Ivana Ester
1461050160
DEFINISI dan
EPIDEMIOLOGI
Neoplasma
Definisi Osteosarkoma
Osteo : tulang/jaringan osteoid
Sarkoma : tumor malignan yang seringnya
menyerang jaringan mesoderm
Osteosarkoma
Suatu lesi (tumor) ganas pada sel mesenkim yang
memiliki kemampuan untuk membentuk osteoid
atau tulang yang imatur
Sarkoma Osteogenik
(Osteosarkoma) merupakan
neoplasma tulang primer
yang sangat ganas.
Tumor ini tumbuh dibagian
metafisis tulang. Tempat
paling sering terserang
tumor ini adalah bagian
ujung tulang panjang
terutama lutut.
Epidemiologi Osteosarkoma
Epidemiologi
Menurut WHO setiap tahun jumlah penderita kanker
6.25 juta orang
Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker
diantara 100.000 penduduk pertahun
Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar
11.000 anak yang menderita kanker per tahun
Di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12
juta jiwa diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita
kanker pertahun
Indonesia
Dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus
tumor tulang
327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor
tulang jinak (28%)
Di RSCM, osteosarkoma sering didapati yakni 22% dari
seluruh jenis tumor tulang dan 31% dari seluruh tumor tulang
ganas
Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang, 90% kasus datang
dengan stadium lanjut
Osteosarkoma lebih sering menyerang kelompok usia : 15
25 tahun
Angka kejadian laki-laki sama dengan perempuan, tapi pada
akhir masa pertumbuhan ditemukan lebih banyak pada lakilaki ( 1.6 : 1 )
Lokasi :
Tulang
Femur
42 % (75% distal)
Tibia
Humerus
8%
Pelvis
8%
Tumor Jinak
Histologic type
Cartilage tumors
Osteochondroma
10-30
Enchondroma
10-40
Condroblastoma
10-30
Osteoid osteoma
5-25
Proksimal femur
Osteoblastoma
10-40
Desmoplastic fibroma
10-30
20-45
Osteogenic tumors
Fibrogenic tumor
Adults
Femur, calcaneus
Sacrum, mandibula
Vascular tumors
hemangioma
Epithelioid hemangioendothelioma
Osteochondroma (Jinak)
Osteochondroma
adalah tumor jinak
tulang dengan
penampakan adanya
penonjolan tulang
yang berbatas tegas
sebagai eksostosis
yang muncul dari
metafisis, penonjolan
tulang ini
ditutupi(diliputi) oleh
cartilago hialin
Tumor Ganas
Histologic type
Chondrosarcoma
Primer
50-80
Sekunder
20-60
Konvensional
10-30
Pagets associated
50-90
Osteoblastoma
10-40
Ewing sarcoma
5-30
Angiosarcoma
20-70
20-60
Osteosarcoma
Osteosarkoma (Ganas)
Osteosarkoma disebut juga
osteogenik sarkoma adalah
suatu neoplasma ganas
yang berasal dari sel
primitif (poorly
differentiated cells)
didaerah metafise tulang
panjang pada anak-anak.
Disebut tosteogenik oleh
karena perkembangannya
berasal dari seri
osteoblastik sel mesenkim
primitif.
Kondrosarkoma (Ganas)
Kondrosarkoma
merupakan bentukan
tumor ganas dari
kartilago hialin
dengan pembesaran
yang lambat.
II
III
Klasifikasi Osteosarcoma
1) Local Osteosarcoma
2) Metastatic Osteosarcoma
3) Berulang
Local Osteosarcoma
Dalam Local Osteosarkoma
ini sel kanker yang terdapat
pada seseorang belum
menyebar ke bagian tubuh /
tulang yang lainnya.
Metastatic Osteosarkoma
Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh
yang lain. Kanker yang paling sering
menyebar ke paru-paru. Mungkin juga
menyebar ke tulang lain.
Osteosarkom Berulang
1. Paparan Karsinogen
Kimiawi
Pembakaran
Paparan radiasi
2. Usia
3. Hereditas
4. Imunitas
5. Paparan Ultraviolet
6. Gaya hidup
PATOGENESIS
Faktor predisposisi
Mutasi gen
Perkembangan dan diferensiasi sel
yang tidak terkendali
2. FAKTOR TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah proses pembentukan mRNA dari DNA.
Faktor transkripsi menginisiasi dan memfasilitasi proses transkripsi tersebut.
Contoh faktor transkripsi: AP-1 (activator protein 1) merupakan
regulator dari proses transkripsi yang mengontrol proliferasi, diferensiasi,
dan metabolisme tulang.
Pada keganasan tulang, protein penyusun dari AP-1 ini ditemukan berlebih
sehingga terjadi transkripsi yang juga berlebih.
3. GROWTH FACTORS
Ketika suatu sel menjadi ganas, produksi growth factors menjadi lebih dari
normal.
Contoh growth factors: Transforming Growth Factors (TGF), Insulin-like
growth factors (IGF), dan connective tissue growth factors (CTGF) yang
memiliki peran utama meningkatkan proliferasi sel.
TGF sekumpulan protein yang disekresi oleh sel yang meningkatkan
proses diferensiasi, proliferasi, dan produksi matriks.
IGF I & IGF II ketika berikatan dengan reseptor, akan meningkatkan
proliferasi sel dan menginhibisi apoptosis
CTGF adesi, proliferasi, dan diferensiasi sel serta meningkatkan produksi
kolagen tipe I, alkalin fosfatase, osteopontin, dan osteocalcin.
Pada keganasan, terjadi overekspresi atau overegulasi dari growth factors
diatas sehingga terjadi proliferasi sel yang berlebihan.
PATOFISIOLOGI
Ketika sel
abnormal diubah
oleh mutasi
genetik dari DNA
Berprolifera
si secara
abnormal
Terjadi
perubahan pada
jaringan
sekitarnya sel-sel
tersebut.
Respon osteolitik
Respon
osteoblastik
Terbentuk
Tumor
Invasi jaringan
sekitar
Penimbunan di
periosteum tulang
Pertumbuan sel
tumor secara
lambat
Sel tumor
mendesak
jaringan sekitar
Terbentuk simpai
DIAGNOSIS
Anamnesis
Identitas Pasien (Nama, Umur, Pendidikan, Status, Agama, Suku)
Sacred Eight
Keluhan Utama
Onset
Lokasi
Paha kiri
Kualitas
Kuantitas
Sepanjang hari/tidak?
Kronologis
Memperingan
Memperberat
Keluhan Tambahan
Tinjauan Umum
Tinjauan Sistem
Bagaimana dengan
penglihatan,pendengaran,penciuman,
menelan,buang air besar dan kecil,
nyeri sendi)
sakit kanker?
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan dan Kesadaran Umum
Keadaan Umum yang diperiksa
Keterangan
1. Tanda-tanda Vital
Nadi
Tekanan darah
Suhu
Frekuensi Pernapasan
2. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
LOOK
oTerlihat adanya nyeri (raut wajah kesakitan)
oPembesaran jaringan (periksa letak, jumlah
benjolan, diameter ukuran)
oTanda-tanda peradangan
-kemerahan pada sisi lesi
oPembentukan neovaskularisasi pada kulit
atas lesi tumor terlihat gambaran vena-vena
pada permukaan dari massa
Pada Skenario:
Pembengkakan pada paha
FEEL
oTumor ganas: jaringan biasanya tidak mudah
digerakkan atau bersifat kaku dan tidak
bergerak
oTanda-tanda peradangan
-Nyeri tekan
-hangat pada pusat lesi secara lokal
-Pembengkakan
MOVE
oKeterbatasan pergerakan dan kelemahan
fisik penurunan rentang gerak (ROM)
Semakin bertambah berat dengan pelanpelan sejalan dengan bertambahnya rasa
nyeri dan makin besarnya
Pemeriksaan
Penunjang
Grafik Diagnosis
Konvensional X Ray
Jinak
Masalah diagnostik
(penampakan
tulang)
Kemungkinan
Ganas
Penangan yang
tepat
CT - Scan
Penentuan Stadium
Biopsi
MRI
Penatalaksanaan
Radiologi Konvensional
Gbr : codman
triangle dan
difus,
mineralisasi
osteoid diatara
haringan lunak
CT Scan
Coronal
Axial
Canal
Medular
Kelebihan :
Korteks
Perubahan periosteal ;
codman triangles
(white) dan massa
jaringan lunak yang
luas (black)
Evaluasi
Menentukan
manajemen
bedah
Menilai
perluasan
massa ke
intramedular, jari
jaringan lunak
sekitarnya,
intraartikular dan
keterlibatan
neurovaskular
Terlihat
vaskularisasi lesi
, invasi dan area
kistik / nekrotik
jika diberi
kontras
MRI
Kedokteran Nuklir
(Bone Scintigraphy)
Menunjukkan skip metastasis/
osteosarkoma multisentrik/
penyakit sistemik
LAB DARAH
LDH (Lactit
dehydrogenase)
ALP (Alkaline
Phosphate)
Hitung darah lengkap
Hitung Trombosit
AST (Aspartate
aminotransferase) , ALT
(Alanine
aminotransferase) ,
bilirubin dan albumin
Elektrolit
BUN (Blood Urea
Nitrogen) , creatinin
Urinalisis
DIAGNOSIS BANDING
OSTEOSACROMA
SARKOMA EWING
Paling sulit dibedakan
secara radiografi dari
osteosarkoma.
Pemeriksaan pencitraan
awal pada kecurigaan
tumor tulang adalah foto
polos. Lesi tipikal pada
sarkoma Ewing adalah
berbatas tidak tegas,
permeatif atau moth
eaten dan onion skin.
KONDROSARKOMA
Kondrosarkoma
merupakan tumor
tulang ganas yang
terdiri atas kondrosit
anaplastik yang dapat
tumbuh sebagai tumor
tulang.
FIBROSARKOMA
Merupakan tumor ganas yang
berkembang di jaringan yang
menghubungkan struktur-struktur dalam
tubuh, contohnya, jaringan yang
menghubungkan otot dan tulang.
OSTEOKONDROMA
Adalah tumor jinak
tulang dengan
penampakan adanya
penonjolan tulang yang
berbatas tegas sebagai
eksostosis yang muncul
dari metafisis,
penonjolan tulang ini
ditutupi(diliputi) oleh
cartilago hialin. Tumor
ini berasal dari
komponen tulang
(osteosit) dan
komponen tulang
rawan (chondrosit).
TATALAKSANA
OSTEOSACROMA
Tatalaksana Osteosacroma
meliputi:
Protokol Penatalaksanaan
Osteosacrma:
PRA PEMBEDAHAN
PEMBEDAHAN
Protokol Penatalaksanaan
Osteosacrma:
PASCA PEMBEDAHAN
1. PEMBEDAHAN
A. LSS
B. AMPUTASI
1. PEMBEDAHAN: LSS
Tindakan terdiri dari:
1. pengangkatan tumor tulang atau sarkoma
jaringan lunak secara en-bloc dan
rekonstruksi defek tulang atau sendi dengan
megaprostesis (endoprostesis)
2. biological reconstruction (massive bone graft
baik auto maupun allograft) atau kombinasi
megaprostesis dan bone graft.
1. PEMBEDAHAN: AMPUTASI
Amputasi pada osteosarkoma dilakukan bila
persyaratan LSS tidak terpenuhi.
Persyaratan LSS:
1.Rekurensinya dan survival rate
pasien tidak lebih buruk daripada
amputasi
2.Prosedur tidak boleh menunda
terapi adjuvant
3.Fungsi ekstremitas harus lebih
baik dari amputasi.
4.Rekonstruksi yang dilakukan
tidak boleh menimbulkan
komplikasi.
2. KEMOTERAPI
1. First line therapy
Cisplatin dan doxorubicin
MAP ( High-dose Methotrexate, cisplatin
dan doxorubicin )
Doxorubicin, cisplatin, ifosfamide dan high
dose methotrexate
Ifosfamide, cisplatin dan epirubicin
2. KEMOTERAPI
1.
TATALAKSANA NYERI
Prognosis
Lokasi tumor
Metastase tumor
Usia
Hasil Lab (Alkaline phosphatase dan LDH)
Respon yang baik pada kemoterapi
Cancer.org
Referensi
Warwick, D. Nayagam, S. 2010. Apleys
System of Orthopaedics and Fractures. 9th
Ed. Hodder Arnold:Ebook
Noor, Zairin. 2016. Buku Ajar Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba medika
National Cancer Institute (NCI) Surveillance,
Epidemiology, and End Results (SEER)
Pediatric Monograph 1975-1995