Anda di halaman 1dari 46

Pemeriksaan Ultrasonografi dalam

Praktek Klinis Bidang Urologi


Berkembang pesat manfaat dan kegunaannya.
Digunakan saat poliklinik dan di kamar operasi.
Metode
Diagnosis awal.
Manajemen Intervensi
Follow-up jangka panjang.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Introduksi
Para Urolog pengetahuan anatomi
dan keterampilan serta interpretasi hasil
USG.
Umumnya atas indikasi tertentu.
Jarang untuk skrining.
Lebih sering menggunakan pemeriksaan
fisik biasa.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Teknik
Dari sisi atas ke sisi bawah
Batas atas Ginjal linea midclavikularis kuadran kanan
atas.
Transduser curved array transducer dengan frekuensi
3,5-5,0 MHz.
Intraoperatif dan laparoskopi linear array transducer
dengan frekuensi 6 -10 MHz.
Frekuensi >> frekuensi tinggi untuk pasien anak-anak.
Pemeriksaan ginjal kanan terlentang (supine). Kiri
lateral.
Posisi midtransverse hilus ginjal (vena renalis).
Teknik dan dokumentasi ginjal kiri = ginjal kanan.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Indikasi.
Penilaian massa ginjal dan perirenal.
Penilaian dilatasi saluran kemih bagian atas.
Penilaian nyeri pinggang saat hamil.
Evaluasi hematuria pada pasien yang tidak
diindikasikan untuk pemeriksaan pyelography
intravena (IVP), CT, MRI atau karena adanya
insufisiensi ginjal, alergi kontras, atau adanya
halangan fisik.
Penilaian terhadap efek berkemih yang terjadi
pada saluran kemih bagian atas.
Evaluasi dan pemantauan urolitiasis.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Indikasi.
Gambaran parenkim ginjal dan pencitraan
pembuluh darah saat intraoperative pada tindakan
ablasi massa ginjal.
Akses perkutan ke bagian kaliks dan pelvis ginjal.
Sebagai pedoman dalam melakukan biopsi ginjal
transkutan, aspirasi kista, atau ablasi massa ginjal.
Evaluasi pascaoperasi pasien setelah operasi pada
ginjal dan ureter.
Evaluasi pascaoperasi pasien transplantasi ginjal

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Hasil Normal
Pemahaman anatomi retroperitoneal dapat membantu.
Ginjal:
Korteks hipoekoik (dibandingkan dengan hepar).
Central band (adiposa hilus, pembuluh, & kaliks-pelvis)
hiperekoik.
Meminta pasien napas dalam ginjal lebih terlihat.

Bervariasi Usia.
Bayi
Korteks lebih hiperekoik.
Central band kurang jelas.
Dewasa
Korteks hipoekoik.
CKD kortek menipis dan isoekoik/hiperekoik

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal
Ukuran Ginjal 10-12 cm x 4-5 cm
(dewasa)
Posisi midtransversal dan midsagital

Ketebalan Parenkim kapsul central


band. (> 15 mm).
Ketebalan Korteks kapsul tepi
piramid medularis. (>7 mm).
USG Doppler
Menilai arteri-vena renalis.
Resistensi ginjal.

Ukuran Ginjal 10-12 cm x 4-5 cm


(dewasa)
Posisi midtransversal dan midsagital

Ketebalan Parenkim kapsul central


band. (> 15 mm).
Ketebalan Korteks kapsul tepi
piramid medularis. (>7 mm).
USG Doppler
Menilai arteri-vena renalis.
Resistensi ginjal.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Ginjal

Keterbatasan

Tidak indikasi USG:


Obesitas
Udara usus yang banyak.
Deformitas fisik

Sensitivitas buruk untuk masa < 2 cm.


Spesifisitas yang kurang untuk beberapa tumor ginjal,
kecuali angiomyolipoma.
Angiomyolipoma pada USG sangat hiperechoic. Dapat dibedakan
dengan yang lainnya.

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Pelvis
Introduksi
Penting untu mendiagnosis pasien
Urologi.
Noninvasif untuk traktus urinarius
bagian bawah (VU dan prostat) dan
volume VU.
Transduser curved array transducer
dengan frekuensi 3,5-5,0 MHz.

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Pelvis
Teknik

Posisi Supine dan operator di kanan pasien.


Ruangan yang hangat dan privasi terhadap pasien.
Umumnya VU harus dalam keadaan terisi.
VU dilihat pada bidang sagital dan transversal
dengan mengarahkan probe
Prostat lebih tampak pada USG transrektal, namun
untuk ukuran dan morfologi dapat dinilai.
Selain perabdominal, VU bisa melalui transvaginal
dan transrectal, terutama pada pasien obesitas
atau kontraindikasi perabdominal.

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Pelvis
Indikasi
Pengukuran volume kandung kemih atau jumlah urine sisa post-miksi.
Penilaian ukuran prostat dan morfologi prostat.
Demonstrasi tanda-tanda sekunder obstruksi leher kandung kemih.
Evaluasi konfigurasi dinding kandung kemih serta ketebalannya.
Evaluasi hematuria yang berasal dari saluran kemih bagian bawah
Deteksi ureterokel.
Penilaian adanya obstruksi ureter.
Deteksi keberadaan cairan perivesical.
Evaluasi retensi bekuan.
Konfirmasi dari posisi kateter.
Pencabutan kateter yang terpasang terlalu lama.
Membantu dalam penempatan pemasangan kateter suprapubik.
Untuk menentukan volume kandung kemih sebelum menentukan laju
urine.

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Pelvis
Hasil Normal
Menilai lumen VU, dinding VU dan
ketebalannya.
Melihat adanya batu atau tumor.
Melihat struktur sekitar VU ureter
distal, prostat, dan uterus-ovarium.
Urin yang keluar dari orificium ureter
disebut ureteral jet.

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Pelvis
Bila perlu, volume VU dapat didapat manual pada posisi
midtransverse dan midsagittal.
Volume VU normal 100-500 mL (10%-20% volume sebenarnya).
Rumus = width x height x length x 0.625.
Ketebalan dinding VU tingkat keparahan obstruksi leher VU.
Bervariasi tergantung volume urine dan lokasi yang diukur.
Ketebalan dinding VU lebih superior dibandingkan uroflowmetri, urine sisa
post-miksi, dan volume prostat pada obstruksi leher VU.

Keterbatasan
VU yang kosong.
Perut yang menonjol / panniculus tumpah.
Pada keadaan pasien

Obesitas
Asites
Divertikulum VU
Cairan perivesikal

Pemeriksaan Ultrasonografi
Transabdominal untuk Prostat

Mengarahkan probe ke posterior os pubis.


Diameter terbesar bidang transversus dan probe ke arah
inferior.
Volume diukur di bidang transversal dan sagital. Rumus :
Width x Height x Length x 0.523.
Gambaran V orificium urethral interna.
Prostat tampak hipoekoik bila dibandingkan dengan uretra.
Manfaat
Panjang urethra pars prostatika
Ukuran prostat.
Tanda obstruksi orificium urethra interna (protusi prostat)

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Skrotum
Introduksi
Pemeriksaan pilihan.
Skrotum bersifat superficial.
Dikonfirmasikan dengan PF.

Teknik
Ruangan tenang dan hangat.
Supine dengan skrotum disanggah dengan handuk.
Memerlukan gel yang banyak untuk hasil gambar yang baik.
Jangan sampai ada udara artefak hasil.
Tekanan seminimal mungkin merubah ekogenisitas, volume dan
gambar kabur.
Linear array transducer frekuensi tinggi 6-12 MHz. Ukuran 4-7.5 cm.
Lebih disukai yang 4 cm.
Periksa testis, epididimis dan isi skrotum lainnya. Pemeriksaan
keduanya bersamaan perbandingan.

Pemeriksaan Ultrasonografi
untuk Skrotum
Indikasi
Penilaian massa skrotum dan massa
testis.
Penilaian nyeri skrotum dan nyeri
testis.
Evaluasi trauma pada skrotum.
Evaluasi terjadinya infertilitas.
Penilaian perkembangan setelah
operasi skrotum.
Evaluasi pada keadaan skrotum

Pemeriksaan Ultrasonografi untuk


Penis dan Urethra pada Laki-laki
Introduksi
Detail dengan USG baik.
Pengganti pemeriksaan ber-radiasi ion.

Teknik
Linier Array Transducer frekuensi 6-12 MHz.
Pemeriksaan pada bidang transversal dan
sagital penis.
Dimulai dari panggal penis sampai ke glans.
Mengevaluasi urethra penis, terutama pada
striktura (retrograde gel).

Pemeriksaan Ultrasonografi untuk


Penis dan Urethra pada Laki-laki
Indikasi
Evaluasi adanya disfungsi ereksi.
Pemeriksaan terjadinya fibrosis di
corpora cavernosum penis.
Lokalisasi benda asing di penis.
Evaluasi terjadinya striktur urethra.
Evaluasi adanya divertikulum
urethra.
Penilaian terhadap trauma atau nyeri
pada penis.

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)
Nobel 1979 bidang Fisiologi dan Kedokteran
Allan M. Cormack dan Sir Godfrey N. Hounsfield.
Pemeriksaan penting CT Urogram ganti IVU/IVP
pada kasus hematuria, keganasan, batu , dan
pre-operasi.
Dasar CT pelemahan foton x-ray ketika melalui
pasien.
Tomography metode pencitraan yang
menghasilkan gambar 3-D struktur internal
dengan merekam sinar-x melalui jaringan tubuh.
Sinar x-ray dihasilkan pada satu sisi jumlah
radiasi diukur detektor di sisi berlawanan
pengukuran diulang selama berputar pada pasien
rekonstruksi oleh komputer.

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)
Keuntungan MDCT

Lebih cepat
Artefak gerak lebih sedikit
Bagian pencitraan tipis
Akrasi diagnostik lebih tepat
Peningkatan konsentrasi bahan kontras
Peningkatan cakupan anatomi dalam satu kali scan.

Sudah ada software mampu memproses gambar


3D. Keuntungan

Perencanaan pra operasi lebih baik


Informasi organ disekitar
Mudah terlihatnya pembuluh darah
Meningkatkan informasi untuk pasien

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)

Real-time CT fluoroscopy gambaran CT 3D yang jauh lebih rinci dari CT


Konvensional. Kegunaan

Kelemahan paparan radiasi pasien, ahli radiologi, dokter bedah >>>.


CT urogram (CTU) urografi ekskretoris. Indikasi

Biopsi ginjal.
Mengatasi pergerakan ginjal selama bernafas.
Aspirasi cairan.
Pemasangan kateter.
Ablasi radiofrequency tumor ginjal.

Hematuria
Batu ginjal
Massa ginjal
Kolik ginjal
Tumor urothelial.

Pemeriksaan CT abdomen dari diafragma dan berakhir di krista iliaka.


Pemeriksaan CT pelvis dari krista iliaka dan berakhir di simfisis os
pubis.
Kontras intravena mungkin diperlukan hasil lebih baik dari jaringan
lunak.

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)
Hounsfield Unit (HU)
Nilai resapan dinyatakan dalam satuan Hounsfield (HU).
Standar baku
Udara = -1000 HU
Tulang padat = +1000 HU
Air = 0 HU.

Urolitiasis
Pasien dengan keluhan nyeri perut/kolik ginjal evaluasi dengan CT.
Pemeriksaan CT tanpa kontras untuk urolitiasis lebih superior dari IVP, tanpa
kontras dan melihat kelainan lainnya.
Sensitivitas 96%-100% dan spesifisitas 92%-100%.
Batu ureter distal sulit dibedakan dengan kalsifikasi panggul cari tanda
obstruksi batu ureter (pelebaran, tanda inflamasi lemak perinefrik,
hidronefrosis, dan iritasi serta edema dinding saluran kemih.
Dosis rendah CT tanpa kontras heliks mampu mengurangi radiasi pada
pasien.
Spesifisitas dan sensitivitas CT tanpa kontras heliks dosis rendah sekitar
96% dan 97%. Penurunan 50%-75% total paparan radiasi.

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)
Kista dan Massa Padat Ginjal
Pemeriksaan CT pada IGD deteksi massa ginjal >>.
Massa dapat tampak sebagai kista sederhana/kompleks serta
massa solid. Skala HU, kista sederhana HU mendekati nol.
CT tanpa kontras dibandingkan dengan kontras pada fase kortikal
Peningatan 15-20 HU massa padat (umumnya kanker ginjal).
Peningkatan < 10 HU angiomiolipoma (lemak).
Tanpa perubahan HU kista hiperdens.

Massa kistik yang kompleks sistem klasifikasi Bosniak.


Kriteria yang paling penting ada/tidak adanya vaskularisasi jaringan &
peningkatan densitas jaringan.
Lesi kategori II dan III bila tidak bisa dibedakan Lesi IIF
Lesi kategori I kista sederhana dan jinak.
Lesi kategori II kista yang lebih rumit dan mungkin kalsifikasi, cairan daya resapan
tinggi, dan beberapa septal tipis.
Lesi kategori III lebih kompleks, area kalsifikasi kecil, dan mungkin berdinding tidak
teratur atau septal terdapat peningkatan densitas.
Lesi kategori IV massa kistik kriteria kategori III & jaringan lunak yang berdekatan
dinding/septum mengalami peningkatan densitas.
Lesi Bosniak III dan IV kemungkinan menjadi ganas tindakan bedah.

Tomografi Komputer / Computed


Tomography (CT)
Hematuria
Pemeriksaan CT Urogram umum diminta pada keadaan hematuri
makroskopik ataupun mikroskopik.
4 Fase pemerikaan abdomen dan pelvis:
Scan pertama CT tanpa kontrass bedakan massa ginjal dan memperlihatkan batu
ginjal (tampak kabur pada ekskresi kontras).
Fase korteks-medula (30-70 detik setelah injeksi kontras) MDCT memperlihatkan
pembuluh darah dan perfusi.
Fase nefrogenik (90-180 detik setelah injeksi kontras) bandingkan dengan tanpa
kontras, deteksi lebih sensitif dan karakterisasi massa ginjal.
Fase ekskresi (3-5 menit setelah injeksi kontras) kontras penuh mengisi sistem
kaliks-pelvis ginjal dan mungkin gambaran ureter.

CTU terbukti sensitif untuk deteksi kanker saluran atas traktus urinarius
(urothelial).
38/57 pasien dengan hematuria karsinoma urothelial.
CT urografi mendeteksi 37/38 kanker urothelial Sensitivitas 97%, (IVP
82%).
Sistoskopi lebih superior dalam deteksi kanker urothelial berukuran kecil.

Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
Keuntungan

Resolusi kontras yang sangat baik dari jaringan lunak


Tanpa perlu kontras pada sebagian besar keadaan.

MRI digunakan pada pasien yang tidak dapat diberikan kontras &
CT/USG tidak menemukan jaringan.
Pasien tidur pada ranjang melewati lubang magnet.
Ketika medan magnet cukup kuat proton air bebas menyesuaikan
diri sepanjang sumbu z (sumbu kepala-kaki yang lurus) "coil di
atas tubuh yang dicitrakan kumparan mengeluarkan kedutan sinyal
kedutan berhenti proton melepaskan energi terdeteksi &
diproses gambar resonansi magnetik.
Gambar dapat berupa T1 atau T2.

Gambar T1-weighted dihasilkan ketika kembali ke ekuilibrium sumbu z.


Cairan sinyal rendah dan tampak gelap.
Gambar T2-weighted dihasilkan pada waktu yang dibutuhkan untuk kembali
ke ekuilibrium sumbu xy. Cairan sinyal tinggi dan tampil cemerlang.

Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
Pemberian kontras gadolinium IV ginjal lebih cerah + deteksi massa ginjal>>.
Urin dalam kandung kemih

Sinyal rendah atau muncul gelap (T1-weighted)


Sinyal tinggi atau terang (T2-weighted)

Indikasi

Evaluasi massa ginjal solid, massa ginjal kistik, penentuan stadium keganasan ginjal, struktur vena,
keterlibatan vena cava pada karsinoma sel ginjal, dan karakterisasi patologi adrenal.
Lebih disukai pada pasien

Riwayat alergi kontras


Fungsi ginjal terganggu
Dugaan keterlibatan vena cava atau vena renalis dari karsinoma sel renalis

Kontraindikasi

Memiliki implan
Kesulitan menahan napas
Claustrophobia berat
Terdapat pace maker
Benda asing magnetik
Implan koklea
Defibrillator jantung.
Pasien batu.

Butuh waktu 30 menit.


Menahan napas selama @ 20-30 detik.

T1 Weighted

T2 - Weighted

Cairan Tubuh: Vesica Urinaria, Sinyal Rendah (Gelap)


Kandung Empedu, dan CSF

Sinyal Tinggi (Terang)

Lemak

Sinyal Tinggi (Terang)

Sinyal Tinggi (Terang)

Ginjal

Korteks : Sinyal Tinggi (Terang)

Sinyal Tinggi (Terang)

Medulla : Sinyal Rendah (Gelap)

Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
MRI lebih unggul dari CT dalam persiapan pre-operasi karsinoma
sel renal dengan invasi ke arteri renalis atau vena cava inferior.
MRI dapat mendeteksi invasi vena dengan sensitivitas 100% (CT
hanya 79%).

T1 Weighted
Cairan
Tubuh:
Vesica Sinyal Rendah (Gelap)
Urinaria, Kandung Empedu,
dan CSF
Lemak
Sinyal Tinggi (Terang)
Ginjal
Korteks : Sinyal Tinggi (Terang)

T2 - Weighted
Sinyal Tinggi (Terang)

Sinyal Tinggi (Terang)


Sinyal Tinggi (Terang)

Medulla : Sinyal Rendah (Gelap)

Kista sederhana dan kompleks dapat di bedakan dengan MRI juga


pada pemeriksaan lainnya.
Kista dengan perdarahan hiperintens (T1) efek paramagnetik
lisis eritrosit.
MRI tidak sensitif untuk kalsifikasi tidak tampak.

Pemeriksaan MRI untuk


Kelenjar Adrenal

MRI terbukti mampu evaluasi kelenjar adrenal.


Mudah membedakan adenoma adrenal dari adrenal metastasis tanpa
kontras
Adenoma memiliki kandungan lemak tinggi, sedangkan proses ganas tidak.
Pheochromocytoma tidak perlu kontras (<< risiko krisis hipertensi e.c
kontras).
Pheochromocytoma, karsinoma korteks adrenal, dan metastasis adrenal
hiperintens (terang) pada T2-weighted.
Myolipoma adrenal jinak pada T1-weighted mudah terlihat lemak
hiperintens (terang).
Menggunakan artefak MRI sebagai pergeseran kimia, MRI dapat
menentukan adenoma jinak yang mengandung lipid.

Kelainan pada ginjal


Tumor ginjal
Tumor Wilm
Karsinoma sel ginjal

Kelainan pada ginjal


Tumor ginjal
Tumor Wilm

Kelainan pada ginjal


Tumor ginjal
Karsinoma sel ginjal

Kelainan pada ginjal


Tumor jinak ginjal
Ginjal polikistik

Anda mungkin juga menyukai