Anda di halaman 1dari 11

Aspek Etik dan Hukum Penyakit Menular

Pembahasan : 1. Wabah penyakit menular 2. Penyakit menular seksual (PMS) atau sexual transmitted desease (STD)

Wabah Penyakit Menular


Penyakit menular (communicable desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan / penularan penyakit dari orang atau hewan terinfeksi kepada orang atau hewan yang rentan (potential host) baik secara langsung mupun tdk langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup

Undang undang tentang wabah


Undang undang RI nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular dengan tujuan melindungi penduduk malapetaka yang ditimbulkan wabah sedidni mungkin. upaya penanggulannya meliputi penyelidikian epidemiologis, pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi pasien termasuk tindakan karantina, pencegahan dan pengebalan, pemusnahan penyebab penyakit, penanganan jenazah, penyuluhan.

Jenis penyakit yang dapat menimbulkan wabah


Kolera, pes, demam kuning, demam rekuren, tifus bercak wabah, DBD, campak, ensefalitis, polio, difteri, pertusis, rabies, influenza, hepatitis, meningitis, dan antrax.

Laporan Kewasdaan Yaitu laporan tentang adanya pasien atau tersangka pasien. Berisi : Nama Umur Tempat/ alamat kejadian Waktu kejadian Jumlah yang sakit atau meninggal

SARS dan Flu Burung


Pada awal milenium kedua dunia dihebohkan dengan munculnya penyakit baru dengan kumnpilan gejala infeksi pernapasan yang akut dinamakan severe acute repiratory syndrome . Berselang beberapa waktu kemudian muncul pula wabah flu burung (avian influenza)

Kebijakan penanggulangan SARS bertujuan untuk memperkecil angka kematian, penularan serta penyebaran penyakit. Kebijakan ini mencakup 1. Implementasi penerapan sistem kewaspadaan dini 2. Penerapan upaya kekarantinaan 3. Penanngulangan SARS dilakukan terpadu dan upaya pencegahan, tatlaksana, pemulihan 4. Penanngulangan secara dini 5. Pemerintah menentukan RS rujukaan SARS 6. Mengembangkan jejraing kerja antar instansi untuk penanggulangan SARS 7. Penyebaran informasi tentang SARS

Penyakit Menular Seksual


Berbeda dengan gonore, sifilis atau herpes genitalis yang penularannya terutama karena hubungan seksual, penularan penyakit AIDS bisa pula karena transfusi darah, jarum suntik dan melalui plasenta. Oleh karena itu dalam mengobati PMS atau HIV AIDS para dokter atau kalangan kesehatan juga harus memahami aspek etik dan hukum yang terkait dengan penyakit ini.

Pemberantasan Penyakit Menular dalam UU Kesehatan


Pasal 30 pemberantasan penyakit menular dilaksanakan dengan upaya penyuluhan, penyelidikan, pengebalan, menghilangkan sumber dan pemberantasan penyakit, tindakan karantina dan upaya laiin yang diperlukan.

Pasal 31 pemberantasan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah dan penyakit karantina dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang undang yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai