Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksaan Hipotiroid dan Hipertiroid

Hipotiroid :
- Prinsip subtitusi mengganti kekurangan produksi hormon

tiroid endogen pasien. - Tersedia :


-Pulvus tiroid tidak digunakan lagi karena efeknya sulit diprediksi -L-triodotironin(T3) tidak digunakan karena waktu paruhnya pendek sehingga harus diberikan beberapa kali sehari. -L-tiroksin(T4)
-Dosis rata rata 112 g/hari atau 1.6 g/kgBB atau 100 125 mg sehari -Dapat juga menggunakan kadar TSH sebagai patokan dosis, yaitu: -TSH 20 U/ml 50 75 g L-T4 sehari
-TSH 44 - 75 U/ml 100 150 g L-T4 sehari

Hipertiroid
1) Tirostatika (OAT Obat Anti Tiroid)
Derivat tiomidazol untuk menghambat proses organifikasi dan reaksi autoimun.
CBZ, karbimazol 5 mg MTZ, metimazol atau tiamizol 5, 10, 30 mg

Derivat tiourasil untuk menghambat konversi T3 & T4 di perifer


PTU propiltiourasil 50, 100 mg

Dosis dimulai dengan 30 mg CMZ, 30 mg MTZ, atau 400 mg PTU sehari dalam dosis terbagi. Kemudian dosis dititrasi sesuai respon klinis. Lama pengobatan 1 1,5 tahun, kemudian dihentikan untuk melihat apakah terjadi remisi

2) Tiroidektomi kerjakan jika keadaan pasien eutiroid, klinis


maupun biokimiawi

3) Yodium Radioaktif (radio active iodium RAI) - Ada 2 cara :


- Diberikan bertahap untuk membuat eutiroid tanpa hipotiroid - Diberikan langsung dengan dosis besar untuk mencapai hiptiroidisme kemudian diberikan terapi subtitusi hipotiroid.

Anda mungkin juga menyukai