Anda di halaman 1dari 9

MIMBAR ADMINISTRASI

ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

PERAN DEMOKRASI, PILKADA SERENTAK TAHUN 2018


TANTANGAN DAN HARAPAN
Pratiwi Tedjo
pratiwi.tedjo@yahoo.com

ABSTRAKSI
Demokrasi didefinisikan sebagai kekuatan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Indonesia
memeluk demokrasi yang dijiwai dan terintegrasi dengan nilai-nilai luhur sehingga tidak
dapat dialihkan. Implementasi demokrasi terlihat pada pesta demokrasi yang diadakan setiap
lima tahun. Pemilihan kepala daerah menunjukkan implementasi demokrasi masyarakat di
daerah dan indikator pelaksanaan kehidupan demokrasi. Pada kenyataannya itu ditentukan
oleh kesadaran elit politik untuk membangun aliansi politik. Pada tahun 2018, Indonesia
memasuki tahun politik yang ditandai dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara
serentak di berbagai provinsi dan kabupaten / kota. Pilkada memiliki posisi strategis dalam
menciptakan keefektifan pemerintah lokal karena kepala yang dinominasikan dan terpilih
memegang peran kepemimpinan daerah. Ini adalah pilkada simultan yang tidak hanya
memiliki sejumlah besar wilayah, tetapi juga mencakup daerah-daerah yang dikategorikan
memiliki bobot politik dalam perhitungan politik nasional. Kita harus berjuang bersama untuk
memulihkan cita-cita demokrasi dari pemilihan, untuk mengatur bahwa persaingan politik
dapat dilaksanakan dengan cara yang beradab dan menghasilkan pemimpin yang diterima
oleh semua pihak. Konflik harus diarahkan sebagai energi untuk membuat tantangan
demokratis dan berharap lebih banyak dan lebih tepat dalam proses demokratisasi pemilu di
Indonesia.
Kata kunci: Demokrasi, Pilkada Serempak 2018, Harapan, dan Tantangan

ABSTRACT
Democracy is defined as the power of the people, by the people, and for the people. Indonesia
embraces a democracy that is imbued and integrated with noble values so that it can not be diverted
away. Implementation of democracy is seen at the democracy party which is held every five years.
The election of regional head shows the implementation of community democracy in the area and
an indicator of the implementation of democratic life. In reality it is determined by the
consciousness of political elites to build political alliances. In 2018, Indonesia entered the political
year marked by the election of regional heads (Pilkada) simultaneously in various provinces and
districts / cities. Pilkada has a strategic position in creating the effectiveness of local government
because the nominated and elected heads hold the role of regional leadership. This is a
simultaneous pilkada that not only has a large number of areas, but also includes regions that are
categorized as having political weight in national political calculations. We must strive together to
restore the democratic ideals of the elections, to organize that political competition can be
implemented in a civilized manner and produce leaders who are accepted by all parties. Conflict
must be directed as energy to make democratic challenges and hopes more and more correct in the
process of democratization of elections in Indonesia.
Keywords: Democracy, Pilkada Unison 2018, Hope, and Challenge

A. Pendahuluan efisien dan efektif derajad


Tahun 2018 tiba dengan keterwakilan antara masyarakat dan
suasana politik yang panas karena kepala daerahnya juga diharapkan
bakal ada 171 daerah yang dapat meningkat. Selain itu,
menggelar Pilkada serentak.Pilkada diharapkan juga akan tercipta
serentak adalah proses pemilihan pemerintahan daerah yang efektif
kepala daerah baik ditingkat dan efisien.Merujuk data Komisi
provinsi maupun tingkat kabupaten / Pemilihan Umum (KPU), dari 171
kota. Pilkada serentak hadir sebagai daerah yang menggelar pilkada
sarana untuk menguatkan serentak terdapat 1.160 pasangan
konsolidasi demokrasi lokal di calon yang akan bertarung.
Indonesia. Setidaknya Pilkada
bertujuan untuk menciptakan Pilkada serentak yang segera
penyelenggaraan pemilu yang digelar akan kembali menguji

21
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

kemampuan publik memilih kepala praktik korupsi yang sering terjadi,


daerah secara demokratis. Salah tetapi juga dalam bentuk distribusi
satunya terlihat dari pilihan publik dan alokasi anggaran yang banyak
yang lebih menitik beratkan pada dilakukan elite politik daerah dalam
pertimbangan rasional dibanding pemenangan pilkada. Dalam
latar belakang primordial dari calon konteks pilkada, persoalan korupsi
pemimpin daerahnya, pilihan politik seringkali muncul manakala
rasional publik itu berkaitan dengan seorang calon memiliki
tugas kepala dearah yang memang ketergantungan terhadap parpol
harus melayani semua kelompok pada satu sisi dan pada sisi lain juga
daripada kepentingan agamma atau ketergantungan modal pada
etnis tertentu. kekuatan ekonomi yang mendanai
pencalonannya yang disebut
Hal yang patut dicermati dari investor politik. Mencermati hal
para calon kepala daerah adalah diatas, regulasi yang tepat dalam
publik berharap pelaksanaan pilkada pilkada sehingga mampu
tidak hanya jujur dan adil, tetapi meminimalisir dampak negatif yang
juga mampu menghadirkan ditimbulkan. Adanya penciptaan
pemimpin yang memenuhi sebuah sistem, pola ataupun regulasi
kepentingan publik. Karena kepala diharapkan akan mampu memotong
daerah terpilih nantinya terutama politik transaksional. Perlu
diharapkan juga dapat membenahi dipertegas bahwa pilkada hanyalah
layanan publik seperti kesehatan, merupakan titik awal karena
pendidikan , mengeluarkan selebihnya setelah itu seorang
kebijakan pro rakyat untuk petani, kepala daerah harus mampu
buruh, pedagang kecil, usaha kecil menjadikan makna desentralisasi
menengah, memperbaiki politik dalam kebijakan publik
insfrastruktur, visi misi pasangan didaerahnya. Dan hasil pilkada
calon dite[ati dan memberantas harus mampu menghasilkan
korupsi dikalangan birokrasi. pemerintahan yang demokratis
adalah menciptakan pemerataan
Keinginan dari publik ekonomi dan membawa warganya
mendapatkan kepala daerah yang lebih sejahtera.
melayani masyarakat tentu akan
bergantung pada para pemilihnya. B. Peran Demokrasi
Apakah mereka akan dengan mudah 1. Pengertian Demokrasi
tergoda oleh politik uang, iming- Demokrasi adalah bentuk
iming materi, emosional primordial atau mekanisme sistem
atau mempengaruhi pertimbangan pemerintahan suatu negara
rasional dalam menentukan sebagai upaya mewujudkan
pilihannya. kedaulatan rakyat (kekuasaan
warga negara atas negara untuk
Menurut Hodess (2014), dijalankan oleh pemerintah
korupsi politik merupakan negara) sedangkan
penyalahgunaan kekuasaan dengan demokratisasi adalah proses
mengakumulasi kekuasaan dan pelaksanaan demokrasi dalam
kekayaan untuk keuntungan pribadi. kehidupan politik kenegaraan
Perlu digaris bawahi bahwa korupsi dan kemasyarakatan (Achmad
politik tidak hanya bentuk Buchory, 2011). Asas-asas
pertukaran uang tetapi juga pokok demokrasi dalam suatu
memperdagangkan pengaruh atau pemerintahan demokrastis
memberikan fasilitas. Dalam hal ini adalah (1) pengakuan
korupsi politik tidak hanya dalam partisipasi rakyat dalam
penggalangan dana melalui praktik- pemerintahan misalnya melalui

22
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

pemilihan wakil-wakil rakyat Ciri pokok dari sebuah


dan kepala daerah ; (2) sistem politik yang demokratis
pengakuan dan perlindungan adalah :
terhadap hak-hak asasi a. Adanya partisipasi politik
manusia. yang luas dan otonom
b. Terwujudnya kompetisi
Demokrasi berdasarkan politik yang sehat dan adil
cara penyampaian pendapat c. Adanya suksesi atau
mencakup : sirkulasi kekuasaan yang
a. Demokrasi langsung, yaitu berkala, terkelola, serta
rakyat diikut sertakan terjaga dengan bersih dan
dalam pengambilan transparan khususnya
keputusan untuk melalui proses pemilihan
menjalankan kebijakan umum.
pemerintahan d. Adanya monitoring,
b. Demokrasi tidak langsung kontrol serta pengawasan
atau demokrasi terhadap kekuasaan
perwakilan. Dalam (eksekutif, legislatif,
demokrasi ini, yudikatif, birokrasi, dan
pengambilan keputusan militer) secara efektif, dan
dijalankan oleh rakyat terwujudnya mekanisme
melalui wakil rakyat yang checks and balance
dipilihnya melalui pemilu. diantara lembaga-lembaga
c. Demokrasi perwakilan negara.
dengan sistem pengawasan e. Adanya tatakrama, nilai
langsung dari rakyat. norma yang disepakati
bersama dalam
Adapun kebudayaan bermasyarakat, bernegara,
demokrasi dalam kehidupan dan berbangsa.
berbangsa dan bernegara
meliputi (1) Pemilihan Umum ; Syarat pemilihan
(2) Pemilihan Kepala Daerah ; demokratis adalah (1) regulasi
(3) pembagian kekuasaan ; (4) yang jelas dan tegas ; (2)
kebebasan pers ; (5) pluralisme peserta pemilu yang taat aturan
; (6) kesetaraan hukum. ; (3) pemilih yang cerdas dan
partisipatif ; (4) birokrasi netral
Demokrasi telah menjadi dan (5) penyelenggara yang
budaya karena penghayatan kompeten dan berintegritas.
nilai-nilai demokrasi telah
menjadi kebiasaan diantara Sedang hak kebebasan
warga negara dan tidak dapt dan pemilihan umum adalah :
dipisahkan dari kehidupan a. Kebebasan melekat pada
bernegara. hak manusia tapi rapuh
karena mudah diabaikan /
Demokrasi yang diawali disalahgunakan
dari pemilih harus b. Kebebasan menuntut
menghasilkan pemimpin yang tanggung jawab
berintegritas dan pemilu yang c. Kebebasan dijamin bisa
berintegritas diawali dari dipertahankan dan
penyelenggaraan pemilu yang dipelihara melalui proses
berintegritas. demokrasi
d. Keberhasilan proses
demokratis menuntut
pemilu terbuka dan adil

23
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

sehingga mencerminkan pembelajaran. Namun apabila


maksud para pemilih tidak dikelola dengan baik,
kondisi itu akan memicu
2. Memberdayakan Rakyat kegaduhan politik yang tidak
Memilih produktif. Tahun politik yang
Dinamika pemilihan ditandai dengan pilkada di 171
kepala daerah pada 2018 daerah pada 27 Juni 2018.
diwarnai majunya kandidat
kepala daerah yang ikut Agenda politik 2018 itu
berkontestasi. Dalam negara sedikit banyak akan
demokrasi, pemihakan kepada mempengaruhi kerja
salah satu kandidiat atau pemerintah. Ini antara lain
pemanfaatan situasi politik karena Menteri Sosial,
untuk tujuan lain merupakan Khofiffah Indar Parawarsa akan
bentuk penyimpangan mengikuti Pilkada Jawa Timur.
profesionalitas yang harus
dihindari. Dalam konteks ini, Seperti halnya Plato,
profesionalisme aparat sangat Brennan mengatakan bahwa
penting dan dibutuhkan untuk masyarakat politik sebagai
menjamin serta memastikan warga demokratis (democratic
proses pilkada berjalan aman citizens) selalu ada beragam
dan damai. Keberpihakan kelompok dalam masyarakat
aparat terhadap salah satu yang terdiri dari : pertama,
kandidat tidak hanya orang-orang yang apatis,
bertentangan dengan prinsip apolitis, serta ignorant dalam
fairness dalam pilkada tetapi banyak urusan menyangkut
juga akan mengancam politik. Kalaupun tahu tentang
keamanan pelaksanaan pilkada politik, pengetahuan mereka
itu sendiri. sangat minim.

Pada tahun 2018, yang Kedua, orang-orang yang


merupakan tahun politik, rakyat antusias terhadap politik.
harus fokus pada substansi Mereka mempunyai informasi
keadilan ekologis dan tentang politisi maupun partai
pemerintah harus hadir dengan yang mereka dukung, ikut
tampil baik, tidak membiarkan kampanye dan menyebarkan
rakyat bertarung sendirian atribut partai. Kelompok
melawan korporasi. masyarakat ini cenderung
fanatik dan bersikap antipati
Dalam konteks kini, pada kelompok lain.
pemenangan dalam kontestasi
politik elektoral perlu Ketiga, kelompok warga
dilakukan dengan mekanisme yang rasional, cerdas dan
demokratis dan metode politik mengambil keputusan
ilmiah. Instrumen partai berdasarkan pemikiran ilmiah.
politiklah yang seharusnya Mereka memilih calon
memenangi pertarungan pemimpin atau partai politik
kekuasaan di pilkada nanti. berdasarkan pertimbangan
Tensi politik yang saat ini rasional, melihat kebijakan
mulai meningkat diperkirakan mana yang masuk akal dan
akan semakin hangat di tahun yang tidak berdasarkan logika
2018 yang disebut tahun dan masyarakat ini dengan
politik. Dinamika politik itu cepat akan mengubah
dapat menjadi sarana pandangan mereka tentang

24
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

suatu partai, jika mereka Sebab beban yang besar ini


melihat ada kebijakannya yang rentan menjadi ruang untuk
irasional. terjadinya proses terjadinya proses
transaksi, manipulasi, dan kinerja
Kita tahu bahwa yang yang buruk.
menjadi akar masalah ada pada
kualitas pemilih. Pemilih Otonomi daerah pada
mungkin tidak rasional, akan dasarnya merupakan keadaan saat
tetapi dalam hal ini pemilih warga daerah mengatur dan
dapat dipengaruhi. Melalui mengurus rumah tangga sendiri
pendidikan, dimaksudkan agar dalam jenis urusan yang diserahkan
para pemilih dapat lebih cerdas oleh pemerintah pusat kepada
dalam memilih calon-calon daerah otonom. Apabila daerah
wakil atau pemimpin mereka. mengatur dan mengurus rumah
tangga sendiri, warga daerah melalui
Robert Dahl mengatakan wakil rakyat daerah dan kepala
bahwa demokrasi adalah daerah akan mampu membuat serta
sesuatu yang harus dan terus melaksanakan kebijakan daerah
menerus diperjuangkan karena sesuai dengan harapan dan aspirasi
tidak ada sistem yang sempurna warga daerah. Peran kepemimpinan
dan harus diperbaiki. tidak hanya tampak dalam
Demokrasi kita memiliki perumusan dan pembuatan
kesempatan untuk mengoreksi kebijakan daerah, tetapi juga dalam
kesalahan yang ada dan akan pelaksanaan kebijakan daerah.
mengganti dengan alternatif-
alternatif yang lebih baik. Suksesi kepemimpinan daerah
seringkali mengundang polemik dan
C. Pilkada Serentak tahun 2018 menganggap hal itu merupakan
Tantangan dan Harapan ritual lima tahunan disetiap provinsi
Pemilihan kepala daerah dan kabupaten / kota. Tahapan
sebagai salah satu praktik demokrasi pencalonan pilkada sudah selesai
Indonesia yang dijalankan di daerah karena pasangan calon sudah
merupakan amanat konstitusi yang ditetapkan pada bulan Pebruari
tertuang dalam pasal 18 ayat 4 2018.
Undang-undang Negara Republik
Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa
Dikutip dari Kompas pada kepemimpinan merupakan salah
tanggal 29 Nopember 2017, satu persyaratan yang digunakan
dikatakan bahwa pemilihan kepala oleh partai dalam menyeleksi dan
daerah serentak 2018 memunculkan menentukan calon kepala daerah.
banyak tantangan baik untuk Jadi kepemimpinan politik dan
penyelenggaraan pemilu, partai administrasi hanya sebagian dari
politik maupun masyarakat variabel yang mempengaruhi
pemilihnya. Tantangan ini, antara efektivitas pemerintahan daerah.
lain fenomena pragmatisme
pengajuan kandidat, kampanye 1. Tahapan Pilkada 2018
hitam, dan penyebaran berita Tahapan, program, dan
bohong (hoax) serta besarnya beban jadwal penyelenggaraan
kerja Komisi Pemilihan Umum yang pemilihan gubernur dan wakil
harus memverifikasi partai politik gubernur, bupati dan wakil
peserta pemilu 2019. bupati, dan / atau walikota dan
wakil walikota tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel I

25
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

2. Penentuan Kandidat Pilkada sumbangan pengaruh dalam


2018 beragam keputusan partai dan
Kandidasi dalam dalam kandidasi elitis tersebut
perspektif Hazan dan Rahat tidak tertutup kemungkinan bisa
(2016) diantaranya dapat dilihat melahirkan praktik politik uang
dari metode pencalonanannya. atau transaksional.
Pencalonan diartikan dengan
siapa yang bisa maju Menurut Gallagher dan
dinominasikan partai dan pilkada Marsh, kandidasi seperti ini
2018 menjadi momentum partai disebut the secret garden of
politik mengusung figur andalan politics, anggota partai
dalam upaya memenangi merupakan pemegang kedaulatan
kompetisi politik disejumlah partai yang termasuk didalamnya
daerah. Masing-masing partai terlibatnya anggota dalam
politik terlihat akan melakukan sejumlah kebijakan partai seperti
manuver politik agar pilihannya praktiknya yang belum terletak
memenangkan pilkada. pada anggota tetapi pada elite
Penentuan calon kandidat partai. Partisipasi dari anggota
menggambarkan bagaimana partai diperlukan mengingat
pengelolaan organisasi partai dalam kesempatan itu bisa
yang didalamnya mencerminkan digunakan untuk memastikan
implementasi demokrasi internal. bahwa kandidasi dilakukan
melalui mekanisme yang
Dengan dinamika yang transparan dan akuntabel.
tergambar melalui berbagai
pemberitaan di media dengan Keutungannya adalah
harapan pada pilkada 2018 memungkinkan partai bisa
tujuan yang diinginkan partai mengetahui lebih jauh
adalah kandidat yang kompeten bagaimana kualitas bakal
berintegritas, dapat diterima kandidatnya, terutama tentang
publik (Ridho Imawan Hanafi, visi kepemimpinannya dalam
2017). Dalam memenangi membangun daerah.
pilkada seringkali dihadapkan
pada seberapa besar kandidat Pada 10 Januari 2018,
memiliki peluang menang ketika semua provinsi dan kabupaten /
tidak tersedia pada kader internal kota yang akan melaksanakan
partai, upaya meminang figur pemilihan kepala daerah
eksternal adalah pilihan yang langsung telah menyelesaikan
tidak bisa dihindarkan. Dengan tahap pendaftaran calon secara
jangka waktu pendek, tidak serentak.
mudah proses internalisasi nilia-
nilai kepartaian bisa diserap oleh Berdasarkan data yang
figur eksternal yang tercantum dalam laman KPU per
dimungkinkan karena dinamika 10 Januari 2018, tercatat
koalisi partai dalam pengusungan sebanyak 573 pasangan calon
kandidat. mendaftar untuk bertarung di 17
provinsi, 115 kabupaen, dan 39
Kandidasi memperlihatkan kota. Menurut Aditya Perdana,
proses yang elitis, dalam arti (Pusat Kajian Politik FISIP UI
keputusan mengenai figur yang 2017), dari data yang sudah
diusung lebih banyak ditentukan diakses publik dengan baik, ada
sekelompok partai yang memiliki beberapa isu menarik
akses kedekatan dengan diantaranya jumlah paslon
pemimpin yang bisa memberikan disetiap daerah, status pekerjaan,

26
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

aspek gender dan pola koalisi 3. Tantangan dan Harapan


yang terbangun. Sudah menjadi rahasia
umum, bahwa kebutuhan dana
Berdasarkan data kampanye dalam pilkada sangat
pencalonan, hanya 2 hingga 3 besar. Hasil kajian penelitian dan
paslon yang berkompetisi di pengembangan Kementrian
pilkada setiap wilayah pada Juni Dalam Negeri memperkirakan
2018 mendatang. Sebanyak 18 biaya kampanye untuk pemilihan
persen wilayah memiliki dua gubernur berkisar Rp20 miliar
paslon dan 25 persen memiliki hingga Rp100 miliar sedangkan
tiga paslon, dan 25 persen untuk pemilihan bupati /
memiliki 4 paslon. Sebanyak 7,6 walikota berkisar Rp20 miliar
persen wilayah untuk sementara hingga Rp30 miliar. Dan apakah
akan diikuti oleh satu paslon korupsi kepala daerah muncul
alias calon tunggal dan calon hanya karena pendanaan
tunggal meningkat dikarenakan pilkada? Masalah korupsi itu
partai politik mencalonkan bukan hanya biaya politik mahal,
kandidat yang populer dan akan tetapi banyak kasus
disukai pemilih seperti petahana. disebabkan gaya hidup. Berbagai
kajian menunjukkan tidak ada
Meski demikian, bagi elite penyebab tunggal korupsi.
partai politik terutama di pusat Menurut Donald Cressey,
berkompetisi disetiap daerah setidaknya ada tiga variabel
merupakan bagian tak dalam segitiga kejahatan yaitu
terpisahkan dalam rangka variabel tekanan, kesempatan,
persiapan pemilu 2019 untuk dan rasionalisasi.
melihat kesiapan mesin partai.
Tekanan dikarenakan
Menurut pusat kajian banyak hal yang dapat
politik FISIP UI 2018, dalam memotivasi masing-masing
pilihan gender data tersebut individu berbuat jahat seperti
menyatakan bahwa sebanyak 8,8 gaya hidup atau kesulitan
persen perempuan terlibat dalam finansial. Kemepatan biasanya
pilkada pada tahun 2018. muncul karena pengawasan yang
Sebanyak 6,1 persen perempuan lemah, sementara rasonalisasi
terlibat di pemilihan bupati dan dalam perspektif Cressey
12,1 persen mengikuti pemilihan merupakan justifikasi dari
walikota. internal perilaku kejahatan yang
menganggap dirinya sebagai
Pola koalisi dalam pilkada korban keadaan. Biaya pilkada
saat ini relatif sama dengan pemilu yang tinggi, jika dilihat dari
sebelumnya. Pembentukkan koalisi segitiga kejahatan Cressey, ini
lebih mengedepankan hal yang termasuk dalam aspek penekan.
pragmatis yaitu soal kecukupan Calon termotivasi untuk korupsi
suara atau jumlah kursi yang karena membutuhkan biaya
disyaratkan oleh KPUD. Meskipun kampanye besar. Namun,
elite parpol mengedepankan aspek motivasi ini dapat terkurangi
kedekatan program atau ideologis manakala sistem pengawasan
dalam interaksi awal pembentukkan dilaksanakan optimal pada saat
koalisi pada akhirnya pembentukkan pemilihan. Solusi yang lebih
koalisi pada akhirnya pembentukkan komprehensif dalam mengatasi
itu hanya ingin memperhitungkan persoalan korupsi, maka
suara sebagai syarat tersebut. komponen bangsa Indonesia
harus bersama-sama membenahi

27
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

sistem pemilu-pilkada, D. Penutup


pendanaan partai politik  Tahun 2018 disebut sebagai
termasuk kaderisasi partai. tahun politik atau tahun
Dinamika politik dalam elektorial. Serangkaian tahap
pemilihan kepala daerah tahun pemilu akan digelar mulai
2018 mulai terasa menghantar dari tahap pemilihan kepala
proses pemungutan suara pada daerah secara langsung 2018.
27 Juni mendatang. Sebagai tahun politik, tahun
2018 menjadi titik awal
Menurut Brennan, kontestasi politik yang penuh
pembatasan pemilihan bagi dengan perhitungan angka-
orang-orang tertentu adalah angka elektabilitas. Elite
keharusan untuk memperbaiki partai politik bersaing
kualitas hasil pilihan. Jika kita menjaring calon kepala
ingin menghasilkan pemimpin daerah yang dinamis.
yang baik, kita harus memastikan Penentuan calon kepala
bahwa yang memilih adalah daerah yang maju dalam
orang-orang yang tepat. pilkada serentak 2018 bukan
fenomena tunggal dalam
Dalam menyambut tahun kontestasi politik Indonesia
politik dengan 171 pemilihan tetapi juga terkait dengan
kepala daerah di 2018, bangsa agenda politik menjelang
Indonesia dihadapkan pada pemilu serentak 2019.
fenomena politik, hukum dan
moral. Fenomena politik dan  Pelaksanaan pemilihan
hukum yang terjadi adalah kepala daerah 2018 tinggal
tertangkap tangannya beberapa dua bulan lagi, sisa waktu
calon kepala daerah karena inilah yang harus
diduga melakukan korupsi yang dioptimalkan untuk
berhubungan dengan pilkada. meningkatkan sosialiasi.
Kita juga dapat menyaksikan Meningkatkan partisipasi
keinginan bagi yang mengejar pemilih layak dilakukan oleh
kekuasaan yang dapat semua penyelenggara
mengabaikan rasionalitas. Untuk pilkada untuk perbaikan
memenangi kompetisi pilkada , berbagai aspek pemilihan
tidak jarang pasangan calon umum di daerah.
menyebarkan berita bohong,
intimidasi, dan memfitnah.  Karakter jujur merupakan
Masyarakat harus diberi tahu karakter yang harus dimiliki
supaya tidak memilih pasangan oleh seorang calon pemimpin
calon yang diduga melakukan daerah. Kejujuran menjadi
kejahatan korupsi. faktor utama pemimpin
daerah, selain faktor lainnya
Brennan juga ialah memiliki gaya
menyebutkan bahwa sistem kepemimpinan yang kuat,
politik berdasarkan pilihan warga religi yang sama, dan
masyarakat yang melek politik, merakyat. Konsistensi publik
yaitu mereka yang memiliki dalam hal menentukan calon
pengetahuan tentang isu-isu kepala daerah ini
publik yang menentukan nasib menunjukkan figur calon
masyarakat. kepala daerah menjadi faktor
utama publik menentukan
pilihan.

28
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 2 No. 1, April 2018

 Perhelatan pilkada 2018 Daftar Pustaka


menjadi momen pembuktian Ardiantoro, J., Ketua KPU 2016-
paling ideal bagi parpol 2017, Kompas Edisi 12 Maret
untuk menjadi sandaran 2016.
publik berdemokrasi. Dalam Brennan, J., The Ethics of Voting,
sistem politik maupun University Arizona, United
praktik sistem kepartaian State of America (2016).
yang saling terpilih, tegas Buchori, A., Pendidikan
(mutually exclusive), parpol Kewarganegaraan, CV Haka,
akan memiliki ruang yang Surakarta (2011).
lebih jelas dalam Dahl, R., Demokrasi Menjelajahi
mendefinisikan garis Teori dan Praktek Demokrasi
perjuangan ideologi, Secara Singkat, Yaysan Obor,
program perjuangan, hingga Jakarta (2009).
mewujudkan dalam praktik Feddersen, T. J., Rational Choice
politik yang dijalankan. Theory and the Paradox of
Voting. Journal of Economic
 Diharapkan organisasi partai Perspective 18, 99-112 (2004).
politik melakukan Kusman, A, P. Departemen Politik
konsolidasi yang demokratis, FISIP Universitas Airlangga,
transparan, dan akuntabel Kompas Edisi Sabtu, 24
sehingga partai mempunyai Pebruari 2018.
peluang menempatkan Peraturan KPU tentang Pilgub 2018
seluruh komponennya dan Pilkada Serentak 2018
mengikuti proses pencarian Ramlah Surbakti, Kompas, Gubes
kandidat kepala daerah yang Perbandingan FISIP
diharapkan bisa lebih Universitas Airlangga. (23
kompetitif. Pebruari 2018)
Suwardiman, Litbang Kompas,
Politik dan Hukum, 2018.
Ubaidillah, A., Demokrasi, HAM, dan
Masyarakat, Jakarta Press,
Jakarta (2007).

Lampiran
Tabel I
Tahapan Pilkada 2018

8 Januari 2018 - Pendaftaran pasangan calon


10 Januari 2018 Penelitian syarat pencalonan untuk pasangan calon yang diajukan oleh
partai politik dan gabungan partai politik
10 Januari 2018 - Penelitian syarat calon untuk pasangan calon yang diajukan oleh partai
16 Januari 2018 politik dan gabungan partai politik dan untuk pasangan calon
perserorangan
12 Pebruari 2018 Penetapan pasangan calon
15 Pebruari 2018 Masa kampanye (pertemuan terbatas, pemasangan alata peraga,
– 23 Juni 2018 penyebaran bahan kampanye, depat publik, kampanye media massa).
24 Juni 2018 – Masa tenang
26 Juni 2018
27 Juni 2018 Pemungutan dan perhitungan suara di TPS
7 Juli 2018 – Rekapitulasi, penetapan, dan pengumuman hasil perhitungan suara tingkat
9 Juli 2018 provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur
A 2018 Tanggal pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi
A + 3 2018 Penetapan pasangan calon terpilih pasca penetapan Mahkamah Konstitusi
Sumber : Peraturan KPU no. 1 / 2017 dan Peraturan KPU no. 7 / 2017.

29

Anda mungkin juga menyukai