Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan keseimbangan Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang terdiri dari dua fase, yaitu

fase lambat dan fase cepat. Fase lambat merupakan reaksi sistem vestibuler terhadap rangsangan, sedangkan fase cepat merupakan reaksi kompensasinya. Nistagmus merupakan parameter yang akurat untuk menentukan aktivitas sistem vestibuler. Tes kobrak Posisi pasien tidur telentang, dengan kepala fleksi 30 derajat, atau duduk dengan kepala ekstensi 60 derajat. Digunakan semprit 5 atau 10 mL, ujung jarum disambung dengan kateter. Perangsangan dilakukan dengan mengalirkan air es (00 derajat C), sebanyak 5 mL, selama 20 detik. Nilai dihitung dengan mengukur lama nistagmus, dihitung sejak mulai air dialirkan samapai nistagmus berhenti. Normalnya, 120-150 detik. Harga yang kurang dari 120 detik disebut paresis kanal.

Tes kalori bitermal Tes kalori ini diajurkan oleh Dick dan Hallpike. Pada cara ini dipakai 2 macam air, dingin dan panas. Suhu air dingin adalah 30 derajat C, sedangkan suhu air panas adalah 44 derajat C. Volume air yang dialirkan ke dalam liang telinga masing-masing 250 mL, dalam waktu 40 detik. Setelah air dialirkan, dicatat lama nistagmus timbul. Setelah telinga kiri diperiksa dengan air dingin, periksa telinga kanan dengan air digin juga. Kemudian telinga kiri dengan air panas lalu telinga kanan. Pada tiap-tiap selesai pemeriksaan (telinga kana atau kiri atau air panas atau air dingin)pasien diistirahatkan selama 5 menit. (untuk menghilangkan pusingnya). Kemudian hasil tes kalori dihitung dengan menggunakan rumus : Sensitivitas L-R : (a+c) (b+d) = < 40 detik Keterangan: L: left R: right a: Waktu nistagmus pemeriksaan telinga kiri dengan suhu air dingin b: Waktu nistagmus pemeriksaantelinga kanan dengan suhu air dingin

c: Waktu nistagmus pemeriksaan telinga kiri dengan suhu air panas d: Waktu nistagmus pemeriksaantelinga kanan dengan suhu air panas

dalam rumus ini dihitung selisih waktu nistagmus kiri dan kanan. Bila selisih kurang dari 40 detik maka berarti kedua fungsi vestibular masih dalam keadaan seimbang. Tetapi bila selisih lebih dari 40 detik, maka berarti yang mempunyai waktu nistagmus lebih kecil mengalami paresis kanal. Sumber: buku ajar ilmu THT UI

Anda mungkin juga menyukai