Makalah Pelanggaran Ham Gam
Makalah Pelanggaran Ham Gam
DISUSUN OLEH :
1. M.ARIA AMIRULLAH
2. RAROZA AMANDA
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi umat manusia dalam segala aspek
kehidupan. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menggali lebih dalam mengenai
pelanggaran HAM, Melalui penulisan ini, kami berharap dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam kepada para pembaca, serta memberikan
kontribusi dalam pemahaman dan pengembangan bidang ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengacu pada berbagai sumber
terpercaya dan menggunakan pendekatan yang sistematis dalam mengulas setiap
aspek yang relevan. Kami berusaha menyajikan informasi dengan cara yang jelas,
terstruktur, dan komprehensif, sehingga pembaca dapat memahami dengan baik
materi yang disampaikan.Tentu saja, makalah ini tidak luput dari keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan
yang membangun dari para pembaca guna meningkatkan kualitas dan
kebermanfaatan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca dan turut berkontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN.............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
2.1 APA ITU HAM.............................................................................................6
2.2 PELANGGARAN HAM DI ACEH........................................................7
2.3 DAMPAK PELANGGARAN PADA MASYARAKAT ACEH............8
2.1 HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada semua individu tanpa
kecuali, yang dianugerahkan oleh kodrat dan keberadaan manusia itu sendiri. HAM
meliputi berbagai hak yang diakui secara universal, inheren, dan tak dapat dicabut,
yang memberikan perlindungan terhadap martabat, kebebasan, dan kesejahteraan
manusia. Berikut adalah penjelasan lengkap dan rinci tentang HAM:
Hak Sipil dan Politik: Ini mencakup hak-hak yang terkait dengan kebebasan individu
dari campur tangan negara, seperti kebebasan berpendapat, beragama, berkumpul,
berserikat, dan bergerak secara bebas. Hak-hak ini juga meliputi hak untuk
mendapatkan perlindungan hukum yang adil, hak atas kehidupan, kebebasan dari
penyiksaan atau perlakuan yang tidak manusiawi, dan hak untuk tidak dipenjara
secara sewenang-wenang.
Hak Ekonomi: Ini mencakup hak-hak yang memungkinkan individu untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi, seperti hak untuk bekerja, hak atas upah yang adil, hak untuk
memiliki properti, hak untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan yang memadai,
dan hak untuk memperoleh akses ke sumber daya ekonomi.
Hak Sosial: Ini meliputi hak-hak yang terkait dengan kesejahteraan sosial dan
keadilan, seperti hak atas perumahan yang layak, hak atas makanan dan air bersih,
hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai, hak atas pendidikan
yang berkualitas, dan hak atas perlindungan sosial.
Hak Budaya: Ini mencakup hak-hak yang melindungi kebebasan individu untuk
mempertahankan, mengembangkan, dan mengekspresikan identitas budaya, agama,
dan bahasa mereka sendiri. Hak-hak ini juga meliputi hak untuk berpartisipasi dalam
kehidupan budaya dan seni, serta hak untuk tidak mengalami diskriminasi
berdasarkan identitas budaya atau etnis.
Hak-hak Khusus: Ada juga hak-hak khusus yang diperuntukkan bagi kelompok-
kelompok tertentu yang rentan, seperti anak-anak, perempuan, penyandang
disabilitas, minoritas etnis atau agama, dan migran. Hak-hak khusus ini bertujuan
untuk melindungi mereka dari diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan.
Perlindungan dan penghormatan terhadap HAM diakui secara internasional oleh
berbagai instrumen hukum, termasuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB,
Konvensi tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, Konvensi tentang Hak-Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya, serta berbagai perjanjian regional dan nasional. Upaya untuk
mempromosikan, melindungi, dan memenuhi HAM merupakan komitmen penting
dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan demokratis.
Peristiwa pelanggaran HAM di Jambo Keupok, Aceh, pada tahun 2003 merupakan
salah satu episode tragis dalam konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) dan pemerintah Indonesia di Provinsi Aceh. Berikut adalah cerita lengkap
tentang peristiwa tersebut:
Konteks Konflik Aceh: Aceh telah menjadi pusat konflik bersenjata antara GAM
yang menuntut kemerdekaan dari Indonesia dan pemerintah Indonesia sejak tahun
1976. Konflik ini dipicu oleh ketidakpuasan atas pemerintahan sentral di Jakarta,
eksploitasi sumber daya alam, dan ketidakadilan sosial ekonomi di Aceh.
Operasi Militer Pemerintah: Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia meluncurkan
Operasi Militer yang Intensif (OMI) di Aceh dengan tujuan untuk menumpas gerakan
separatis GAM. Operasi militer ini menyebabkan meningkatnya kekerasan,
pelanggaran HAM, dan penderitaan bagi masyarakat sipil.
Serangan di Jambo Keupok: Pada bulan Juli 2003, desa Jambo Keupok menjadi
sasaran serangan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia. Serangan ini
diduga sebagai tanggapan terhadap aktivitas GAM di wilayah tersebut. Selama
serangan tersebut, terjadi penembakan yang mengakibatkan korban jiwa di antara
penduduk desa, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua.
Pelanggaran HAM: Selama serangan di Jambo Keupok, terdapat laporan-laporan
tentang pelanggaran HAM yang serius. Pelanggaran tersebut termasuk penembakan
sewenang-wenang, penggunaan kekerasan yang berlebihan, penangkapan dan
penahanan tanpa proses hukum yang adil, serta penghilangan paksa terhadap
penduduk desa.
Reaksi Masyarakat dan Media: Peristiwa di Jambo Keupok memicu reaksi keras dari
masyarakat Aceh serta masyarakat sipil dan organisasi HAM di Indonesia dan
internasional. Banyak media melaporkan tentang pelanggaran HAM yang terjadi di
desa tersebut, menyoroti perlunya penyelidikan yang menyeluruh dan keadilan bagi
korban.
Respons Pemerintah: Pemerintah Indonesia merespons peristiwa ini dengan
membentuk tim investigasi untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM. Namun,
respons pemerintah dianggap kurang memuaskan oleh beberapa pihak, yang
mengkritik kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses tersebut.
Peristiwa pelanggaran HAM di Jambo Keupok, Aceh, pada tahun 2003 menunjukkan
betapa kompleksnya konflik Aceh dan tantangan dalam menegakkan HAM di tengah
kondisi konflik bersenjata. Peristiwa ini juga menegaskan pentingnya perlindungan
HAM bagi masyarakat sipil yang terdampak konflik, serta perlunya rekonsiliasi dan
perdamaian yang berkelanjutan di Aceh.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18069/1/Mukhlis%20Akbar,
%20150801008,%20FISIP,%20IP,%20082277149808.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Jambo_Keupok
https://chatgpt.com/?oai-dm=1