Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN

Cara Menganalisis Fertilisasi Mencit Betina (Mus musculus)

How to Analyze the Fertilization of Female Mice (Mus musculus)

Fischa Talicha1
1
Pendidikan Biologi , Kelompok III, Pendidikan Biologi C, Universitas Negeri Makassar, Indonesia.

Abstrak
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Tetapi sebagian besar manusia bahkan dikalangan mahasiswa
pun tidak menegetahui bagaimana cara menganalisis fertilisasi mencit betina dengan benar. Oleh karena itu dilakukanlah suatu
percobaan, yang dimana percobaan ini mengenai "cara fertilisasi mencit betina (Mus musculus)".Praktikum ini bertujuan untuk
melatih keterampilan dan cara menganalisis fertilisasi mencit betina sebagai metode yang umum digunakan dalam penelitian
biologi dan sebagai pengetahuan penting untuk mahasiswa.Pemahaman mengenai fertilisasi mencit ditekankan dalam artikel
ini. Proses fertilisasi pada mencit betina (Mus musculus) dikatakan berhasil apabila mencit memiliki korpus luteum dan fetus
yang dilapisi oleh kantung amnio. Dengan pemahaman yang baik tentang fertilisasi mencit betina (Mus musculus) yang baik
dan benar maka,peneliti dan pemulia dapat mencapai hasil yang konsisten dan dapat diandalakan dalam pekerjaan mereka
dengan mencit (Mus musculus) Praktikum fertilisasi mencit betina (Mus musculus) dilaksanakan di laboratorium kebun
percobaan biologi. Pada praktikum ini praktikan melakukan pemeriksaan korpus luteum,uterus,dan fetus pada mencit betina
dan juga mengamati berapa fetus yang mati atau tidak berkembang dengan baik dan fetus yang hidup atau berkembang
dengan baik,alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: kandang mencit,kartu identitas,penjepit
kertas,syringe,jarum suntik ukuran 24,lap kasar,lap halus,kapas steril,pakan mencit,sekam padi,pentorbarbital natrium,alkohol
70 % dan NaCl fisiologis. Dalam praktikum ini, praktikan dapat mengetahui lebih jelas tentang fertilisasi, yang meliputi masa
yang tepat untuk terjadinya fertilisasi dan mengamati proses fertilisasi yang dilakukan dengan mendekatkan mencit betina
estrus dengan mencit jantan, serta mendapatkan pengalaman memelihara mencit betina yang telah berhasil dalam fertilisasi.
Fertilisasi betina ditandai dengan jumlah implantasi dan jumlah anakan

Kata kunci: Fertilisasi;fetus;korpus luteum;Mencit

Abstract
Fertilization or fertilization (syngami) is the fusion of two gametes which can be nuclei or nucleated cells to form a single
cell (zygote) or fusion of the nucleus. But most people, even students, don't know how to analyze the fertilization of female
mice correctly. Therefore, an experiment was carried out, where this experiment was about "how to fertilize female mice (Mus
musculus)". This practical aims to train skills and how to analyze the fertilization of female mice as a method commonly used
in biological research and as important knowledge for students. Understanding mouse fertilization is emphasized in this
article. The fertilization process in female mice (Mus musculus) is said to be successful if the mice have a corpus luteum and a
fetus covered by an amnio sac. With a good understanding of proper and correct fertilization of female mice (Mus musculus),
researchers and breeders can achieve consistent and reliable results in their work with mice (Mus musculus). Practical
fertilization of female mice (Mus musculus) is carried out in the garden laboratory. biological experiment. In this practicum,
the practitioner examines the corpus luteum, uterus and fetus in female mice and also observes how many fetuses are dead or
not developing well and fetuses that are alive or developing well. The tools and materials used in this practicum are: mouse
cages, identity card, paper clip, syringe, 24 gauge injection needle, coarse cloth, fine cloth, sterile cotton, mouse feed, rice
husks, sodium pentorbarbital, 70% alcohol and physiological NaCl. In this practicum, practitioners can find out more clearly
about fertilization, which includes the right time for fertilization to occur and observe the fertilization process carried out by
bringing estrous female mice closer to male mice, as well as gaining experience in raising female mice that have been
successful in fertilization. Female fertilization is characterized by the number of implantations and number of offspring

Keywords: Fertilization;fetus;corpus luteum;Mice

PENDAHULUAN
Mencit (Mus musculus) adalah salah satu anggota kelompok kerajaan hewan animalia
Sifat dasar organisme adalah memiliki membentuk kemampuan untuk individu baru atau
membentuk generasi baru untuk mempertahankan kelestarian jenis atau spesiesnya. Kemampuan
ini dinamakan sebagai kemampuan bereproduksi Tahap yang mengawali proses perkembangan
hewan setelah gametogenesis adalah fertilisasi. Proses ini mempertemukan kedua macam gamet
dan sekaligus memepertahankan jumlah kromosom anakan tetap diploid seperti induknya.
fertilisasi terjadi Pada secara mamalia: internal. Pertemuan kedua macam gamet terjadi di dalam
saluran reproduksi betina. (Hasana et al.,2015).
Makhluk hidup mulai dari tingkat uniseluler sampai tingkat multiseluler memiliki
kemampuan untuk mempertahankan jenisnya. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat
mempertahankan kelangsungan spesiesnya di muka bumi. Proses mempertahankan jenis itu
dapat dikategorikan ke dalam proses reproduksi atau perkembangbiakan. Tiap jenis hewan
memiliki cara reproduksi yang berbeda satu sama lain. Pada hewan avertebrata proses reproduksi
masih sederhana sedangkan pada hewan vertebrata prosesnya kompleks dan melibatkan banyak
organ reproduksi. Awal berlangsungnya proses reproduksi adalah bertemunya sel kelamin jantan
dan betina yang disebut fertilisasi (Mboro, Dima, and Ati,2018).
Mencit (Mus musculus) merupakan hewan mamalia yang mempunyai ciri fisiologi dan
biokomia yang hampir menyerupai manusia. Mencit memiliki kemampuan fisik yang khas/unik,
kemampuan tersebut yaitu meloncat, mencit dapat meloncat vertikal hingga 25 cm. Mencit
banyak digunakan sebagai hewan uji karena hewan ini memiliki sistem reproduksi, pernapasan,
dan peredaran darah yang menyerupai manusia. Salah satu keuntungan penggunaan mencit
sebagai hewan uji karena mencit memiliki sistem reproduksi yang singkat dan keturunan yang
dihasilkan banyak.(Mu’nisa et al., 2021).
Fertilisasi merupakan suatu proses penyatuan atau fusi dari dua sel gamet yang berbeda,
yaitu sel gamet jantan dan betina untuk membentuk satu sel yang disebut zygote. Secara
embriologik fertilisasi merupakan pengaktifan sel ovum oleh sperma dan secara genetik
merupakan pemasukkan faktor-faktor hereditas pejantan ke ovum. Fertilisasi biasanya
melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nucleus (kariogami).
Dengan meiosis, zigot membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota dan
pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. (Widyaningsih, Sitasiwi, and Mardiati
2019).
Pada hewan yang fertilisasinya berlangsung secara eksternal, jumlah telur matang yang
dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara ratusan hingga ratusan ribu buah.
Kenyataan ini sangat berkaitan dengan berbagai resiko lingkungan yang dialami oleh ganet
setelah dilepaskan dari tubuh induknya antara lain perubahan lingkungan fisik. kimia, dan
berbagai faktor biologis lain, seperti kemungkinan untuk dimangsa oleh predator. Untuk
membuktikan teori tersebut diatas. maka dilakukan praktikum ini, mengenai proses fertilisasi
pada mamalia yang menggunakan mencit (Mus musculus) jantan dan betina Hasana et al.,2015).
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa
nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus.
Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus
(kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus
seksual cukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid Bilamana
keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda
dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan
biasanya lebih. besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa
tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita,
gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi (Mboro, Dima, and Ati
2018).
Fertilisasi pada berbagai jenis dapat dibedakan berdasarkan tempat berlangsungnya,
yaitu fertilisasi secara internal, dan fertilisasi secara eksternal. Fertilisasi secara eksternal adalah
fertilisasi yang berlangsung di luar tubuh induknya. Jenis fertilisasi ini banyak dijumpai pada
hewan-hewan akuatik, antara lain berbagai jenis ikan, katak, dan sebagainya. Fertilisasi secara
internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induknya. Fertilisasi memiliki
beberapa fungsi antara lain transmisi gen dari paternal dan maternal kepada keturunannya,
merangsang sel telur untuk berkembang lebih lanjut menghasilkan terjadinya syngami, yaitu
peleburan sifat genetis paternal dan maternal, mempertahankan kondisi diploiditas suatu species
tertentu dari jenisnya, penentuan jenis kelamin secara genetis. Pada dasarnya fertilisasi bukan
merupakan proses tunggal, melainkan rangkaian proses yang melibatkan kedua gamet (Muliani,
2011).
Gamet jantan (spermatozoa) yang dipindahkan ke dalam saluran reproduksi betina
melalui proses kawin (coitus) untuk dapat bertemu dengan gamet betina (sel telur). Mencit (Mus
musculus) merupakan salah satu mamlia yang fertilisasinya internal. Fertilisasi secara internal
adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induknya. Biasanya hewan yang fertilisasinya
berlangsung secara internal. menghasilkan telur yang matang dalam jumlah yang terbatas dalam
satu kali siklus reproduksi, dan biasanya hanya berkisar 1- 15 buah (Wicaksono,2013).
Mamalia merupakan salah satu contoh yang fertilisasinya secara internal. Sebagian
mamalia dilahirkan dan bukan ditetaskan. Fertilisasi secara internal an embrio berkembang di
dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Pada mamalia cutheria (herplasenta) lapisan uterus
induk dan membran ekstra embrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk
plasenta tempat nutrien berdifusi masuk ke dalam darah embrio. Mamalia eutherina umunmya
disebut mamalia berplasenta karena plasentanya paling kompleks dan memperlihatkan hubungan
yang lebih intim dan berlangsung lebih lama antara induk dan anak yang sedang mengalami
perkembangan (Huda,2017).
Praktikum Perkembangan Hewan kali ini ialah fertilisasi, khususnya pada mencit.
dalam praktikum ini, praktikan dapat mengetahui lebih jelas tentang fertilisasi, yang meliputi
masa yang tepat untuk terjadinya fertilisasi dan mengamati proses fertilisasi yang dilakukan
dengan mendekatkan mencit betina estrus dengan mencit jantan.

METODE
Praktikum ini adalah jenis penelitian eksperimental yang menggunakan mencit betina
(Mus musculus) yang sedang hamil, sebagai hewan uji,alat dan bahan yang digunakan yaitu:
kandang mencit,kartu identitas,penjepit kertas,syringe,jarum suntik ukuran 24,lap kasar,lap
halus,kapas steril,pakan mencit,sekam padi,pentorbarbital natrium,alkohol 70% dan NaCl
fisiologis ,fertilisasi mencit betina (Mus musculus), dilaksanakan di laboratorium kebun
percobaan biologi. Pada praktikum ini praktikan melakukan pemeriksaan korpus luteum,fetus da
uterus serta kantung amnio pada mencit betina (Mus musculus) yang hamil.
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu: Pertama yang dilakukan yaitu mematikan
mencit betina yang telah hamil pada hari yang telah ditentukan yaitu hari 18.Mengamati jumlah
fetus hidup dan mati. implantasi korpus luteum, untuk pengamatan jumlah fetus hidup dan
korpus luteum adalah dengan membedah mencit yang telah dimatikan dengan di dislokasi pada
bagian lehernya, sehingga uterusnya kelihatan,kemudian menghitung jumlah fetus pada
uterus,selanjutnya menyentuh fetus tersebut untuk mengetahui apakah fetus mati atau hidup,
membuka uterus dan mencatat/mencari implantasi yang resorpsi, menghitung jumlah dari
masing-masing tanduk uterus. mengambil kedua ovarium mencit tersebut dan diletakkan pada
cawan petri yang telah terisi cairan NaCl dan menghitung jumlah korpus luteum dari masing-
masing ovarium dan dibersihkan dari selaput lemaknya,kemudian di amati pada mikroskop.

HASIL
Tabel 1.Hasil Kegiatan Praktikum Fertilisasi Mencit Betina
No. Dokumentasi Keterangan
1 Menyiapkan alat dan bahan praktikum
1. dengan baik dan benar

Menyiapkan mencit dengan baik dan


2. benar

3 Mematikan mencit dengan cara dislokasi


3. leher

4 Membedah mencit dengan benar


4.

5 Menunjukkan korpus luteum dengan


5. benar
6 Mengangkat korpus luteum dengan benar
6.

2 Memasukkan korpus luteum di dalam cawan


7. petri yang mengandung NaCl fisiologis

8 Melepaskan bursa lemak yang menutupi


8. korpus luteum dengan benar

9 Mengamati dan menghitung korpus luteum


9. dengan benar
Mengangkat uterus dengan benar
10.

1 Membersihkan uterus dengan benar


11.

1 Meletakkan uterus diatas papan bedah


12. dengan benar

1 Membedah uterus dengan benar


13.

Mengamati kantung amnion dengan benar


14.
1 Memecah kantung amnion dengan benar
15.

Mengatur posisi fetus diatas papan bedah


16. dengan benar

1 Mengamati plasenta dengan benar


17.

1 Mengamati tali pusat dengan benar


18.

1 Menghitung jumlah implantasi dengan benar


19.
2 Menghitung jumlah fetus hidup dengan benar
20.

2 Menghitung jumlah fetus mati dengan benar


21.

2 Menghitung jumlah embrio yang diresorbsi


22. dengan benar

Tabel 2.Pencatatan Data


Parameter Uterus Kanan Uterus Kiri
Jumlah korpus loteum 4 4
Jumlah implantasi 5 5
Jumlah fetus hidup 5 5
Jumlah fetus nati 0 0
Jumlah embrio reabsorbsi 4 4

Analisis Data
1. Persen Implantasi (PI)
10
PI = ×100=125 %
8
2. Persen Kehilangan Gestasi (PKG)
8−10
PKG = ×100=−25 %
8
3. Persen Fetus Hidup (PFH)
10
PFH = ×100=100 %
10
4. Persen Fetus Mati (PFM)
0
PFM = ×100=0 %
10
5. Persen Embrio Resorbsi (PER)
0
PER = ×100=0 %
10
6. Persen Kematian Pascaimplantasi (PKP)
10−10
PKP = ×100=0 %
10

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, mengenai fertilisasi mencit digunakan satu ekor mencit betina (Mus
musculus).Berat badan mencit betina sekitar 37 gram. Setelah dilakukan pembedahan maka
ditemukan korpus: luteum kanan dan kiri. Masing-masing korpus masih dibungkus oleh amnion.
dapat terlihat jelas bahwa semua fetus tepat berimplantasi pada uterus.Masing-masing korpus
luteum dibungkus oleh sel selaput amnion dan tampak jelas. Pada embrio ditemukan adanya
selaput ammion yang menyelimuti embrio tersebut. Selain itu juga ditemui plasenta yang
berfungsi sebagai saluran transport nutrisi dan oksigen dari induk. Selaput amnion. merupakan
membran tipis yang berasal dari somatoplora berbentuk suatu kantung yang menyelubungi
embrio dan bersifat umum, karenanya mencit dalam kelompok amniota. Adanya amnion ini
berfungsi sebagai pelindung embrio terhadap kekeringan, penawar goncangan. pengatur suhu
intrauterus dan anti adhesi.
Tahap yang mengawali proses perkembangan hewan setelah gametosis adalah fertilisasi.
proses ini mempertemukan kedua macam gamet dan sekaligus jumlah kromosom
mempertahankan anakan diploid seperti induknya, tetap pada mamalia, fertilisasi terjadi secara
internal. Pertemuan kedua macam gamet terjadi didalam saluran reproduksi betina. Dalam
hubungan ini gamet jantan (spermatozoa) dipindahkan kedalam saluran reproduksi betina
melalui proses kawin (coitus) untuk dapat bertemu dengan gamet betina (sel telur).
Mencit hamil dibedah dengan hari kehamilan 18 hari, memiliki berat badan 37 gram. Karena
mencit yang digunakan sudah dalam keadaan mati sebelum dilakukan pembedahan, maka terlihat
fetus bergerak dan masih hidup. fetus hasil implantasi, maupun fetus terabsorbsi. Ditinjau dari
plasentanya, maka mencit termasuk dalam tipe diskodial yaitu pada daerah terbatas dan
berbentuk merupakan cakram. organ plasenta sangat yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup
embrio. Beberapa fungsi dari plasenta yaitu respirasi, pengambilan oksigen dari induk melalui
sawar plasenta dari fetus ke induk.
Kemudian menghitung jumlah fetus pada uterus,selanjutnya menyentuh fetus tersebut untuk
mengetahui apakah fetus mati atau hidup serta mengatur posisi fetus di atas papan bedah dengan
benar,kemudian membuka uterus dan mengamati kantung amnio serta memecah kantong amnio
tersebut dan mencatat/mencari implantasi yang resorpsi, menghitung jumlah dari masing-masing
tanduk uterus. mengambil kedua ovarium mencit tersebut dan diletakkan pada cawan petri yang
telah terisi cairan NaCl dan menghitung jumlah korpus luteum dari masing-masing ovarium dan
dibersihkan dari selaput lemaknya dimana terdapat empat korpus luteum dari masing-masing
ovarium yaitu sebelah kiri dan kanan,kemudian di amati pada mikroskop.

SIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai fertilisasi pada mencit dapat
disimpulkan bahwa dalam proses mengawinkan mencit dibutuhkan waktu yang tepat dimana
untuk mencit jantan haruslah yang sudah berusia 6- 8 minggu sedangkan untuk mencit betina
harus sedang mengalami fase estrus. Mecit (Mus musculus) merupakan salah satu mamalia yang
fertilsasinya secara internal. Untuk pemeliharaan mencit relatif sangat mudah karena hanya
diperlukan pemberian makan berupa sayur maupun biji-bijian, pemberian air minum, dan
mengganti sekam pada kandang secara teratur. Setelah terjadi proses fertilisasi dan dilakukan
pembedahan pada mencit betina yang mengalami kehamilan ternyata ditemukan adanya korpus
luteum, kantung amnion dan plasenta.
Setelah melakukan praktikum ini serta berdasarkan kesimpulan diatas maka saran-saran
yang dapat diberikan yaitu pada laboratorium agar lebih meningkatkan pengelolaan laboratorium
serta beberapa fasilitas yang kurang pada laboratorium kemudian untuk asisten laboratorium
untuk lebih melakukan pengawasan kepada praktikannya dan untuk praktikan agar selalu
bersikap aktif atau berupaya dalam meningkatkan wawasan terhadap cara menganalisis
fertilisasi mencit betina (Mus musculus).

REFERENSI

Alauddin, Jl Sultan, And Kab Gowa. 2015. “Uswatul Hasanah1, Rusny2, Mashuri Masri.”

Huda, Nadayatul Khaira. 2017. “Pengaruh Ekstrak Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees.)
Terhadap Siklus Estrus Mencit (Mus Musculus L. Swiss Webster).” Eksakta: Berkala
Ilmiah Bidang Mipa 18 (02): 69–76. Https://Doi.Org/10.24036/Eksakta/Vol18-Iss02/55.

Mboro, Yuningsih M, Alfred O M Dima, And Vinsensius M Ati. 2018. “Profile Of Growth And
Percentage Of Organ Weight” 15 (1).

Muliani, Hirawati. 2011. “Pertumbuhan Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Biji Jarak
Pagar (Jatropha Curcas L.),” No. 1.
Mu’nisa, Dr A, S Si, M Si, Oslan Jumadi, S Si, And M Phil. 2021. “Memahami Perawatan Dan
Kesejahteraan Hewan Percobaan.”

Wicaksono, Aji Wahyu. 2013. “Pemberian Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum)
Terhadap Lama Siklus Estrus Pada Mencit.” Indonesia Medicus Veterinus.

Widyaningsih, Anggi, Agung Janika Sitasiwi, And Siti Muflichatun Mardiati. 2019. “Respon
Glomerulus Ren Mencit (Mus Musculus L.) Terhadap Pemberian Senyawa Antifertilitas
Dari Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.).” Buletin Anatomi Dan Fisiologi 3 (2):
233–41. Https://Doi.Org/10.14710/Baf.3.2.2018.233-241.

Anda mungkin juga menyukai