Soal UTS Hukum Pidana 2024
Soal UTS Hukum Pidana 2024
NIM: 202321276
Kelas: R2F
Hukum Pidana
Pertanyaan :
Dari dua kasus di atas, khusus untuk Wati mana yag masuk kategori pelaku
tindak pidana dan mana yang masuk pembantu tindak pidana !
5. Buatlah perbandingan antara KUHP lama dan KUHP baru, apa yang menjadi
perbedaannya!
SELAMAT BEKERJA
Jawaban:
1. Hukum pidana adalah bagian dari sistem hukum yang menetapkan tindakan-
tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran hukum dan menetapkan sanksi atau
hukuman bagi pelanggar tersebut. Sedangkan tindak pidana adalah perilaku yang
melanggar hukum pidana, seperti pencurian, pembunuhan, atau penipuan.
2. A. Dalam kasus ini, Charles dapat dikenakan asas ekstradisi. Ekstradisi adalah prinsip
hukum internasional yang memungkinkan pihak berwenang suatu negara
menyerahkan tersangka pelaku kejahatan kepada negara lain di mana kejahatan
tersebut dilakukan untuk diadili. Dalam hal ini, karena Charles melarikan diri ke
Indonesia setelah melakukan tindakan pidana di California, pihak berwenang
Indonesia dapat mengajukan permohonan ekstradisi kepada pihak berwenang
Amerika Serikat untuk menyerahkan Charles ke Amerika Serikat guna diadili sesuai
hukum yang berlaku di sana.
B. Dalam kasus ini, Andre dapat dikenakan asas yurisdiksi universal. Asas yurisdiksi
universal adalah prinsip yang memungkinkan suatu negara untuk mengadili pelaku
kejahatan tertentu, seperti kejahatan narkotika, tanpa memperhatikan kebangsaan
pelaku atau di mana kejahatan tersebut dilakukan, asalkan kejahatan tersebut
dianggap sebagai kejahatan internasional yang sangat serius. Dalam hal ini, Polda
Bali memiliki yurisdiksi untuk mengadili Andre karena ia ditangkap saat melakukan
kejahatan narkotika di Denpasar, meskipun ia adalah warga negara Australia.
3. Poging, atau yang dikenal sebagai tindak pidana percobaan, terjadi ketika seseorang
melakukan upaya nyata untuk melakukan suatu tindak pidana, namun tindakan
tersebut tidak berhasil atau tidak mencapai tujuan karena alasan tertentu. Meskipun
tindakan tersebut tidak berhasil, hukum pidana masih dapat diterapkan terhadap
pelaku karena niat jahatnya sudah jelas terlihat.
Contoh: poging adalah ketika seseorang mencoba untuk merampok sebuah toko
dengan membawa senjata, namun sebelum ia berhasil melaksanakan rencananya, ia
ditangkap oleh polisi. Meskipun tidak ada barang yang dicuri karena upayanya
digagalkan, ia masih dapat dijerat dengan tuduhan poging merampok karena niat
jahatnya sudah terbukti dari tindakan membawa senjata ke lokasi kejahatan.
4. Dalam kedua kasus tersebut, Wati dapat dianggap sebagai pelaku tindak pidana
dalam kedua kasus tersebut.
A. Pada kasus pertama, Wati secara aktif terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan tindakan pencurian dengan memberikan akses kepada Arman untuk
masuk ke rumah tanpa izin dan mengambil barang-barang milik keluarga bapak
Dermawan. Wati memberikan bantuan dalam menjalankan rencana tersebut
dengan tidak mengunci pintu-pintu rumah seperti yang diminta oleh Arman, dan
juga pura-pura tidur di kamarnya agar tidak menarik perhatian.
B. Pada kasus kedua, meskipun Wati tidak secara langsung terlibat dalam
mengambil barang-barang curian, namun ia tetap memberikan bantuan kepada
Arman dengan membawa TV keluar rumah. Tindakan ini juga merupakan bagian
dari perencanaan dan pelaksanaan pencurian. Oleh karena itu, Wati juga dapat
dianggap sebagai pelaku tindak pidana.
Dalam kedua kasus tersebut, Wati tidak hanya sebagai pembantu tindak pidana,
tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan
pencurian.
5. Perbandingan antara KUHP lama dan KUHP baru menyangkut beberapa perbedaan
signifikan dalam hal substansi, pendekatan hukum, serta konteks sosial dan politik.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama:
1. Subtansi hukum:
4. Prosedur Peradilan