Anda di halaman 1dari 7

PRPBLEMATIKA DAN EVALUASI IMPLEMENTASI UNDERSTANDING BY

DESIGN (UBD)

TOPIK 7
RUANG KOLABORASI

MK PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Nama Mahasiswa :

• Abeltha Giovanie Br Ginting


• Dina Indarwati
• Fanisa Asshilah
• Ganesia Dwi Astuti
• Rostini Komaladewi
• Viskila Wulandari

Kelompok 7 – PROBLEMATIKA PENERAPAN KERANGKA UBD DI LEMBAGA


FORMAL
Pejelasan jay mctighe tentang ide besar dari Understanding by Design dan saran
bagaimana seorang guru atau edukator menerapkan kerangka Ubd dalam
Pembelajaran. Berdasarkan saran tersebut silahkan diskusikan berkelompok
beberapa pembahasan berikut :

1. 1. Bagaimana problematika penerapan kerangka UbD di lembaga formal


(sebagai siswa)?

Fanisa Asshilah Problematika penerapan kerangka


UbD (Understanding by Design) di
lembaga formal dari sudut pandang
siswa seringkali berkisar pada
kesulitan memahami tujuan
pembelajaran yang lebih luas.
Terkadang, penekanan pada hasil
akhir membuat siswa merasa
terbebani dan kurang fokus pada
proses pembelajaran itu sendiri.
Selain itu, penilaian yang berfokus
pada pemahaman mendalam
terkadang terasa abstrak dan sulit
dipahami oleh siswa yang terbiasa
dengan penilaian tradisional.
Dina Indarwati Masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan untuk mengikuti
pada UbD ini karena kemampuan
peserta didik tidak bisa diukur sama.
Contoh: ada peserta didik yang bisa
terlibat aktif pada pembelajaran di
kelas tetapi ada juga yang hanya
sebagai peserta yang pasif. Yang
bisa dilakukan oleh seorang peserta
didik adalah belajar sesuai dengan
kemampuan mereka serta tidak malu
untuk mengungkapkan pendapat
ataupun bertanya jika mereka
memahami Pelajaran.
Buku teks dan standar isi yang
digunakan juga tidak selalu secara
eksplisit menyoroti konsep kunci
yang harus dipelajari peserta didik.
Jadi buku teks belum mendukung
peserta didik jika kurikulum
menggunakan UbD. UbD juga
membutuhkan Pembangunan
professional yang ekstensif sebelum
pelaksanaannya yang cukup menyita
waktu dan mungkin bahkan dalam hal
finansial.
Abeltha Giovanie Br Ginting -Keterbatasan waktu: Siswa mungkin
merasa tertekan karena kurangnya
waktu untuk memahami materi
secara mendalam, karena fokus lebih
pada menyelesaikan tugas atau
ujian.
- Kurangnya keterlibatan siswa: Jika
kurikulum hanya berfokus pada
pencapaian target dan bukan pada
pemahaman konsep secara
menyeluruh, siswa mungkin
kehilangan minat dan motivasi untuk
belajar.
- Evaluasi yang tidak selaras: Sistem
evaluasi yang terlalu berorientasi
pada pengukuran kuantitatif tanpa
memperhatikan pemahaman siswa
secara menyeluruh dapat
menghambat proses belajar-
mengajar yang efektif.
Ganesia Dwi Astuti Jika kerangka UbD diterapkan
dilembaga formal dalam hal ini, maka
problematika yang akan muncul
adalah belum siapnya siswa untuk
mengikuti pembelajaran dengan
konsep UbD. Siswa masih butuh
waktu dan harus memahami konsep
materi lain, sehingga ketika
pembelajaran menggunakan UbD
dapat siswa ikuti dengan baik dan
mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Rostini Komaladewi - Persepsi siswa yang buruk terhadap
suatu mata pelajaran sehingga
menyulitkan siswa dalam
mempelajari mata pelajaran tersebut
karena mereka sudah menganggap
mata pelajaran tersebut sulit atau
tidak akan berguna bagi dirinya di
masa depan.
- Siswa yang memiliki paradigma
seperti fixed mindset menganggap
dirinya tidak berbakat di suatu bidang
dan membuatnya tidak mau belajar di
bidang tersebut.
-siswa merupakan yang
membutuhkan waktu lebih lama
untuk slow learner mempelajari
sesuatu.
Viskila Wulandari Kerangka Understanding by Design
(UbD) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan pemahaman
mendalam peserta didik terhadap
konsep dan keterampilan. Meskipun
UbD memiliki banyak manfaat
potensial, ada juga beberapa
problematika yang dapat dihadapi
siswa dalam penerapannya di
lembaga formal: (1) Siswa yang
terbiasa dengan metode
pembelajaran tradisional yang pasif
mungkin mengalami kesulitan dalam
beradaptasi dengan pendekatan UbD
yang menekankan pada keterlibatan
aktif siswa. (2) Guru perlu membantu
siswa mengembangkan keterampilan
belajar mandiri dan kolaboratif untuk
mendukung pembelajaran UbD. (3)
Setiap siswa memiliki gaya belajar
yang berbeda-beda. Pendekatan
UbD perlu diadaptasi dengan gaya
belajar masing-masing siswa agar
dapat efektif.

2. Bagaimana solusi penerapan kerangka UbD di lembaga formal (sebagai


siswa)?

Fanisa Asshilah Solusi dari sudut pandang siswa


adalah meningkatkan komunikasi
antara guru dan siswa mengenai
tujuan pembelajaran dan bagaimana
penilaian akan dilakukan. Guru dapat
menjelaskan secara lebih rinci
mengapa suatu topik dipelajari dan
bagaimana hal tersebut berkontribusi
pada pemahaman yang lebih luas.
Selain itu, memberikan umpan balik
yang lebih spesifik dan berfokus pada
proses pembelajaran dapat membantu
siswa memahami bagaimana mereka
dapat meningkatkan pemahaman
mereka. Keterlibatan siswa dalam
merancang penilaian juga dapat
meningkatkan rasa kepemilikan dan
pemahaman mereka terhadap proses
pembelajaran.
Dina Indarwati 1. Guru harus mampu
mengembangkan perangkat
pembelajaran yang lebih sesuai
dengan kebutuhan peserta didik agar
dapat mendukung penerapan
kurikulum menggunakan kerangka
UbD. Hal tersebut dapat didukung oleh
semakin berkembangnya teknologi di
zaman sekarang. Guru dapat
menciptakan pembelajaran UbD
semenarik mungkin agar peserta didik
tidak bosan dalam penerapannya dan
lebih bisa memahami penerapannya
dengan tepat.
2. Sebagai peserta didik yang belum
terbiasa dan belum mengetahui alur
UbD dalam pembelajarannya, maka
mereka harus siap berkolaborasi
dengan guru
untukmengimplementasikan UbD
sesuai dengan kebutuhan dan fase
perkembangannya.
3. Peserta didik harus mencari sumber
referensi sumber belajar di luar buku
teks atau standar isi, serta peserta
didik harus mampu berfikir kritis
agarterbiasa berfikir kritis dan
beradaptasi dengan kurikulum UbD.
Abeltha Giovanie Br Ginting - Perencanaan pembelajaran yang
terstruktur: Guru dapat merencanakan
pembelajaran dengan jelas
berdasarkan prinsip-prinsip UbD,
termasuk identifikasi tujuan
pembelajaran yang spesifik dan
pengembangan pengalaman belajar
yang mendalam.
- Penggunaan metode pembelajaran
yang bervariasi: Guru dapat
memanfaatkan berbagai metode
pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk terlibat secara aktif dalam
pemahaman konsep, seperti diskusi
kelompok, proyek berbasis masalah,
atau pembelajaran berbasis
pengalaman.
- Memberikan umpan balik yang
konstruktif: Guru dapat memberikan
umpan balik secara teratur kepada
siswa untuk membantu mereka
memperbaiki pemahaman mereka dan
menyesuaikan pembelajaran sesuai
kebutuhan individu.
- Melibatkan siswa dalam proses
evaluasi: Melibatkan siswa dalam
proses evaluasi, baik dalam
merencanakan tujuan pembelajaran
maupun mengevaluasi pemahaman
mereka sendiri, dapat meningkatkan
tanggung jawab dan keterlibatan
mereka dalam proses pembelajaran.
Ganesia Dwi Astuti Solusi untuk mengatasi problematika
tersebut adalah :
1. Guru harus memfasilitasi siswa
untuk memahami konsep backward
design.
2. Guru mengarahkan siswa untuk
memahami konsep materi lain dalam
mempelajari materi pelajaran dan
mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari.
3. Guru bekerja sama dengan pihak
lain, terutama dengan mata pelajaran
bidang lain untuk menerapkan konsep
UbD secara bertahap dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Rostini Komaladewi - Melakukan diagnosa kemampuan
siswa. Saat siswa memiliki perspektif
buruk terhadap sesuatu mata
pelajaran, penyebab yang mungkin
adalah siswa tersebut merasa sangat
kesulitan mengikuti pembelajaran
karena ia sudah sangat tertinggal dari
segi pengetahuan dalam mata
pelajaran tersebut. Jika guru
mengetahui kemampuan awal siswa
melalui tes diagnosa, guru akan
mengetahui titik awal kesulitan siswa
dan dapat memandu siswa belajar dari
titik tersebut.
- Menanamkan growth mindset pada
siswa. Guru menjelaskan fakta-fakta
mengenai otak manusia yang memiliki
kelenturan dalam berkembang.
Kecerdasan kita akan meningkat dan
dapat dikembangkan jika kita
mengetahui bagaimana cara yang
tepat untuk mengembangkannya.
- Menyusun pembelajaran yang
kontekstual. Dengan pembelajaran
kontekstual, siswa akan merasakan
kedekatan antara pembelajaran di
kelas dengan lingkungan sekitarnya.
Siswa juga akan mengetahui manfaat
dan esensi dari konten pembelajaran
di kelas.
Pembelaran menyesuaikan dengan
kesiapan, karakter, dan gaya belajar
siswa. Kondisi ini akan menyenangkan
bagi siswa. Guru harus
mengakomodasi perbedaan tersebut
dalam suatu rencana pembelajaran
dalam satu kelas.
Viskila Wulandari • Guru perlu menerapkan
metode pembelajaran yang aktif dan
berpusat pada siswa, seperti
pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran kooperatif, dan
pembelajaran berbasis masalah.
• Guru perlu memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar
secara mandiri dan kolaboratif.
• Guru perlu menggunakan
metode pembelajaran yang beragam
dan sesuai dengan gaya belajar
masing-masing siswa.
• Guru perlu memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar
dengan cara yang mereka sukai.
Penerapan kerangka UbD di lembaga
formal membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari semua pihak, termasuk
guru, siswa, orang tua, dan
stakeholder lainnya. Dengan
mengatasi problematika-problematika
yang ada dan menerapkan solusi-
solusi yang tepat, UbD dapat menjadi
alat yang efektif untuk membantu
siswa mencapai pemahaman
mendalam dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk abad ke-21.

Anda mungkin juga menyukai