Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dina Indarwati

NIM : 2001230333

Mata Kuliah : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum

SEL.06.2-T5-7 Aksi Nyata - Rancangan Pembelajaran dalam UbD

1. Apa makna perancangan pembelajaran dalam UbD menurut kelompok Anda?

Jawaban :

Perancangan pembelajaran dalam pendekatan UbD (Understanding by Design) mengacu


pada proses merancang pembelajaran yang berpusat pada pemahaman konsep yang
mendalam. Berikut adalah makna perancangan pembelajaran dalam UbD menurut kelompok
saya:

1. Pemahaman Mendalam Tentang Tujuan Pembelajaran: Perancangan


pembelajaran dalam UbD dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang tujuan
pembelajaran apa yang ingin dicapai. Ini melibatkan identifikasi tujuan akhir apa yang
ingin dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2. Penetapan Indikator Kinerja: Indikator kinerja yang jelas dan terukur ditetapkan
untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran. Ini membantu guru dalam
mengevaluasi apakah siswa telah memahami konsep dengan baik atau tidak.

3. Perencanaan Aktivitas Pembelajaran: Berdasarkan tujuan pembelajaran dan


indikator kinerja, guru merancang aktivitas pembelajaran yang relevan dan bermakna.
Aktivitas-aktivitas ini dirancang untuk mendukung pemahaman siswa tentang konsep-
konsep yang diajarkan.

4. Penggunaan Penilaian Formatif dan Sumatif: Perancangan pembelajaran dalam


UbD mempertimbangkan baik penilaian formatif maupun sumatif. Penilaian formatif
digunakan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada siswa
dan guru, sedangkan penilaian sumatif digunakan untuk mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran secara keseluruhan.
5. Pengintegrasian Teknologi dan Sumber Daya Pendukung: Guru
mempertimbangkan penggunaan teknologi dan sumber daya pendukung lainnya yang
dapat meningkatkan pembelajaran dan memfasilitasi pemahaman siswa.

6. Fleksibilitas dalam Perencanaan: Meskipun ada struktur perancangan yang jelas


dalam UbD, pendekatan ini juga memungkinkan fleksibilitas bagi guru untuk
menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan dinamika kelas.

7. Pertimbangan Keanekaragaman Siswa: Dalam perancangan pembelajaran UbD,


keanekaragaman siswa dipertimbangkan dengan merancang strategi pembelajaran
yang dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki gaya belajar
yang berbeda atau kebutuhan khusus.

8. Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi: Perancangan pembelajaran


dalam UbD bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
seperti analisis, sintesis, dan evaluasi melalui pembelajaran yang berpusat pada
pemahaman konsep.

Dengan demikian, perancangan pembelajaran dalam UbD tidak hanya tentang menyusun
rencana pembelajaran, tetapi juga tentang memastikan bahwa pembelajaran tersebut dapat
memberikan pengalaman yang bermakna dan memperkuat pemahaman siswa tentang konsep
yang diajarkan.

2. Apa makna perancangan pembelajaran dalam UbD menurut kelompok lain?

Jawaban :

Gambaran tentang apa yang perancangan pembelajaran dalam UbD dapat berarti menurut
kelompok lain:

Pusat pada Pemahaman yang Mendalam: Kelompok lain mungkin menekankan bahwa
perancangan pembelajaran dalam UbD fokus pada pemahaman konsep yang mendalam
daripada sekadar mengingat fakta-fakta. Mereka mungkin melihatnya sebagai pendekatan
yang memungkinkan siswa untuk menghubungkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan
yang sudah mereka miliki. Setiap kelompok mungkin memiliki perspektif yang sedikit
berbeda terkait dengan makna perancangan pembelajaran dalam UbD berdasarkan
pengalaman, kebutuhan, dan nilai-nilai mereka sendiri. Namun, intinya tetap pada fokus pada
pemahaman konsep yang mendalam dan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
3. Apa makna perancangan pembelajaran dalam UbD berdasarkan literatur ?

Jawaban :

Berdasarkan literatur, perancangan pembelajaran dalam pendekatan UbD (Understanding


by Design) memiliki beberapa makna yang penting:

1. Fokus pada Tujuan Pembelajaran: UbD menekankan pentingnya memulai dengan


tujuan pembelajaran yang jelas. Dalam literatur, perancangan pembelajaran dalam
UbD dilihat sebagai proses yang dimulai dengan identifikasi tujuan pembelajaran
yang spesifik dan berfokus pada apa yang ingin dicapai oleh siswa di akhir
pembelajaran.

2. Pemikiran Terbalik: Konsep "backward design" menjadi inti dari perancangan


pembelajaran dalam UbD. Dalam literatur, ini dijelaskan sebagai proses merancang
pembelajaran dengan mulai dari tujuan akhir, kemudian merancang aktivitas dan
pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Penekanan pada Pemahaman Mendalam: Makna perancangan pembelajaran dalam


UbD dalam literatur sering kali menyoroti pentingnya pemahaman konsep yang
mendalam daripada sekadar mengingat informasi. Guru didorong untuk merancang
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang konsep-konsep kunci.

4. Peran Penilaian: Penilaian memainkan peran penting dalam perancangan


pembelajaran dalam UbD. Dalam literatur, ini sering kali mengacu pada pentingnya
merencanakan penilaian sejak awal, baik penilaian formatif maupun sumatif, untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran.

5. Integrasi Teknologi dan Sumber Daya: Beberapa literatur menyoroti pentingnya


mengintegrasikan teknologi dan sumber daya pendukung lainnya dalam perancangan
pembelajaran dalam UbD. Ini termasuk penggunaan alat-alat digital dan sumber daya
online untuk meningkatkan pembelajaran dan memberikan pengalaman yang beragam
kepada siswa.

6. Kolaborasi dan Refleksi: Makna perancangan pembelajaran dalam UbD dalam


literatur sering kali menekankan kolaborasi antara guru dan refleksi terus-menerus
terhadap praktik pengajaran. Proses perancangan pembelajaran dalam UbD dianggap
sebagai kesempatan untuk guru untuk bekerja bersama, merenungkan praktik mereka,
dan terus meningkatkan pembelajaran siswa.

7. Pertimbangan Keanekaragaman Siswa: Beberapa literatur menekankan pentingnya


mempertimbangkan keanekaragaman siswa dalam perancangan pembelajaran dalam
UbD. Ini mencakup menyediakan aksesibilitas bagi semua siswa dan merancang
pembelajaran yang memungkinkan untuk diferensiasi sesuai dengan kebutuhan
individual siswa.

Makna perancangan pembelajaran dalam UbD dalam literatur seringkali mencerminkan


pendekatan yang sistematis, berpusat pada pemahaman konsep, dan berorientasi pada tujuan
pembelajaran yang jelas. Ini melibatkan penekanan pada proses pemikiran terbalik,
penggunaan penilaian, integrasi teknologi, kolaborasi antara guru, refleksi, dan pertimbangan
terhadap keanekaragaman siswa.

4. Apa makna perancangan pembelajaran dalam UbD menurut Anda sendiri?

Jawaban :

1. Pemahaman Mendalam tentang Tujuan Pembelajaran: UbD mengajarkan bahwa


perancangan pembelajaran harus dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang
apa yang ingin dicapai oleh siswa di akhir pembelajaran. Ini membantu guru untuk
merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna.

2. Fokus pada Pemikiran Terbalik: Saya melihat pentingnya pemikiran terbalik, yaitu
memulai dengan tujuan akhir dalam perancangan pembelajaran. Dengan cara ini, guru
dapat merancang pembelajaran yang terfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran
yang diinginkan.

3. Penekanan pada Pemahaman Konsep: Bagi saya, perancangan pembelajaran dalam


UbD berarti menekankan pemahaman konsep yang mendalam daripada sekadar
mengingat informasi. Ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna dan memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep baru dengan
pengetahuan yang sudah mereka miliki.

4. Penilaian sebagai Bagian Integran: Saya menganggap pentingnya merencanakan


penilaian sejak awal sebagai bagian integral dari perancangan pembelajaran dalam
UbD. Penilaian tidak hanya digunakan untuk menilai pemahaman siswa, tetapi juga
untuk membimbing proses pembelajaran dan menginformasikan pengajaran
selanjutnya.

5. Kolaborasi dan Refleksi: Saya melihat perancangan pembelajaran dalam UbD


sebagai kesempatan untuk kolaborasi antara guru dan refleksi terus-menerus atas
praktik pengajaran. Kolaborasi memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang
berharga, sedangkan refleksi membantu guru untuk terus meningkatkan praktik
mereka.

6. Penggunaan Teknologi dan Sumber Daya Pendukung: Saya percaya bahwa


penggunaan teknologi dan sumber daya pendukung lainnya dapat memperkaya
pembelajaran dalam UbD. Ini dapat mencakup penggunaan alat-alat digital, sumber
daya online, atau bahkan kunjungan lapangan untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep-konsep yang diajarkan.

7. Pertimbangan terhadap Keanekaragaman Siswa: Saya menganggap pentingnya


mempertimbangkan keanekaragaman siswa dalam perancangan pembelajaran dalam
UbD. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, dan
latar belakang yang berbeda, dan pembelajaran harus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan semua siswa.

Secara keseluruhan, bagi saya, perancangan pembelajaran dalam UbD berarti


menciptakan pengalaman pembelajaran yang berpusat pada pemahaman konsep, terfokus
pada tujuan pembelajaran, dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Itu adalah proses
kolaboratif yang melibatkan refleksi terus-menerus dan penggunaan berbagai sumber daya
untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi semua siswa.

5. Apakah ada perbedaan antara apa yang dijelaskan oleh kelompok Anda,
kelompok lain, literatur, dan Anda sendiri

Jawaban :

Ya, ada kemungkinan terdapat perbedaan dalam penekanan, interpretasi, atau aspek-
aspek lain dari makna perancangan pembelajaran dalam UbD antara kelompok saya,
kelompok lain, literatur, dan saya sendiri. Meskipun ada perbedaan dalam penekanan atau
interpretasi, penting untuk diakui bahwa berbagai sudut pandang dan pemahaman dapat
memberikan wawasan yang berharga dan melengkapi satu sama lain.
6. Jelaskan mengapa ada kesamaan atau perbedaan di antara penjelasan tersebut!

Jawaban :

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa ada kesamaan atau perbedaan
dalam penjelasan tentang makna perancangan pembelajaran dalam UbD antara berbagai
kelompok, literatur, dan individu:

Setiap individu atau kelompok membawa pengalaman dan latar belakang yang unik
dalam pendidikan dan pengajaran. Pengalaman ini dapat memengaruhi pemahaman mereka
tentang konsep-konsep seperti UbD dan bagaimana mereka menerapkannya dalam konteks
pembelajaran mereka. Setiap kelompok atau individu mungkin memiliki perspektif yang
berbeda dalam pendidikan dan pengajaran, yang mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, atau
pendekatan yang berbeda. Perspektif ini dapat memengaruhi cara mereka memahami dan
menerapkan konsep seperti UbD dalam praktik mereka. Meskipun ada definisi umum untuk
konsep seperti UbD, setiap individu memiliki pemahaman dan interpretasi pribadi tentang
konsep tersebut. Perbedaan dalam interpretasi ini dapat menghasilkan variasi dalam
penjelasan tentang makna perancangan pembelajaran dalam UbD.

Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat menghargai keanekaragaman dalam


pemahaman dan interpretasi tentang konsep seperti UbD, sambil juga mengakui kesamaan
yang mendasari pemahaman tersebut. Kesamaan dan perbedaan ini dapat memberikan
wawasan yang berharga dan memperkaya diskusi tentang pendidikan dan pengajaran.

7. Tingkat kebutuhan topik ini oleh masyarakat

Jawaban :

Sanagat Dibutuhkan, Pengetahuan tentang perancangan pembelajaran dalam


pendekatan UbD (Understanding by Design) merupakan hal yang dibutuhkan. UbD adalah
pendekatan yang membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan fokus pada
pemahaman konsep yang mendalam, pemikiran terbalik, dan penilaian yang berorientasi pada
tujuan pembelajaran. Dengan pemahaman tentang konsep ini, para praktisi pendidikan dapat
merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa.

8. Media sosial (Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dll).

Anda mungkin juga menyukai