Suhirman
Prakt
ek
Pengetah
uan
Kolektif
Produk
Perencan
aan
Mengarahkan
pada
Tindakan
Kolektif
yang
berorient
asi ke
masa
depan
Mengarahkan
pada
Implemen
tasi
Penganggaran adalah kegiatan untuk menterjemahkan sumber daya keuangan ke dalam tujuan manusia (Wildavsky, 1986)
Perencana secara siginifikan mempengaruhi kebijakan fiskal melalui keputusan dan rencana yang mereka laksanakan (Edward, 2007).
Hubungan antara perencanaan, penganggaran dan implementasi program sangatlah jelas (Snyder, 1988).
Penganggaran bukan semata-mata persoalan akuntansi dan administrasi melainkan persoalan alokasi sumber daya (Musgrave, 1988).
Penganggaran Partisipatif
Masalah Dasar Penganggaran
Atas dasar apa kita mengalokasikan X dolar untuk aktivitas A
daripada untuk aktivitas B? (Key, 1940).
Penganggaran Partisipatif
Alokasi sumber daya keuangan publik
berdasarkan pada:
Teori pilihan publik (public choice theory)
Teori principal agen (principals - agents
theory)
Teori demokrasi deliberatif.
Implikasi Kelembagaan
Fokus pada isu yang spesifik dan terukur
Devolusi dalam pengambilan keputusan kepada unit/kelembagaan
lokal
Pelibatan orang kebanyakan dalam isu-isu publik yang akan
berdampak pada mereka
Pengembangan wahana musyawarah untuk memecahkan isu publik.
PENGANGGARAN PARTISIPATIF
Secara generik, Penganggaran Partisipatif dapat
diartikan sebagai: mekanisme (atau proses)
melalui mana penduduk secara langsung
memutuskan atau berkontribusi terhadap
keputusan yang dibuat mengenai semua atau
sebagian sumber daya publik (anggaran) yang
tersedia (UNDP, 2000).
Porto Alegre
Menjadi rujukan dalam penganggaran partisipatif
karena: 1) kota ini merupakan salah satu pioneer
dalam praktek peanggaran partisipatif, dan 2)
penerapan peanggaran partisipatif secara konsisten
di kota ini telah dihargai secara internasional (melaui
UNDP). Porto Allegre adalah kota terbaik dalam
manajemen pemerintahan.
Penganggaran Partisipatif
Studi mengenai praktek penganggaran partisipatif:
Menggambarkan struktur kelembagaan untuk penganggaran
partisipatif (Jacobi, 1999; Melo dkk, 2001; Wampler, 2000).
Menggambarkan perluasan kelompok-kelompok masyarakat
dalam proses penganggaran (Avritzer, 2000; Souza, 2001; Schneider
dan Baquero, 2006)
melihat dampak penganggaran partisipatif terhadap alokasi
sumber daya dan tingkat pembayar pajak (Schneider , 2007;
Santos, 1998; Souza, 2001; Snyder dan Baquero,2006) .
Proses pembelajaran sosial dalam penganggaran partisipatif
(Suhirman, 2011)
1
2
3
4
5
Perubahan Kelembagaan
Isu dan Kelembagaan Lokal yang Memungkinkan terjadinya Pembelajaran Sosial
dalam Penganggaran di Kabupaten Sumedang
Keterbatasan
Kemampuan
Pembiayaan untuk
Pelayanan dan
Program
Pembangunan
Peluang
Peraturan di
Tingkat
Nasional
Persoalan
Mendasar
Alokasi
Anggaran di
Kabupaten
Sumedang
Mengembangkan kelembagaan
perencanaa anggaran yang lebih
terbuka dan demokratis dalam
pengambilan keputusan alokasi
sumber daya keuangan (Perda No.
1/2007)
Membuka Peluang
Bagi terjadinya
Proses
Belajar
melalui
Jaringan
Kelompok
Belajar
Tuntutan untuk
kebijakan alokasi yang
populis dan demokratis
(Pelayanan dasar,
Ekonomi Masyarakat,
Infrasatruktur
Komunitas)
Wahana-wahana Partisipasi
Proses Belajar
-
Persiapan
Musrenbang
Kecamatan
Musrenbang
Kecamatan
(Maret)
Rapat Persiapan
Forum SKPD
Jaringan Kelompok
Belajar
Panggar DPRD, Kepala
Bappeda, Sekretaris
Bappeda dan Kepala
Daerah
35 50 orang
-Masyarakat dan aparat
desa (partisipan bebas)
-Sekretaris Camat/Camat
-Anggota DPRD
-Fasilitator
Camat dan Sekretaris
Camat
35 75 orang
-3 orang delegasi tiap
desa
-Kecamatan
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Fasilitator
SKPD (Kepala Dinas,
Kepala Bagian dan
Bagian Penyusunan
Program)
Proses Belajar
-
Rapat Persiapan
dan Pra
Musrenbang
Kabupaten
Musrenbang
Kabupaten
(April)
Jaringan Kelompok
Belajar
35 100 orang
-Delegasi Kecamatan (5
orang).
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Fasilitator
Bappeda (Sekretaris,
Kabid Pemerintahan dan
Sosial, Staf)
100 150 orang
-Delegasi kecamatan dan
SKPD.
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
Proses Belajar
-
Pembahasan
KUA-PPAS
(Juni Oktober)
Pembahasan
RAPBD
(NovemberDesember)
Jaringan Kelompok
Belajar
50 100 orang
-FDM
-SKPD
-DPKAD
-Bappeda
-DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
50 100 orang
-FDM.
-DPKAD
-Bappeda
-Badan Anggaran DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
Proses Belajar
Pelatihan Fasilitator
Eksekutif
Penyediaan data
dan informasi
Pemrograman
Asistensi Teknis
Pelaksanaan &
Monev
Nota
kesepakata
n
Pembahas
an RAPBD
Penetapan
RAPBD
DPRD
Penyusunan
dan
penetapan
perda
Alokasi
Anggaran
Pengawasan
Monitoring
dan Diskusi
Kesepakatan/Keputu
san bersama
Masyarakat
Konsolidasi
partisipan
Agregasi
kepentingan
Memilih preferensi
Memilih delegasi
Monev
Komunikasi
Politik
Learning
by doing
Kelompok Tugas
Pengembang
(SKPD)
Pengetahuan
dan
Penyediaan dan
Kebijakan
penyampaian data dan
Informasi
Pencarian alternatif
Pengembangan
Pengembangan
pengetahuan &
metode musyawarah
legitimasi
Pengolahan hasil
Konfirmasi
musyawarah
pengetahuan.
Penjadwalan dan
Ruang
Refleksi untuk
Monev
Mempertukarkan
perbaikan praktek
Pengetahuan
Musrenbang
(ruang
Musrenbang
formal)
Pertemuan Informal
Rapat-rapat persiapan
Rapat-rapat
Rapat-rapat
Diskusi
Rapat dan
pembahasan RAPBD
Informal dan
Pertemuan
Pelatihan
Informal
Komunitas Praktis
Menghimpun
kepentingan
Menetapkan
Menetapkan preferensi
Konfirmasi
Konfirmasi keputusan
dengan kepentingan
Memilih delegasi
Learning
by doing
Learning
by
exploring
Transfer
Pengetahuan
Kelompok
Tugas
Bappeda
DPKAD
SKPD
Kecamatan
Pengembang
Pengetahuan
dan Kebijakan
Ruang untuk
Mempertukarkan
Pengetahuan dan
Pengambilan
Keputusan
Anggota DPRD
(Banggar
Legislatif)
LSM
LSM Lokal
(P3ML)
Koran Lokal
Diskusi Informal
dan Pelatihan
Perwakilan
Komunitas
Forum Delegasi
Musrenbang
(FDM)
Diskusi dan Diseminasi
Informasi
Komunitas
Akar Rumput
Pengurus Desa
dan Sebagian
Masyarakat Desa
Transfer
Pengetahuan
Pengembang
Pengetahuan dan
Kebijakan
LSM
LSM Nasional & Intl.)
Lembaga
Lembaga
Internasional
Kementrian
Kementrian
PT
PT (ITB)
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
PIK
Peran Bappeda
Bappeda belum
mengkolidasi staf untuk
mendampingi proses
musyawarah.
Fasilitator
FDM
SKPD
KESIMPULAN:MANFAAT PENGANGGARAN
PARTISIPATIF
2004
2005
2006
2007
2008*)
7,048,190,76
9,034,570,57
5,825,832,740
8,066,643,320
9,946,226,220
0
0
463,958,588
492,436,373
694,912,672
766,909,935
854,719,779
50,115,643
58,699,239
71,954,645
63,212,779
80,193,408
199,264,113
231,644,609
327,116,236
401,128,016
488,664,757
31,281,516
38,079,309
50,282,130
53,416,293
71,399,087
180,059,612
196,970,755
263,095,718
271,788,761
269,364,211
na
na
na
na
na
na
na
na
na
na
TA - 2007
PAD
TA - 2009
80,193,408,102
81,681,075,894
38,879,041,596
48,328,177,016
52,432,797,303
DAU
551,000,000,000
608,993,530,000
629,015,720,000
Belanja Pegawai
401,128,016,424
488,664,756,734
644,768,048,487
149,871,983,576
120,328,773,266
-15,752,328,487
Diskresi daerah
249,314,800,638
248,850,358,384
118,361,544,710
APBD
771,522,670,878
887,137,523,996
1,067,106,461,08
7
28%
11%
60,563,775,466
TA - 2008
32%
Keputusan Alokasi
Musrenbang desa
Membiayai program
Musrenbang
pembangunan yang dapat dibagi kecamatan
berdasarkan kecamatan(potensi
dan kebutuhan masyarakat)
PI SKPD (Pagu
Indikatif SKPD)
Membiayai program-program
strategis kabupaten
Forum SKPD
Komponen
Pagu
TA 2009
TA 2010
Pagu
APBD
Pagu
APBD
Bantuan/Hibah
61,409,713,403
66,000,000,00
0
29,000,000,00
0
35,950,000,00
0
PIK
19,827,500,00
0
25,000,000,0
00
25,000,000,0
00
31,749,999,
998
31,749,999,998
PI-SKPD
175,697,000,00
0
175,697,000,0
00
155,000,000,0
00
139,000,000,0
00
60,250,000,00
0
60,250,000,000
DADU
22,038,000,000
22,038,000,00
0
26,900,000,00
0
26,900,000,00
0
23,665,288,00
0
23,665,288,000
Total PI
278,972,213,4
03
263,735,000,
000
235,900,000,
000
226,850,000,
000
115,665,287
,998
115,665,287,99
8
887,137,523,
996
1,067,106,46
1,087
Belanja
Langsung
269,364,211,
084
350,008,564,
600
Diskresi
248,850,358,
384
118,361,544,
710
30
21
98
65
106
192
APBD
% PI terhadap APBD
% PI terhadap Belanja Langsung
% PI terhadap Diskresi Daerah
Pagu
Hasil Musrenbang
Wahana Belajar
Persiapan
Musrenbang
Persiapan
Musrenbang
Kecamatan
Musrenbang
Kecamatan
(Maret)
Rapat Persiapan
Forum SKPD
35 75 orang
-3 orang delegasi tiap
desa
-Kecamatan
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Fasilitator
SKPD (Kepala Dinas,
Kepala Bagian dan
Bagian Penyusunan
Program)
Rapat Persiapan
dan Pra
Musrenbang
Kabupaten
Musrenbang
Kabupaten
(April)
Belajar
35 100 orang
-Delegasi Kecamatan (5
orang).
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Fasilitator
Bappeda (Sekretaris,
Kabid Pemerintahan dan
Sosial, Staf)
100 150 orang
-Delegasi kecamatan dan
SKPD.
-SKPD
-Bappeda
-DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
Pembahasan
KUA-PPAS
(Juni Oktober)
Pembahasan
RAPBD
(NovemberDesember)
50 100 orang
-FDM
-SKPD
-DPKAD
-Bappeda
-DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
50 100 orang
-FDM.
-DPKAD
-Bappeda
-Badan Anggaran DPRD
-Bupati/Wakil Bupati
Proses Belajar
Pelatihan Fasilitator
Praktis
Kelompok Tugas
Komunitas PRaktis
O Peserta MusrenbangO Sekcam/Camat
O SKPD (Bagian
Desa
Perencanaan)
O Delegasi Desa
0 Fasilitator
O Delegasi Kecamatan
0 FDM
O Delegasi SKPD
O Bappeda
O DPKAD
O Banggar Legislatif
O LSM Lokal
O Koran Lokal
O DPR
O Bupati/Wakil Bupati
Pengembang
Pengetahuan dan
Kebijakan
Legitimasi Kuasa
Teknis
Jaringan inti
kelompok
belajar
Sumber: Michael Black dan Steven Siroky, Avoiding NIMBY Gridlock: Community Stewardship and Social Learning, 1994
2008
2009
2010
Rasionalitas
Kepentingan