Anda di halaman 1dari 16

Guru manajemen

mutu

Kontrol mutu di Amerika Serikat


Awalnya kontrol mutu diartikan sebagai proses wajib penentuan
standar mutu, mengukur kinerja nyata mutu, dan melakukan tindakan
yang diperlukan berdasarkan perbedaan antara kinerja nyata dengan
standar yang telah ditentukan tersebut.
Mulai dikenal tahun 1920an, Penerapan kontrol mutu secara statistik dengan
sungguh-sungguh dimulai selama perang dunia II.
Tentara Amerika menentukan spesifikasi mutu senjata militer yang
harus dipenuhi pabrik senjaata sebagai pemasok, Namun tentara
Amerika tidak puas dengan pemenuhan standar produk akhir saja.
Amerika Serikat mulai menekankan aspek statistik dan manajerial kontrol
mutu didasarkan bahwa mutu berasal dari proses yang bermutu.

Kontrol kualitas di jepang


Selama perang, Jepang mengadaptasi strandart militer inggris BS1008 yang
diadaptasi dari standart amerika yang diterjemahkan ke bahasa jepang
Penelitian teknik statistik modern dilaksanakan oleh sekelompok pelopor
Untuk menghidupi penduduknya saat perang berakhir, Jepang memproduksi
dan mengEkspor produk yang bermutu bagus dengan mengImport bahan
mentah dari negara lain
Setelah perang, Kontrol kualitas dilakukan dengan panduan dari tentara
amerika yang menduduki jepoang
Jepang mulai memunculkan kontrol mutu yang unik untuk bersaing dengan
perusahaan dari amerika

Guru Manajemen Mutu


Walter Shewart Kakek Manajemen
Total
Kualitas
Proses manajemen untuk menciptakan situasi yang menguntungkan baik
untuk perusahaan maupun konsumen

Menciptakan diagram kontrol SPC (Statistical Process Control)


Mengambangkan siklus pembelajaran dan peningkatan Shewart yang disebut
siklus PDSA (Plan-Do-Study-Act)

Guru Manajemen Mutu


Josep M. Juran - Trilogi Mutu
Merevolusi filosofi Jepang tentang manajemen mutu dan bekerja keras
membantu membentuk ekonomi Jepang.
Mengembangkan trilogi mutu - perencanaan mutu, kontrol mutu dan
peningkatan mutu.

10 langkah dalam meningkatkan mutu


Menurut Juran
1.

Membangun kesadaran akan kebutuhan dan peluang perbaikan

2.

Menentukan sasaran perbaikan.

3.

Mengatur pencapaian sasaran tersebut.

4.

Memberikan pelatihan

5.

Melaksanakan proyek untuk menyelesaikan masalah.

6.

Melaporkan kemajuan

7.

Memberi pengakuan

8.

Mengkomunikasikan hasil

9.

Menyimpan catatan skor peningkatan yang dicapai.

10.

Mempertahankan momentum

Guru manajemen mutu


Menurut Edwards Dewing
Filosofi manajemennya:
1.Menciptakan tujuan konstan yang mengarah ke perbaikan barang dan jasa
2.Menggunakan filosofi baru
3.Mengurangi ketergantungan kepada inspeksi masa
4.Menghenikan praktek, memberikan hadiah kepada perusahaan dengan
berdasarkan pada harga
5.Menemukan masalah
6.Mengembangakan metode modern untuk pelatihan pekerjaan
7.Mengembangkan metode modern penyediaan pekerja dibagian produksi
8.Menghilangkan rasa takut

9. Memutuskan batasan antar bagian


10. Menghilangkan sasaran, poster dan slogan, numeris untuk serikat pekerja yang
menuntut tingkat produktifitas baru tanpa memberikan metode
11. Menghilangkan standar kerja yang mengharuskan adanya kuota jumlah
12. Menghilangkan batasan yang ada di antara pekerja per jam dengan hak mereka
atas kebanggaan menjadi pekerja
13. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ulang yang hebat
14. Menciptakan struktur ditataran manajemen tingkat atas yang akan
15. mendorong kinerja diatas target setiap hari

Guru manajemen mutu


Philip Crosby paman revolusi mutu
yang gembira
4 kemutlakan mutu :
1.Mutu harus sesuai dengan persyaratan
2.Sistem mutu adalah Sistem penyegahan
3.Standart kinerja terbaik adalah zero defect
4.Pengukuran mutu adalah harga untruk ketidak sesuaian

14 langkah peningkatan mutu


Management is committed to a formalised quality policy
1.Pihak manajemen harus berkomitmen untuk merumuskan kebijakan mutu
2.Membentuk tim peningkatan mutu (QIT) di tingkat manajemen dengan tanggung jawab untuk perencanaan dan
pelaksanaan proses peningkatan mutu
3.Menentukan dimana masalah mutu saat ini dan yang akan datang berada
4.Mengevaluasi beban mutu dan menjelaskan kegunaannya sebagai sarana pihakmanajemen untuk menghitung
sisa
5.Meningkatkan kesadaran dan perhatian personal atas mutu diantara parapegawai
6.Melakukan tindakan perbaikan, menggunakan sistem formal yang telah ada untuk menghilangkan akar masalah.
7.Menyusun program dan komite zero defects
8.Melatih semua pegawai dalam peningkatan mutu

9. Menentukan Hari Tanpa Cela untuk menyampaikan perubahan dan saat pihak
manajemen berkomitmen ulang dan para pegawai mulai berkomitmen.
10. Mendorong individu dan kelompok menentukan tujuan peningkatan
11. Mendorong para pegawai untuk berkomunikasi dengan pihak manajemen
tentang hambatan apapun yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan
peningkatan mereka.
12. Memberikan pengakuan resmi pada semua partisipan
13. Membentuk dewan mutu untuk pembagian informasi manajemen mutu
14. Melakukan segalanya dari ulang lagi untuk membentuk tim peningkatan mutu
yang baru

Guru manajemen mutu


Metodelogi Taguchi
Rancangan sistem
Rancangan parameter
Rancangan toleransi

Guru manajemen mutu


Kaoru Ishikawa
Filosofi manajemen kualitas Untuk memastikan mutu sama yang bisa
dibeli oleh konsumen dan menggunakan produk untuk jangka panjang dengan
kepuasan dan perasaan aman
Ada tiga sudut pandang dalam jaminan mutu:
Inspeksi prinsip prioritas
Proses prinsip prioritas
Prinsip prioritas pengembangan produk baru

Sepuluh konsep dasar Kaoru


Ishikawa
1. Perkembangan diri
2. Kesukarelaan
3. kegiatan-kegiatan kelompok
4. Semua berpartisipasi
5. Menggunakan teknik contsrol mutu
6. Kegiatan-kegiatan yang sangat terkait dengan tempat kerja
7. Meningkatkan dan tidak pernah mengakhiri Kegiatan Lingkaran QC
8. Pengembangan timbal balik
9. Kreatifitas
10. Kesadaran mutu, kesadaran masalah, kesadaran perbaikan

Anda mungkin juga menyukai