Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Teori Kajian Filsafat Sastra

Dosen Pengampu : Dr. Muliadi, M.Hum

Oleh :

Kelompok 2

1. Nama: Laila Hidayati


NIM: 06220210004
2. Nama: Fitria Dwi Ramadhanty Halim
NIM: 06220210003

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Berkat segala rahmat-Nya sehingga Tugas
Sastra Terapan ni dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap Ayah Dr. Muliadi, M.Hum selaku dosen pengampu mata
kuliah Sastra Terapan.

Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penyusun berharap lebih jauh lagi agar tugas
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penyususn sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini.

Makassar, 29 April 2024


Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………… i


Daftar Isi .. ………………………………………………………………ii
BAB 1 Pendahuluan .. ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 2
B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2
C. Tujuan ………………………………………………………….. 3
BAB 2 Pembahasan ……………………………………………………iii
A. Sastra dan Filsafat ……………………………………………….4
B. Subjek Kajian Filsafat Sastra ……………………………………5
C. Sastra & Filsafat Bahasa
Bab 3 Penutup .. ………………………………………………………..6
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mengaitkan pemikiran ilmiah


atau bisa didefinisikan sebagai ilmu berpikir, sedangkan sastra merupakan
seni yang muncul dari pemikiran dan imajinasi si pembuat, filsafat dan
sastra sendiri memiliki keterkaitan, dua hal ini bisa menjadi suatu kajian
tersendiri, hal ini juga bisa menjadi suatu disiplin ilmu baru karena kajian
ini memiliki banyak pembahasan tersendiri yang menjadi keistimewaan
dan menjadi pembeda dengan bahasan ilmu lainnya.

Filsafat menjadi semacam pondasi yang membentuk kerangka cerita dalam


sebuah karya sastra. Filsafat membutuhkan sastra sebagai ruang
gagasannya dinarasikan untuk disampaikan ke pembaca, pun sastra juga
membutuhkan filsafat sebagai pandangan filosofis yang berfungsi sebagai
unsur fundamental yang membentuk unsur-unsur lainnya sehingga
menjadi suatu tatanan cerita yang matang untuk dinikmati.

Keterkaitan keduanya yang sangat erat menjadi tautan entitas yang


mustahil untuk dipertentangkan diperbandingkan. Meminjam apa yang
dikatakan Budi Darma salah satu kritikus sastra Indonesia filsafat dapat
diucapkan lewat sastra, sementara sastra itu sendiri bertindak sebagai
filsafat.

Teori kajian filsafat sastra menekankan pada bagaimana sastra menjadi


implementasi dari pemikiran filsafat. Filsafat menggunakan sastra sebagai
media untuk menyalurkan ide-ide.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalahnya adalah


1. Bagaimana keterkaitan antara Filsafat dan Sastra
2. Apa subjek kajian Filsafat Sastra
3. Bagaimana Sastra dan Fiksafat Bahasa itu sendiri sebagai disiplin ilmu

C. Tujuan

Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah


1. Menjelaskan keterkaitan antara Filsafat dan Bahasa
2. Menjelaskan apa subjek kajian Filsafat Sastra
3. Menjelaskan Bagaimana Sastra dan Filsafat Bahasa
BAB 2
Pembahasan

A. Sastra dan Filsafat


Sastra secara etimologi berasal dari kata Sanskerta “sas” yang berarti
pedoman dan “tra” yang berarti sarana atau alat. Dalam perkembangannya,
kata sastra di Indonesia sering diimbuhi dengan imbuhan “su” yang berarti
indah. Sastra atau susastra merujuk pada hasil cipta, karsa dan karya
manusia yang memiliki dimensi estetis dan bernilai bagi kemanusiaan itu
sendiri. Adapun pengertian menurut ahli Mursal Esten, bahwa sastra
adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi
dari kehidupan manusia melalui media bahasa.

Filsafat pendidikan berakar pada filsafat. Filsafat, secara etimologi berasal


dari bahasa Yunani “Philosophia” yang merupakan gabungan dari
“philein” (cinta) dan “Sophos” (hikmat) (Prasetya: 2002). Filsafat adalah
sesuatu yang mengandung nilai kebenaran hakikat tentang sesuatu. Filsafat
adalah pandangan mengenai keberadaan dan dasar dari keberadaan
tersebut. Manusia selalu berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu dan
kebenaran itu menjadi panduan dan landasan filosofisnya dalam bertindak.

Sastra dan filsafat memiliki hubungan yang sangat erat. Di masa awal
perkembangan filsafat, para filsuf menuangkan gagasannya dalam bentuk
puisi- puisi yang sarat akan nilai dan makna kebenara. Baik sastra dan
filsafat merupakan cerminan dari kenyataan hidup yang dialami oleh
manusia. Sehingga hasil karya sastra mengandung sebuah nilai kebenaran;
hakikat filosofis mengenai kemanusiaan tersebut.

Karya sastra sebagai media penyampian suatu filsafat bermakna bahwa


ajaran filsafat disampaikan dalam suatu bentuk karya sastra tertentu. Karya
sastra dipilih karena bentuknya yang ringkas serta akrab dan mudah
diterima dan diapresiasi oleh masyarakat. Ajaran filsafat yang disajikan
sebagai sebuah karya imajinatif akan lebih efisien mengkomunikasikan
ajaran filsafat kepada khalayak ramai.

B. Subjek Kajian Filsafat Sastra

Sastra dan filsafat merupakan sesuatu yang berdampingan dan saling


melengkapi. Dimana sastra sama-sama mebicarakan dunia manusia.
Demikian juga filsafat menekankan pada usaha untuk mempertanyakan
dan hakikat keberadaan manusia. Jika dilihat dua disiplin ilmu ini
memiliki objek yang sama yaitu manusia. filsafat akan bermakna dalam
sastra kalau sastra diisi dengan nilai-nilai, karena filsafat merupakan hasil
perenungan manusia untuk menemukan jatidirinya. Jadi disini sastra
berfungsi mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut sedemikian rupa
berdasarkan karakter sastra.
Subjek kajian filsafat sastra merujuk pada bagaimana implementasi filsafat
dapat diterapkan dalam bentuk karya sastra oleh si pemikir (manusia)
sebagai objek itu sendiri.

Karya sastra menjadi media dalam menyampaikan pesan-pesan yang di


peroleh dari hasil berpikir filsafat. Sastra sebagai karya manusia, tentu
mengandung ide-ide yang berkaitan dengan manusia manifestasi ideologi
yang dimilikinya. Sastra menjadi wadah cerminan kemanusiaan itu sendiri
wujud dari ide. Dengan demikian ideologi yang dimiliki oleh manusia
dapat dinikmati khalayak ramai dalam bentuk yang indah dan dapat
dihayati sebagai bentuk kreasi dinamika kemanusiaan.

C. Sastra dan Filsafat Bahasa

Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu sistem symbol yang tidak hanya
merupakan urutan bunyi-bunyi empiris, melainkan memiliki makna yang
sifatnya nonempiris. Dengan demikian bahasa adalah merupakan sistem
symbol yang memiliki makna yang dijadikan sebagai alat komunikasi
manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat sebagai suatu aktivitas manusia yang berpangkal pada akal


pikiran untuk menentukan kearifan dalam hidupnya, terutama dalam
mencari dan menemukan hakikat realitas, memiliki hubungan yang erat
dengan bahasa terutama dalam bidang semantik. Filsafat dalam ungkapan
Derrida ingin menjaring segala persoalan ke dalam suatu mathesis
universalis atau rumusan universal yang mampu menuntaskan segala. (Eko
Ariwidodo, 2013) Hal ini dapat dipahami karena dunia fakta dan relaitas
yang merupakan objek aktivitas filsafat adalah dunia simbolik yang
terwakili oleh bahasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Bertrand Russell
bahwa bahasa adalah kesesuaian dengan struktur realitas dan fakta.
Dipertegas oleh Weitgenstein bahwa bahasa merupakan gambaran realitas.

Oleh karena itu untuk dapa mengungkapkan struktur realitas diperlukan


suatu sistem symbol bahasa yang mempunyai syarat logis sehinggga
satuan-satuan dalam ungkapan bahasa itu terwujud dalam proposisi-
proposisi.

Sastra sendiri sebagai media implementasi filsafat berkaitan satu sama lain
untuk menuangkan ide atau konsep filsafat itu sendiri. Melalui karya sastra
makna indah yang disampaikan dapat dibahasakan dengan gaya penulisan
sastra baik sastra novel, puisi, cerpen atau penulisan dengan gaya stilistika:
Feature dan indepth.
BAB 3
Bab 3
Penutup

Kesimpulan

Sastra dan filsafat memiliki hubungan yang sangat erat. Di masa awal
perkembangan filsafat, para filsuf menuangkan gagasannya dalam bentuk
puisi- puisi yang sarat akan nilai dan makna kebenara. Baik sastra dan
filsafat merupakan cerminan dari kenyataan hidup yang dialami oleh
manusia. Sehingga hasil karya sastra mengandung sebuah nilai kebenaran;
hakikat filosofis mengenai kemanusiaan tersebut.

Karya sastra sebagai media penyampian suatu filsafat bermakna bahwa


ajaran filsafat disampaikan dalam suatu bentuk karya sastra tertentu. Karya
sastra dipilih karena bentuknya yang ringkas serta akrab dan mudah
diterima dan diapresiasi oleh masyarakat. Ajaran filsafat yang disajikan
sebagai sebuah karya imajinatif akan lebih efisien mengkomunikasikan
ajaran filsafat kepada khalayak ramai.

Sastra dan filsafat merupakan sesuatu yang berdampingan dan saling


melengkapi. Dimana sastra sama-sama mebicarakan dunia manusia.
Demikian juga filsafat menekankan pada usaha untuk mempertanyakan
dan hakikat keberadaan manusia. Jika dilihat dua disiplin ilmu ini
memiliki objek yang sama yaitu manusia.

Karya sastra menjadi media dalam menyampaikan pesan-pesan yang di


peroleh dari hasil berpikir filsafat. Sastra sebagai karya manusia, tentu
mengandung ide-ide yang berkaitan dengan manusia manifestasi ideologi
yang dimilikinya. Sastra menjadi wadah cerminan kemanusiaan itu sendiri
wujud dari ide. Dengan demikian ideologi yang dimiliki oleh manusia
dapat dinikmati khalayak ramai dalam bentuk yang indah dan dapat
dihayati sebagai bentuk kreasi dinamika kemanusiaan.

Daftar Pustaka

Novita Sari, Peran Filsafat Bahasa Dalam Komunikasi Sastra.


https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/59892174/PERAN_FILSAFAT_BAHASA
_DALAM_KOMUNIKASI_DAN_SASTRA20190628-877-u179vy-libre.pdf?
1561762217=&response-content-disposition=attachment%3B+filename
%3DPERAN_FILSAFAT_BAHASA_DALAM_KOMUNIKASI_D.pdf&Expires
=1714396945&Signature=AP6raMu6rWAp3HUumPh9boM7LaDFPKIqsItvVBw
THXvbiQU~6Tg0KTpLZkHyfBg3sNmuUb6LyzjIRgJosvtQQ8E5ulIh5UK-
k9rNqbD12TdS7dhenlrwhu4hzQfVFMj5VN8SnkvuiNb3mrtIDWzKRq1t~Qm~Y
gBY3q2V7U0RMDyjdJPKWgkb6Ncu62Bop3U-3s-btcbT2MmUFtFPCPi3Kr4U-
OJFGgz5pSzxllpJTgRATJUEDScUTSi2VNtKXJNorzZ7kIH4JxyFDc1rsE753u0
zAL1RKmX0WWoJ4ZaQE9rcMui5SyBMLXxThiDTsEQhtjnpT8AddnnYvsvo-
kP6MQ__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Ilham Fathu Romadhon, Hubungan Karya Sastra dan Filsafat.
http://www.tifani.org/index.php/tifani/article/download/31/23/74
Sastra dan Fiksafat.
https://s3.us-east-1.amazonaws.com/documents.scribd.com/docs/386utx75q843uu
9e.pdf?response-content-disposition=attachment%3B%20filename%3D
%22243801128-Filsafat-dan-karya-sastra.pdf%22%3B%20filename%2A
%3DUTF-8%27%27243801128-Filsafat-dan-karya-sastra.pdf&X-Amz-
Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIXSVRPH7S3LLN3RQ%2F20240429%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20240429T114748Z&X-Amz-
Expires=300&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=202ee35f00e82abb286c16d6066ee9ce9e6d759b89240eae22521c1a98e
5724d

Anda mungkin juga menyukai