Makalah Sosiologi KLP 2 Proses Dan Interaksi Sosial
Makalah Sosiologi KLP 2 Proses Dan Interaksi Sosial
OLEH KELOMPOK II :
1. MUH. NASIR
2. ANDI SITTI RUHAYA KADIR
3. NUR INDAH LESTARI
4. RITA WAHDANIA SARAGI
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Penyusun,
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................17
B. SARAN.................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana
di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya.
Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai
pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan
individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses
sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang
merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi sosial,
2. Dapat mengenal ciri-ciri dan tujuan dari interaksi sosial,
3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial,
4. Dapat mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial,
5. Mengenal bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.
4
D. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat memperdalam teori keilmuan tentang
SOSIOLOGI khususnya tentang proses sosial dan interaksi sosial. Dan setelah
membaca makalah ini diharapkan dapat berguna bagi pembacanya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Proses Sosial
Dalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial, sebelumnya
perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial :
6
B. Definisi Interaksi Sosial
a) Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap
kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari
kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang mana satu
kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat
demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.
b) Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan
(reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
c) Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh
kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan
balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
d) Kimball Young dan Raymond W. Mack: Interaksi sosial adalah hubungan sosial
yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan
kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
e) Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
7
d) Adanya tujuan yang hendak dicapai
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari interaksi sosial itu adalah sebagai
berikut :
8
b) Faktor Eksternal
Terdiri dari :
1. Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain,
baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.
Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
2. Faktor Sugesti
3. Faktor Identifikasi
4. Faktor Simpati
5. Faktor Motivasi
6. Faktor Empati
9
E. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling
mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan
sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah
memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak
sosial dan komunikasi sosial.
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui
percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing
dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial
tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai
perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.
b) Komunikasi (Communication)
10
Menurut Charles Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama
dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-
kepentingan tersebut melalui kerja sama.
2. Akomodasi (Accomodation)
11
Bentuk-bentuk Akomodasi
Hasil-hasil Akomodasi
b. Menekankan Oposisi
3. Asimilasi (Assimilation)
Menurut Gillin & Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf
lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok
manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,
12
sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
a. Toleransi
b. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
d. Sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
f. Perkawinan campuran (amaigamation)
g. Adanya musuh bersama dari luar
13
e. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan
ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya
asimilasi
f. In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya
asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat
sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan
kelompok yang bersangkutan.
g. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain
apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari
golongan yang berkuasa
h. faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan
pertentangan-pertentangan pribadi.
b) Proses Disosiatif
1. Persaingan (Competition)
14
Bentuk-bentuk persaingan :
Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
a. Kerpibadian seseorang
b. Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja
keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan
masyarakat.
c. Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan
para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-
hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.
d. Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam
masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur
sosial.
15
2. Kontraversi (Contravetion)
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum
kontravensi :
Tipe Kontravensi :
16
3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
a. Pertentangan pribadi
b. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa
adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
c. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya
perbedaan kepentingan
d. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam
satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
e. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-
perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
BAB III
17
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan dan pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya
dapat diamati apabila sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat, interaksi sosial akan berlangsung secara baik. Sebaliknya, apabila
interaksi sosial tidak dilakukan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
ada dalam masyarakat maka interaksi sosial akan berlangsung kurang baik bahkan
bisa saja sangat buruk..
B. SARAN
Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk sosial
tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu
atau pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial dan bentuk
umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, terapkanlah
interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat agar hubungan-hubungan sesama makhluk sosial dapat
berlangsung dengan baik..
DAFTAR PUSTAKA
18
Sukamto, sujono.2003.Sosiologi Pengantar.Jakarta : PT Gramedia
Soekanto, soerjono.2012.sosiologi suatu pengantar,Jakarta: Rajawali Pers
http://putrifayanaaaa.blogspot.com/
https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/sosiologi-komunikasi-proses-sosial-
dan-interaksi-sosial/
http://kulimijit.blogspot.com/2009/11/proses-sosial-dan-interaksi-sosial.html
19