBERIAN SURAT PERINGATAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/011 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Pemberian sanksi atas kelalaian/kesalahan seorang karyawan yang telah
melanggar ketentuan tata tertib/disiplin dan peraturan Mayapada Hospital yang
telah ditetapkan pimpinan.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian Surat Peringatan dapat terlaksana sesuai
prosedur.
KEBIJAKAN Apabila karyawan melakukan pelanggaran atas tata tertib/disiplin kerja yang telah
ditetapkan oleh peraturan rumah sakit, maka karyawan tersebut akan diberikan
Surat Peringatan sesuai kesalahan yang dibuat dan atas rekomendasi dari Atasan
yang bersangkutan.
PROSEDUR 1. Atasan masing-masing karyawan yang akan mendapatkan Surat Peringatan
membuat Berita Acara atas kesalahan yang dilakukan oleh bawahannya yang
ditandatangani oleh karyawan ybs dan mengetahui Atasan ybs.
2. Dengan mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), maka Atasan dapat
menentukan dan memberikan peringatan I/II/III, skorsing atau PHK sesuai
pelanggaran yang dilakukan.
3. Dengan mengisi form laporan (terlampir) dengan lengkap dan dikirim ke
Ka.Bag. SDM untuk diproses lebih lanjut agar format Surat Peringatan
tersebut sama untuk semua bagian.
4. Setelah selesai diproses, Surat Peringatan tersebut diserahkan ke Atasan
karyawan ybs untuk diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan
untuk menandatangani Surat Peringatan tersebut.
5. Setelah selesai Surat Peringatan tersebut ditandatangani oleh Atasan dan
bawahan yang melakukan kesalahan dikirimkan ke Ka.Bag. SDM untuk
ditembuskan kepada :
a. Direksi (copy) c. Atasan karyawan ybs (copy)
b. SDM (copy) d. Karyawan ybs (asli)
6. Untuk Surat Peringatan di atas (No.5) :
a. Surat Peringatan (SP) I diberikan oleh atasan karyawan ybs.
b. Surat Peringatan (SP) II diberikan oleh atasan karyawan ybs diketahui
oleh HR.
c. Surat Peringatan (SP) III diberikan oleh atasan karyawan diketahui oleh
HR dan 2 orang saksi.
UNIT TERKAIT Seluruh Departemen
CUTI TAHUNAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/012 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Hak untuk libur/cuti selama 12 (dua belas) hari yang dimiliki oleh karyawan yang telah
bekerja selama 1 (satu) tahun.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian cuti tahunan dapat terlaksana sesuai prosedur.
KEBIJAKAN Sebagai pelaksanaan libur/cuti tahunan sesuai ketentuan yang berlaku.
PROSEDUR 1. Setiap karyawan berhak atas cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan tetap
menerima upah penuh setelah memiliki masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa putus terhitung sejak tanggal masuk kerja.
2. Karyawan yang akan menjalankan cuti melaporkan dahulu kepada Atasan langsung yang
bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelum cuti kecuali dalam keadaan
mendesak (musibah) dengan persetujuan Atasan/Ka.Div masing-masing.
3. Pemohon mengisi formulir ”Permohonan Cuti” yang telah disediakan (form terlampir).
4. Karyawan mengajukan form tersebut ke Bag. SDM untuk dilengkapi dengan hak cuti
karyawan yang masih tersedia. Formulir tersebut kemudian diajukan ke Atasan
langsungnya untuk disetujui.
5. Karyawan yang bersangkutan mengirimkan formulir ”Permohonan Cuti” yang telah
disetujui Atasan ke Bag. SDM untuk di data dan diarsip di berkas karyawan masing-
masing dan 1 (satu) copy untuk Atasan ybs.
6. Jika oleh sesuatu sebab karyawan batal mempergunakan hak cuti oleh seluruhnya atau
sebagian, maka karyawan diwajibkan menginformasikan hal tersebut ke Bag. SDM
untuk disesuaikan administrasi di kartu cuti karyawan, dan apabila tidak ada laporan ke
Bag. SDM cuti dianggap gugur/hangus.
7. Apabila seorang karyawan telah menggunakan semua hak cutinya pada tahun tersebut,
tetapi ada keperluan sangat mendesak yang tidak bisa ditinggalkan, harus minta
persetujuan Ka.Bag. SDM
8. Hak cuti tahunan tidak dapat diganti dengan uang atau bentuk penggantian lainnya, harus
dihabiskan setiap tahunnya.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


CUTI BERSALIN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/014 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Hak untuk libur/cuti setelah melahirkan selama 3 (tiga) bulan yang dimiliki oleh
karyawan wanita yang telah bekerja selama 1 (satu) tahun.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian cuti bersalin dapat terlaksana sesuai
prosedur.
KEBIJAKAN Sebagai pelaksanaan libur/cuti bagi karyawan melahirkan sesuai ketentuan yang
berlaku.

PROSEDUR 1. Cuti bersalin adalah keadaan tidak masuk kerja selama 3 (tiga) bulan kerja
yang diijinkan untuk karyawan wanita dengan masa kerja sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun.
2. Pemohon mengajukan permohonan cuti dengan mengisi formulir “Permohonan
Cuti” yang telah disediakan dan wajib melaksanakannya sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yaitu 1 ½ bulan sebelum melahirkan
dan 1 ½ bulan sesudah melahirkan.
3. Formulir tersebut kemudian diajukan ke Atasan langsung untuk diketahui.
4. Karyawan yang bersangkutan mengirimkan formulir “Permohonan Cuti
Melahirkan” yang telah diketahui Atasan, beserta surat keterangan usia
kehamilan dari Dokter Ahli Kandungan/bidan Mayapada Hospital ke Bag.
SDM untuk didata dan diarsip di berkas karyawan masing-masing dan 1 (satu)
copy untuk Atasan ybs.
5. Apabila ada hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku (butir 1
dan 2), maka keputusan diambil oleh Ka. Div yang bersangkutan dengan
pertimbangan dari Bag. SDM
6. Hak cuti bersalin tidak dapat diganti dengan uang atau bentuk penggantian
lainnya.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMBERIAN TUNJANGAN
PERJALANAN DINAS

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/015 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila karyawan ditugaskan oleh atasan untuk mengikuti training/seminar di
dalam kota, luar negeri atau tugas keluar, maka atasan yang bersangkutan
mengajukan ke Ka.Div masing-masing bagian dan diteruskan ke Bag. SDM untuk
diproses.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian tunjangan perjalanan dinas dapat terlaksana
sesuai prosedur.
KEBIJAKAN Pedoman pelaksanaan yang menjadi hak uang tunjangan perjalanan dinas bagi
karyawan yang mengikuti training/seminar sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

PROSEDUR 1. Setiap karyawan yang akan mengadakan perjalanan dinas untuk


seminar/training di luar kota, Ka.Bag. SDM wajib mengisi “Formulir
Perjalanan Dinas” (terlampir) dan meneruskan kepada Direksi untuk disetujui.
Bila perjalanan dinas ke luar negeri, formulir tersebut harus disetujui oleh
CEO (Chief Executive Officer).
2. Formulir yang telah disetujui diteruskan ke Bag. Keuangan untuk diproses dan
setelah selesai diproses Bagian T&D yang akan memberikan biaya-biaya
tersebut ke karyawan ybs.
3. Selambat-selambatnya 7 (tujuh) hari sekembalinya dari perjalanan dinas,
karyawan wajib menyelesaikan perhitungan biaya yang disampaikan kepada
Bag. SDM dengan membawa bukti-bukti pembayarannya (kwitansi) yang ada.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA ADANYA
PELANGGARAN BERAT

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/016 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Pemberian sanksi berat atas kelalaian/kesalahan seorang karyawan yang telah
melanggar ketentuan tata tertib/disiplin dan peraturan Mayapada Hospital yang
telah ditetapkan pimpinan.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemutusan hubungan kerja karena adanya
pelanggaran berat dapat terlaksana sesuai ketentuan.
KEBIJAKAN Apabila karyawan melakukan pelanggaran berat atas tata tertib/disiplin kerja dan
peraturan Mayapada Hospital, maka karyawan tersebut akan diberikan sanksi
berat (Pemutusan Hubungan Kerja) sesuai kesalahan yang dibuat dan atas
rekomendasi dari atasan ybs.
PROSEDUR 1. Atasan karyawan yang bersangkutan sedikitnya tingkat Kepala Departemen
mengajukan usulan pemutusan hubungan kerja kepada Ka.Bag. SDM
Mayapada Hospital dengan menyertakan bukti/ dokumen pendukung yang
diperlukan (misal : bukti pelanggaran, bukti adanya penyelewengan, dll).
2. Ka.Bag. SDM mempelajari permasalahan yang ada dan mengajukan
alternatif untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Kepala
Departemen.
3. Selanjutnya Ka.Bag. SDM meneruskan kepada Ka.Div. SDM dan Direksi
Mayapada Hospital untuk mendapatkan persetujuan.
4. Jika dianggap perlu, Ka.Bag. SDM meminta pertimbangan dari Departemen
Tenaga Kerja setempat.
5. Ka.Bag. SDM memanggil karyawan dan mengkomunikasikan Keputusan
Direksi Mayapada Hospital dan pertimbangan-pertimbangan yang diambil.
6. Surat Keputusan PHK beserta copy bukti yang diperlukan, dikirimkan
kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat sebagai laporan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA PERMOHONAN
PENGUNDURAN DIRI

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/017 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Sarana dan dokumentasi pelaksanaan Pemutusan Hubungan Kerja bila terjadi
adanya permohonan pengunduran diri dari karyawan Mayapada Hospital.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemutusan hubungan kerja karena permohonan
pengunduran diri dapat terlaksana sesuai ketentuan.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dan dokumentasi pelaksanaan dalam penanganan
pengunduran diri karena permohonan dari karyawan Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Karyawan yang bersangkutan mengajukan permohonan pengunduran diri
secara tertulis yang ditujukan Ka.Bag. SDM, paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum mengundurkan diri.
2. Atasan langsung memanggil karyawan yang bersangkutan dan menanyakan
alasan pengunduran dirinya sebelum memberikan persetujuan terhadap
permohonan pengunduran diri tersebut.
3. Atasan langsung memberikan rekomendasi dengan cara memberikan paraf
dan komentar di surat permohonan pengunduran diri karyawan, dan
mengirimkannya kepada Ka.Bag. SDM
4. Ka.Bag. SDM menyiapkan “Surat Keterangan Bekerja/Surat Referensi”
untuk karyawan yang bersangkutan yang ditandatangani oleh Ka.Bag. SDM
Mayapada Hospital.
5. Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum tanggal berhenti, karyawan ybs harus
menyiapkan dokumen dan inventaris Mayapada Hospital untuk diserah
terimakan kepada Ka.Bag. SDM/Ka.Unit yang ditunjuk.
6. Pada hari terakhir, Ka.Bag. SDM menyiapkan hal-hal yang menjadi hak
karyawan.
7. Jika pengunduran diri karyawan disebabkan karyawan tidak hadir selama 5
(lima) hari berturut-turut, maka Ka.Bag. SDM wajib membuat surat
panggilan kepada karyawan yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PELAPORAN KEHILANGAN KARTU KEPESERTAAN JAMSOSTEK

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/018 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Sarana dalam penyelesaian dan sistem penanganan hilangnya tanda bukti
kepesertaan JAMSOSTEK.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaporan kehilangan kartu kepesertaan JAMSOSTEK
dapat ditanda tangani dengan baik sesuai ketentuan.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman pelaksanaan bila terjadi kehilangan kepesertaan JAMSOSTEK
di Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Karyawan yang kehilangan Kartu Tanda Peserta JAMSOSTEK segera
melaporkan ke Bag. SDM untuk mengisi formulir permintaan kebutuhan
Penggantian kartu kepesertaan JAMSOSTEK dengan menyerahkan surat
laporan kehilangan dari kepolisian sebagai lampiran.
2. Setelah menerima formulir permohonan kartu kepesertaan (terlampir surat
laporan kehilangan polisi), petugas SDM segera (maksimum dalam 2 x 24
jam) membuat surat permohonan penggantian ke PT. JAMSOSTEK.
3. Petugas SDM mengirimkan berkas surat permohonan penggantian kartu baru
dengan melampirkan “Permintaan Kabutuhan Penggantian Kartu Baru” dan
surat laporan kehilangan dari kepolisian.
4. Kegiatan selanjutnya menunggu proses pembuatan Kartu Tanda Kepesertaan
Pengganti yang sedang diproses oleh petugas dari PT. JAMSOSTEK,
kemudian seperti biasanya setelah selesai dikirim kembali ke Perusahaan
(Rumah Sakit).
5. Setelah menerima Kartu Tanda Kepesertaan yang baru, petugas SDM
memanggil dan menyerahkan kepada pemilik kartu. Pemilik kartu tanda
tangan di Buku Penerimaan Kartu JAMSOSTEK sebagai bukti tanda terima
kartu yang baru.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PELAKSANAAN PEMROSESAN KECELAKAAN KERJA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/019 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Suatu system pengelolaan dan penatalaksanaan bila terjadi kecelakaan yang
menimpa pekerja/karyawan Mayapada Hospital.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemrosesan kecelakaan kerja dapat
terlaksana sesuai ketentuan.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman pelaksanaan penanganan kecelakaan kerja di Mayapada
Hospital.
PROSEDUR 1. Karyawan yang mengalami kecelakaan diakibatkan oleh adanya akibat
hubungan hubungan kerja wajib segera melapor Atasannya dan dalam waktu
maksimum 1 x 24 jam melapor ke Bag.SDM
2. Setelah menerima pemberitahuan tentang adanya kecelakaan kerja yang
menimpa karyawan, petugas SDM segera (maksimum 2 x 24 jam) melaporkan
secara lisan kepada Perusahaan PT. JAMSOSTEK.
3. Setelah mengetahui dengan pasti bahwa karyawan mengalami kecelakaan yang
diakibatkan oleh karena adanya hubungan kerja, petugas SDM segera
mempersiapkan pelaporan dengan menggunakan Formulir Kecelakaan Tahap I
(Bentuk 3) yang telah dikeluarkan oleh PT. JAMSOSTEK.
4. Formulir Pelaporan yang telah ditandatangani oleh Ka.Div SDM yang
berwenang kemudian dikirimkan ke :
a. Departemen Tenaga Kerja Kab/Kodya Tangerang untuk dimintakan
pengesahan.
b. PT. JAMSOSTEK untuk melengkapi laporan lisan terdahulu.
5. Setelah karyawan selesai menjalani perawatan dan telah dinyatakan sembuh
oleh Dokter yang menangani kasus tersebut, karyawan wajib memberitahukan
kepada Bag. SDM untuk dilakukan penyelesaian klaim ke PT. JAMSOSTEK.
6. Petugas SDM menyiapkan dan menyelesaikan pengajuan klaim dengan
mengisi Formulir Surat Keterangan Dokter bentuk K.K.4 dan Formulir
Laporan Kecelakaan Tahap II, yang dikeluarkan oleh PT. JAMSOSTEK,
kemudian mengirimkan ke Departemen Tenaga Kerja dan PT. JAMSOSTEK.
PELAKSANAAN PEMROSESAN KECELAKAAN KERJA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/019 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 7. Setelah selesai proses klaim di PT. JAMSOSTEK (waktu maksimum 2
minggu), penggantian ditransfer ke rekening bank Mayapada Hospital, bukti
transfer dikirim / diambil.
8. Bukti transfer diserahkan ke Bag. Keuangan dan dicopy untuk diarsipkan ke
Bag. SDM

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


ABSENSI KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/020 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Karyawan yang telah diangkat menjadi karyawan di perusahaan wajib mengikuti
peraturan perusahaan yang berlaku, yaitu melakukan absensi.
TUJUAN Laporan absensi ditindaklanjuti oleh Atasan langsung setiap bulan dan digunakan
sebagai dasar penilaian kedisiplinan karyawan.
KEBIJAKAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan laporan absensi karyawan dapat terlaksana
sesuai ketentuan.
PROSEDUR 1. Setiap karyawan wajib absen tangan di mesin hand key pada saat datang dan
pulang dengan jam kerja yang ditentukan.
2. Petugas masing-masing bagian yang telah ditunjuk membuat rekapitulasi
laporan kehadiran karyawan sesuai dengan form yang telah ditetapkan pada
setiap awal bulan dan diserahkan kepada Bag. SDM paling lambat tanggal 5
setiap bulannya.
3. Dari hasil rekapitulasi bagian tersebut, Bag. SDM mengecek ulang laporan
dari hasil cetakan di mesin hand key komputer untuk proses evaluasi.
4. Laporan hasil cetakan evaluasi dikirimkan ke Ka.Bag/Sie/Unit/ semua bagian
untuk diketahui serta diproses lebih lanjut bagi karyawan yang tidak disiplin
sesuai peraturan yang ada.
5. Laporan evaluasi yang telah ditandatangani oleh Ka.Bag/Sie/Unit
dikembalikan ke Bag. SDM untuk dibuatkan laporan bulanan ke Direksi.
6. Karyawan yang tidak masuk kerja 2 (dua) hari berturut-turut tanpa keterangan
apapun dari karyawan ybs, maka Ka.Bag/Sie/Unit wajib mengisi form
“Karyawan Tidak Masuk Kerja” dan diserahkan ke Bag. SDM untuk
ditindaklanjuti.
7. Karyawan shift yang akan tukar dinas wajib mengisi form “Ijin Tukar Dinas”
kemudian diserahkan ke Bag. SDM
8. Karyawan yang akan meninggalkan tugasnya sebelum waktu kerja berakhir
wajib mengisi form “Ijin Pulang” dan minta persetujuan Atasan langsung dan
diserahkan ke Bag. SDM dan wajib absen pulang di mesin hand key.
ABSENSI KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/020 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 9. Karyawan yang tidak masuk kerja disebabkan karena kondisi kesehatan
terganggu / sakit diwajibkan sebagai berikut :
 Ada bukti surat keterangan sakit dari dokter karyawan / spesialis
Mayapada Hospital, dan surat keterangan sakit tersebut harus diketahui
dan ditandatangani oleh Atasan ybs dan diserahkan ke Bag. SDM
 Apabila tidak dapat berobat di Mayapada Hospital, diwajibkan
menghubungi Atasannya untuk memberitahukan bahwa ybs tidak dapat
masuk dan tidak dapat berobat di Mayapada Hospital tetapi berobat ke
dokter luar maksimal 2 (dua) hari dan wajib berobat ke Mayapada
Hospital dan surat keterangan sakit dari dokter luar tersebut dilegalisir
oleh dokter karyawan Mayapada Hospital dan diserahkan ke Bag. SDM
10. Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit, tetapi tidak ada surat
keterangan sakit dari dokter, maka akan diperhitungkan dengan hak cutinya.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/021 9 Februari 2017 00 1-2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Dokumentasi pelaksanaan pada proses pemilihan karyawan terbaik di Mayapada
Hospital.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemilihan karyawan terbaik dapat
terlaksana sesuai ketentuan.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman yang digunakan pada proses pemilihan karyawan terbaik di
Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Penilaian dilakukan 1 (satu) tahun sekali setiap bulan Juli periode sebelumnya
(Januari s/d Juni) untuk semua karyawan yang memiliki masa kerja minimal 3
(tiga) tahun dengan tingkat jabatan di bawah Ka.Unit (Ka.Unit tidak
termasuk).
2. Kriteria penilaian didasarkan pada faktor-faktor :
 TIKED (Tanggung Jawab, Inisiatif, Kerjasama, Etika, Disiplin).
 Prestasi atas hasil kerja yang dicapai pada tahun berjalan.
3. Sistem penilaian dilakukan 3 tahap (penyaringan) :
a. Penilaian oleh Ka.Div/Ka.Bag/Ka.Sie/Ka.Unit.
b. Penilaian oleh Ka.Bag. SDM bersama dengan Komite Independent.
c. Tes pengetahuan umum mengenai Mayapada Hospital.
4. Setiap bulan Juni Ka.Bag. SDM mengirimkan “Form Penilaian Pemilihan
Karyawan Terbaik” untuk tahun berjalan kepada seluruh Ka.Bag/Sie/Unit.
5. Seluruh Ka.Bag/Sie/Unit memilih 1 (satu) calon terbaiknya dan mengisi form
tersebut sesuai kriteria penilaian yang sudah ditentukan dan diteruskan ke
Atasan lebih tinggi untuk dievaluasi dan disetujui.
6. Setelah disetujui, diserahkan langsung ke Ka.Bag. SDM untuk dirapatkan
dengan Komite Independent (minimal 3 orang) untuk diperbandingkan satu
sama lainnya sehingga mendapatkan karyawan terbaik.
7. Kemudian nama karyawan terbaik yang terpilih terdiri dari Bagian Perawatan,
Penunjang Medik dan Non Medik disampaikan oleh Ka.Bag. SDM kepada
Direksi untuk disetujui disertai keterangan mengenai dasar-dasar pertimbangan
terpilihnya karyawan tsb untuk wawancara sehingga mendapatkan hasil
terakhir pemenangnya.
PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/021 9 Februari 2017 00 2-2
PROSEDUR 8. Pemenang karyawan terbaik akan diumumkan bertepatan dengan Hari Ulang
Tahun Mayapada Hospital setiap tahunnya.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMBERIAN UANG TUNJANGAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/022 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Pemberian uang tunjangan (transport, dinas malam, on call) akan diberikan
berdasarkan laporan bulanan absensi/jadwal dinas yang telah disetujui oleh atasan
bagian sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemberian uang tunjangan bagi karyawan
tetap/kontrak dapat terlaksana dengan baik.
KEBIJAKAN Pedoman pelaksanaan yang menjadi hak uang tunjangan bagi karyawan tetap /
kontrak sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

PROSEDUR 1. Atasan karyawan wajib membuat rekap kehadiran karyawan,


Pj. shift, dinas malam, on call pada setiap akhir bulan dan diteruskan ke Bag.
SDM paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.
2. Rekapitulasi tersebut akan dihitung dan diproses oleh Bag. SDM dan
diteruskan kepada Bag. Keuangan untuk dilakukan proses pembayaran melalui
bank.
3. Pembayaran tunjangan yang terdiri dari : tunjangan transport, dinas malam, Pj.
shift, on call, insentive perawat, parkir dan service motor untuk kurir
diberikan pada setiap tanggal 15 pada bulan berikutnya.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


EVALUASI MASA KONTRAK KERJA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/023 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Apabila suatu bagian membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu
kelancaran proses pekerjaan tersebut, maka Atasan ybs mengajukan permohonan
penambahan tenaga kerja sesuai formulir yang berlaku.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa evaluasi masa kontrak kerja dapat terpenuhi sesuai
persyaratan.
KEBIJAKAN Rencana pengadaan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai kriteria
yang diharapkan oleh bagian yang berkepentingan.

PROSEDUR 1. Karyawan yang status kerjanya dikontrak sesuai dengan perjanjian kontraknya
akan dinilai sesuai prestasi kerjanya.
2. Selama jenis pekerjaan yang dibutuhkan permanent/seterusnya, maka status
kontraknya dapat berubah menjadi karyawan tetap, tetapi apabila jenis
pekerjaan yang dibutuhkan hanya semusim/sementara, maka status kerjanya
tetap kontrak/diperpanjang dengan mengacu pada perundang-undangan yang
berlaku.
3. Untuk memperpanjang kontrak, karyawan harus dinilai prestasi kerjanya oleh
Atasan ybs dengan mengisi form penilaian yang ada dan diserahkan ke
Ka.Bag. SDM setelah ditandatangani oleh Atasan dan karyawan ybs.
4. Jika karyawan tersebut kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka Bagian SDM
membuatkan surat keterangan bahwa karyawan tersebut selesai masa
kontraknya dan tidak diperpanjang lagi.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN DAN INFORMASI KARYAWAN
MASUK & KELUAR

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/024 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Upah/gaji yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan yang telah melakukan
suatu pekerjaan.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian informasi payroll bagi karyawan masuk dan
keluar di Mayapada Hospital dapat terlaksana dengan baik.
KEBIJAKAN Informasi pembayaran gaji kepada karyawan masuk dan keluar dapat terlaksana
dengan baik.
PROSEDUR 1. Staf SDM menginput data-data karyawan baru (NPK, Nama, Alamat, Telepon,
Pendidikan, Tgl. Lahir, Status K/B, Agama, Jenis Kelamin, Tgl. Masuk/Keluar,
Jam Dinas Shift/Non, Jabatan).
2. Ka. Bag. SDM memberikan rekapitulasi gaji dan tunjangan yang diterima
kepada Ka. Dep. Keuangan paling lambat tanggal 25 tiap bulannya, tetapi kalau
ada karyawan masuk sesudah tanggal tersebut maka untuk penggajian akan
diberikan pada bulan berikutnya.
3. Bagian payroll mengecek segala sesuatunya dan bilamana perlu meminta
penjelasan kepada Ka. Bag. SDM
4. Setiap akhir bulan, Ka.Bag. Keuangan mengirim gaji yang telah disetujui oleh
CEO ke rekening karyawan di bank yang telah ditetapkan, jika terjadi sesuatu
dengan bank tersebut, maka Ka.Bag. Keuangan akan membayar gaji langsung
kepada karyawan dengan dibantu oleh Ka. Bag. SDM
5. Untuk memudahkan/mengontrol karyawan yang telah selesai masa percobaannya
atau masa kontraknya, direkap di dalam “Form Karyawan Masa
Percobaan/Kontrak” agar setiap karyawan baru masuk dapat terkontrol dan
diketahui berakhirnya masa kontrak/percobaan.
6. Apabila karyawan mengundurkan diri, Bagian SDM menghitung sisa hari
kerja/transport yang mesti dibayarkan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


PENANGANAN KELUH KESAH KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/025 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Mekanisme kegiatan dalam penyelesaian kesalahan karena ketidak harmonisan diantara
karyawan melalui suatu koordinasi secara teratur dan kendali menuju perbaikan.

TUJUAN Untuk memastikan adanya perlakuan yang adil bagi setiap keluh kesah karyawan
sehingga dapat mencegah timbulnya rasa tidak puas dan permasalahan-permasalahan
lain yang dapat merugikan perusahaan maupun karyawan.
KEBIJAKAN Semua keluh kesah karyawan harus disampaikan kepada Atasan masing-masing untuk
diselesaikan dan bila tidak selesai diteruskan kepada SDM
PROSEDUR Tingkat I :
1. Pengaduan keluh kesah ditujukan kepada Atasan langsung dengan mengisi formulir
“Surat Pengaduan”.
2. Bila dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja tidak mendapatkan penyelesaian yang
wajar menurut karyawan ybs, maka pengaduan dapat diajukan ke tingkat
selanjutnya.

Tingkat II :
1. Penyelesaian pada tingkat selanjutnya dilakukan oleh Atasan yang lebih tinggi dari
yang pertama tadi (Tingkat I).
2. Bila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja pengaduan ini tidak selesai atau
belum terdapat suatu penyelesaian, maka pengaduan diteruskan kepada tingkat
berikutnya.

Tingkat III :
1. Penyelesaian pada tingkat ini dilakukan oleh Ka.Bag. SDM atau Divisi dengan
mengundang pihak-pihak terkait :
a. Karyawan ybs, untuk mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan yang
terjadi.
b. Atasan langsung dan Divisi Karyawan ybs untuk mendengar hal-hal yang telah
dilakukan dan pendapat mereka mengenai permasalahan ini.
Berdasarkan pertimbangan diatas, Pimpinan Rumah Sakit mengambil
keputusan yang bersifat final.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


RAWAT INAP KARYAWAN

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SPO/HRD/027 20 Maret 2013 01 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 20 Maret 2013 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)

dr. Prima Progestian, SpOG


PENGERTIAN Fasilitas pengobatan Rawat Inap yang diberikan untuk karyawan dan
keluarga karyawan yang ditanggung dan sudah diangkat menjadi karyawan
tetap.
TUJUAN Untuk melayani karyawan / keluarga yang ditanggung mendapatkan
pengobatan & perawatan kesehatan.
KEBIJAKAN Fasilitas pengobatan Rawat Inap karyawan merupakan hak kesejahteraan
kesehatan bagi seluruh karyawan tetap.
1. Setelah dokter memeriksa karyawan /
SPO keluarga karyawan yang ditanggung kemudian dokter mengirimkan ke
bagian admission untuk mengisi form Permintaan Rawat Inap dan
diteruskan keruang perawatan.
2. Bagian Pendaftaran Rawat Inap mengirimkan data karyawan atau
keluarga karyawan kepada Dokter Karyawan dan HRD.
3. Dokter karyawan membuat laporan bulanan karyawan / keluarga
yang dirawat ke HRD.
4. Karyawan / keluarga karyawan yang akan pulang setelah selesai
dirawat harus melapor ke kasir RWI dan menandatangani biling.
5. Kasir RWI memberikan informasi kepada karyawan / keluarga yang
ditanggung mengenai sisa plafondnya sebelum billing dicetak, dengan
cara meminta konfirmasi ke HRD pada saat jam kerja.
6. Kasir wajib memberi tembusan total biaya karyawan yang dirawat ke
HRD.

UNIT TERKAIT Seluruh Divisi / Departemen / Unit


PRAKTEK KERJA (MAGANG)

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/028 9 Februari 2017 00 1-1

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Sebagai lahan praktek untuk implementasi hasil belajar yang dilakukan oleh
mahasiswa/karya siswa.
TUJUAN Mengaplikasikan antara teori dengan ilmu sesuai dengan bidang studinya.
KEBIJAKAN Rumah sakit selain memberikan pelayanan kesehatan juga menjadi tempat
pendidikan bagi siswa/mahasiswa.

PROSEDUR 1. Ada surat permohonan untuk magang atau praktek kerja yang ditujukan
ke pimpinan rumah sakit atau Bag. SDM
2. Ka.Bag SDM akan menyeleksi permohonan magang atau praktek kerja
tersebut, sesuai atau tidak untuk rumah sakit.
3. Ka.Bag SDM menghubungi bagian atau unit yang sesuai dengan
pendidikan dari mahasiswa magang/praktek kerja tersebut, dibutuhkan
atau tidak.
4. Apabila bagian ybs tidak dapat menerima mahasiswa magang karena
kesibukan atau tidak ada yang membimbing, maka Bag. SDM akan
membuat surat penolakan beserta alasannya.
5. Apabila bagian ybs bersedia menerima mahasiswa magang, maka Bag.
SDM akan memberitahu pihak Institusi Pendidikannya melalui surat
jawaban persetujuan magang.
6. Setelah selesai melakukan magang atau praktek kerja di Mayapada
Hospital, maka mahasiswa magang tersebut apabila perlu,
mempresentasikan hasil magang dan hasil penilaian dilaporkan kepada
Institusi Pendidikan ybs. Kepadanya diberikan Surat
Keterangan/Sertifikat selesai melaksanakan magang atau praktek kerja di
Mayapada Hospital.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen


LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/HRD/029 9 Februari 2017 00 1-1
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 9 Februari 2017 CEO SMART HOSPITAL
OPRASIONAL
(SPO)
Dr. Prima Progestian, SpOG
PENGERTIAN Hak untuk libur/cuti bersama yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan Surat
Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemberian cuti bersama dapat terlaksana sesuai
prosedur.
KEBIJAKAN Sebagai pelaksanaan libur/cuti bersama sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Hari Libur Nasional yang jatuh pada hari minggu diganti pada hari senin
PROSEDUR (tanggal merah) adalah sesuai Keputusan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara adalah hak dan karyawan tidak
dipotong cuti tahunan.
2. Pelaksanaan cuti bersama dan bukan tanggal merah mengurangi hak cuti
tahunan karyawan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Cuti bersama yang telah diputuskan oleh Pemerintah (Menteri Agama
dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) sepenuhnya diserahkan
kepada kebijakan dari Direksi Mayapada Hospital untuk
dilaksanakan atau tidak sesuai perkembangan.
UNIT TERKAIT Seluruh Departemen

Anda mungkin juga menyukai