Sebagai acuan mengenai hak dan kewajiban Pekerja pada saat mengajukan
TUJUAN
pengunduran diri untuk menghindari resiko yang disebabkan karena kelalaian
dari masing-masing pihak.
1. Pengunduran Diri
PROSEDUR
Karyawan mengajukan pemberhentian bekerja di perusahaan atas
kemauan sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun.
2. Prosedur Pengunduran Diri
a. Surat Pengunduran Diri
1) Pekerja wajib menyerahkan surat pengunduran diri 1 (satu)
bulan untuk level Supervisor dan Staff, 2 (dua) bulan untuk
level Wakil Kepala Departemen keatas sebelum tanggal
berakhirnya masa kerja ke SDM, dan telah mendapatkan
persetujuan dari atasan langsung.
2) Karyawan dihitung masa pengunduran dirinya sejak surat
masuk ke SDM bukan saat masuk ke atasan yang
bersangkutan.
3) Atasan langsung menandatangani surat pengunduran diri
Pekerja dan menyerahkannya ke bagian SDM.
b. Handover Karyawan Menundurkan Diri
1) Karyawan yang resign
c. Exit Interview
1) Exit Interview adalah proses wawancara yang ditujukan untuk
menggali penyebab Pekerja mengundurkan diri, potensi
mempertahankan Pekerja yang berkualitas beserta
PENGUNDURAN DIRI DAN SERAH TERIMA KARYAWAN
d. Exit clearance
1) Exit Clearance adalah proses pengisian pemeriksaan
adminsitratif terkait dengan adanya hak dan kewajiban yang
harus dipenuhi serta asset apa saja yang ada di Pekerja tersebut
yang harus dikembalikan sebelum Pekerja efektif berhenti.
2) Pada tanggal terakhir bekerja di perusahaan, karyawan harus
melalui proses exit clearance, dengan mengisi formulir exit
clearance yang kemudian ditandatangani oleh pihak-pihak yang
terkait.
3) Formulir exit clearance yang telah ditandatangani oleh pihak-
pihak yang tekait, diserahkan kepada bagian SDM.
4) Bagian SDM akan memeriksa formulir exit clearance sebagai
bukti bahwa Pekerja yang akan mengundurkan diri telah
melunasi pinjamannya dan melaksanakan tanggungjawabnya
terhadap perusahaan seperti mengembalikan Seragam dalam
keadaan baik, ID card, Asset milik perusahaan.
Seluruh pekerja
UNIT TERKAIT