Maulia Rahma
1261050296
Pembimbing:
dr. Muhammad Arief, Sp.S
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT SARAF
PERIODE 3 OKTOBER - 5 NOVEMBER 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
Anatomi
Telinga
Dalam
Membra
n
labirin
Tulang
Labirin
Kanalis
semisirkular
is
Vestibulu
m
Koklea
Utrikulus
dan
sakulus
Membran 3
kanalis
semisirkula
ris
Etiologi
Primer atau Idiopatik
50 70%
Sekunder
30 50 %
Trauma Kepala
7 17 %
Labirinitis Virus
15%
Meniere Disease
5%
Migrain
<5%
<1%
Teori
Kupulolitiasis
Makula
utrikulus
berdegener
asi
Fragmen
otokonia
terlepas
Debris
(kalsium
karbonat
)
Nistagm
us dan
rasa
pusing
Kanalis
semisirkularis
posterior menjadi
sensitif akan
gravitasi
Menempel pada
permukaan kupula
kanalis
semisirkularis
posterior
Teori
Kanalitiasis
Partikel yang
bebas bergerak
(canalith) di
dalam kanalis
semisirkularis
Endolimfe
dalam
kanalis
semisirkular
is bergerak
Defleksi
kupula
Nistagm
us
KLASIFIKASI
BPPV
Kanalis Lateral
Geotropik
Apogeotr
opik
Kanalis Posterior
jatuh ke
kanal
posterior
Bagian vestibulum
yang berada pada
posisi yang paling
bawah
Gejala Klinis
Pusing
berputar
Ketidakseimba
ngan
Lemas
setelah
serangan
Rekuren
Mual,
muntah
Serangan
kurang dari 1
menit
Pusing
diprovokasi
dengan
gerakan
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis BPPV dapat ditegakkan dengan
memprovoksi & mengamati respon vertigo
dan nistagmus yang abnormal
Pemeriksaan Side
Lying
1. Pasien duduk pada meja
pemeriksaan dengan kaki
menggantung
2. Dijatuhkan ke sisi kanan
dengan kepala ditolehkan
45 ke kiri
3. Tunggu 40 detik sampai
timbul respon abnormal
4. Pasien kembali ke posisi
duduk
5. Pemeriksaan sidelying kiri
Tes Kalori
Pemeriksaan Penunjang
-Tes laboratorium tidak diperlukan untuk membuat
diagnosis BPPV
- Hasil pemeriksaan laboratorium mungkin diperlukan
untuk menggambarkan ini patologi lainnya
Diagnosis Banding
BPPV
Vertigo
timbul
mendadak
pada
perubahan
posisi
Vertigo yang
dirasakan
berputar
Serangan
berlangsung
dalam waktu
singkat
( < 1 menit)
Dapat
disertai mual
muntah
Rekuren
(berulang)
Penyakit
Meniere
Vertigo berasa
berputar,
episodik,
derajat ringanberat,
rotasional, tiap
episode
serangan
minimal 20
menit dan tidak
lebih dari 24
jam
Pendengaran
menurun,
berfluktuasi
dan memberat
saat serangan
Tinitus
Rasa penuh
Neuritis
Vestibularis
Vertigo
rotatorik, mual
spontan yang
berat, onset
dalam
beberapa jam,
menetap lebih
dari 24 jam
Nistagmus
horizontal
rotatorik
spontan
Gangguan
keseimbangan
saat berdiri
atau berjalan
Pendengaran
normal
Tidak ada
Labirinitis
Didahului
infeksi telinga,
hidung,
tenggorokan
Gangguan
pendengaran,
mual, muntah
Demam
Rasa penuh
pada telinga
Tinitus
Otalgia
Tatalaksana BPPV
Tujuan terapi adalah melepaskan
otokonia dari dalam kanalis atau
kupula, mengarahkan agar keluar
dari kanalis semisirkularis menuju
utrikulus melalui ujung non
ampulatory kanal.
BPPV Reposisi kanalit
Manuver Semont
Diindikasikan
untuk pengobatan
cupulolithiasis
posterior
Manuver
Lempert
Digunakan
pada
pengobatan
BPPV tipe
kanal lateral
Brandt-Daroff exercise
Latihan untuk di rumah
dan dapat dilakukan
sendiri
Terapi tambahan pada
pasien yang tetap
simptomatik setelah
manuver Epley atau
Semont
Digunakan bila sisi BPPV
tidak jelas dan dilakukan
3 set per hari selama 2
minggu. Pada umumnya
Terapi medikamentosa
Setelah maneuver reposisi kanalit pada BPPV,
seringkali masih terjadi disekuilibrum diperlukan
betahistin(untuk mempercepat kompensasi)
Diberikan pada pasien dengan serangan vertigo
yang disertai mual muntah hebat
BAB III
STATUS PASIEN
STATUS PASIEN
Anamnesis
Autoanamnesis
Tanggal
: 10-10-2016
Keluhan utama
: Pusing berputar
Keluhan Tambahan
: Mual , muntah
Riwayat kehamilan
: G3P2A1
Riwayat persalinan
: Caesar
Menstruasi
: Tidak teratur (Siklus <28hari)
Lingkungan tempat tinggal : Pasien tinggal bersama keluarga,
lingkungan
tempat tinggal padat
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: Compos mentis (E4M6V5)
Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan
: 22 x/menit
Suhu
: 36,6 C
VAS : 7
BB/TB : 73 kg / 158 cm
BMI : 29,2 (Overweight)
Status Regional
1.
2.
3.
4.
5.
Kepala : Normocephali
Wajah : Simetris
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Bentuk biasa, Lapang +/+, Sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembab, faring tidak hiperemis,
tonsil T1-T1
6. Telinga : Liang lapang +/+, Serumen -/-, membran timpani intak
7. Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5-2 cmH20
8. Toraks : Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri
9. Paru-paru : Bunyi nafas dasar vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/10.Abdomen : Tampak datar, BU (+) 3x/mnt
11.Hepar : Tidak teraba
12.Lien : Tidak teraba
13.Genitalia externa : Tidak dilakukan (Tidak ada indikasi pemeriksaan)
14.Extremitas : Akral hangat, Edema - - / - -
Status Neurologi
1.Rangsang meningeal
2.Saraf Kranial
N.I: Cavum nasi : Lapang/lapang, sekret -/Tes penghidu : Normosmia
N.II: Visus kasar
: Baik
Tes buta warna : Baik
Lapang pandang : Luas
Funduscopy : Tidak dilakukan
N.III, IV, VI :
N.V
Motorik
Buka tutup mulut
: Baik
Gerakan rahang
: Baik
Menggigit (palpasi)
M. Maseter
: Baik
M. Temporalis : Baik
Sensorik
Rasa nyeri
kanan kiri
Rasa raba
kanan kiri
Rasa suhu
Dilakukan
Refleks
: Simetris
: Simetris
: Tidak
N.VII
Sikap wajah
: Simetris
Mimik
: Biasa
Angkat alis
: +/+
Kerut dahi
: +/+
Kembung pipi : +/+
Lagoftalmus
: -/Menyeringai : Sulcus Naso Labialis
+/+
Chovstek
: -/Rasa kecap 2/3 depan lidah
: Baik
N. VIII
Nistagmus
: + arah horizontal
Vertigo
:+
Suara berbisik
: +/+
Gesekan jari : +/+
Tes rinne
: +/+
Tes weber
: Tidak ada
lateralisasi
Tes swabach
: Sama dengan
pemeriksa
N. IX, X
Arkus faring
: Simetris
Palatum molle
: Intak
Uvula
: Di tengah
Disartria
:Disfagia
:Disfonia
:Refleks okulokardiak
: +/+
Refleks sinus caroticus
: +/+
Refleks faring
:+
N. XI
Angkat bahu : Baik
Menoleh
: Baik
N. XII
Sikap lidah
: Ditengah
Atrofi
:Fasikulasi
:Tremor
:Julur lidah
: Tidak ada deviasi
Tenaga otot lidah : Baik
Motorik
Derajat kekuatan otot
: 5555 / 5555
5555 / 5555
Tonus Otot
: Normotonus
Trofi otot
: Eutrofi
Gerakan spontan abnormal
:-
Refleks Fisiologis
Biceps : ++/++
Triceps : ++/++
KPR : ++/++
APR : ++/++
Refleks Patologis
Hoffman trommer
: -/Babinski
: -/Chaddock
: -/Gordon
: -/Oppenheim : -/Schaefer
: -/Rossolimo : -/Mendel bechtrew : -/Klonus lutut : -/Klonus kaki
: -/-
Koordinasi
Statis
Duduk
: Tidak dilakukan (pasien tidak kooperatif)
Berdiri
: Tidak dilakukan (pasien tidak kooperatif)
Berjalan
: Tidak dilakukan (pasien tidak kooperatif)
Tes Romberg : Tidak dilakukan
Dinamis
Telunjuk telunjuk : Baik
Telunjuk hidung : Baik
Tumit lutut: Baik
Sensibilitas
Eksteroseptif :
Rasa Raba : Baik
Rasa Nyeri : Baik
Rasa Suhu : Tidak Dilakukan
Propioseptif :
Rasa Getar : Baik
Rasa Gerak : Baik
Rasa Sikap : Baik
Resume :
Pasien wanita 39 tahun, datang dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan sejak
2 hari SMRS. Pusing timbul secara tiba-tiba saat pasien bangun tidur. Pasien merasa
lingkungan disekitarnya berputar. Pusing dirasakan hilang timbul dan saat serangan pusing
muncul durasinya + 1 menit. Pusing dirasakan terutama saat kepala digerakkan. Pasien
merasa keluhannya berkurang saat pasien memejamkan mata dan tidur menghadap ke kiri.
Pasien sudah minum obat panadol untuk mengurangi pusingnya namun keluhan tidak
berkurang. Pada 1 hari yang lalu pasien sempat merasa mual hingga muntah 1 kali berisi
makanan oleh karena keluhan pusingnya. Telinga tidak berdenging. Riwayat hipertensi sejak
6 bulan yang lalu terkontrol dengan Amlodipine 10 mg.
Pemeriksaan fisik umum:
Kesadaran: compos mentis (E4,M6,V5), KU:TSS
TD:140/100 mmHg, Nadi:80 x/mnt, RR:22 x/mnt, Suhu: 36,6 C, VAS: 7
Pemeriksaan neurologis:
Nistagmus
: + arah horizontal
Vertigo
:+
DIAGNOSA KLINIS
: Vertigo Perifer
DIAGNOSA TOPIS
: Sistem Vestibular
DIAGNOSA ETIOLOGIS : Benign Paroksismal
Positional Vertigo
TERAPI :
Diet : Rendah garam
IVFD : I NS 0,9% + 1 amp
Neurobion/24 jam
MM :
Flunarizine
Stugerone
Ondansetron
KSR
Amlodipine
2x5mg
(PO)
3x1 tab
(PO)
3x4mg (PO)
2x1
(PO)
1x10mg (PO)
Hasil
Nilai Rujukan
Natrium
142 mmol/L
Kalium
3,2 mmol/L
Klorida
104 mmol/L
99 111 mmol/L
Hemoglobin
10,5 g/dl
12 14 g/dl
Leukosit
9,6 ribu/uL
5 10 ribu/uL
Hematokrit
35,3 %
37 43 %
Trombosit
259 ribu/uL
GDS
110 mg/dl
<200 mg/dl
FOLLOW UP
: + arah horizontal
:+
A:
Diagnosis Klinis
: Vertigo perifer
Diagnosis Topis: Sistem Vestibular
Diagnosis Etiologi : BPPV
P : Diet : Rendah garam
IVFD : I NS 0,9% + 1 amp Neurobion/24 jam
MM :
Flunarizine
2x5mg
(PO)
Stugerone
3x1 tab (PO)
Ondansetron
3x4mg
(PO)
KSR
2x1 (PO)
Amlodipine
1x10mg (PO)
Tes Koordinasi
Tes romberg
:+
Periksa Ureum, kreatinin, darah lengkap,
profil lipid, fungsi hati, asam urat
Hasil
Nilai Rujukan
LED
20 mm/jam
<20 mm/jam
Hb
10,2 g/dl
12 14 g/dl
Leukosit
9,7 ribu/uL
5 10 ribu/uL
Eritrosit
4,59 juta/ml
Ht
34,1 %
37 43 %
Trombosit
303 ribu/uL
MCV
74,2 /fL
82 92 /fL
MCH
22,2 pg
27 31 pg
MCHC
29,9 g/dl
32 36 g/dl
Hasil
Nilai Rujukan
Basofil
0%
01%
Eosinofil
0%
03%
Neutrofil batang
0%
25%
Neutrofil segmen
83 %
50 70 %
Limfosit
15 %
25 40 %
Monosit
2%
28%
Profil Lipid
Hasil
Kolesterol total
149 mg/dL
Trigliserida
82 mg/dL
<200 mg/dL
HDL
53 mg/dL
35 55 mg/dL
LDL
102 mg/dL
<155 mg/dL
Hasil
Nilai Rujukan
Ureum
20 mg/dL
15 45
Creatinin
1,05 mg/dl
0,6 0,9
As.Urat
3,5 mg/dl
2,4 7
SGOT
17
10 34
SGPT
20
9 36
P : Diet
: Rendah garam
IVFD
: I NS 0,9% + 1 amp
Neurobion/24 jam
MM :
Flunarizine
2x5mg (PO)
Stugerone
3x1 tab (PO)
Ondansetron
3x4mg (PO)
KSR
2x1 (PO)
Amlodipine
1x10mg
(PO)
NS 0,9% & Neurobion habis, lepas infus
Rencana rawat jalan
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
tidak
pendengaran.
terdapat
suara
berdenging
dan
penurunan
Rasa berputar
Melayang, goyang
Episodik
Kontinu/konstan
+/-
Gerakan kepala
Lebih mendadak
Lebih lambat
Berat
Ringan
++
+/-
Mual/Muntah/Keringat dingin
++
Gangguan pendengaran
+/-
+/-
Arah nistagmus
Satu arah
Bervariasi
Aksis nistagmus
Horizontal/rotatorik
Horizontal/vertika/oblik/rotatorik
Beratnya vertigo
berputar
Serangan berlangsung
24 jam
Demam
dari 24 jam
Nistagmus horizontal
rotatorik spontan
Tinitus
Gangguan keseimbangan
Otalgia
( < 1 menit)
Pendengaran menurun,
berfluktuasi dan
muntah
Rekuren (berulang)
hidung, tenggorokan
Gangguan pendengaran,
mual, muntah
Tinitus
Pendengaran normal
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Baerhr, Mathias M.D. Diagnosis Topik Neurologis DUUS. Edisi keempat. Jakarta:EGC.2012
Kelompok Studi Vertigo, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).PEDOMAN TATALAKSANA
VERTIGO. 2012.
Mardjono, Mahar dan Priguna Sidharta. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. 2009.
Sura, DJ, Newell, S. 2010. Vertigo- Diagnosis and management in primary care, BJMP 2010;3(4):a351
Wahyudi, Kupiya Timbul. 2012. Vertigo. Jakarta : Medical Department, PT.Kalbe Farma Tbk. Diunduh dari :
www.kalbemed.com/portals/6/06_198vertigo.pdf
Yan Edward et al. Diagnosis dan Penatalaksanaan Benign Paroxysmal Positional Vertigo Kanalis Horizontal.2012.
Padang : Bagian THT Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Purnamasari, Putu Prida. Diagnosis dan Tatalaksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). 2011. Denpasar :
Bagian Ilmu Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Lumbantobing SM. Vertigo Tujuh Keliling. 2007. Jakarta : Balai Penerbit FK-UI.
Li JC & Epley J. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Updated: May 06, 2016. Diakses dari : http://emedicine
.medscape.com/article/884261
Parnes Lorne et al. Diagnosis and Management of Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). CMAJ. 2003 Sep 30;
169(7): 681693.
Bashiruddin J, Vertigo Posisi Paroksisimal Jinak. dalam : Soepardi EA, Iskandar N editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.2007. hal 104-109
Fife D.T. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Seminars in neurology/volume 29, number 5.2009;29:500-508.
Diakses dari : https://www.thieme-connect.com/products/ejournals/pdf/10.1055/s-0029-1241041.pdf
Labuguen RH. Initial Evaluation of Vertigo. American Family Physician 2006; 73: 244-251, 254.
Lumbantobing SM. Neurologi klinik. Pemeriksaan fisik dan mental. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010. 5-6.
Zatonski T,et al. Current Views on Treatment of Vertigo and Dizziness. Journal of Otolaryngology Head and
Neck Surgery. J Med Diagn Meth 2014, 3:1. Diakses dari : http://dx.doi.org/10.4172/2168-9784.1000150
Thompson TL, Amedee R; Vertigo: a review of common peripheral and central vestibular disorders. Ochsner J. 2009
Spring;9(1):20-6 Diakses dari : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3096243/