Anda di halaman 1dari 11

Pengolahan Roti Dengan Bahan Tambahan Makanan Aman

Untuk Menghasilkan Roti Lokal Bermutu di daerah pasar lapulu

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : pembangunan pertanian dan perdesaan

Dosen pengampuh mata kuliah : Ibu Nur Aziza, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH

NAMA RADINAL
NIM B1A122055
KELAS A

JURUSAN EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah swt yang telah memberikan Rahmat, hidayah, serta
pertolongan kepada kita semua. Sholawat dan salam tercurah kepada Nabi besar
Muhamad SAW atas segala limpahan Rahmat-Nya dan yang kita tunggu-tunggu
safa’atnya di akhirat, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang Pengolahan Roti Dengan Bahan Tambahan
Makanan Aman Untuk Menghasilkan Roti Lokal Bermutu di daerah pasar lapulu
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat kepada
pembaca. Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna dan
banyak mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terimah kasih.

Kendari, 17 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A.Latar belakang..........................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................1
C.Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. pengembagan produk.............................................................................................3
B. Adanya pemasaran..................................................................................................4
C. Biaya operasional...................................................................................................4
D. Biaya pengeluaran..................................................................................................4
E. kulitas produk.........................................................................................................5
F. Pengelolahan...........................................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................7
A.Kesimpulan..............................................................................................................7
B.Saran.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penemuan berbagai bahan tambahan untuk memperoleh roti dengan proses
pengolahan lebih cepat, volume lebih besar, tekstur lebih halus dan daya simpan lebih
lama terus dikembangkan. Akan tetapi penambahan bahan tambahan makanan (BTM)
sintetis membawa berbagai konsekuensi kesehatan, terlebih bila penggunaannya tidak
sesuai aturan. Meningkatnya kesadaran akan perlunya makanan yang sehat dan aman
sesuai dengan kebutuhan maka semakin berkembangnya pencarian BTM yang aman
termasuk pada proses pembuatan roti.
Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pengerajin dalam proses pengolahan
bahan pangan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi. Dalam
hal ini, sebagian besar para pembuat roti di Mataram memiliki latar belakang
pendidikan hanya sampai pada tingkatan Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah
Pertama sehingga akan mengakibatkan terbatasnya pengetahuan yang mendasari
tentang pembuatan roti yang aman dan bebas dari bahan tambahan kimiawi. Sebagai
upaya preventif penggunaan bahan tambahan makanan kimia yang berbahaya dan tidak
halal dalam proses produksi roti perlu dilakukan suatu usaha untuk memberikan
pelatihan, sosialisasi dan memberikan pengetahuan terkait dengan proses pengolahan
roti mulai dari persiapan dan penyediaan bahan baku, penggunaan bahan utama dan
bahan tambahan, tahapan pengolahan dan pasca pengolahan (pengemasan dan
penyimpanan).
Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan pembuatan roti yang benar
sesuai dengan standar sanitasi dan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB). Hasil
dari kegiatan ini adalah peserta mendapat pemahaman mengenai bahaya bahan
tambahan sintesis dan pentingnya menggunakan bahan tambahan alami seperti
karaginan sebagai bread improver serta kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan
wawasan dan keterampilan peserta mengenai prosedur pengolahan roti yang dapat
diterapkan dalam proses produksi roti sehingga dihasilkan roti lokal yang aman dan
bermutu.
1.2 Rumusan masalah
1.Apakah bahan-bahan lokal yang tersedia memenuhi standar kualitas untuk
menghasilkan roti bermutu?
2. Bagaimana cara memilih bahan tambahan makanan yang aman dan sesuai untuk
digunakan dalam pengolahan roti lokal?
3. Bagaimana pengaruh penambahan bahan tambahan makanan terhadap tekstur, rasa,
dan umur simpan roti lokal?
4. Apakah proses pengolahan roti lokal memenuhi standar keamanan pangan dan
regulasi yang berlaku?

1
5.Bagaimana respon konsumen terhadap roti lokal yang dihasilkan menggunakan bahan
tambahan makanan yang aman? Apakah terdapat preferensi atau kecenderungan
tertentu yang perlu diperhatikan?
6.Strategi Pemasara n: Bagaimana strategi pemasaran yang efektif untuk
memperkenalkan roti lokal bermutu kepada konsumen dan meningkatkan
popularitasnya?
7.Ketersediaan Teknologi Pengolahan: Apakah teknologi pengolahan yang tersedia
sudah memadai untuk mendukung produksi roti lokal bermutu dengan bahan tambahan
makanan yang aman?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui Apakah bahan-bahan lokal yang tersedia memenuhi standar
kualitas untuk menghasilkan roti bermutu?
2. untuk mengetahui Bagaimana cara memilih bahan tambahan makanan yang aman
dan sesuai untuk digunakan dalam pengolahan roti lokal
3. untuk mengetahui Bagaimana cara memilih bahan tambahan makanan yang aman
dan sesuai untuk digunakan dalam pengolahan roti lokal
4. untuk mengetahui Apakah proses pengolahan roti lokal memenuhi standar keamanan
pangan dan regulasi yang berlaku?5. untuk mengetahui
5. untuk mengetahui Bagaimana respon konsumen terhadap roti lokal yang dihasilkan
menggunakan bahan tambahan makanan yang aman? Apakah terdapat preferensi atau
kecenderungan tertentu yang perlu diperhatikan
6. untuk mengetahui Strategi Pemasara n: Bagaimana strategi pemasaran yang efektif
untuk memperkenalkan roti lokal bermutu kepada konsumen dan meningkatkan
popularitasnya?
7. untuk mengetahui Strategi Pemasara n: Bagaimana strategi pemasaran yang efektif
untuk memperkenalkan roti lokal bermutu kepada konsumen dan meningkatkan
popularitasnya?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

Usaha roti ibu risal : kesusahan dan kemunkinan


1. pengembangan produknya

Usaha roti memerlukan pengembangan produk yang tepat, misalnya usaha roti
ibu risal ini membuat roti yang lebih gurih atau lembut tetapi hasil buatannya
tidak sesuai dengan yang di inginkan maka ibu risal harus mengambil masa untuk
mengembangkan produk yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan pembeli atau
pasar. Sumber Daya Peralatan Produk roti yang berkualitas tidak hanya terbuat
dari bahan-bahan yang berkualitas tetapi juga berasal dari penggunaan alat/mesin
yang sudah modern agar produksi roti bisa dilakukan dengan cepat. Peralatan
yang digunakan Industri Rumah Tangga Sari Mart untuk produksi roti adalah
sebagai berikut:

(a) Mixer (untuk mencampur bahan menjadi satu) sebanyak 1 unit

(b) Dough Divider (alat pencetak roti) sebanyak 1 unit

(c) Oven (pemanggang adonan) sebanyak 2 unit

(d) Timbangan sebanyak 1 unit

(e) Gelas ukur sebanyak 2 unit

(f) Loyang (tempat untuk memanggang roti) sebanyak 200 unit

(g) Alat pendukung seperti kuas (untuk mengoleskan telur) sebanyak 5 unit

(h) Rack (tempat penyimpanan roti) sebanyak 6 unit

(i) Meja kerja sebanyak 1 unit

3
2. Adanya pemasaran

Pemasaran adalah hal yang penting dalam usaha roti, ibu risal tidak mampu
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, maka usahanya akan sulit berhasil,
Menggunakan media pemasaran yang tidak efektif atau tidak sesuai dalam
mempermosikan usahanya terhdap kepada pelanggan. Pemasaran juga dapat dilakukan
melalui media digital, seperti website, mesin pencari, media online, hingga media
sosial. Semakin menarik kemasan, semakin menarik pula calon konsumen untuk
membelinya

Tujuan dari pemasaran adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat


strategi penjualan. Dalam pemasaran, perusahaan membutuhkan strategi yang harus
disesuaikan dengan target.Pemasaran juga bertindak sebagai kompetisi, sehingga
perusahaan perlu menjalankan strategi marketing secara tepat untuk menjadi pemenang

3. biaya operasional

Dalam usaha roti ini memiliki biaya yg sangat tinggi misalnya bahan baku :

1. epung Terigu: sekitar Rp 8.000 - Rp 15.000 per kg, tergantung merek dan
kualitasnya.

2. Ragi: sekitar Rp 3.000 - Rp 7.000 per bungkus kecil.

3. Gula: sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per kg.

4. Susu: sekitar Rp 20.000 - Rp 40.000 per liter, tergantung jenis susu yang
digunakan.

5. Telur: sekitar Rp 25.000 - Rp 30.000 per kg (kira-kira 10-12 butir).

6. Mentega: sekitar Rp 20.000 - Rp 40.000 per 200 gram - 250 gram, tergantung
merek dan jenisnya.

7. Garam: sekitar Rp 2.000 - Rp 5.000 per kg.

8. Minyak untuk menggoreng: sekitar Rp 10.000 - Rp 20.000 per liter, tergantung


jenis minyaknya.

4
4. Biaya pengeluaran

1. 15.000 + 7.000 +20.000 +40.000 +30.000 +40.000 +5.000 +20.000

= Rp 177.000 rupiah

Jadi biaya pengeluaran iyaitu sebesar Rp 177.000 rupiah.

Dan biaya pendapatan misalnya harga perbiji itu Rp 3.000 rupiah

Kemudian ada juga menjual Rp 5.000 per 4 biji jadi biaya pendapatan perhari itu
Sebesar 250.000 di kalikan perminggu sebesar 1.750.000 rupiah maka kalau
Pendapatan perminggu di kurang dengan biaya operasionalnya iyaitu sebesar Rp
1.573.000 rupiah x perbulan

= 47.190.000 rupiah ini kalau sesuai selerah pembeli

Ada juga tidak sesusai dengan keinginan pembeli terkadang menurun kulitasnya
otomatis pendapan ibu risal juga menurun berlahan lahan.

5. kualitas produk

Kualitas ini juga sangat penting dalam usaha karena mengandung kualitas produk roti
ibu risal jika tidak memiliki kualitas yang di inginkan maka pelanggan akan sulit untuk
tertarik atau belih produk roti . Karena misalnya yang di hasilkan tidak memenuhi
standar kualitas yang di inginkan atau tidak sesuai rasa yang enak.Perusahaan harus
selalu meningkatkan kualitas produk atau jasanya karena peningkatan kualitas produk
bisa membuat pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang diberikan dan akan
mempengaruhi pelanggan untuk membeli kembali produk tersebut. Kualitas produk
juga dapat mempengaruhi peningkatan pangsa pasar, biaya produksi, dan dampak
internasional

6. pengelolahan

Roti ibu risal ini tidak mampu mengelolah dengan baik maka usahanya akan sulit
berjalan lancar misalnya tidak mampu mengelolah bahan bakunya kemudian kasnya
atau tidak mampu mengelolah keuangan usahanya, Perlu juga dipastikan proses
pengolahan roti melalui tahapan yang tepat, seperti fermentasi, penambahan bahan
5
tambahan makanan aman, dan pengemasan dan penyimpanan yang sesuai dengan
standar mutu roti.

Untuk menghasilkan roti lokal bermutu, perlu dilakukan pelatihan dan demonstrasi
pengolahan sampah organik rumah tangga melalui program roti (mengompos) melalui
proses fermentasi dengan MOL lokal. Selain itu, perlu memastikan bahan baku dan alat
pengolahan roti bersih dan terlindungi dari kontaminasi

6
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan

Usaha roti donat ibu risal memiliki kesusahan yang perlu dihadapi, tetapi juga memiliki
kemungkinan yang besar. Jika pemilik usaha dapat mengatasi kesusahan yang ada,
maka usaha akan dapat berhasil. Misalnya, pemilik usaha dapat mengembangkan
produk yang tepat, mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, mengontrol biaya
operasional, memenuhi standar kualitas yang diinginkan, dan mengelola
bisnis dengan baik.

3.2 Saran

1.Pilih bahan dasar yang berkualitas tinggi: Gunakan tepung terigu protein tinggi dan
tepung cassava yang berkualitas tinggi sebagai bahan dasar roti.

2.Pilih bahan tambahan makanan aman: Gunakan bahan tambahan makanan alami,
seperti karaginan sebagai bread improver, yang aman dan bebas dari bahan tambahan
kimiawi.

3.Pengolahan dan pasca-pengolahan: Pastikan proses pengolahan roti dilakukan dengan


cara produksi pangan olahan yang baik, seperti penyediaan bahan baku, penggunaan
bahan utama dan bahan tambahan, tahapan pengolahan, dan pasca pengolahan
(pengemasan dan penyimpanan).

4.Pengendalian proses mutu: Pastikan proses pengolahan roti dilakukan dengan standar
mutu yang tinggi, seperti rasa, aroma, warna, dan tekstur.

5.Pengujian mutu: Pastikan produk roti yang dihasilkan mempunyai mutu yang baik
dan sesuai dengan standar mutu roti.

7
Daftar pustaka

Aysa, Imma Rokhmatul. "Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era Digital." Jurnal At-Tamwil:
Kajian Ekonomi Syariah 2.2 (2020): 121-138.

Nugraheni, Cahyaningtyas. "Kegiatan Komunikasi Pemasaran Roti Ganep Tradisi Solo (Studi
Penelitian Deskriptif Kualitatif tentang Kegiatan Komunikasi Pemasaran
Toko Roti Ganep Tradisi Solo untuk Program Events Periode Oktober
2008)." (2009).

Titin, Titin Hartini. "Pengaruh Biaya Operasional Dan Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia." I-Finance: A Research Journal
on Islamic Finance 2.1 (2016): 20-34.

Sitompul, Saleh, and Gunawan Gunawan. "Hubungan Pengeluaran Biaya Operasional, Perputaran
Persediaan Serta Pendapatan Terhadap Peningkatan Atau Penurunan
Profitabilitas Pada PT. Global Agri Sejahtera." Jurnal Ilmiah
METADATA 4.1 (2022): 301-315.

Rizal, Muhammad. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sembako di


Mini Market 212 Mart Lampriet Kota Banda Aceh (Studi Pada Konsumen
Muslim Kalangan Ibu Rumah Tangga). Diss. UIN AR-RANIRY, 2020.

Pratama, Ekhal Ghipie. Analisis Penerapan Akuntansi Padausaha Ikan Karamba Jaring Apung Di
Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Diss. Universitas
Islam Riau, 2019.

Anda mungkin juga menyukai