Anda di halaman 1dari 23

DYSBARISM

DEFINISI
Dysbarism adalah semua kelainan faal
tubuh akibat perubahan tekanan
sekitar tubuh, kecuali hypoxia dan
keracunan oxygen.

SINONIM
Poll dan watelle menyebut kelainan
ini dengan Compress air ilness atau
Caisson Disease.
Para pakar kesehatan penerbangan
yang tua-tua menyebutnya Penyakit
Dekompresi.
H.F Adler menyebutnya Dysbarism.
Aero Embolism.
Aero Emhysema.
Pompholy Embolism.

KLASIFIKASI
1. H.F Adler membagi Dysbarism menjadi dua,
yaitu
Hyperbarism, bila tekanan sekitar tubuh
membesar.
Hypobarism, bila tekanan sekitar tubuh
mengecil.
2. H.G Amstrong membagi penyakit dekompresi ini
menjadi dua, yaitu :
Akibat pengembangan gas yang terperangkap
dalam tubuh.
Akibat penguapan gas yang larut dalam tubuh.

JENIS KELAINAN PENGEMBANGAN


GAS

Aerotitis
Aerisinusitis
Gangguan pada traktus digastivus.
Aerodontologi

JENIS KELAINAN
PENGUAPAN GAS

Bends
Chokes
Kelainan kulit
Kelainan syaraf

JENIS KELAINAN PENGEMBANGAN


GAS
AEROTITIS
Rasa nyeri di telinga akibat perubahan
tekana udara sekitar tubuh. Rasa nyeri
ini akibat perbedaan tekanan antara
cavum tympani dan telinga luar, yang
menyebabkan membrana tympani
terdorong ke dalam atau keluar. Ratarata membrana tympani akan pecah
bila selisih tekanan lebih dari 100
mmHg

AERO SINUSITIS
Prosesnya sama seperti aerotitis,
hanya tempatnya pada sinus nasalis.
Aerosinusitis nasalis lebih sering
terjadi. Aerosinusitis frontalis sangat
jarang terjadi, namun bila terjadi maka
rasa sakitnya hebat sekali. Sedang
aerosinusitis ethmoidalis tidak pernah
dijumpai orang.

GANGGUAN PADA TRAKTUS


DIGESTIVUS
Gangguan rasa nyeri ini hanya
dirasakan pada lambung. Sesuai
dengan hukum boyle, gas yang berada
dalam lambung akan mengembang
bila tekanan udara di luar tubuh
mengecil. Jadi rasa sakit ini hanya
terasa bila kita menuju ke ketinggian
dan tidak terasa pada waktu turun.

AERODENTOLOGI
Rasa sakit pada gigi akibat adanya gas
yang terperangkap di dalam gigi
sebagai akibat penambalan gigi yang
tidak sempurna.

JENIS KELAINAN
PENGUAPAN GAS
BENDS
Rasa nyeri di sendi, tulang,dan otot sebagai
akibat penguapan gas yang terlarut dalam
tubuh. Terjadinya hanya pada extremitas
termasuk bahu dan pinggul. Dinamakan bends
karena penderitanya selalu membongkokkan
sendinya untuk mengurangi sakitnya. Bends ini
paling sering terjadi bila dibandingkan dengan
chokes, kelainan kulit atau kelaian syaraf. Rasa
sakit ini sebenarnya sukar dilokalisir oleh
penderitanya.

CHOKES
Rasa sakit di leher seperti tercekik dan batuk-batuk
kering. Chokes ini terjadi pada penyakit dekompresi
yang berat dan mengancam jiwa. Oleh karena itu
bila penerbang mengalani chokes harus segera
turun dan diterapi dengan hyperbaric chamber.
Rasa sakit seperti tercekik dan batuk kering ini bisa
juga terjadi pada penerbang yang terbang tinggi dan
bernafas dengan 100% oxygen bertekanan
tambahan. Kejadian ini disebut chokes palsu.

KELAINAN KULIT
- Rasa panas seperti terbakar.
- Krepitasi di kulit dan oedema.
- Perubahan warna kulit atau skin
rash.
- Bintil-bintil atau mottling pada kulit.
- Parastesia.

KELAINAN SARAF
Kelainan pada syaraf ini praktis tidak
pernah tunggal, tetapi selalu dibarengi
dengan kelainan yang lain seperti
bends, chokes atau kelainan kulit

G.A Brown mengelompokkan kelainan


syaraf akibat dysbarism sebagai berikut

1. Gangguan pada keseimbangan dan


koordinasi.
Ataxia
Dysmetria
Vertigo
Unsteadiness

2. Gangguan pada tractus sensoris dan motoris.


Hyperesthemia dan hypoesthemia
Hyperalgesia dan hypoalgesia
Lemah pada kaki dan tangan
Kekakuan
Gatal-gatal
Parese
Paralyse
Adanya reflek patologis
Kelaianan penglihatan : hemianopsia, nystagmus,
diplopia, scotoma,dsb

3. Gangguan kesadaran dan fungsi


cortex
Amnesia
Aphasia
Halusinasi
Acute maniac behavier
Disorientasi.

4. Gangguan yang diduga berasal dari


phenomena iritasi selaput otak, kenaiakn
tekanan intracranial dan kelainan seperti
migrain.
Central vomiting
Sakit kepala
Pening
Photophobia
Migrain
Rasa sakit waktu menggerakkan mata.

5. Gangguan pada mekanisme sub


cortex, yang dihubungkan dengan
phenomena dyskinesia, hyperkinesia
dan aphasia.
Gelisah
Dyskinesia
Hyperkinesia
Tremor

6. Gangguan sistem syaraf yang


terbesar
Urticaria
Nyeri
Pandangan kabur
Sakit kepala
Syncope
Mual, dsb.

TINGKAT GEJALA DYSBARISM


Tingkat I : ringan dan sembuh sendiri
Tingkat II : rasa sakitnya berjalan
terus, namun masih dapat ditahan.
Tingkat III : rasa sakitnya tidak
tertahankan lagi.
Tingkat IV : rasa sakitnya hebat sekali
dan disertai oleh gejala gejala lain
seperti pucat, pusing, mual bahkan
sampai hilangnya kesadaran.

PENCEGAHAN
1. Bagi penyakit dekompresi akibat pengembangan gas.
Mengurangi kecepatan naik atau turun
Mencegah memakan makanan yang dapat menimbulkan gas di
lambung seperti ubi jalar, minuman bergas dsb.
Menelan ludah waktu naik atau turun.
2. Bagi penyakit dekompresi akibat penguapan gas.
Menghindari terbang tinggi secara fisik dengan menggunakan
kabin bertekanan.
Seleksi awak pesawat yang teliti.
Menjaga kesamaptaan jasmani.
Mencegah terjadinya obesitas.
Tidak melakukan scuba diving
Melakukan denitrogenasi yang adekuat sebelum terbang tinggi.

PENGOBATAN
Pengobatan paling ideal bagi
penyakit dekompresi akibat
penguapan gas adalah menggunakan
hyperbaric chamber. Tergantung dari
berat ringannya penyakit , kita dapat
menyelam sedalam 30-40 ft (tekanan
udaranya 3-4 atmosfer).

Anda mungkin juga menyukai