Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN ADDIE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah Desain
dan Produksi Media Pembelajaran PAI

OLEH

AHMAD ALBAR
NIM : 2320203886108053
AIDZULLAH
NIM : 2320203886108054
AN’NISA MIRANTI AMRI
NIM : 2320203886108059
NUR AMILAH SHALIHAH
NIM : 2320203886108040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PAREPARE
2024
KATA PENGANTAR

‫اَّ ْم ِن ْح‬ ٰ
‫اَّ ِي ْمم‬ ِ
‫اّلل ْح‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas berkat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Model Pembelajaran
ADDIE” ini tentu jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan
dalam penyelesaiannya, untuk itu saran dan masukan dari para pembaca sangatlah
dibutuhkan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Kritik dan saran dari pembaca yang budiman serta dosen pengampu mata
kuliah Desain dan Produksi Media Pembelajaran PAI akan isi maupun bahasanya
serta tambahan isinya sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih.

Parepare, 6 Mei 2024

Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4

A. Model Pembelajaran ADDIE ....................................................................... 4

1. Awal Mula Model ADDIE ....................................................................... 4

2. Pengertian Model Pembelajaran ADDIE ................................................. 6

B. Tahapan Model Pembelajaran ADDIE ........................................................... 7

1. Tahapan-Tahapan Model ADDIE ............................................................ 7

2. Model ADDIE dalam pembelajaran PAI ............................................... 13

3. Kelebihan & Kekurangan Model Pembelajaran ADDIE ....................... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ................................................................................................ 17

B. Implikasi..................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan yang bermutu dapat terwujud melalui pembelajaran yang
bermutu. Dalam hal ini, guru harus mampu dan selalu berusaha mengaitkan
materi ajar dengan kehidupan peserta didik dan memfasilitasi serta membimbing
peserta didik untuk belajar memecahkan problematika kehidupan dengan
memanfaatkan ilmu yang dipelajari.1 Guru dituntut untuk memiliki kemampuan
seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis didalam sebuah proses
pembelajaran, disamping menguasai ilmu dan bahan yang akan diajarkan.
Sementara itu, kualitas pembelajaran yang berlangsung selama ini masih banyak
menuai persoalan. Dengan demikian, pengembangan pembelajaran perlu terus
dilakukan. Namun bentuk pengembanganya perlu dikaji secara ilmiah sehingga
produk pengembangannya dapat menjadi solusi dalam memecahkan persoalan
belajar peserta didik.2
Bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan bagian yang penting
dalam menentukan kualitas pembelajaran. Desain pengembangan bahan ajar perlu
memperhatikan model pengembangannya untuk memastikan kualitas bahan ajar
dalam menunjang efektifitas pembelajaran, karena pengembangan bahan ajar pada
dasarnya merupakan proses yang bersifat linier dengan proses pembelajaran.3
Pembelajaran yang baik memperhatikan rencana dan proses pelaksanaannya. PAI
sendiri memberikan perhatian penuh pada proses pembelajaran tanpa mengurangi
perhatian pada hasil pembelajaran. Oleh karena itu, perlu direncanakan dan
dipersiapkan materi pembelajaran dengan rencana yang matang dan didukung
model dan metode yang sesuai.4

1
M. Samani, Profesionalisasi Pendidikan (Surabaya: Unesa University Press, 2012).
2
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model,”
Halaqa: Islamic Education Journal 3, no. 1 (2019): 37, https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124.
3
Cahyadi,"Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model", hal. 35-36.
4
Fitria Hidayat and Muhamad Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN,
DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION

1
Seorang guru atau juga instruksional learning desainer, dituntut untuk menguasai
2-5 model desain sistem pembelajaran. Sehingga, perlu dikenal beberapa desain
sistem pembelajaran instruksional dan dalam hal ini perlu diketahui tentang model
generik dari suatu sistem desain pembelajaran. Model generik tersebut biasa
dikenal dengan istilah ADDIE. 5 Salah satu desain pengembangan bahan ajar yang
sering digunakan adalah ADDIE. Di dalamnya terdapat 5 unsur model yang
menjadi tahapan-tahapan penting untuk dilaksanakan melalui 5 tahapan: Analysis,
Design, Development, Implementation dan Evaluation. Model ADDIE adalah
salah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan dasar
sistem pembelajaran yang mudah untuk dilakukan.6
Filosofi pendidikan dalam penerapan ADDIE ini menjadikan siswa
sebagai pusat pembelajaran, inovatif, autentik dan menginspirasi bagi siswa.
ADDIE sendiri adalah sebuah proses yang melayani sebagai framework
pembimbing untuk berbagai kondisi yang kompleks, menyediakan hasil
pengembangan pendidikan dan sumber belajar lainnya.7 Model ADDIE dapat
menjadi proses fundamental yang menjadi salah satu sumber pembuatan
pembelajaran yang efektif.8 Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas secara
detail tentang awal mula model ADDIE dan pengertian model pembelajaran
ADDIE, termasuk tahapan-tahapan model pembelajaran ADDIE. Makalah ini
juga akan membahas mengenai model ADDIE dalam pembelajaran PAI serta
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran ADDIE.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran EDDIE?
2. Bagaimana tahapan-tahapan Model ADDIE?
3. Bagaimana model ADDIE dalam pembelajaran PAI?

LEARNING,” JIPAI; Jurnal Inovasi Pendidikan Agama Islam 1, no. 1 (2021): 30,
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jipai.
5
Robert Maribe Branch, Instructional Design: The ADDIE Approach (New York:
Springer Science & Business Media, 2009), https://doi.org/978-0-387-09506-6.
6
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 36.
7
Branch, Instructional Design: The ADDIE Approach.
8
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 29.

2
4. Apa kelebihan & kekurangan model pembelajaran ADDIE?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami definisi model pembelajaran ADDIE.
2. Untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan model ADDIE.
3. Untuk mendeskripsikan model ADDIE dalam pembelajaran PAI.
4. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan model pembelajaran ADDIE.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran ADDIE


1. Awal Mula Model ADDIE
Awal mula model ADDIE diambil dari konsep model desain
pembelajaran serta teori yang digunakan untuk angkatan darat AS pada
tahun 1950. Kemudian, Florida State University di tahun 1975
mengembangkannya di bidang Educational Technology agar semua
Angkatan bersenjata AS dapat menggunakannya dan menghasilkan
prajurit yang berkualitas. Pertengahan tahun 1980-an, para praktisi
pendidikan membuat penyesuaian agar model ini dapat diterapkan dalam
dunia pendidikan dan menjadi lebih praktis serta dinamis. Sehingga,
ADDIE diterpakan dalam pendidikan dan berbagai produk lainnya seperti
dalam pencarian pekerja baru untuk sebuah perusahaan, strategi dan
metode pembelajaran, atau bahan ajar. Para praktisi pendidikan
mengembangkan model ADDIE dalam mengembangkan perangkat dan
infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis,
dan mendukung proses pembelajaran.9
ADDIE dikembangkan oleh dua pakar yang berpengaruh, yakni
Reiser dan Molenda. Meskipun sebenarnya keduanya memiliki rumusan
yang berbeda dalam memvisualkan ADDIE. Rumusan ADDIE menurut
Reiser memergunakan kata kerja atau verb (Analyze, design, develop,
implement, evaluate). Deskripsi yang diterangkan Reiser secara merevisi
Langkah-langkah atau fase dalam model ADDIE. Sedangkan deskripsi
Molenda tentang komponen ADDIE lebih menggunakan kata benda atau
noun (analysis, design, development, implementation, evaluation)
mengenai komponen ADDIE tersebut. Gambaran yang diberikan tersebut

9
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 30.

4
ditunjukkan dengan garis putus seperti yang terdapat pada skema di
bawah.10
Model ADDIE dibuat skema oleh Branch sebagai desain sistem
pembelajaran sebagai berikut:11

Model Penelitian Pengembangan ADDIE sesuai namanya


merupakan model yang melibatkan tahap-tahap pengembangan model
dengan lima langkah/fase pengembangan meliputi: Analysis, Design,
Development or Production, Implementation or Delivery dan Evaluations).
Kemudian pada tahun 1996 model ADDIE dikembangkan oleh Dick and
Carry untuk merancang system pembelajaran.12 Dalam langkah-langkah
pengembangan produk, model penelitian pengembangan ADDIE dinilai
lebih rasional dan lebih lengkap. Mulyatiningsih mengemukakan Model
ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk

10
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 30.
11
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 30
12
Endang Mulyatiningsih, “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN”, Islamic
Education Journal, 2015, hal. 35, 110, 114, 120, 121,
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembangan-model-
pembelajaran.pdf.

5
dalam kegiatan pembelajaran seperti model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar.13
2. Pengertian Model Pembelajaran ADDIE
ADDIE merupakan akronim untuk Analyze, Design, Develop,
Implement dan Evaluate. Konsep model ADDIE ini menerapkan untuk
membangun kinerja dasar dalam pembelajaran, yakni konsep
mengembangkan sebuah desain produk pembelajaran. ADDIE merupakan
desain instruksional berpusat pada pembelajaran individu, memiliki fase
langsung dan jangka panjang, sistematis, dan menggunakan pendekatan
sistem tentang pengetahuan dan pembelajaran manusia. Desain
instruksional ADDIE yang efektif berfokus pada pelaksanaan tugas
otentik, pengetahuan kompleks, dan masalah asli. Dengan demikian,
desain instruksional yang efektif mempromosikan kesetiaan yang tinggi
antara lingkungan belajar dan pengaturan kerja yang sebenarnya. Model
pembelajaran ADDIE berlandaskan pada pendekatan sistem yang efektif
dan efisien serta prosesnya yang bersifat interaktif antara siswa dengan
guru dan lingkungan. Hasil evaluasi setiap langkah pembelajaran dapat
membawa pengembangan pembelajaran ke langkah atau fase
14
selanjutnya.
Menurut Asrar Aspia Manurung dkk (2013:118) Model
pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang sifatnya
lebih generik dan menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri.15 Menurut Dewi Salma Prawiradilaga
(2013:264), model ADDIE adalah pembelajaran sederhana yang
memperlihatkan tahapan- tahapan desain yang berorientasi pada kegiatan

13
Mulyatiningsih, “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN”, hal. 35, 110,
114, 120, 121.
14
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 29-30.
15
Asrar Aspia Manurung, Media Pembelajaran (Medan: Perdana Publishing, 2013).

6
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas secara efektif, efisien dan
menarik. Model ADDIE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan
semua bentuk media, berbasis teknologi. Model ini mengasumsikan bahwa
cara pembelajaran tidak hanya menggunakan pertemuaan kuliah, buku
teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan belajar di luar
kelas dan teknologi ke dalam materi pelajaran. Artinya, model ini
memastikan pengembangan instruksional dimaksudkan untukmembantu
pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal
ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses
pembelajaran dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.16
B. Tahapan Model Pembelajaran EDDIE
1. Tahapan-Tahapan Model EDDIE
Secara umum tahapan dalam model ADDIE ini terdapat lima
langkah, yakni Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate.
Tahapan atau langkah tersebut ada yang dilaksanakan secara prosedural,
model instruktional desain yang tidak prosedural atau boleh dimulai dari
tahap tertentu, dan ada juga yang model desain pembelajaran intergratif.
Berikut ini adalah tabel tahapan pengembangan desain pembelajaran
model ADDIE secara prosedural:17
Tabel 1. Instructional Design: The ADDIE Approach
Konsep Prosedur Umum Ket
Analyze Identifikasi 1. Validasi Ringkasan
penyebab terjadinya 2. Menentukan Analisis
masalah dalam tujuan instruksional
pembelajaran dan 3. Menganalisis
pre-planning yang pelajar

16
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran (Kencana Prenada Media
Group, 2009).
17
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 30.

7
memikirkan atau 4. Mengaudit
memutuskan sumber yang
tentang mata memungkinkan
pelajaran atau 5. Mengubah sebuah
kursus yang akan rencana pengelolaan
diberikan. proyek
Design Verifikasi hasil atau 1. Melakukan Desain
prestasi yang inventarisasi tugas Singkat
diinginkan (tujuan 2. Membuat tujuan
pembelajaran) dan kinerja
menentukan metode 3. Menghasilkan
atau strategi yang strategi pengujian
akan diterapkan. 4. Menghitung
kembali atas
investasi
Develop Mengembangkan 1. Menghasilkan isi Sumber
dan memvalidasi 2. Memilah dan belajar
sumber belajar serta mengembangkan
pengembangan media
materi dan strategi pendukung
pendukung yang 3. Mengembangkan
dibutuhkan. bimbingan untuk
Siswa
4. Mengembangkan
bimbingan untuk
Guru
5. Melakukan Revisi
Formatif
6. Melakukan Uji
Coba

8
Implement Persiapan 1. Melibatkan siswa Strategi
lingkungan belajar, 2. Melibatkan guru Pelaksanaan
dan pelaksanaan
belajar dengan
melibatkan siswa
Evaluate Menilai kualitas 1. Menentukan Rencana
produk dan proses kriteria evaluasi Evaluasi
pembelajaran 2. Memilih alat
evaluasi
3. Melakukan revisi

Model ADDIE dalam mendesain sistem instruksional


menggunakan pendekatan sistem. Esensi dari pendekatan sistem adalah
membagi proses perencanaan pembelajaran kebeberapa langkah, untuk
mengatur langkah-langkah ke dalam urutan-urutan logis, kemudian
menggunakan output dari setiap langkah sebagai input pada langkah
berikutnya.18 Model intruksional ADDIE merupakan proses instruksional
yang terdiri dari lima fase, yaitu analisis, desain, pengembangan,
implementasi dan evaluasi. Ini merupakan gambaran umum sebagai model
sistem desain generik. Selanjutnya ADDIE memberikan framework
sebagai gambaran untuk memberikan proses pembelajaran mulai dari
tahap analisis sampai evaluasi. Tahapan dari Model ADDIE
19
diimplementasikan sebagai berikut:
a) Analisis (Analysis)
(A)nalysis adalah kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi
yang tepat dan menentukan kompetensi siswa.20 Dalam tahapan ini,
kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan

18
Alan Januszweski and Michael Molenda, Education Technology: A Definition With
Commentary (New York: Lawrence Erlbaum Associates, 2008).
19
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 36.
20
Rosita Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai,” Liabilities (Jurnal Pendidikan Akuntansi) 2,
no. 1 (2019): 73, https://doi.org/10.30596/liabilities.v2i1.3336.

9
bahan ajar dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut:21
1) Analisis kinerja: Dalam tahapan ini, mulai dimunculkan
masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran
2) Analisis siswa: Analisis siswa merupakan telaah
karakteristik siswa berdasarkan pengetahuan, keterampilan
dan perkembangannya. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa yang beragam. Hasil
analisis siswa berkenaan dengan kemampuan berpikir kritis
dan kreatif dapat dijadikan gambaran dalam
mengembangkan bahan ajar dalam pembelajaran. Beberapa
poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya
karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran,
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa
berkenaan dengan pembelajaran, kemampuan berpikir atau
kompetensi yang perlu dimiliki siswa dalam pembelajaran,
dan bentuk pengembangan bahan ajar yang diperlukan
siswa agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
kompetensi yang dimiliki
3) Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi
pembelajaran: Analisis materi berkenaan dengan fakta,
konsep, prinsip dan prosedur merupakan bentuk identifikasi
terhadap materi agar relevan dengan pengembangan bahan
ajar dalam pembelajaran. Dalam tahap ini, analisis
dilakukan dengan metode studi pustaka. Tujuan dari
analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi
pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian
utama materi yang akan diajarkan dan disusun secara
sistematik. Analisis ini dapat dijadikan dasar untuk
menyusuk rumusan tujuan pembelajaran.

21
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 36.

10
4) Analisis tujuan pembelajaran: Analisis tujuan pembejaran
merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan
kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh
siswa. Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu
didapatkan diantaranya yaitu tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, tahapan ini dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan bahan ajar dalam pembelajaran.
b) Desain (Design)
(D)esain adalah menentukan kompetensi khusus, metode, bahan
ajar, dan strategi pembelajaran.22 Tahapan desain meliputi
beberapa perencanaan pengembangan bahan ajar diantaranya
meliputi beberapa yaitu penyusunan bahan ajar dalam
pembelajaran kontektual dengan mengkaji kompetensi inti dan
kompetensi dasar untuk menentukan materi pembelajaran
berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur, alokasi waktu
pembelajaran, indikator dan instrumen penilaian siswa, merancang
skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan pembelajaran, pemilihan kompetensi bahan ajar,
perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada
kompetensi mata pelajaran, dan merancang materi pembelajaran
dan alat evaluasi belajar dengan pendekatan pembelajaran.23
c) Pengembangan (Development)
(D)evelopment adalah memproduksi program dan bahan ajar yang
akan digunakan dalam program pembelajaran.24 Pengenbangan
dalam Model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk
dalam hal ini adalah bahan ajar. Langkah pengembangan dalam

22
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 72.
23
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 36-37.
24
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 72-73.

11
penelitian ini meliputi kegiatan membuat dan memodifikasi bahan
ajar. Dalam tahap desain telah disusun kerangka konseptual
pengembangan bahan ajar. Dalam tahap pengembangan
kerangkangka konseptual tersebut direalisasikan dalam bentuk
produk pengembangan bahan ajar yang siap diimplementasikan
sesusi dengan tujuan. Dalam melakukan langkah pengembangan
bahan ajar, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai antara lain
adalah : 1) Memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, 2) Memilih bahan ajar terbaik yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.25
d) Implementasi (Implementation)
(I)mplementation adalah melaksanakan program pembelajaran
dengan menerapkan desain atau spesifikasi program
pembelajaran.26 Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini
merupakan tahapan untuk mengimplementasikan rancangan bahan
ajar yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata dikelas.
Selama implementasi, rancangan bahan ajar yang telah
dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi
bahan ajar yang telah dikembangkan disampaikan sesuai dengan
pembelajaran. Seteleh diterapkan dalam bentuk kegiatan
pembelajaran kemudian dilakukan evalusai awal untuk
memberikan umpan balik pada penerapan pengembangan bahan
ajar berikutnya. Tujuan utama dalam langkah implemtasi antara
lain: 1) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi
persoalan yang sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses

25
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 37.
26
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 73.

12
pembejaran, 3) Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran,
kemampuan siswa meningkat.27
e) Evaluasi (Evaluation)
(E)valuation), melakukan evaluasi program pembelajaran dan
evaluasi hasil belajar.28 Evaluasi merupakan langkah terakhir dari
model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap
pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran. Evalusi dilakukan
dalam dua bentuk yaitu evalusi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka
(mingguan) sedangkan evalusi sumatif dilakukan setelah kegiatan
berakhir secara keseluruhan (semester). Evalusi sumatif mengukur
kompetensi akhir atau tujuan pembejaran yang ingin dicapai. Hasil
evalusi digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap
pengembangan bahan ajar. Kemudian revisi dibuat sesuai dengan
hasil evalusi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh
tujuan pengembangan bahan ajar. Evaluasi terhadap
pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui beberapa hal, yaitu : 1) Sikap siswa terhadap kegiatan
pembelajaran secara keseluruhan, 2) Peningkatan kemampuan
siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam kegiatan
pembelajaran, 3) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat
adanya peningkatan kompetensi siswa melalui kegiatan
pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran.29

2. Model EDDIE Dalam Pembelajaran PAI


Untuk melakukan pembelajaran yang optimal, guru PAI dapat
menerapkan model generik ADDIE dalam pembelajarannya sesuai dengan

27
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 37
28
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 73.
29
Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model”, hal. 37.

13
kebutuhan pada tema yang akan dijelaskan kepada siswa. Hal ini akan
membantu pembelajaran yang lebih sistematis dan mencapai hasil yang
maksimal. Pembelajaran PAI dengan model ADDIE dapat mengarahkan
hubungan siswa dan guru dan memberikan ilustrasi tentang kegiatan
selama proses. Selain itu guru harus interaktif dalam menjelaskan dan
memberikan hubungan pembelajaran. Sehingga pendekatan ADDIE dapat
diadaptasi untuk hampir semua konteks pengembangan materi pada mata
pelajaran PAI. Di sisi lain juga memandu guru dalam menetapkan metode
dan prosedur, serta menghasilkan strategi yang berorientasi pada tujuan,
keaktifan, dan berbagai model dapat diterapkan pada paradigma ADDIE. 30
Guru PAI dituntut untuk mempertimbangkan masalah kontekstual
secara spesifik yang mungkin memerlukan penerapan pertimbangan
tambahan seperti pembuatan prototipe cepat dan rekayasa bersamaan.
Praktik desain pengajaran yang sukses memerlukan kompetensi yang
komprehensi dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang
mengelola beberapa prosedur kompleks dalam pembelajaran. Mungkin
satu-satunya faktor yang paling konstan dalam desain instruksional adalah
proses yang dikhususkan secara eksklusif untuk mencari cara dalam
menutup kesenjangan kinerja pembelajaran yang disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan keterampilan pembelajaran. Namun, ada
kebutuhan akan paradigma alternatif yang muncul dari munculnya teori
pembelajaran baru serta teori instruksional baru, kebutuhan untuk
menanggapi lingkungan belajar yang berkembang pesat, sistem
penyampaian pendidikan yang fleksibel, pertumbuhan pembelajaran jarak
jauh dan inovasi teknologi.31
Perhatian yang semakin besar terhadap akuntabilitas dalam
pelatihan dan pendidikan serta peningkatan penekanan pada laba atas

30
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 34.
31
Branch, Instructional Design: The ADDIE Approach.

14
investasi juga membutuhkan proses desain instruksional yang gesit dan
gesit, terlepas dari kerangka pendukungnya. ADDIE adalah pendekatan
desain instruksional dengan catatan kesuksesan yang terbukti. Setiap
Langkah memiliki sub aktivitas yang bervariasi satu sama lain tergantung
kebutuhan. Dalam sintak model ADDIE dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan setiap materi yang akan diajarkan oleh guru PAI. 32
3. Kelebihan & Kekurangan Model Pembelajaran EDDIE
Dalam penerapan model ADDIE ini tentunya terdapat kelebihan
dan kelemahan. Adapun kelebihan model addie adalah model ini
sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Seperti
kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling
berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang
pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus
secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih
mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/ langkah
ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang
lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka
model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik.33
Kelemahan model ADDIE adalah sebagai berikut: Tahap analisis
memerlukan waktu yang lama. Dalam tahap analisis ini pendesain/
pendidik diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa
terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja
dan analisis kebutuhan. Dua komponen analisis iniyang nantinya akan
mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap
pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang

32
Hidayat and Nizar, “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT,
IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION
AND EVALUATION) MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING”, hal. 34.
33
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 71-72.

15
pentingkarena akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang
selanjutnya.34

34
Siregar, “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai”, hal. 72.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran ADDIE bermula dari konsep desain pembelajaran untuk


angkatan darat AS pada tahun 1950 dan dikembangkan oleh Florida State
University pada tahun 1975 untuk bidang Educational Technology. Pada
pertengahan tahun 1980-an, model ini disesuaikan untuk aplikasi dalam dunia
pendidikan dan berbagai industri lainnya. ADDIE merupakan model yang
terdiri dari lima langkah: Analyze, Design, Develop, Implement, dan
Evaluate, yang dikembangkan oleh dua pakar utama, Reiser dan Molenda.

Model pembelajaran ADDIE adalah pendekatan desain pembelajaran yang


berpusat pada pembelajaran individu. Dengan fase-fase yang sistematis,
model ini bertujuan untuk membangun kinerja dasar dalam pembelajaran
dengan fokus pada pengembangan produk pembelajaran yang efektif. ADDIE
memungkinkan integrasi teknologi dan pembelajaran di luar kelas dalam
proses pembelajaran. Model pembelajaran EDDIE terdiri dari lima tahapan
utama: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Setiap
tahapan memiliki peran penting dalam menghasilkan bahan ajar yang efektif
dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Model pembelajaran EDDIE (ADDIE) dapat diterapkan secara efektif dalam


pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), membantu guru dalam
merancang pembelajaran yang sistematis dan mencapai hasil maksimal.
Model ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan materi PAI dan memandu
guru dalam menetapkan metode, prosedur, dan strategi pembelajaran.
B. Implikasi

Model ADDIE merupakan kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan


program pembelajaran yang berkualitas. Dikembangkan oleh Dick dan Carry
pada tahun 1996, model ini memperluas aplikasinya dalam desain sistem

17
pembelajaran yang kompleks. Dapat digunakan dalam berbagai jenis produk
pembelajaran, model ADDIE menekankan pentingnya evaluasi untuk
penyesuaian dan perbaikan kontinu. Guru dapat menggunakan model ini
untuk merancang proses pembelajaran yang efektif, sementara integrasi
teknologi memungkinkan pembelajaran yang responsif. Analisis kebutuhan
siswa dan materi, desain yang sesuai, serta implementasi yang efektif adalah
komponen kunci dalam model ini. Evaluasi rutin diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Meskipun memiliki kelebihan dalam
sistematisasi, model ADDIE juga memiliki kelemahan, seperti lamanya tahap
analisis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Branch, Robert Maribe. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York:
Springer Science & Business Media, 2009. https://doi.org/978-0-387-09506-
6.
Cahyadi, Rahmat Arofah Hari. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie
Model.” Halaqa: Islamic Education Journal 3, no. 1 (2019): 37.
https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124.
Hidayat, Fitria, and Muhamad Nizar. “MODEL ADDIE (ANALYSIS, DESIGN,
DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION AND EVALUATION) DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ADDIE (ANALYSIS,
DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION AND EVALUATION)
MODEL IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING.” JIPAI; Jurnal Inovasi
Pendidikan Agama Islam 1, no. 1 (2021): 30.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jipai.
Januszweski, Alan, and Michael Molenda. Education Technology: A Definition
With Commentary. New York: Lawrence Erlbaum Associates, 2008.
Manurung, Asrar Aspia. Media Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, 2013.
Mulyatiningsih, Endang. “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN.”
Islamic Education Journal, 2015, 35,110,114,120,121.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembangan-
model-pembelajaran.pdf.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Desain Pembelajaran. Kencana Prenada
Media Group, 2009.
Samani, M. Profesionalisasi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press, 2012.
Siregar, Rosita. “Penerapan Model Pembelajaran Addie Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Pada SMK PABA Binjai.” Liabilities (Jurnal
Pendidikan Akuntansi) 2, no. 1 (2019): 73.
https://doi.org/10.30596/liabilities.v2i1.3336.

19

Anda mungkin juga menyukai