Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja

Refleksi PPL MA ke-1

Hari/Tanggal : Kamis, 26 Oktober 2023


Kelas : VII A
Materi : Misi Dakwah Rasulullah periode Madinah

No. Butir Refleksi Deskripsi


1 Kendala yang terjadi  Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu kendala yang
dalam pembelajaran saya hadapi adalah keterbatasan sumber daya di
sekolah tempat saya melaksanakan PPL. Kurangnya
buku, peralatan, dan fasilitas yang memadai
membuat proses pembelajaran terhambat. Namun,
kendala ini juga mengajarkan saya untuk menjadi
kreatif dalam mencari solusi alternatif dan
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-
baiknya.

 Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa: Saya juga


menghadapi kendala dalam menghadapi perbedaan
tingkat kemampuan siswa di kelas. Beberapa siswa
memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sementara
yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam
memahami materi. Hal ini menuntut saya untuk
mengadopsi pendekatan yang berbeda dalam
mengajar dan memberikan dukungan tambahan
kepada siswa yang membutuhkannya.

 Tantangan Disiplin: Salah satu kendala yang umum


dalam pembelajaran adalah tantangan disiplin di
kelas. Beberapa siswa mungkin kurang tertarik atau
sulit untuk mengikuti aturan. Saya belajar untuk
mengembangkan strategi manajemen kelas yang
efektif dan membangun hubungan yang baik dengan
siswa, sehingga mereka lebih termotivasi dan terlibat
dalam proses pembelajaran.

 Keterbatasan Waktu: Waktu yang terbatas sering


menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran
yang efektif. Terkadang, materi yang harus diajarkan
lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Saya
belajar untuk mengatur waktu dengan baik,
memprioritaskan materi yang paling penting, dan
menggunakan metode pengajaran yang efisien untuk
memaksimalkan waktu yang ada.

 Tantangan Teknologi: Dalam era digital ini,


penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi
semakin penting. Namun, tidak semua sekolah
memiliki akses yang memadai terhadap teknologi.
Kendala ini mengajarkan saya untuk menjadi lebih
fleksibel dan kreatif dalam memanfaatkan teknologi
yang tersedia, serta mencari cara alternatif untuk
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
2 Ketidaksesuaian antara  Perbedaan Kondisi Kelas: Salah satu faktor yang
rencana dengan menyebabkan ketidaksesuaian antara rencana dan
Pelaksanaan Pembelajaran pelaksanaan pembelajaran adalah perbedaan kondisi
kelas. Terkadang, jumlah siswa yang hadir, tingkat
kemampuan siswa, atau dinamika kelas dapat
berbeda dengan apa yang telah saya antisipasi. Hal
ini menuntut saya untuk secara cepat beradaptasi
dengan situasi yang ada dan mengubah rencana
pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa.
 Keterbatasan Waktu: Waktu yang terbatas seringkali
menjadi faktor penyebab ketidaksesuaian antara
rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Terkadang,
rencana yang telah saya persiapkan terlalu ambisius
atau terlalu banyak materi yang ingin disampaikan
dalam waktu yang terbatas. Saya belajar untuk lebih
realistis dalam merencanakan pembelajaran,
memprioritaskan materi yang paling penting, dan
mengatur waktu dengan lebih efisien.
3 Kasus/Masalahan yang  Kurangnya Keterlibatan Siswa: Salah satu masalah
muncul dalam yang mungkin muncul adalah kurangnya keterlibatan
pembelajaran siswa dalam kelompok mereka. Beberapa siswa
mungkin tidak aktif atau tidak berpartisipasi
sepenuhnya dalam diskusi atau kegiatan kelompok.
Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran dan
mengurangi manfaat yang dapat diperoleh dari model
Jigsaw. Penting bagi guru untuk memastikan bahwa
semua siswa terlibat dan memberikan perhatian
khusus kepada siswa yang cenderung pasif.
 Kesulitan dalam Mengelola Waktu: Model Jigsaw
melibatkan pembagian waktu yang terbatas untuk
setiap anggota kelompok mempelajari dan
mempersiapkan materi mereka sebelum berbagi
dengan anggota kelompok lainnya. Tantangan yang
mungkin muncul adalah kesulitan dalam mengelola
waktu dengan efektif. Siswa mungkin membutuhkan
bimbingan dan pengawasan yang lebih intensif untuk
memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan
tugas mereka dengan baik dalam batas waktu yang
ditentukan.
4 Faktor penyebab  Kurangnya pemahaman tentang model pembelajaran:
Siswa dan bahkan guru mungkin tidak sepenuhnya
memahami konsep dan tujuan dari model
Cooperative Learning tipe Jigsaw. Kurangnya
pemahaman ini dapat menghambat implementasi
yang efektif dan menyebabkan masalah dalam
pembelajaran.

 Kurangnya keterampilan kerjasama: Model Jigsaw


mengharuskan siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil. Namun, jika siswa tidak
memiliki keterampilan kerjasama yang cukup, seperti
kemampuan mendengarkan, berbagi, dan menghargai
pendapat orang lain, maka masalah dapat muncul
dalam interaksi kelompok.

 Perbedaan kemampuan siswa: Jigsaw melibatkan


pembagian tugas dan tanggung jawab di antara
anggota kelompok. Jika terdapat perbedaan yang
signifikan dalam kemampuan siswa, maka siswa
yang lebih unggul mungkin merasa terbebani dengan
tugas yang lebih sulit, sementara siswa yang lebih
lemah mungkin merasa kewalahan.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan masalah
dalam pembelajaran.

5 Alternatif solusi/tindakan  Diferensiasi Pembelajaran: Guru dapat melakukan


diferensiasi pembelajaran dengan
mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa.
Ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang
sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing
siswa, memberikan dukungan tambahan kepada
siswa yang membutuhkan, atau memfasilitasi
kolaborasi antara siswa dengan kemampuan yang
berbeda
RENCANA TINDAK LANJUT
(RTL)
PENYUSUNAN RPP DAN PTK

Nama Mahasiswa : Adriana Iflahah


Bidang Studi/Kelas : S K I / SA2
Nama LPTK : UIN KHAS Jember

Hasil Review dan  Struktur RPP / Modul Ajar cenderung bervariasi, belum ada
catatan perbaikan dari tamplate yang baku
Dosen dan Guru  Penyusunan TP dan KKTP belum mencerminkan kriteria
Pamong tujuan pembelajaran yang ideal, misalnya belum
teridentifikasi unsur A, B, C, D dan bersifat HOTS
 Assesemen awal, formatif dan sumatif harus terakomodasi
pada kegiatan pembelajaran baik pada kegiatan pendahuluan
inti dan penutup
Rencama Tindakan Berdasarkan hasil review dari dosen pembimbing dan guru pamong,
berikut adalah rencana tindakan untuk pembuatan modul ajar dan
video pembelajaran:

1. Menyusun struktur RPP / Modul Ajar yang baku:


 Identifikasi komponen-komponen yang harus ada dalam
Modul Ajar, seperti tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian.
 Buat template atau format standar untuk Modul Ajar yang
dapat digunakan secara konsisten.

2. Menyusun TP dan KKTP yang mencerminkan kriteria tujuan


pembelajaran yang ideal:
 Identifikasi unsur A, B, C, D dalam tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
 Pastikan TP dan KKTP mencakup aspek HOTS (Higher
Order Thinking Skills) untuk mendorong pemikiran kritis
dan kreatif siswa.

3. Mengakomodasi asesmen awal, formatif, dan sumatif dalam


kegiatan pembelajaran:
 Pastikan asesmen awal dilakukan sebelum pembelajaran
dimulai untuk mengetahui pemahaman awal siswa.
 Selama kegiatan pembelajaran, sisipkan asesmen formatif
untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan
umpan balik yang sesuai.
 Sertakan asesmen sumatif pada akhir kegiatan pembelajaran
untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

4. Pembuatan LKPD:
 Susun konten modul ajar dengan jelas dan terstruktur,
mengikuti urutan pembelajaran yang logis.
 Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan
sertakan contoh atau ilustrasi yang relevan.
 Sertakan aktivitas atau tugas yang dapat melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran.

5. Pembuatan video pembelajaran:


 Rencanakan skrip atau naskah video dengan baik, termasuk
pengenalan, penjelasan materi, dan rangkuman.
 Gunakan visualisasi yang menarik dan bervariasi, seperti
gambar, grafik, atau animasi, untuk membantu pemahaman
siswa.
 Pastikan durasi video tidak terlalu panjang agar siswa tetap
fokus dan tidak bosan.

Dengan mengikuti rencana tindakan ini, diharapkan Modul Ajar dan


video pembelajaran yang dihasilkan akan lebih terstruktur,
mencerminkan kriteria tujuan pembelajaran yang ideal, dan
mengakomodasi asesmen secara komprehensif.
Alasan dan Tujuan Alasan Tindakan:
Tindakan
1. Variasi dalam struktur Modul Ajar: Alasan utama untuk
menyusun template atau format standar adalah untuk
menciptakan konsistensi dalam penyusunan RPP / Modul
Ajar. Dengan adanya template yang baku, akan lebih mudah
bagi guru untuk mengorganisir dan menyusun materi
pembelajaran dengan struktur yang jelas dan terstruktur.

2. Tidak mencerminkan kriteria tujuan pembelajaran yang


ideal: Penyusunan TP dan KKTP yang tidak mencerminkan
kriteria tujuan pembelajaran yang ideal dapat menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan perbaikan agar TP dan KKTP
dapat menggambarkan dengan jelas dan spesifik tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, serta mencakup aspek
HOTS untuk mendorong pemikiran kritis dan kreatif siswa.

3. Kurangnya akomodasi asesmen dalam kegiatan


pembelajaran: Asesmen awal, formatif, dan sumatif
merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Jika
asesmen tidak terakomodasi dengan baik, maka sulit untuk
memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan
balik yang sesuai. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penyesuaian agar asesmen dapat terintegrasi secara efektif
dalam kegiatan pembelajaran.

Tujuan Tindakan:

1. Menciptakan konsistensi dalam penyusunan RPP / Modul


Ajar: Dengan menyusun template atau format standar, tujuan
utama adalah untuk menciptakan konsistensi dalam
penyusunan RPP / Modul Ajar. Hal ini akan memudahkan
guru dalam mengorganisir dan menyusun materi
pembelajaran dengan struktur yang jelas dan terstruktur.

2. Mencerminkan kriteria tujuan pembelajaran yang ideal:


Tujuan tindakan ini adalah untuk memastikan bahwa TP dan
KKTP mencerminkan kriteria tujuan pembelajaran yang ideal.
Dengan demikian, TP dan KKTP akan menjadi panduan yang
jelas bagi guru dalam merencanakan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, serta mendorong
pemikiran kritis dan kreatif siswa.

3. Mengakomodasi asesmen dalam kegiatan pembelajaran:


Tujuan tindakan ini adalah untuk memastikan bahwa asesmen
awal, formatif, dan sumatif terakomodasi dengan baik dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan adanya akomodasi yang baik,
guru dapat memantau perkembangan siswa secara efektif,
memberikan umpan balik yang sesuai, dan mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran secara komprehensif.

4. Meningkatkan kualitas modul ajar dan video pembelajaran:


Tujuan tindakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas
modul ajar dan video pembelajaran yang disusun. Dengan
menyusun konten yang jelas, terstruktur, dan mudah
dipahami, serta menggunakan visualisasi yang menarik,
diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi
pembelajaran dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
Kegiatan yang Akan A. Persiapan :
Dilakukan untuk 1) Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental serta
Menjamin Rencana memotivasi siswa.
Tindak Lanjut 2) Guru menyampaikan apersepsi
Terlaksana 3) Menyampaikan tujuan dan indikator materi sesuai KD secara
lengkap dan sistematis.
B. Pelaksanaan :
1) Guru menguasai konsep materi. Dengan menggunakan
pendekatan cooperative learning tipe Jigsaw
2) Guru menanamkan karakter, pesan moral, sikap positif terkait
materi dengan memberikan video motivasi
3) Guru menerapkan pendekatan cooperative Learning Tipe
Jigsaw yang mengintegrasikan TPACK
4) Guru memanfaatkan media pembelajaran
5) Guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK
6) Guru membuat dan menggunakan forum diskusi/kuis/ice-
breaking melalui platform online
7) Guru melaksanakan pemantauan kemajuan belajar siswa
selama proses pembelajaran
8) Guru menyimpulkan materi pelajaran
C. Evaluasi :
1) Menggunakan assesement sumatif dengan google form
2) Guru melaksanakan penilaian otentik berbasis HOTs secara
tepat dan memberikan feedback.
3) Guru melakukan refleksi dan tindak lanjut
Kriteria Suksesnya Terlaksananya praktik pembelajaran sesuai rencana tindakan yang
Rencana Aksi sudah diperbaiki setelah mendapatkan review dan catatan
perbaikan dari dosen dan guru pamong
Sumber Daya dan Modul Ajar, Buku Siswa, Buku Guru, LKPD, Instrumen Penilaian,
Dukungan yang Lembar Observasi, Laptop, LCD Projector, Speaker Aktif, perekam
Diperlukan video, observer
Rencana Aksi Dimulai Tanggal : 4 November 2023
Rencana Aksi Selesai Tanggal: 6 November 2023
Review/Refleksi Tanggal: 7 November 2023
terhadap
aksi yang dilakukan

Menyetujui, Jember, 1 November 2023


Dosen Pembimbing Dibuat oleh,

Dr. Moh. Sutomo, M.Pd Adriana Iflahah

Anda mungkin juga menyukai