Anda di halaman 1dari 16

Referat

Oleh:
Davi Dzikirian, S.Ked
04054821618130
Dina Fatma Dwimarta, S.Ked04084821618225
Pembimbing:
dr. Afriani, S.Ked

PENDAHULUAN
Kandung kemih neurogenik didefinisikan sebagai

disfungsi kandung kemih karena kerusakan atau


penyakit pada sistem saraf pusat ataupun sistem saraf
perifer.
Gangguan pengisian dan pengosongan urin apabila
tidak segera ditangani dapat menimbulkan kerusakan
pada ginjal.
Istilah neurogenic bladder bukan mengacu pada suatu
diagnosis spesifik, melainkan lebih menunjukkan suatu
gangguan fungsi urologi akibat kelainan neurologis.
Prevalensi Neurogenic Bladder di Asia adalah sebuah
survei APCAB (Asia Pacific Continence Advisory Board)
tahun 1998 didapatkan secara umum pada orang Asia
adalah sekitar 50,6%.
Penyebab tersering adalah gangguan medulla spinalis

Anatomi dan Fisiologi


Kandung Kemih

Definisi
Neurogenic bladder adalah suatu disfungsi

kandung kemih akibat kerusakan sistem saraf


pusat atau saraf tepi yang terlibat dalam
pengendalian berkemih.
Underactive bladder
Overactive bladder

Etiologi

Kelainan pada sistem Kelainan pada sistem


saraf tepi:
saraf pusat:
Alzheimers disease
Meningomielocel
Tumor otak atau medulla
spinalis
Multiple sclerosis
Parkinson disease
Cedera medulla spinalis
Sequele stroke

Neuropati alkoholik
Neuropati Diabetik
Kerusakan saraf akibat
operasi di daerah
pelvis
Kerusakan saraf akibat
herniasi diskus
Defisiensi vitamin B12

Klasifikasi
Spastic
Disebabkan oleh lesi diatas pusat miksi di sacral.
Hilangnya sensasi untuk mengosongkan kandung kemih dan

kehilangan kontrol motorik,


Bladder bisa atropi, sehingga kapasitas bladder berkurang.
Flaccid
Lesi lower motor neuron
Bladder terus diisi dan membesar (ektensi)
Pengosongan urin tidak komplit

potensi infeksi.

banyaknya residu urine lalu

Patofisiologi

Patofisiologi
Lesi otak

Lesi otak diatas pons merusak pusat kontrol,


menyebabkan hilangnya kontrol ekskresi
secara keseluruhan.
Input inhibisi dari lobus frontal bagian
medial, ganglia basalis dan tempat lain
menurun
menimbulkan keadaan hiperrefleksi.

Lesi medulla spinalis


setelah trauma medula spinalis
fase shock spinal (sistem saraf berhenti)
sistem saraf aktif kembali.
hiperstimulasi
spastic bladder atau overactive bladder

Cedera Sakrum

Cedera pada medula sakrum dan akar saraf


yang keluar dari sakrum
Sensorik
pasien tidak akan
tahu kapan
kandung kemihnya
penuh

Motorik
Pasien merasakan
kandung kemih
penuh, namun otot
detrusor tidak
bereaksi, hal ini
disebut detrusor
arefleksia

Manifestasi Klinis
Hiperrefleksi detrusor
Frekuensi
Urgensi
Inkontinens
Underactive Bladder

Retensi urine

Stress Inkontinesia
Retensi kronik dengan overflow

Evaluasi/Diagnosis
Anamnesis
Penilaian saluran kencing bagian atas
Penilaian pengosongan vesica urinaria
Deteksi hiperrefleksia detrusor
Pemeriksaan neurologis

Tata Laksana
Penatalaksanaan gangguan pengosongan bladder dapat

dilakukan dengan cara :

Stimulasi kontraksi detrusor, suprapubic tapping atau

stimulasi perianal
Kompresi eksternal dan penekanan abdomen, credes
manoeuvre
Clean intermittent self-catheterisation
Indwelling urethral catheter

Penatalaksanaan hiperrefleksia detrusor


Bladder training (bladder drill)
Pengobatan oral, Propantheline, imipramine, oxybutinin
Penatalaksanaan operatif
Tindakan operatif berguna pada penderita usia muda dengan
kelainan neurologis kongenital atau cedera medula spinalis.

KESIMPULAN
Neurogenic bladder adalah suatu disfungsi kandung

kemih akibat kerusakan sistem saraf pusat atau saraf tepi


yang terlibat dalam pengendalian berkemih. Keadaan ini
underactive bladder maupun overactive bladder
Gejala-gejala disfungsi Neurogenik bladder terdiri dari
urgensi, frekuensi, retensi dan inkontinens.
Hiperrefleksi detrusor merupakan keadaan yang
mendasari timbulnya frekuensi, urgensi dan inkontinens
Retensi dapat timbul akibat gangguan kontraksi detrusor
seperti pada lesi LMN dan refleks miksi seperti pada lesi
susunan saraf pusat
Bladder Training atau latihan bladder adalah salah satu
upaya mengembalikan fungsi bladder yang mengalami
gangguan, ke keadaan normal atau ke fungsi optimalnya
sesuai dengan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai