Matematika Farmasi
Log pH
Integral Orde reaksi
Pers. Grs lurus Penetapan kadar obat
Rasio, proporsi, persentase
Perhitungan kesetimbangan K, Isotonis
larutan, Stoikiometri (mol, N, M)
5. Aligasi Konstanta dielektrik sediaan
6. Perhitungan dosis
pH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14
Dalam larutan netral atau air murni, pH = pOH
= 7,0. Jika pH lebih kecil dari 7, artinya
larutan bersifat asam dalam air. Jika pH
lebih besar dari 7, berarti larutan bersifat
basa.
pH (lanjutan)
SKALA pH
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14
Kw = [H+] [OH-]
Contoh : pH Coca Cola = 3,12 Berapa [H 3O+]
Jawab : pH = -log [H3O+]
log [H3O+] = - pH
[H3O+] = 10-pH (antilog)
= 10-3,12
= 7,6 x 10-4
pH (lanjutan)
Contoh lain :
HITUNG pH DARI 5,0 X 10-2 NaOH
JAWAB :
pOH = - log [OH-]
= - log 5,0 x 10-2 = 1,3
pOH + pH = 14
jadi pH = 14 1,3
= 12,7
konsentrasi reaktan
Penambahan konsentrasi produk
Dengan
berjalannya
waktu
Hukum Laju
a A + b B . g G + h H .
Laju reaksi = k [A]m[B]n .
Tetapan laju reaksi = k
Orde/tingkat reaksi terhadap A = m
Orde/tingkat reaksi terhadap B = n
Orde/tingkat reaksi total = m + n + .
Jika m = 0,
bagaimana bentuk integral pers.
laju?
d [ A] k dt
[ A] kt c
[ A]2 [ A]1 k (t 2 t1 )
Jika m = 1,
bagaimana bentuk integral
pers. laju?
d [ A]
k
dt
A
ln [ A] k t C
ln [ A] k t C
[ A2 ]
ln
k (t 2 t1 )
[ A1 ]
[ A1 ]
ln
k (t 2 t1 )
[ A2 ]
1
Ao A dA k 0 dt
ln [A] = -kt + C
Penetapan kadar
Perhitungan penetapan kadar obat
merupakan salah satu aplikasi dari
matematika dalam hal persamaan garis
lurus.
Penetapan kadar
Langkah langkah:
1.Mengetahui persamaan garis lurus /
persamaan kurva baku
2.Mengetahui prosedur kerja sampel yang
diujikan
Kesetimbangan Kimia
Untuk reaksi kimia umum
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia
Tonisitas
Tonisitas menggambarkan tekanan
osmose yang diberikan oleh suatu larutan
(zat padat yang terlarut di dalamnya)
Suatu larutan dapat bersifat isotonis,
hipotonis, atau hipertonis
NaCl 0,9 % sebagai larutan pengisotoni
Pengaturan Tonisitas : mengatur agat
larutan menjadi isotonis dengan
menambahkan NaCl 0,9%
Perhitungan Isotonis
Metode perhitungan tonisitas salah satunya:
Metode ekuivalensi NaCl
Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya
ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas
NaCl).
Misalkan penisilin E = 0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai 0,18
gram NaCl.
Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu 0,9% (b/v)
NaCl 0,9% artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut dalam volume total 100
mL.
Jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W
dalam satuan gram
Stoikiometri
Contoh reaksi:
Al (s) + H2SO4 (aq) > Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
Al (s) + 3H2SO4 (aq) > Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
Stoikiometri
Contoh:
Ditimbang NaOH 0,2 gram dan dilarutkan dalam 500
ml aguadest.
Berapa mol, Molar, Normalitas NaPH tersebut
diatas?
(BM NaOH = 40)
Stoikiometri
Persen berat menyatakan gram berat zat
terlarut dalam 100 gram larutan.
Contoh:
Larutan gula 5% dalam AIR, artinya: dalam
100 gram larutan terdapat :
- gula = 5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
Stoikiometri
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam
1000 gram pelarut.
Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40)
dalam 500 gram air !
- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1
x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m
Stoikiometri
Molaritas menyatakan jumlah mol zat
terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh:
Berapakah molaritas 9,8 gram H2SO4
(Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?
- molaritas H2SO4 = (9,8/98) mol / 0,25 liter
= (0,1 x 4) mol / liter = 0.4 M
Stoikiometri
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat
terlarut dalam 1 liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya ~ 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya ~ 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat
hubungan :
N = M x valensi
Stoikiometri
massa zat
mol
bobot molekul
mol zat terlarut
Molaritas ( M )
volume dalam liter
gram ekivalen
Normalitas ( N )
volume dalam liter
N M x valensi
Konstanta Dielektrik
Konstanta dielektrik berhubungan
dengan kepolaran dari suatu pelarut.
Like dissolve like
Semakin tinggi K dielektrik maka
semakin polar pelarut tersebut
Pelarut campur K dielektriknya dapat
dihitung sesuai dengan proporsi masingmasing pelarut yang digunakan.
Konstanta Dielektrik
Pelarut
Konstanta dielektrik
Air
80
Metanol
33
Etanol
30
Aseton
21
70%
x100ml 71,4 ml
98%
x30
x80
100
100
21,42 22,88
44,3
Dosis
Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral
berdasarkan :
i). Rumus Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
(n/n + 12) x DM (dewasa)
n = umur dalam tahun
ii). Rumus Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :
(n/20) x DM
n = umur dalam tahun
iii). Rumus Fried (n/150) x DM n = umur bayi dalam bulan
iv). Bila dalam berat badan
RumusClark
(Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)