Anda di halaman 1dari 5

LK. 1.1.

Identifikasi Masalah

Nama : ADI PURNOMO, S.Pd


No. UKG : 201500431965@guruku.id
LPTK : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Jenis
No. Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan
1 Pedagogik,  Pemilihan model pembelajaran  Guru memiliki pemahaman yang minim tentang model
literasi, dan yang terbatas pembelajaran sehingga dalam mengajar, cenderung
numerasi. hanya menggunakan model pembelajaran
konvensional. Akibatnya pembelajaran menjadi pasif
dan masih berfokus pada guru bukan berfokus pada
peserta didik.

 Belum mampu memahami  Guru belum memiliki metode dan pendekatan yang
karekter setiap peserta didik tepat untuk memahami karakter seluruh peserta didik
sehingga belum dapat memaksimalkan peran sebagai
pendidik. Akibatnya guru masih memandang peserta
didik secara general dan suka tidak suka akan ada
peserta didik yang akan terdegredasi saat
pembelajaran.

 Kemampuan literasi dan numerasi  Peserta didik belum mampu memaknai maksud dan
yang masih tergolong lemah intisari dari suatu soal cerita, dikarenakan belum
terbiasa dengan karakteristik soal yang mengaitkan
pengalaman-pengalaman terdahulu yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Sehingga jawaban yang diberikan oleh
peserta didik ketika mengerjakan soal menjadi tidak
memuaskan atau bahkan ada yang tidak menjawab
sama sekali.
Jenis
No. Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan
 Keterampilan dalam berkolaborasi  Guru belum mampu mengkoordinir peserta didik
belum terbentuk dengan baik dalam kelompok yang heterogen dengan maksimal
sehingga peserta didik yang notabene memiliki
kemampuan pengetahuan lebih dari teman lainnya
cenderung mendominasi pekerjaan dalam kelompok
tersebut terlepas dari hasil pekerjaannya benar
ataupun salah. Akibatnya, peserta didik yang
dianggap tidak memiliki pengetahuan yang cukup
akan selalu tertinggal dan tidak dapat membaur
dalam kelompoknya.

 Memiliki rasa khawatir/takut yang  Peserta didik merasa selalu khawatir atau takut
berlebihan saat belajar melakukan suatu kesalahan jika menjawab
pertanyaan dan mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran. Akibatnya adalah guru tidak dapat
mengukur tingkat pemahaman peserta didiknya
bahkan pada level yang dasar sekalipun.

 Kemampuan menyelesaikan soal  Masih banyak pesetrta didik di sekolah yang kesulitan
HOTS yang masih rendah saat menghadapi soal HOTS meskipun hanya pada
level C4 (analisis) yang menuntut untuk berpikir
konstruktif dalam pemecahan masalah. Penyebab hal
tersebut dirasa terletak pada memori ingatan peserta
didik yang sudah terbiasa dengan ingatan jangka
pendek. Akibatnya, pelajaran yang sudah mereka lalui
dengan sendirinya materi tersebut akan mereka
lupakan dikarenakan tidak ada penghayatan dan
pemahaman yang mendalam pada saat pembelajaran
sebelumnya.
Jenis
No. Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan
 Belum mampu mengintegrasikan  Guru belum mampu mengintegrasikan 4C
4C dalam menyusun setiap tujuan (Communication, Collaboration, Critical Thinking,
pembelajaran Creativity) dalam menyusun tujuan pembelajaran
dengan meksimal disebabkan kurangnya pelatihan
dan pendampingan di sekolah. Akibatnya, tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan dan melatih serta menerapkan prinsip
pembelajaran bermakna di masa sekarang ini belum
dapat dicapai dengan baik.
2 Kesulitan belajar  Kemampuan membaca, menulis,  Peserta didik di bangku kelas 7 SMP tempat saya
siswa termasuk dan berhitung yang masih bertugas saat ini, masih ada yang belum mampu
siswa tergolong rendah membaca ejaan/tulisan dengan baik dan benar
berkebutuhan sehingga menghambat proses belajar peserta didik
khusus dan tersebut. Akibatnya, peserta didik yang memiliki
masalah kemampuan relatif rendah jika diukur dalam lingkup
pembelajaran siswa SMP ini selalu tertinggal oleh teman satu
(berdiferensiasi) kelasnya.
di kelas
berdasarkan  Tidak adanya sekolah inklusi di  Sekolah inklusi seharusnya dibangun minimal 1
pengalaman kabupaten dalam 1 kabupaten/kota sebagai sekolah khusus
mahasiswa saat untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus. Pada
menjadi guru. kenyataannya didaerah tempat tinggal saya, belum
ada sekolah inklusi sehingga kami sekolah negeri
tidak dapat menolak serta wajib untuk menerima dan
juga mendidik peserta didik yang memiliki kebutuhan
khusus. Akibatnya, dalam setiap pembelajaran akan
menjadi suatu kendala tersendiri bagi guru ketika
akan memberikan penilaian termasuk membuat
instrumen penilaian kepada peserta didik khusus dan
umum tersebut.
Jenis
No. Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan
3 Membangun Pemberdayaan komite sekolah yang  Komite sekolah yang belum maksimal menjadi salah
relasi/hubungan belum maksimal satu penyebab kurangnya komunikasi yang terjalin
dengan siswa dan antara pihak orang tua dengan guru di sekolah.
orang tua siswa. Akibatnya komite hanya akan dilibatkan di kegiatan-
kegiatan khusus dalam pengambilan kebijakan di
sekolah namun belum sampai menjangkau sebagai
pendukung ke ranah pembelajaran.
4 Pemahaman/  Kurangnya pengetahuan tentang  Guru kurang memahami model-model pembelajaran
pemanfaatan model pembelajaran abad-21 yang dapat diimplementasikan di kelas pada
model-model pembelajaran matematika. Terkadang guru hanya
pembelajaran bermain aman di beberapa model pembelajaran yang
inovatif sudah biasa dilakukan dan jarang berinovasi dengan
berdasarkan hal-hal yang baru.
karakteristik
materi dan siswa.  Inovasi yang terhalang regulasi di  Guru mengalami kendala ketika ingin melakukan
sekolah suatu inovasi terkait penggunaan media pembelajaran
dalam suatu model tertentu, namun terhalang oleh
regulasi atau aturan yang ada di sekolah. Di sekolah
saya aturan yang berlaku adalah peserta didik tidak
diperkenankan membawa gadget ke sekolah.
Akibatnya, jika guru ingin mengajak peserta didik
untuk memanfaat media pembelajaran yang dapat
digunakan akan menjadi sangat terbatas karena teks
book dan bahkan dapat menjadikan peserta didik lesu
dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
5 Materi terkait  Kurangnya pemahaman dalam  Guru masih memiliki pengetahuan yang sangat
literasi numerasi, menyusun pembelajaran HOTS terbatas dalam perancang pembelajaran HOTS.
advanced Memilih materi ajar yang tepat untuk di integrasikan
material, dengan materi yang dipelajari saat ini maupun masa
miskonsepsi, yang akan datang. Akibatnya, pembelajaran masih
HOTS. jauh dari pembelajaran HOTS itu sendiri seddangkan
keterampilan peserta didik dalam mengerjakan soal-
Jenis
No. Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan
soal HOTS harusnya dilatih dan dikembangkan mulai
dari pembelajaran yang dilakukan mereka.’

 Materi dan soal dalam buku  Materi ajar yang ada di buku pegangan kurikulum
pegangan/buku paket memiliki 2013 memiliki tingkat soal yang relatif tinggi jika di
level yang terlalu tinggi terapkan di sekolah tempat kami mengajar. Sebab
karakteristik dan kebiasaan peserta didik yang ada di
wilayah kami belum menerapkan soal-soal tingkat
tinggi mulai dari sekolah dasar nya. Akibat belum
terbiasa dengan materi serta soal tingkat tinggi
tersebut, peserta didik mengalami banyak sekali
miskonsepsi dalam pembelajaran.

 Lemahnya keterampilan dalam  Peserta didik di bangku kelas 7 SMP masih banyak
operasi hitung pembagian yang belum menguasai pembagian. Sehingga pada
beberapa materi seperti Bilangan, Aljabar, dan
Aritmatika Sosial merasa begitu kesusahan.
6 Pemanfaatan Keterbatasan media pembelajaran di  Terbatasnya jumlah media seperti LCD Proyektor yang
teknologi/inovasi sekolah dapat digunakan menjadi salah satu kendala yang ada
dalam di sekolah sehingga pembelajaran yang sudah
pembelajaran. dirancang dengan menggunakan media abad-21
terkadang menjadi tidak maksimal dan harus berganti
ke pembelajaran konvensional lagi.

Anda mungkin juga menyukai