Proses
Tujuan
Pengkajian Pengaruh
RTRW
Perumusan Alternatif
Penyempurnaan RTRW
Berdimensi spasial
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Perencanaan
Pemanfaatan
Tata Ruang
Ruang
KLHS
Proses untuk menentukan
Upaya mewujudkan tertib tata
struktur ruang dan pola ruang
ruang : peraturan zonasi,
meliputi penyusunan dan
perizinan, pemberian insentif dan
penetapan RTR
disinsentif, dan pengenaan sanksi
Upaya mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan
pelaksanaan program beserta pembiayaannya
UU No. 26/2007, PP No. 15/2010
Strategic Decision
Rencana Rinci TR
Tactical Decision
KLHS
Zoning Regulation :
Zoning Map dan Zoning
Text
Technical Decision
Implementasi
Konversi Penggunaan Lahan
Program A
Rencana 1
Program B
Program C
Tujuan,
Kebijakan,
dan Strategi
Program X
Rencana 2
Program Y
Program Z
Di Indonesia, suatu
rencana statutory
mengandung muatan
kebijakan (K), rencana
(R), dan program (P)
yang terkait sebagai
suatu konstruksi
kerangka logis (logical
framework)
Sebagai sebuah dokumen
pengambilan keputusan
kebijakan, maka
diterjemahkan ke dalam
rencana dan program
Program tidak berdiri
sendiri, selalu mengacu
pada tujuan, kebijakan,
strategi, dan rencana
Dalam penyelenggaraan
KLHS, perlu pengenalan
substansi RTRW secara
sistemik dan menyeluruh
NASKAH AKADEMIK
Rancangan Perda RTRW
PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA
TENTANG RTRW
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Masukan Bagi
Rencana Rinci TR
Kabupaten
Mitigasi
Masukan Bagi
Rencana A-Spasial
Lokasi
RPJM Kab/Ko
Kegiatan
RKPD
pembangunan tahunan
Kelengkapan
prasarana dan sarana
Alternatif
Skenario
Lokasi
Alokasi ruang
Alokasi prasarana
dan sarana
Prioritas
Tahapan dan periode
Contoh Pelingkupan
Muatan dan Substansi Rancangan RTR
Isu Strategis LH
Lokasi
Faktor
Dampak
Tersebar di seluruh
Kabupaten di Provinsi
Lampung : hutan
konservasi, hutan
lindung, dan hutan
produksi
Lahan kritis termasuk di
TN Way Kambas dan TN
Bukit Barisan Selatan
Terutama terjadi alih
fungsi pada lokasi eks
HPH (lahan kritis 86%)
Perambahan hutan,
pemanfaatan untuk
kegiatan nonkehutanan, seperti
permukiman,
perkebunan,
pariwisata, dan
lainnya
Perambahan hutan,
pemanfaatan untuk
kegiatan nonkehutanan, seperti
permukiman,
perkebunan,
pariwisata, dan
lainnya
Isu Strategis LH
Lokasi
Faktor
Dampak
Kerusakan sebagian
besar DAS Way Seputih,
Way Sekampung, Way
Mesuji, Way Terusan, Way
Tulangbawang
Kerusakan DAS
Penurunan
kualitas sumber
daya air
Peningkatan
kebutuhan air
oleh berbagai
kegiatan
budidaya
Okupasi badan
perairan oleh
permukiman
Kerusakan DAS
Penurunan
kualitas sumber
daya air
Peningkatan
kebutuhan air
oleh berbagai
kegiatan
budidaya
Okupasi badan
perairan oleh
permukiman
Isu Strategis LH
Lokasi
Faktor
Dampak
Pemanfaatan
untuk kawasan
pertambakan,
industri, dan
permukiman
Kerusakan hutan
mangrove oleh
sedimentasi di
muara sungai
Perambahan
hutan mangrove
untuk kegiatan
budidaya
perikanan,
permukiman, dan
perkotaan
Kerusakan oleh
sedimentasi dan
penurunan
kualitas perairan
pesisir
Isu Strategis LH
Lokasi
Faktor
Dampak
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Limbah kegiatan
pertambakan,
industri, dan
permukiman
Limbah kegiatan
pertambakan,
industri, pariwisata,
kepelabuhanan,
transportasi laut,
pembangkitan
listrik, dan
permukiman
Isu Strategis LH
Lokasi
Faktor
Dampak
Tersebar di seluruh
Provinsi Lampung
Potensi tsunami tersebar
di kawaan pantai
Kabupaten Lampung
Barat
Alamiah
dipengaruhi
patahan Semangko,
sesar Mentawai,
dan sesar minor,
subduksi paparan
benua, dan aktivitas
vulkanik gunungapi
Krakatau
Tersebar di seluruh
Provinsi Lampung
Potensi tsunami tersebar
di kawaan pantai
Kabupaten Lampung
Barat
Alamiah
dipengaruhi
patahan Semangko,
sesar Mentawai,
dan sesar minor,
subduksi paparan
benua, dan aktivitas
vulkanik gunungapi
Krakatau
Pelabuhan
Terminal
Terminal Multimoda
Multimoda
Industri
Industri dan
dan
Pergudangan
Pergudangan
Pertanian
Perkebunan
Wisata
Wisata Bahari
Bahari
Pertanian,
Perkebunan,
Industri,
Industri, Pariwisata
Pariwisata
Alam
Alam
CLUSTER
INDUSTRI DAN
PARIWISATA
KEP
KEP Industri
Industri
Pergudangan
Pelabuhan,
Terminal
Multimoda
Multimoda
Untuk
menampung
Kawasan Industri
dari Bekasi,
Karawang yang
telah padat
KEP Industri
Pergudangan
Pelabuhan
Pelabuhan
Optimalisasi
Pelabuhan
Bojonegara untuk
Terminal Transit
Kapal Asing yang
Melintas ALKI 1
Kaki
Kaki
Jembata
Jembata
n
n
Pariwisat
Pariwisat
a
a
KEP
KEP Pariwisata
Pariwisata
Bahari
Infrastruktur
Bandara
Bandara
Pengembangan
wisata terpadu
bahari dan Taman
Nasional, wisata
budaya
CLUSTER
INDUSTRI DAN
PARIWISATA
Alokasi ruang kawasan industri saat ini di
Karawang dan Purwakarta 5000 8000 Ha.
Infrastruktur kurang memadai. Harga
lahan relatif mahal 700 rb 1 juta,
sementara harga lahan di Banten 300
500 rb
Pusat KEP
(Internasional/
Nasional)
Pusat KEP
(Nasional)
Kaki Jembatan
SS
1.
2.
Kebutuhan
Lahan
(Ha)
Kebutuhan
Investasi
(Milyar)
1.500
387
358
2.150
3.
110
7.400
4.
625
540
5.
40
13.980
6.
105
282
7.
1.500
1.800
8.
300
50
9.
228
2.280
161
1.610
19.777
83.939
10.
TOTAL