Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : Abeltha Giovanie br Ginting

NIM : 200123341
Kelas :X
Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
Bidang Studi PPG : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
Program : PPG Prajabatan Gelombang II Tahun 2023

Mahasiswa mengerjakan Ujian Akhir Semester (UAS) mengikuti panduan yang diberikan
dosen pengampu.

Tugas UAS: Esai Analisis dan Refleksi tentang Asesmen Pembelajaran

1. Pilihlah salah satu asesmen yang telah diterapkan di kelas yang Anda observasi ketika
melakukan kegiatan PPL.
2. Tulislah pendapat Anda mengenai asesmen tersebut dengan menjelaskan kesesuaian
asesmen dengan tahapan perkembangan peserta didik, karakteristik lingkungan, dan
kemampuan peserta didik.
3. Jelaskan bagaimana asesmen tersebut dapat memberi ruang bagi peserta didik untuk
memberikan umpan balik atas proses pembelajaran.
4. Tuangkan tulisan Anda dalam bentuk esai analisis dan refleksi.

Ujian Akhir Semester (UAS)


Esai Analisis dan Refleksi tentang Asesmen Pembelajaran

Saya melaksanakan PPL di SMP Negeri 36 Jakarta dan diberikan tanggung jawab untuk
mengajar kelas X pada mata pelajaran Bahasa Indonesia . Selama saya mengajar di kelas X, saya
menggunakan asesmen awal (diagnostik), asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Pertama,
asesmen awal (diagnostik) merupakan proses penilaian untuk mengetahui kemampuan dasar
anak, mengetahui kondisi awal mereka sebelum merancang suatu pembelajaran. Pembelajaran
diawali dengan pemetaan kemampuan prasyarat agar dapat merencanakan tindak lanjut yang
tepat, termasuk melakukan penyesuaian Tujuan Pembelajaran. Kemajuan hasil belajar
selanjutnya dilakukan secara berkelanjutan melalui asesmen formatif. Peserta didik yang belum
mencapai capaian pembelajaran mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian
pembelajarannya.

Kedua, asesmen formatif adalah asesmen yang berorientasi pada perkembangan kompetensi
peserta didik. Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai dengan
tujuannya, asesmen formatif dapat dilakukan di awal dan di sepanjang proses pembelajaran.
Asesmen di awal pembelajaran bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing peserta didik
untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
memodifikasi rencana yang telah dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian
peserta didik. Sedangkan ketiga, asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan
pembelajaran peserta didik secara keseluruhan. Asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses
pembelajaran, dapat dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran sesuai
pertimbangan guru. Asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir bab,
akhir semester, atau akhir tahun.

Selama proses mengajar di kelas X tersebut, asesmen yang saya terapkan dapat
diaplikasikan dengan baik kepada peserta didik. Melalui asesmen ini, saya dapat melihat dan
mengukur seberapa jauh perkembangan dan kemampuan peserta didik dalam memahami
materi aja yang saya sampaikan di kelas. Selain itu, saya juga dapat melihat perkembangan dalam
aspek kemampuan psikomotorik dan afektif dari setiap peserta didik, hal ini dapat dilihat dari
kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi, menyampaikan pendapat,
bekerjasama, jujur, tekun, dan lain sebagainya. Asesmen juga dapat membantu saya melihat
bagaimana peningkatan potensi atau bakat peserta didik yang ada dalam dirinya. Secara
keseluruhan asesmen yang diterapkan ini dapat membantu saya sebagai guru untuk melihat
perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Penilaian atau asesmen yang diterapkan selama proses pembelajaran tidak hanya
berdampak pada guru saja, akan tetapi dapat berdampak pada peserta didik juga. Asesmen
dapat memberi ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran. Dalam hal ini, peserta didik dapat mengukur dan menilai diri sendiri terhadap
perkembangan kemampuan kognitif, psikomotori, dan afektif yang mereka miliki. Peserta didik
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka dan juga peserta didik dapat melihat
bagian mana saja yang perlu diperbaiki kembali agar dapat meningkatkan potensi mereka baik
dalam aspek kemampuan kognitif, psikomotorik, maupun afektif sehingga hasil asesmen yang
diinginkan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Pada akhirnya untuk mendapatkan hasil asesmen yang memenuhi tujuan pembelajaran,
perlu adanya kolaborasi antara guru, peserta didik, orangtua/wali murid, dan sekolah yang saling
bekerjasama dan memberikan support terbaik demi berlangsungnya proses pembelajaran yang
maksimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang guru adalah membuat rancangan
pembelajaran dan asesmen yang tepat sasaran dan inovatif agar proses pembelajaran di kelas
menyenangkan dan memberikan kenyamanan bagi peserta didik. Ketika guru mampu
menerapkan model/metode pembelajaran serta asesmen yang tepat dan menarik, maka peserta
didik otomatis akan meresponnya dengan baik. Kemudian pihak sekolah harus memberikan
pelayanan, fasilitas, dan sarana prasarana yang maksimal untuk mendukung proses
pembelajaran. Lalu dukungan orangtua terhadap anak, guru, dan sekolah juga sangatlah penting.
Komponen-komponen inilah yang dapat dilakukan secara bersama-sama agar dapat
menciptakan proses pembelajaran dan asesmen yang maksimal sehingga dapat meningkatkan
potensi dan bakat yang pada peserta didik dan memajukan serta meningkatkan kualitas sistem
pendidikan di Indonesia.

- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai