Anda di halaman 1dari 15

RUANG LINGKUP MANAJEMEN

ASET PEMERINTAH DAERAH

DASAR HUKUM
UU 17 Tahun 2003
UU 1 Tahun 2004
UU 32 Tahun 2004
PP 58 Tahun 2005

ASET
Aset yang dimaksud pada ayat ini adalah sumber daya, yang
antara lain meliputi uang, tagihan, investasi, dan barang, yang
dapat diukur dalam satuan uang, serta dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah dan diharapkan memberi manfaat
ekonomi/sosial di masa depan.
UU 1 Tahun 2004 Pasal 51 (1)
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya organisasi.
Tarnujaya & Shirly (2006)
Pengertian aset secara umum adalah barang (thing) atau
sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi
(economic value), nilai komersil (commercial value) atau nilai
tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha,
instansi atau individu.
Siregar (2004)

MANAJEMEN ASET
Asset Mangement is a methodology to
efficiently and equitably allocate resources
amongst valid andcompeting goals and
objectives.
Danylo dan A. Lemer (dalam
Hariyono:2007)

ASET BERDASARKAN
BENTUKNYA
Berwujud (Tangible)
Bentuk asettangible(berwujud) adalah aset yang keadaannya
benar-benar ada dan dapat dilihatvolume, bentuk, ukuran,
berat, dimanamempunyai masa manfaat lebih baik dari dua
belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Bentuk aset berwujud
yaitu bangunan, infrastruktur, mesin/peralatan dan fasilitas.
Tidak Berwujud (Intangible)
adalah aset non keuangan yang dapat di identifikasikan dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.Bentuk
aset yang tidak berwujud adalahsistem organisasi (tujuan, visi,
dan misi),patent(hak cipta),quality(kualitas),goodwill(nama
baik/citra),culture(budaya),capacity(sikap, hukum,
pengetahuan, keahlian),contract(perjanjian) danmotivation
(motivasi).

ASET BERDASARKAN
KARAKTERISTIKNYA
aset dibedakan berdasarkan
karakteristiknya di bagi menjadi tiga jenis,
antara laintingkat kebutuhan, kepemilikan
dan penggunaan.
Sutrisno (2004)
Tingkat Kebutuhan
Penggunaan
Kepemilikan

ASET BERDASARKAN
SUMBER DANA
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006
tentang pengelolaan barang milik
negara/daerah (BMN/D)
BMN
Barang milik negara adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah
BMD
Barang milik daaerah adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

AZAS PENGELOLAAN
BARANG MILIK DAERAH
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik
negara/daerah (BMN/D)
1.
Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
di bidang pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa
pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang, dan Kepala
Daerah sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing;
2.
Azas Kepastian Hukum, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus
dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;
3.
Azas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik
daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh
informasi yang benar;
4.
Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar
barang milik daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan
yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi pemerintah secara optimal;
5.
Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik
daerah harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat;
6.
Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus
didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah
serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah

SIKLUS
PENGELOLAAN
BMN

Pembinaan
Pengelolaan
Pengawasan Dan Pengendalian
Perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, Pengadaan,
Pengamanan, Penggunaan Pemeliharaan,
Penatausahaan, Penilaian dan Evaluasi.

PERAN ASET DALAM


Dalam investasi, aset berperan penting
INVESTASI
karena investasi yang dilakukan
menggunakan aset untuk memperoleh
manfaat ekonomis seperti bunga,
dividen, royalti, manfaat sosial dan/atau
manfaat lainnya sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah
dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

10

PENTINGNYA
Mengukur kekayaan pemerintah
MANAJEMEN
ASET

Manajemen yg baik mempengaruhi opini


pemeriksaan
Menjaga aset agar tidak hilang
Dasar pengambilan kebijakan

11

BEBERAPA ISU TERKAIT


PENGELOLAAN ASET
DAERAH
Perencanaan dan penganggaran. Pada
praktiknya, di daerah sering dianggarkan sesuatu
yang tidak dibutuhkan, sedangkan yang
dibutuhkan tidak dianggarkan. Hal ini bisa terjadi
karena adanya kepentingan-kepentingan
tertentu, seperti rente, yang diterima oleh
aparatur daerah sebelum pengadaan barang
dilaksanakan. Di sebuah daerah, ketika kami
diminta menyusun APBD-nya, ternyata ada
beberapa aset yang sudah diterima dan dipakai,
padahal dianggarkan saja belum. Pihak supplier
(fihak ketiga) biasanya cuma bilang: ambil saja
dulu, masalah pembayaran kan bisa diatur dalam
APBD.

12

BEBERAPA ISU TERKAIT


PENGELOLAAN ASET
DAERAH
Pengadaan. Tahapan ini paling sulit. Selain
rawan dengan praktik korupsi, ancaman
menjadi tersangka (lalu menjadi terpidana) cukup
besar. Oleh karena itu, masalaha yang paling
sering muncul adalah: mekanisme pengadaannya
penunjukan langsung, pemilihan langsung, atau
tender bebas? Yang unik, banyak aparatur daerah
yang tidak mau menjadi panitia pengadaan
karean takut terjerat kasus korupsi. Akibatnya,
jikapun ikut ujian sertifikasi (sebagai syarat
menjadi panitia pengadaan barang dan jasa
sesuai Keppres No.80/2003), umumnya sengaja
tidak meluluskan diri. Artinya, mendingan ndak
lulus daripada menjadi panitia lelang. Wah!

13

BEBERAPA ISU TERKAIT


PENGELOLAAN ASET
DAERAH
Pemeliharaan. Setiap pemeliharaan terkait dengan
anggaran untuk pemeliharaan. Belanja pemeliharaan
ternyata salah satu objek belanja yang paling sering
difiktifkan pertanggungjawabannya. Jika dicermati
dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), atau dalam
Perhitungan APBD, biasanya anggaran belanja
pemeliharaan terealisasi 100%. Habis tak bersisa. Yang
menarik, berdasarkan penelitian di negara-negara
berkembang, terutama di Afrika dan Amerika Latin
(IMF, 2007; World Bank, 2008) fenomena ghost
expenditures merupakan hal yang biasa. Artinya,
alokasi untuk pemeliharaan selalu dianggarkan secara
incremental meskipun banyak aset yang sudah tidak
berfungsi atau hilang. hal ini terjadi karena tidak
adanya transparansi dalam penghapusan dan
pemidahtanganan aset-aset pemerintah.

14

BEBERAPA ISU TERKAIT


PENGELOLAAN ASET
DAERAH
Penghapusan. Penghapusan aset
bermakna tidak ada lagi nilai suatu aset
yang akan dicantumkan di neraca.
Penghapusan dari buku besar dilakukan
setelah kepemilikan aset tersebut tidak
lagi di daerah, tetapi di pihak lain atau
dimusnahkan atau dibuang. Dalam
persepktif akuntansi, penghapusan
dilakukan dengan cara membuat jurnal,
misalnya: mendebit rekening Ekuitas
Dana-Diinvestasikan dalam Aset Tetap
dan mengkredit Aset Tetap.

15

Anda mungkin juga menyukai