Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Makanan Dengan Status Gizi Balita Di Lingkungan Vii Desa Bagan Deli Belawan Tahun 2017
Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Makanan Dengan Status Gizi Balita Di Lingkungan Vii Desa Bagan Deli Belawan Tahun 2017
SKRIPSI
Oleh :
DESSY ANDRIYANTI
140100148
SKRIPSI
Oleh :
DESSY ANDRIYANTI
140100148
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang atas segala rezeki, rahmat dan karunia berlimpah yang telah
diberikan, tanpa-Nya Skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Skripsi ini
berjudul, “Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu dalam Pemberian
Makanan dengan Status Gizi Balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan
Tahun 2017” dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Kedokteran di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini dimulai dari penentuan judul hingga
terbentuk sebuah hasil penelitian, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp. S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Nenni Dwi Aprianti Lubis, Sp.Msi selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu melalui pengarahan dan masukan yang sangat berguna
bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Dr.dr.BintangSinaga,Sp.P(K) dan dr.Feby Yanti Harahap, M.Ked(PA). Sp.PA
selaku dosen penguji yang telah memberi ide, kritik dan saran sehingga
skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Rasa hormat dan terima kasih yang tidak terhingga penulis persembahkan
kepada orangtua penulis, ayahanda Alm. Ildran dan ibunda Suaibatul
Islamiah, abang penulis Ronny Prima, Sonny Gumanty dan Achmad Syuhada
atas doa, perhatian dan dukungan tanpa henti yang selama ini dan akan terus
penulis terima.
5. Kepala Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan Ibu Sri yang telah
membantu penulis dalam pengumpulan sampel penelitian.
6. Geetha Palanivelu selaku rekan satu bimbingan dalam pembuatan skripsi
penulis.
ii
7. Sahabat – sahabat penulis yang selalu memberi semangat, Rika, Risma, Cut,
Fitri, Isna, Febha, Devi, Ririn, Deny, Agung, Gilang, Ilham.
8. Teman-teman seperjuangan di FK USU, Anita, Febry, Nisa, Juju Nadia,
Difan, Rianda, Hendra, Ichsan, Fitrah, Abdul, Dendy, dan teman-teman
angkatan 2014 lainnya, serta seluruh staf pengajar dan civitas akademika
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bantuan, dukungan,
cerita, pengalaman dan keceriaan selama tujuh semester menjalani pendidikan
di sini.
Penulis menyadari bahwa skripsi berupa laporan hasil penelitian ini masih
jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun struktural. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari. Semoga penelitian
ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang ilmu kedokteran.
Penulis
Dessy Andriyanti
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan ...................................................................................... i
Kata Pengantar ......... ....................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................vii
Daftar Tabel .....................................................................................................viii
Daftar Singkatan ............................................................................................. ix
Abstrak ............................................................................................................ x
iv
vi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2.2 Indikator KMS Balita Bila Berat Badan Tidak Naik ............................ 16
2.3 Indikator KMS Balita Bila Berat Badan Di bawah Garis Merah.......... 16
2.4 Indikator KMS Balita Bila Berat Badan Tidak Stabil .......................... 17
2.5 Indikator KMS Balita Bila Berat Badan Naik Setiap Bulan ................. 17
vii
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
viii
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat badan
ix
ABSTRAK
Latar Belakang: Pengetahun, sikap, dan tindakan ibu erat kaitannya dengan masalah
kekurangan gizi pada balita, dapat dilihat dari adanya kebiasaan yang salah dari ibu terhadap
pemberian makanan pada balitanya. Kurangnya gizi balita dapat juga disebabkan oleh
pengetahuan , sikap, dan tindakan ibu dalam memilih bahan makanan yang tidak benar,
tersedianya jumlah makanan yang tidak cukup dan keanekaragaman makanan yang sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu.Tujuan: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan
status gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan tahun 2017.Metode: Penelitian ini
merupakan penelitian dengan metode analitik dengan desain penelitian cross sectional, dimana
pengambilan data dilakukan hanya sekali saja dengan menggunakan data primer dan data
sekunder serta menggunakan teknik total sampling pada penentuan jumlah sampel. Data
dianalisis menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Jumlah sampel yang didapatkan adalah 80 ibu
balita. Uji Chi square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu dalam pemberian
makanan dengan status gizi balita dengan nilia p=0,033, ada hubungan antara sikap ibu dalam
pemberian makanan dengan status gizi balita dengan nilia p=0,002, ada hubungan antara
tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan status gizi balita dengan nilia
p=0,025.Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam
pemberian makanan dengan status gizi balita di Desa Bagan Deli Belawan tahun 2017.
Abstract
Background: Knowledge, attitude, and mother’s action is closely related to malnutrition problems
in toddlers, it can be seen from the wrong habits of the mother in feeding her toddler.
Lacking nutrition in children can also becaused by mother's knowledge, attitude, and actions in
choosing wrong food ingredients, the availability of inadequate quantities of food and food
diversity depends on mother's knowledge.Objectives: In generally the aim of the research is to
determine the correlation of knowledge, attitudes, and actions of mothers in providing food with
the nutritional status of toddler in Bagan Deli Belawan VII Village in 2017. Methods: This
research used analytical method with cross sectional design which data retrieval is done just once
by using primary data, secondary data and using total sampling technique in determining the
number of samples. Data is analyzed using Chi-Square test. Results: The number of samples is 80
mothers of toddlers. Chi square test showed there was correlation between the knowledge of
mother in food feeding with the nutrition status of toddler with p= 0,033, there was correlation
between mothers attitude towords feeding with the nutritional status of toddler with p = 0,002,
there was relation between mothers action in feeding food with the nutrition status of toddler
with p = 0,025. Conclusion: There is a correlation between knowledge, attitude, and mothers
action of feeding with nutritional status of toddler in Bagan Deli Belawan Village in 2017.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PERILAKU
2.1.1 Pengertian Perilaku
Perilaku dalam pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah
suatu aktivitas dari masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia
mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi,
berpakaian, berfikir, persepsi, emosi , dan lainnya (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Skinner tahun 1998 seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa
perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsangan, tanggapan, dan respons
(Notoatmodjo, 2007).
2. Afektif (sikap)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertentu,
seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan
yaitu menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab (Pardosi,
2009).
3. Psikomotor (tindakan)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk
mewujudkan sikap menjadi tindakan atau perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas dan
dukungan dari pihak lain. Dalam praktik atau tindakan ini mempunyai
beberapa tingkatan antara lain: persepsi, respon terpimpin, mekanisme dan
adopsi (Pardosi, 2009).
2.2 BALITA
Bawah lima tahun (Balita) didefinisikan sebagai anak di bawah lima tahun dan
merupakan periode usia setelah bayi dengan rentang 0-5 tahun (Gibney, 2009).
Anak balita (bawah lima tahun) adalah anak yang telah menginjak usia di atas
satu tahun (Lastanto, 2015). Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun
(batita) dan anak prasekolah (3-5tahun) (Sutomo & Anggraini, 2010).
bahannya atau makanan yang diperkaya, dan dukungan emosional untuk anak
(Kartini, 2006).
Pengasuhan makanan anak fase enam bulan pertama adalah pemenuhan
kebutuhan anak oleh ibu dalam bentuk pemberian ASI atau makanan pendamping
air susu ibu (MP-ASI) pada anak. Pengasuhan makanan dinyatakan cukup bila
diberi ASI semata sejak lahir sampai usia 4-6 bulan dengan frekuensi kapan saja
anak minta dan dinyatakan kurang bila tidak memenuhi kriteria tersebut (Perdani
& Hasan, 2016).
Pengasuhan makanan anak pada fase enam bulan kedua adalah pemenuhan
kebutuhan makanan untuk bayi yang dilakukan ibu, dinyatakan cukup bila anak
diberikan ASI plus makanan lumat (berupa bubur atau nasi biasa) bersama ikan,
daging atau putih telur ditambah sayuran (dalam bentuk kombinasi atau tunggal)
diberi dalam frekuensi sama atau lebih 3 kali per hari, dan kurang bila tidak
memenuhi kriteria tersebut. Pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur, sari buah, buah segar, makanan lumat,
makanan lembek dan akhirnya makanan padat (Perdani & Hasan, 2016).
Pada prinsipnya pemberian makanan kepada bayi bertujuan untuk mencukupi
zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi. Jumlah zat gizi, terutama energi dan protein
yang harus dikonsumsi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 kalori dan 16 gram
protein. Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan 10 gram
protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6
gram protein.Kadungan gizi ASI adalah sekitar 350 kalori dan 8 gram protein,
maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 Kalori dan 12
gram protein (Perdani & Hasan, 2016).
Berikut adalah waktu penyajian makanan balita dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini (Depkes RI, 2006).
2.4.1 Karbohidrat
Karbohidrat memiliki fungsi utama dalam tubuh manusia yaitu sebagai
sumber energi. Kandungan kalori pada setiap 1 gram karbohidrat adalah 4 kkal.
Contoh bahan makanan yang mengandung karbohidrat yaitu, beras, jagung,
gandum, ubi, kentang, sagu, roti, dan mie. Konsumsi karbohidrat atau makanan
pokok yang dianjurkan adalah 50-60% dari kebutuhan total energi/hari (Almatsier
dkk, 2011).
2.4.2 Protein
Protein merupakan zat gizi sebagai pelengkap makanan pokok yang
memberikan rasa pada makanan. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan sel-sel tubuh. Terdapat dua sumber zat gizi protein, yaitu berasal
dari hewan, contohnya daging, ikan, telur, susu, udang dan hasil olahannya; dan
berasal dari tumbuhan, contohnya kacang-kacangan, serta hasil olahannya
(Almatsier dkk, 2011).
Konsumsi protein yang dianjurkan adalah 10-15% dari kebutuhan total
energi/hari. Maksimal asupan protein yang boleh dikonsumsi adalah dua kali dari
Angka Kecukupan Gizi (AKG). Apabila pemenuhan kebutuhan energi tidak
tercukupi dari karbohidrat maka protein dapat digunakan sebagai sumber energi
(Almatsier dkk, 2011).
2.4.3 Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang memiliki fungsi sebagai sumber energi,
sumber asam lemak esensial, membantu hantaran absorpsi vitamin A, D, E, dan
K, sebagai bantalan organ tubuh, serta membantu memelihara suhu tubuh dan
melindungi tubuh dari hawa dingin. Sumber lemak diantaranya diperoleh dari
minyak kelapa, minyak sawit, telur, susu, dan keju. Konsumsi lemak yang
dianjurkan sebanyak 15-25% dari kebutuhan energi total/hari. Sebagian lemak
yang dikonsumsi sehari-hari sebaiknya tidak lebih dari 10% berasal dari lemak
jenuh dan 3-7% berasal dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan konsumsi
kolesterol yang dianjurkan adalah kurang dari 300 mg dalam sehari (Almatsier
dkk, 2011).
2.5.7 Kebudayaan
Kebudayaan akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat secara langsung.
Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya yang baik tentang pola asuh
makanan balita maka status gizi di wilayah tersebut juga akan baik (Farhan,
2014).
2.5.8 Informasi
Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang
untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Farhan, 2014).
Gambar 2.2 Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya.
c. Berat badan balita dibawah garis merah artinya balita mengalami gangguan
pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.3 Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah.
d. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.4 Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e. Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Gambar 2.5 Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan.
f. Balita sehat jika, berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna
atau pindah ke pita warna diatasnya.
- Pendidikan ibu
- Pekerjaan ibu
Perilaku
- Umur ibu pemberian
makanan balita
- Minat ibu
- Pengalaman ibu
- Budaya dan informasi
Status Gizi
Balita
diteliti
Pengetahuan ibu
dalam pemberian
makanan
Status
Sikap ibu dalam
pemberian Gizi
makanan
Balita
Tindakan ibu
dalam pemberian
makanan
2.9 HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dalam pemberian makanan dengan
status gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli, Belawan tahun
2017.
2. Ada hubungan antara sikap ibu dalam pemberian makanan dengan status
gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli, Belawan tahun 2017.
3. Ada hubungan antara tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan
status gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli, Belawan tahun
2017.
BAB III
METODE PENELITIAN
21
- Skor terendah : 10 x 1 = 10
- Skor tertinggi : 10 x 4 = 40
- Range : 40 – 10 = 30
- Jumlah interval klas : 3
- Interval kelas : 10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Distribusi Umur dan Pendidikan Responden di Lingkungan VII Desa Bagan Deli,
Belawan Tahun 2017
28
sebagian besar tingkat menengah (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 70 orang
(87,5%)
Balita yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah balita yang berusia 0-5
tahun yaitu sebanyak 80 balita. Data karakteristik balita meliputi umur, berat
badan, dan tinggi badan. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli, Belawan Tahun
2017
Berdasarkan tabel 4.2. rata-rata umur balita yaitu 20,42 bulan dengan
simpangan baku 12,82, rata-rata berat badan balita yaitu 10,51 kg dengan
simpangan baku 3,06 dan rata-rata tinggi badan balita yaitu 75,65 cm dengan
simpangan baku 16,87. Untuk melihat keseluruhan data karakteristik balita dapat
dilihat pada lampiran E.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan Balita di Lingkungan
VII Desa Bagan Deli, Belawan Tahun 2017
dijawab dengan salah adalah pertanyaan nomor 21 dan 23 sebesar 1,25% yaitu
tentang penimbangan berat badan balita dikarenakan sebagian besar dari ibu
belum terlalu paham bahwa penimbangan berat badan balita sebaiknya dilakukan
1 bulan sekali untuk mengetahui pertumbuhan balita. Untuk tabel pertanyaan
pengetahuan dapat dilihat pada lampiran F.
Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner, maka tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan balita dapat
dikategorikan baik apabila menjawab kuesioner dengan skor lebih besar dari 19,
dikategorikan cukup apabila menjawab kuesionar dengan skor antara 15-18, dan
dikategorikan kurang apabila menjawab kuesioner dengan skor dibawah 15.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu dalam Pemberian Maknanan Balita di Lingkungan VII
Desa Bagan Deli, Belawan Tahun 2017
kepada balita dikarenakan ibu kurang memahami zat apa yang dibutuhkan untuk
balitanya. Untuk tabel pertanyaan sikap dapat dillihat pada lampiran F.
Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner, maka sikap ibu dalam pemberian makanan balita dapat dikategorikan
baik apabila menjawab kuesioner dengan skor antara 31-40, dikategorikan cukup
apabila menjawab kuesionar dengan skor antara 21-30 , dan dikategorikan kurang
apabila menjawab kuesioner dengan skor antara 10-20.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu dalam Pemberian Maknanan Balita di Lingkungan
VII Desa Bagan Deli, Belawan Tahun 2017
dikategorikan cukup apabila menjawab kuesionar dengan skor antara 33-47, dan
dikategorikan kurang apabila menjawab kuesioner dengan skor antara 16-32.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli, Belawan
Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat dari 80 balita terdapat 64 balita (80%)
yang memiliki status gizi baik, dan 16 balita (20 %) memiliki status gizi kurang.
Status gizi antropometri pada anak balita ditentukan dengan menggunakan
indikator berat badan terhadap umur (BB/U) dalam kilogram per bulan yang
dilihat melalui plot pada KMS balita. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan bahwa kategori status gizi balita menjadi dua kategori yaitu gizi baik
dan gizi kurang dikarenakan tidak ada balita yang memiliki status gizi buruk.
Pada analisis bivariat, peneliti akan melihat hubungan antara pengetahuan ,
sikap, dan tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan status gizi balita
dengan menggunakan uji chi square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.7 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan dengan Status Gizi
Balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan Tahun 2017
Berdasarkan hasil tabel 4.7 dapat dilihat dari 80 ibu balita di Lingkungan VII
Desa Bagan Deli Belawan terdapat 46 orang (86,8%) dengan pengetahuan baik
memiliki status gizi balita baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi
square, diperoleh hasil p value 0,033 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dalam pemberian makanan
dengan status gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan tahun
2017.
Berdasarkan data distribusi jawaban responden mengenai pengetahuan ibu
dalam pemberian makanan diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 46 orang (86,8%) dengan
status gizi balita baik dan terdapat 18 orang (66,7%) dengan status gizi balita
cukup. Hasil ini dapat dikaitkan dengan pendidikan responden. Dalam penelitian
yang telah dilaksanakan didapat sebagian besar pendidikan responden adalah
tingkat menengah (SMA). Dimana pendidikan tersebut berpengaruh kepada cara
berpikir, tindakan dan cara pengambilan keputusan seseorang dalam melakukan
suatu perbuatan.
Penelitian ini didukung oleh teori WHO (Word Health Organization) yang
dikutip oleh Notoatmodjo (2007), pengetahuan dipengaruhi faktor pendidikan
formal, pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana
diharapkan bahwa dengan pendidikan tinggi maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan bukan berarti seseorang
yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini
mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non
formal yaitu melalui informasi yang diperoleh ibu baik secara langsung maupun
tidak langsung seperti iklan dan penyuluhan.
Pada hasil penelitian diketahui sebagian besar umur responden adalah dewasa
awal (26-35 tahun) yaitu sebanyak 70 orang (87,5%). Dimana pada usia tersebut,
pola pikir seseorang sudah cukup dewasa, sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012) bahwa usia ibu menjadi indikator
kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan untuk melakukan sesuatu yang
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Feny (2013) dengan judul
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Tentang Pemenuhan Kebutuhan Gizi Dengan
Status Gizi Balita yang menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua
tentang pemenuhan kebutuhan gizi dengan status gizi balita di Desa Kali Jambe
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Adanya hubungan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang gizi sangat penting, dengan
adanya pengetahuan tentang zat gizi maka orang tua dengan mudah mengetahui
status gizi balita mereka. Zat gizi yang cukup dapat dipenuhi oleh orang tua sesuai
dengan makanan yang dikonsumsi yang diperlukan untuk meningkatkan
pertumbuhan balita.
Penelitian ini diperkuat dengan penelitian oleh Melly (2015) dengan judul
Hubungan Pengetahuan Ibu, Sikap dan Perilaku terhadap Status Gizi Balita pada
Komunitas Nelayan di Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu
terhadap status gizi balita dan sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rikardus (2016) dengan judul Pengetahuan Ibu tentang Pertumbuhan
Berhubungan dengan Status Gizi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Banguntapan I Bantul, Yogyakarta yang menunjukkan terdapat
Tabel 4.8 Tabel Silang Hubungan Sikap Ibu dalam Pemberian Makanan dengan Status Gizi Balita
di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat dari 80 ibu balita di Lingkungan VII Desa
Bagan Deli Belawan terdapat 46 orang (90,2 %) dengan sikap baik memiliki
status gizi balita baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square,
diperoleh hasil p value 0,002 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara sikap ibu dalam pemberian makanan dengan status gizi
balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan tahun 2017.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Pada
penelitian ini diberikan 10 pertanyaan tentang sikap ibu dalam pemberian
makanan balita kepada 80 ibu yang memiliki balitadi Lingkungan VII Desa Bagan
Deli Belawan dan didapatkan sebanyak 46 orang (90,2%) memiliki sikap baik
dengan status gizi balita baik dan sebanyak 18 orang (62,1%) memiliki sikap
cukup dengan status gizi baik.
ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita.
Keadaan ini dapat disebabkan karena sikap ibu merupakan faktor tidak langsung
yang mempengaruhi status gizi balita, oleh karena itu meskipun ibu memiliki
sikap negatif mengenai gizi balita tetapi jika anak mengkonsumsi makanan yang
cukup gizi maka anak tetap akan memiliki status gizi yang baik.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melly (2015) dengan
judul Hubungan Pengetahuan Ibu, Sikap dan Perilaku terhadap Status Gizi Balita
pada Komunitas Nelayan di Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar
Lampung yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu
terhadap status gizi balita.
Tabel 4.9 Tabel Silang Hubungan Tindakan Ibu dalam Pemberian Makanan dengan Status Gizi
Balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dari 80 ibu balita di Lingkungan VII Desa
Bagan Deli Belawan terdapat 36 orang (90%) dengan tindakan baik memiliki
status gizi balita baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square,
diperoleh hasil p value 0,025 (p<0,05) yang berarti bahwaterdapat hubungan yang
signifikan antara tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan status gizi balita
di Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan tahun 2017.
Pada penelitian mengenai tindakan diberikan 16 pertanyaan mengenai
tindakan ibu dalam pemberian makanan kepada 80 ibu yang memiliki balita di
Lingkungan VII Desa Bagan Deli Belawan, didapatkan sebanyak 36 orang (90%)
memiliki tindakan baik dengan status gizi balita baik dan terdapat sebanyak 28
orang (70%) memiliki tindakan cukup dengan status gizi balita baik. Sikap belum
menunjukkan suatu tindakan karena untuk terwujudnya tindakan diperlukan
fasilitas yang mendukung (Notoatmodjo, 2007).
Hal ini diperkuat oleh Zainul (2015) menyatakan bahwa pada masa bayi
dan balita, orang tua harus selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi oleh anak dengan membiasakan pola makan yang
seimbang dan teratur setiap hari, sesuai dengan tingkat kecukupannya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Zulia (2016) dengan judul Hubungan
Praktik Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia 35 Bulan Di Pos Gizi
Desa Tegal Kunir Lor Mauk yang menyatakan bahwa ada hubungan praktik
pemberian makanan dengan status gizi .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap, dan
tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan status gizi balita di Lingkungan
VII Desa Bagan Deli Belawan tahun 2017 dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Sebanyak 53 orang (66,2%) ibu balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli
Belawan memiliki pengetahuan yang baik.
2. Sebanyak 51 orang (63,7%) ibu balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli
Belawan memiliki sikap yang baik.
3. Sebanyak 40 orang (50%) ibu balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli
Belawan memiliki tindakan yang baik.
4. Ada hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam pemberian
makanan dengan status gizi balita di Lingkungan VII Desa Bagan Deli
Belawan tahun 2017.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian
selanjutnya dengan variabel yang sama tetapi kelompok responden dengan
karakteristik yang berbeda. Selain itu diharapkan kepada kader setempat untuk
meningkatkan pendidikan gizi dengan cara melakukan penyuluhan kepada ibu
balita di Desa Bagan Deli, karena pengetahuan, sikap, dan tindakan akan
mempengaruhi status gizi balita, kemudian diharapkan ibu balita atau orang tua
lebih memperhatikan pola makan dan asupan gizi seimbang sesuai kebutuhan
balitanya.
39
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2015. „Gambaran Pola Makan Anak Usia 3-5 Tahun Dengan Gizi
Kurang Di Pondok Bersalin Tri Sakti Balong Tani Kecamatan Jabon–
Sidoarjo‟, Skripsi .Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
As‟ad, s., 2002, Gizi-Kesehatan Ibu & Anak : Pertumbuhan & Perkembangan
Anak Umur 1-2 Tahun, Departemen Pendidikan Nasional.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2015, Kondisi Pangan dan Gizi Di
Sumatera Utara Tahun 2015, Available from:
http://bps.sumutprov.go.id/index.php/rad-pg/91-pokok-pokok-rad-pg-
provsu-2011-2015/138-kondisi-pangan-dan-gizi-di-provinsi-sumatera-
utara,_[Accessed 5 Mei 2017].
Ernawati, 2014, „Karakteristik Perilaku Pemberian Makan dan Status Gizi Anak
Usia 1-3 Tahun di Posyandu Kucup Yogyakarta‟, Skripsi.
Farhan, M, 2014, 'Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi
Seimbang Dan Perilaku Pemenuhan Gizi Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di
Desa Banjarsari Kec Ciawi Kabupaten Bogor', Skripsi Keperawatan, hal. 1–
75.
Feny, 2013, „Hubungan Pola Asuh Orang Tua Tentang Pemenuhan Kebutuhan
Gizi Dengan Status Gizi Balita di Desa Kali Jambe Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang‟, Skripsi.
Melly, 2015, „Hubungan Pengetahuan Ibu, Sikap dan Perilaku terhadap Status
Gizi Balita pada Komunitas Nelayan di Kota Karang Raya Teluk Betung
Timur Bandar Lampung‟, Skripsi.
Pardosi, R, 2009, 'Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi
Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar
Medan 2009', Skripsi.
Perdani, Z,P, dan Hasan, R, 2016, 'Hubungan praktik pemberian makan dengan
status gizi anak usia 3- 5 tahun di pos gizi desa tegal kunir lor mauk', no.
August, Skripsi.
Rakhmawati, N. Z, 2013,' Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku
Ibu dalam Pemberian Makanan Anak usia 12-24 Bulan' , Skripsi.
Risky, 2013, „Hubungan Pola Pemberian Mp-Asi Dengan Status Gizi Anak Usia
6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar‟, Skripsi.
Roseliana, 2013,' Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kartu Menuju Sehat Balita
di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan', Skripsi, vol. 1.
Sakti, R, 2013, ‟ Hubungan Pola Pemberian Mp-Asi Dengan Status Gizi Anak
Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar
Tahun 2013‟, Skripsi.
Zulia, 2016, „Hubungan Praktik Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia
35 Bulan Di Pos Gizi Desa Tegal Kunir Lor Mauk‟, Skripsi.
Riwayat Pendidikan :
1. TK IQRA‟ Sei Nagalawan (2001 – 2002)
2. SD Negeri 105366 Sei Nagalawan (2002 – 2008)
3. SMP Negeri 1 perbaungan (2008 – 2011)
4. SMA Negeri 1 Lubuk Pakam (2011 – 2014)
5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2014 – Sekarang)
Riwayat Organisasi :
1. Anggota Pengabdian Masyarakat PEMA FK USU periode
2015 – 2016
2. Staff Ahli PEMA FK USU periode 2016– 2017
43
Medan,
Peneliti Responden
DESSY ANDRIYANTI ( )
1401000148
44
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
(……………………………….)
45
46
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN IBU DALAM
PEMBERIAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
LINGKUNGAN VII DESA BAGAN DELI BELAWAN
TAHUN 2017
I. Identitas responden
a. Kode responden :
b. Nama responden :
c. Alamat responden :
d. Umur :
e. Pendidikan terakhir : ( 1 ) SD
( 2 ) SLTP
( 3 ) SLTA
( 4 ) Perguruan Tinggi
( 5 ) Tidak Sekolah
f. Tanggal :
47
No Item B S Skor
1 Asi ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja pada
bayi, tanpa susu/makanan yang lain
2 ASI ekslusif diberikan sampai 6 bulan
3 Asi yang pertama kali keluar dinamakan kolostrum
4 Pada anak diatas 12 bulan, ASI tidak perlu lagi
diberikan
5 Yang dimaksud gizi seimbang adalah maknanan yang
mengandung zat tenaga, zat pembagun,dan pengatur
6 Anak balita perlu diberikan makanan yang beraneka
ragam sesuai pedoman gizi seimbang agar tercukupi
kebutuhan gizinya
7 Disamping makanan tiga kali sehari anak balita diatas 9
bulan perlu diberikan makanan selingan
8 Manfaat KMS adalah untuk mengetahui pertumbuhan
anak balita
9 Cara memperbaiki nafsu makan balita adalah dengan
mengganti-ganti hidangan balita
10 Tujuan pemberian makanan pada balita gizi buruk agar
kenyang dan dapat tidur nyenyak
11 Bila balita diberi makanan telur akan menyebabkan
bisul
12 Telur dan tempe merupakan makanan sumber zat
pembangun
13 Buah-buahan tidak baik untuk balita karena dapat
menyebabkan diare
14 Dalam pengolahan makanan balita perlu memakai
garam beryodium
15 Cara memasak sayur yang baik adalah merebus
makanan balita sampai lembek
16 Buah-buahan dapat juga diberikan pada balita sebagai
makanan selingan
17 Makanan yang bervariasi baik untuk pertumbuhan
balita
18 Daging merupakan contoh bahan makanan yang
mengandung protein hewani
19 Kepanjangan KMS adalah kartu menuju sehat
20 Balita gizi buruk bila berat badannya pada plot KMS di
bawah garis merah
21 Sebaiknya anak balita ditimbang sebulan sekali di
posyandu untuk mengetahui pertumbuhannya
22 Bila berat badan anak berada di bawah garis merah
No Item Jawaban
SS S R TS STS
1 Saya akan memberikan ASI saja pada anak
saya sejak baru lahir sampai umur 6 bulan
2 Saya perlu mengetahui jenis sumber makanan
yang diperlukan anak balita
3 Seorang ibu berkewajiban mengetahui
kebutuhan makanan anak sesuai umur dan
perkembangannya
4 Menurut pendapat saya anak balita perlu
diberi aneka ragam makanan agar zat gizinya
tercukupi
5 Sebelum menyuapi anak balita saya akan
selalu mencuci tangan dengan sabun
6 Saya akan selalu mengontrol makanan anak
balita walaupun yang memberikan orang
lain/pengasuh
7 Menurut saya dalam memilih makanan untuk
balita yang penting adalah makanan yang
bergizi
8 Saya harus menimbangkan anak balita ke
posyandu setiap bulan agar bisa mengetahui
pertumbuhannya
9 Menurut saya dalam memberikan makanan
kepada balita yang penting anak kenyang
10 Saya akan konsultasi kepada petugas
kesehatan jika berat badan anak balita turun
dibandingkan bulan lalu dan berada pada pita
merah
Keterangan: SS: bila sangat setuju, S : bila setuju , R bila ragu-ragu , TS bila
tidak setuju, STS bila sangat tidak setuju
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid <25tahun 1 1,3 1,3 1,3
26-35 tahun 66 82,5 82,5 83,8
>35 tahun 13 16,3 16,3 100,0
Total 80 100,0 100,0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah( SD & SMP) 9 11,3 11,3 11,3
Menengah(SMA) 70 87,5 87,5 98,8
Tinggi( Diploma & S1) 1 1,3 1,3 100,0
Total 80 100,0 100,0
Karakteristik Balita
NO UMUR BB TB
1 24 bulan 8 kg 60 cm
2 14 bulan 7,8 kg 60 cm
3 14 bulan 13,5 kg 60 cm
4 48 bulan 13 kg 100 cm
5 60 bulan 18,3 kg 110 cm
6 16 bulan 11 kg 60 cm
7 7 bulan 8 kg 50 cm
8 16 bulan 7 kg 60 cm
9 10 bulan 9 kg 50 cm
10 15 bulan 10 kg 60 cm
11 48 bulan 13 kg 103 cm
12 36 bulan 20 kg 110 cm
13 36 bulan 10 kg 97 cm
14 27 bulan 10 kg 90 cm
15 10 bulan 12 kg 60 cm
51
16 12 bulan 9,3 kg 60 cm
17 36 bulan 12,5 kg 88 cm
18 26 bulan 9,3 kg 87 cm
19 48 bulan 17 kg 100 cm
20 14 bulan 10 kg 65 cm
21 13 bulan 10 kg 65 cm
22 6 bulan 7 kg 50 cm
23 9 bulan 6 kg 65 cm
24 36 bulan 13,5 kg 95 cm
25 16 bulan 9 kg 67 cm
26 33 bulan 14 kg 96 cm
27 10 bulan 8 kg 67 cm
28 15 bulan 8 kg 85 cm
29 4 bulan 6,5 kg 56 cm
30 32 bulan 13 kg 93 cm
31 24 bulan 10 kg 85 cm
32 4 bulan 7 kg 65 cm
33 13 bulan 9 kg 75 cm
34 30 bulan 11 kg 92 cm
35 7 bulan 6,1 kg 60 cm
36 12 bulan 9,5 kg 75 cm
37 12 bulan 11,5 kg 80 cm
38 12 bulan 10,5 kg 77 cm
39 20 bulan 10 kg 78 cm
40 16 bulan 8,4 kg 70 cm
41 24 bulan 12 kg 104 cm
42 16 bulan 9 kg 69 cm
43 60 bulan 13 kg 110 cm
44 7 bulan 8 kg 55 cm
45 30 bulan 14 kg 85 cm
46 29 bulan 15 kg 90 cm
47 3 bulan 5 kg 50 cm
48 28 bulan 11 kg 87 cm
49 22 buln 7 kg 75 cm
50 9 bulan 8,3 kg 60 cm
51 24 bulan 11 kg 87 cm
52 14 bulan 8,2 kg 65 cm
53 15 bulan 10 kg 76 cm
54 16 bulan 10,5 kg 77 cm
55 12 bulan 9 kg 70 cm
56 7 bulan 8,5 kg 65 cm
57 20 bulan 10,5 kg 81 cm
58 15 bulan 10 kg 63 cm
59 7 bulan 8 kg 57 cm
60 11 bulan 10 kg 58 cm
61 27 bulan 15,5 kg 90 cm
62 19 bulan 12,5 kg 86 cm
63 24 bulan 13,7 kg 95 cm
64 36 bulan 14,3 kg 93 cm
65 21 bulan 12,5 kg 76 cm
66 29 bulan 14,1 kg 90 cm
67 10 bulan 8,1 kg 63 cm
68 35 bulan 13,7 kg 95 cm
69 40 bulan 16,1 kg 97 cm
70 7 bulan 6,8 kg 50 cm
71 17 bulan 10 kg 65 cm
72 29 bulan 14,7 kg 90 cm
73 26 bulan 13 kg 88 cm
74 6 bulan 7,1 kg 59 cm
75 5 bulan 6,4 kg 55 cm
76 26 bulan 12,7 kg 87 cm
77 21 bulan 9,3 kg 65 cm
78 10 bulan 8,5 kg 60 cm
79 32 bulan 12,5 kg 90 cm
80 4 bulan 4,6 kg 48 cm
X 20,42 bulan 10,51kg 75,65 cm
SD 12,82 bulan 3,061kg 16,87cm
Pilihan jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
n % n %
1 Asi ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja 71 88,75 9 11,25
pada bayi, tanpa susu/makanan yang lain
2 ASI ekslusif diberikan sampai 6 bulan 53 66,25 27 33,75
3 Asi yang pertama kali keluar dinamakan 51 63,75 29 36,25
kolostrum
4 Pada anak diatas 12 bulan, ASI tidak perlu lagi 23 28,75 57 71,25
diberikan
5 Yang dimaksud gizi seimbang adalah maknanan 14 17,5 66 82,5
yang mengandung zat tenaga, zat pembagun,dan
pengatur
6 Anak balita perlu diberikan makanan yang 2 2,5 78 97,5
beraneka ragam sesuai pedoman gizi seimbang
agar tercukupi kebutuhan gizinya
7 Disamping makanan tiga kali sehari anak balita 4 5 76 95
diatas 9 bulan perlu diberikan makanan selingan
8 Manfaat KMS adalah untuk mengetahui 6 7,5 74 92,5
pertumbuhan anak balita
9 Cara memperbaiki nafsu makan balita adalah 4 5 76 95
dengan mengganti-ganti hidangan balita
10 Tujuan pemberian makanan pada balita gizi buruk 52 65 28 35
agar kenyang dan dapat tidur nyenyak
11 Bila balita diberi makanan telur akan 26 32,5 54 67,5
menyebabkan bisul
12 Telur dan tempe merupakan makanan sumber zat 13 16,25 67 83,75
pembangun
13 Buah-buahan tidak baik untuk balita karena dapat 18 22,5 62 77,5
menyebabkan diare
14 Dalam pengolahan makanan balita perlu memakai 16 20 64 80
garam beryodium
15 Cara memasak sayur yang baik adalah merebus 52 65 28 35
makanan balita sampai lembek
16 Buah-buahan dapat juga diberikan pada balita 4 5 76 95
sebagai makanan selingan
17 Makanan yang bervariasi baik untuk pertumbuhan 5 6,25 75 93,75
balita
18 Daging merupakan contoh bahan makanan yang 3 3,75 77 96,25
mengandung protein hewani
19 Kepanjangan KMS adalah kartu menuju sehat 6 7,5 74 92,5
20 Balita gizi buruk bila berat badannya pada plot 24 30 56 70
54
Pilihan jawaban
No Pertanyaan SS S R TS STS
N % n % n % n % n %
1 Sayaakan memberikan 33 41,25 21 26,25 3 3,75 16 20 7 8,75
ASI saja pada anak
saya sejak baru lahir
sampai umur 6 bulan
2 Saya perlu mengetahui 49 61,25 24 30 3 3,75 0 0 4 5
jenis sumber makanan
yang diperlukan anak
balita
3 Seorang ibu 62 77,5 14 17,5 0 0 1 1,25 1 1,25
berkewajiban
mengetahui kebutuhan
makanan anak sesuai
umur dan
perkembangannya
4 Menurut pendapat 46 57,5 25 31,25 3 3,75 6 75 0 0
saya anak balita perlu
diberi aneka ragam
makanan agar zat
gizinya tercukupi
5 Sebelum menyuapi 58 72,5 21 26,25 0 0 0 0 0 0
anak balita saya akan
selalu mencuci tangan
dengan sabun
6 Saya akan selalu 46 57,5 26 32,5 4 5 3 3,75 1 1,25
mengontrol makanan
anak balita walaupun
yang memberikan
orang lain/pengasuh
7 Menurut saya dalam 51 63,75 27 33,75 1 1,25 0 0 0 0
memilih makanan
untuk balita yang
penting adalah
makanan yang bergizi
8 Saya harus 56 70 19 23,75 2 2,5 1 1,25 2 2,5
menimbangkan anak
balita ke posyandu
setiap bulan agar bisa
mengetahui
pertumbuhannya
9 Menurut saya dalam 15 18,75 14 17,5 8 10 36 45 7 8,75
memberikan makanan
kepada balita yang
penting anak kenyang
10 Saya akan konsultasi 46 57,5 26 32,5 2 2,5 2 2,5 4 5
kepada petugas
kesehatan jika berat
badan anak balita
turun dibandingkan
bulan lalu dan berada
pada pita merah
Pilihan jawaban
No Pertanyaan SL S K T
N % N % n % n %
1 Apakah ibu memasak 62 77,5 15 18,75 1 1,25 2 2,5
sendiri makanan untuk
balitanya?
2 Apakah ibu mengetahui 41 51,25 16 20 20 25 3 3,75
komposisi zat gizi dalam
makanan anak balitanya?
3 Sebelum menyuapi 69 86,25 13 16,25 3 3,75 4 5
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cukup 27 22,1 33,8 33,8
Baik 53 43,4 66,3 100,0
Total 80 65,6 100,0
Sikap
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cukup 29 23,8 36,3 36,3
Baik 51 41,8 63,8 100,0
Total 80 65,6 100,0
Tindakan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cukup 40 32,8 50,0 50,0
Baik 40 32,8 50,0 100,0
Total 80 65,6 100,0
Gizi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 16 13,1 20,0 20,0
baik 64 52,5 80,0 100,0
Total 80 65,6 100,0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4,528a 1 ,033
Continuity Correctionb 3,358 1 ,067
Likelihood Ratio 4,319 1 ,038
Fisher's Exact Test ,042 ,036
Linear-by-Linear 4,472 1 ,034
Association
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,40.
b. Computed only for a 2x2 table
59
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 9,141a 1 ,002
Continuity Correctionb 7,468 1 ,006
Likelihood Ratio 8,851 1 ,003
Fisher's Exact Test ,004 ,004
Linear-by-Linear 9,027 1 ,003
Association
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,80.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5,000a 1 ,025
Continuity Correctionb 3,828 1 ,050
Likelihood Ratio 5,189 1 ,023
Fisher's Exact Test ,048 ,024
Linear-by-Linear 4,938 1 ,026
Association
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,00.
b. Computed only for a 2x2 table
62
LAMPIRAN I
63
LAMPIRAN J
64
65
PERNYATAAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN IBU DALAM
PEMBERIAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI
LINGKUNGAN VII DESA BAGAN DELI. BELAWAN TAHUN 2017
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil
karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundan-undangan yang
berlaku.
Penulis,
Dessy Andriyanti
140100148
66