Makalah Kel 6
Makalah Kel 6
makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa dan sastra indonesia
kelas tinggi
2024
KATA PENGANTAR
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yaituibu Iis
Aprinawati, M.pd Yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dan berbagi ilmu
pengetahuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan kami juga mengucapkan
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan maupun kekurangan. Kami
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar dapat menjadi lebih baik.
Kelompok 6
Daftar isi
BAB I .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah........................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemampuan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Dengan kemampuan itu, seseorang dapat mengungkapkan
ide, pikiran, perasaan dan kemampuannya kepada orang lain melalui tulisan. Mereka dapat
berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus berhadapan langsung dengan orang yang diajak
bicara. Dapat dikatakan bahwa moral, ilmu pengetahuan dan teknoogi sampai ke tingkat
perkembangannya yang sekarang ini merupakan salah satu akibat dari kemampuan menulis yang
dimiliki manusia.Dengan kemampuan yang dimilikinya, mereka dapat menciptakan buku-buku
besar yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan.
Dengan memiliki keterampilan menulis tersebut seseorang dapat merekam, mencatat,
meyakinkan, melaporkan, memberitahukan, serta mempengaruhi orang lain. Semua tujuan itu
hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya danmenyampaikannya
dengan jelas.
Pada dasarnya keterampilan membaca dan menulis sangat memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia karena pengetahuan apa pun tidak terlepas dari membaca dan menulis.
Tanpa memiliki keterampilan tersebut, maka pengetahuan apa pun yang diberikan akan sia-sia
dan tidak berarti, mengingat saat ini merupakan era globalisasi yang banyak menuntut berbagai
keterampilan. Oleh sebab itu, penguasaan keterampilan mebaca dan menulis 3 sangat
diperlukan.Mengingat pentingnya keterampilan tersebut maka perlu pembinaan dari tingkat dasar
atau Sekolah Dasar (SD). Di Sekolah Dasar, pengajaran menulis dan membaca merupakan salah
satu bidang garapan yang memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia karena
tanpa memiliki pengetahuan dan keterampilan membaca dan menulis maka akan mengalami
kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah selanjutnya. Keterampilan membaca
dan menulis menjadi dasar utama, tidak hanya bagi bidang pengajaran bahasa, tetapi bidang
pengajaran lainnya, seperti IPS, Matematika, IPA, dan lain-lain.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian keterampilan menulis dan pengertian menulis?
2. Bagaimana cara Meningkatkan keterampilan menulis siswa SD agar mereka dapat
mengungkapkan ide dan pengalaman secara jelas dan teratur?
3. Bagaimana Mengembangkan minat dan motivasi siswa dalam menulis melalui
pendekatan yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan menulis dan menulis
2. Untuk dapat Meningkatkan keterampilan menulis siswa SD agar mereka dapat
mengungkapkan ide dan pengalaman secara jelas dan teratur
3. Untuk dapat Mengembangkan minat dan motivasi siswa dalam menulis melalui
pendekatan yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis mempunyai fungsi yang sama, yaitu
untuk menyampaikan informasi. Perbedaan terletak pada cara penyampaian informasi dan tujuan
penyampaianya. Penyampaian informasi dengan menggunakan rangkaian huruf, kata, ataupun
kalimat, dan tanda baca disebut bahasa tulis. Bahasa lisan tentunya menggunakan bunyi-bunyi
artikulasi. Hal tersebut senada dengan pendapat Tarigan (1986: 3) mengemukakan bahwa
berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-
kata yang bertujuan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan
dan perasaan orang tersebut. Selanjutnya bahasa tulis merupakan bahasa yang dilukiskan ke
dalam media sehingga orang lain dapat memahami lambang grafik tersebut.
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat
produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-
jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-kata
dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam
suatu struktur tulisan yang teratur. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan
ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986:15).
Menurut Djago Tarigan menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat,
atau pikiran dan perasaan. Sumarno (2009:5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai
menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y.
Slamet (2008:141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. M. Atar Semi
(2007:14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu proses kreatif
memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro (1988: 273)
menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan menulis merupakan kegiatan berupa
penuangan ide/gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif
produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh
orang lain.
Kegiatan menulis merupakan hasil kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang yang
paling akhir setelah kemampuah menyimak, berbicara dan menulis (Iskandarwasid, 2011, 248).
Keterampilan menulis dapat dikatakan sebagai keterampilan yang paling sulit dibandingkan tiga
terampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan
keterampilan bahasa lainnya di luar keterampilan menulis. Dalam menulis kita dapat menemukan
jenis-jenis tulisan yang ditinjau dari keilmiahan karangan tersebut. Jenis-jenis tulisan (karangan)
itulah yang akan kami bahas dalam makalah ini. Ditinjau dari keilmiahannya, karangan dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu karangan fiksi dan karangan nonfiksi; karangan ilmiah, karangan
populer, dan karangan ilmiah populer. yang didalamnya terdapat unsur khayal atau imajinasi
pengarang. Dapat terjadi dari peristiwa yang sebenarnya atau peristiwa hasil rekaan mengarang
saja
Menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 968) adalah melahirkan pikiran
atau perasaan. Nurgiyantoro(2001: 298) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas
mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menurut Tarigan (1986: 21) menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif merupakan
kegiatan yang menuntut adanya kegiatan encoding, yaitu kegiatan untuk menghasilkan atau
menyampaikan bahasa kepada pihak lain melalui bahasa. Kegiatan berbahasayang produktif
adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pikiran, atau perasaan oleh pihak penutur, dalam hal ini
adalah penulis, dalam kegiatan menulis, penulis harus memanfaatkan grafologi, struktur bahasa
dan kosakata melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Aktivitas menulis merupakan
salah satu manisfestasi keterampilan berbahasa paling akhir yang dikuasai pembelajar bahasa
setelah mendengarkan, membaca dan berbicara (Nurgiyantoro, 2001: 296). Selanjutnya,
Nurgiyantoro juga menyatakan jika dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain,
keterampilan menulis lebih sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa. Hal tersebut karena,
keterampilan 10 berbahasa menghendaki penguasaan berbagai aspek lain diluar bahasa untuk
menghasilkan karangan yang padu dan utuh.Dari beberapa definisi menulis di atas, dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan mentranformasikan pikiran atau gagasan menjadi
simbol-simbol yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain.
Materi untuk meningkatkan kegiatan menulis di SD bisa mencakup berbagai aspek, seperti:
3. Pengembangan Ide dan Pemikiran Kreatif: Materi harus merangsang imajinasi dan kreativitas
siswa dengan memberikan topik menulis yang menarik dan merangsang pemikiran kreatif,
seperti cerita pendek, puisi, atau deskripsi gambar.
4. Pengembangan Struktur Teks: Melatih siswa untuk memahami struktur berbagai jenis teks
seperti narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi, serta cara menyusunnya dengan baik.
5. Feedback dan Revisi: Materi harus mencakup praktik memberikan umpan balik dan revisi,
baik dari guru maupun teman sejawat, untuk membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan
karya tulis mereka.
7. Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain: Mengintegrasikan kegiatan menulis dengan mata
pelajaran lain seperti IPA, IPS, matematika, seni, atau bahasa asing untuk memperluas
pemahaman siswa tentang berbagai topik.
Materi-materi tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa di
SD, serta dengan menggunakan pendekatan yang menarik dan interaktif untuk memotivasi
mereka dalam meningkatkan keterampilan menulis.
Berikut adalah beberapa materi yang dapat membantu mengembangkan minat dan motivasi
siswa dalam menulis melalui pendekatan yang menarik dan relevan dengan kehidupan :
1. Menulis Berdasarkan Minat Pribadi: Meminta siswa untuk menulis tentang topik atau
pengalaman yang mereka minati atau mereka sukai, seperti hobi, impian masa depan, atau
petualangan mereka.
4. Menggunakan Media yang Relevan: Memanfaatkan teknologi dan media yang digunakan oleh
siswa dalam kehidupan sehari-hari, seperti blog, media sosial, atau video pendek, untuk
menginspirasi mereka dalam menulis.
5. Kolaborasi dengan Dunia Luar: Mengundang penulis tamu, wartawan lokal, atau anggota
komunitas lainnya untuk berbagi pengalaman dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi dunia
menulis di luar sekolah.
6. Kompetisi Menulis: Mengadakan kompetisi menulis antar-siswa atau antar-kelas dengan tema
yang menarik dan hadiah yang menggiurkan untuk mendorong partisipasi dan motivasi siswa.
7. Koneksi dengan Sastra dan Media Populer: Menggunakan contoh-contoh dari sastra anak-
anak, film, atau lagu-lagu populer untuk mengajarkan konsep-konsep menulis secara
menyenangkan dan relevan.
8. Menyediakan Pilihan yang Beragam: Memberikan siswa pilihan topik atau genre menulis
yang beragam sehingga mereka dapat mengekspresikan minat dan kepribadian mereka secara
lebih bebas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arifin, Z. (2019). Keefektifan Model Think Talk Write Berbantu Media Gambar Seri terhadap
Keterampilan Menulis, International Journal of Elementary Education, 3 (3).
Astuti, W. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Siswa Kelas V Sd, Jurnal Prima Edukasia, 2 (2).
Budiyono, H. (2012). Pembelajaran Keterampilan Menulis Berbasis Proses Menulis Dan Teori
Pemerolehan Bahasa, Jurnal Pena, 2 (3).
Bintoro, T. (2018). Hubungan Minat Membaca dan Kemampuan Memahami Wacana dengan
Keterampilan Menulis Narasi. Indonesian Journal of Primary Education, 2 (1), 19–29.