Anda di halaman 1dari 33

Berbicara Untuk Keperluan

Akademik
Kelas : 5 K.I (Teknologi Kimia
Industri)
Nama :
Astri Depiana
(061440420819)
Dwi Indah Lestari
(061440420821)
Tiara Pracetia
(061440421761)
Willys Eko Islamiyata
(061440421763)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Materi Pembahasan

1.

2.

3.

4.

5.
1. Debat

Pengertian Debat

Debat adalah pertukaran pikiran/ ide secara teratur tentang suatu masalah atau dengan kata
lain debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat
dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui
voting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah
debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum
dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat Kompetitif

Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih


didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat
parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities
English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah
di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian
Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini
(2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara
bergilir di universitas yang berbeda.
Debat Proposal

Dalam gaya Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi


penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan
dengan topik debat yang diberikan. Topik yang diberikan umumnya
mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari pemerintah.
Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif (mendukung
proposal) dan Negatif (menentang proposal). Pada praktiknya,
kebanyakan acara debat tipe ini hanya memiliki satu topik yang
sama yang berlaku selama setahun penuh atau selama jangka
waktu lainnya yang sudah ditetapkan.
2. Brainstorming
Tujuan Brainstorming
Brainstorming bertujuan untuk
mendapatkan gagasan dan ide baru
dari anggota kelompok dalam waktu
yang relatif singkat tanpa adanya sifat
kritis yang ketat.
Manfaat Brainstorming
Mengidentifikasi Masalah
Menganalisis situasi
Mengalirkan ide-ide baru
Menganalisis ide-ide
Menentukan alternatif pemecahan masalah
Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki
masalah.
4 ketentuan melaksanakan
brainstorming
Osbon dalam Gie (1995) mensyaratkan :

1. Kritik tidak diperlukan


2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari

Selain menyumbangkan gagasan sendiri setiap peserta diharapkan menyarankan


bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik
atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu ide
3. Seminar

Pengertian Seminar

Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti benih. Jadi,
seminar berarti tempat benih-benih kebijaksanaan. Seminar merupakan
pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di
bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang
ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan
satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-
masing.
Hal-hal yang terlibat dalam seminar
Agar Seminar berjalan Baik
a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah.
Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk
memperhatikan ini.
b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya,
lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain
yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.
Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan
manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan
yang seperti demikian.
c) Semua pertanyaan dan pernyataan
dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika
sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas,
moderator harus bisa menunjukkan itu dan
meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
4. Pidato
Pengertian Pidato

Pidato merupakan salah satu wujud kegiatan


berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan,
berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan
penalaran dengan menggunakan bahasa lisan
yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan
(ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.).
Dengan demikian berpidato adalah kegiatan
menyampaikan gagasan secara lisan dengan
menggunakan penalaran yang tepat serta
memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan
yang dapat mendukung keefisienan dan
keefektifan pengungkapan gagasan kepada
orang banyak dalam suatu acara tertentu.
Tujuan Pidato
Kriteria Berpidato yang Baik

Pidato yang baik ditandai oleh kriteria


(a)isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,
(b)isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar,
(c)isinya tidak menimbulkan pertentangan sara,
(d)isinya jelas,
(e)isinya benar dan objektif,
(f)bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya,
(g)disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
Langkah-langkah Berpidato
1. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu
acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a) Dengan
memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato dengan humor. (c) Membuka pidato dengan pendahuluan secara
umum.
2. Sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai dengan waktu
yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu mengemukakan
latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas
kaitannya dengan kepentingan para audience.
3. Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal
yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal tentang penjelasan, alasan-
alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-
bagan, model, dan humor yang relevan.
4. Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi,
harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang berlangsung. Penutup
pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan- harapan. a) Simpulan. Sebuah teks pidato yang baik
harus memuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang
berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato di hadapan anak-
anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi pidato. b) Harapan-harapan.
5. Diskusi Panel

Pengertian Diskusi

Berasal dari bahasa latin


discussio atau discussum yang
berarti memeriksa,
memperbincangkan dan membahas.
Dalam bahasa inggris,
discussion berarti perundingan atau
pembicaraan.
Dalam bahasa Indonesia,
istilah diskusi berarti proses bertukar
pikiran antara dua orang atau lebih
tentang suatu masalah untuk
mencapai tujuan tertentu.
Macam-macam Diskusi
5. Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan
diskusi yang melibatkan
beberapa orang untuk
memechakan suatu
masalah dan biasanya
mereka memecahkan
masalah yang masih
hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
Diskusi Panel
Diskusi panel terbagi
menjadi 3 yaitu :
1. Diskusi Panel Sanusi
Merupakan forum pertukaran pikiran
yang dilakukan oleh sekelompok 3. Diskusi Panel
orang dihadapan sekelompok
hadiri mengenai suatu masalah Maskurun
tertentu yang telah dipersiapkan.
Merupakan diskusi yang
2. Diskusi Panel Tarigan bersifat semi-formal,
Merupakan suatu kelompok yang biasanya digunakan untuk
terdiri dari tiga sampai enam memperluas wawasan
orang ahli yang ditunjuk untuk
mengemukakan pandangannya mengenai suatu masalah
dari berbagai segi mengenai
suatu masalah. yang sedang hanya
Persiapan yang lazim dilakukan Diskusi Panel

Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel adalah kira kira seminggu sebelum diskusi
itu berlangsung, ketua panel mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam
pertemuan ini para anggota haruslah melakukan hal hal berikut ini :
1. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang dibicarakan tetapi
padat akan medah dimengerti oleh para peserta.
2. Mengutarakan perbedaan perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui
dimana masing masing berpijak. Mengutaraka pendapat pendapat pembicara , maka akan
diketahui letak perbedaannya, dan jika sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah
dalam mengambil kesimpulan.
3. Menetapkan tahap tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara haruslah
menjelaskan mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga akan mudah
dimengerti oleh peserta.
d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan berbicara
terlebih dahulu agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti.
4. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara didepan para
peserta hendaknya waktunya dibatasi karena kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu .
sedangkan para pembicara yang lain yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau
waktu dibatasi akan terjadi penghematan waktu.
Bagian-bagian dalam Diskusi Panel
1. Pendahuluan.
Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah yang membutuhkan penjelasan.
Kemudian ketua memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus pokok pembicaraan
yang akan diutarakan oleh setiap anggota.
2. Pembicaraan oleh para anggota panel.
Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran menyampaikan pembicaraan mereka.
3. Diskusi bebas.
Setelah pembicaraan pembicaraan pribadi itu, para anggota panel memberi komentar kepada setiap ide
lainnya. Lalu, menerangkan setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan mempertahankan
setiap pernyataan yang ditantang.
4. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa untuk mengemukakan
pendapat mereka sendiri atau bertanya kepada para pembicara.
5. Rangkuman.
Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir butir yang sama sama disepakati oleh para anggota
panel dan juga butir-butir yang merupakan perbedaan pendapat pendapat atau yang tidak disepakati.
Kelebihan dan Kekurangan
Diskusi Panel
A. Kelebihan Diskusi Panel:
Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti
berbagai pandangan sekaligus. Biasanya dalam diskusi panel
timbul pro dan kontra
Pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan
semakin menarik untuk diikuti.
Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan
berhati-hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan
pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau
dibantah.
Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih
dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
B. Kekurangan dari Diskusi Panel :
Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk
menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa
sungkan untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was was saat akn
berpendapat , sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh pembicara lain
secara terperinci. Sehingga kalau kita mempunyai perbedaan pendapat
dengan sipembicarakita tidak akan mersa takut terhadap pendapat kita.
Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang
apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada
yang lainnya. Diskusi panel tidak menjadi seimbang kalau yang berpendapat
hanya orang itu itu saja. Dan sebaiknya para peserta ikut andil dalam
berpendapat.
Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya
sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan
pendapat diantara para peserta maka moderator harus mengambil
kesimpulan.
Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk
menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Jika
terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus turun tangan
untuk mengambil kesimpulan tersebut.
Ada kemungkinan terjadinya pencemaran nama baik dalam diskusi panel.
Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Peserta: Tugas-tugas Notula/penulis:
Mengikuti jalannya diskusi Menulis jumlah peserta dan
dari awal sampai dengan segala kegiatan dalam diskusi
akhir dan terbagi menjadi tim Diperbolehkan untuk
affirmatif dan oposisi yang menyanggah
termasuk panelis.
Diperbolehkan untuk
Mengajukan usul, pendapat, menyetujui ataupun tidak
maupun komentar menyetujui.
Meminta panelis untuk Membuat makalah tentang
memberikan pembuktian, permasalahan yang
contoh, maupun didiskusikan.
perbandingan.
Tugas-tugas Para Pelaku dalam
Diskusi Panel
Tugas-tugas Tugas-tugas Moderator:
Penyaji/panelis: Membuka diskusi
Menyajikan materi diskusi Membacakan riwayat
Berperan sebagai kehidupan panelis
pembicara dalam diskusi Mempersilakan panelis
Mengutarakan makalah untuk berbicara
yang disampaikan
Menjawab pertanyaan dari
peserta dan penyanggah.
6. Presentasi
Presentasi adalah penyampaian
suatu materi atau masalah kepada
pendengar dan khalayak yang
mengikuti presentasi. Presentasi
dapat pula diartikan sebagai
kegiatan seseorang yang berbicara
di hadapan public, baik dalam
kegiatan seminar, kuliah, mengajar
di kelas, ataupun kegiatan sejenis.
Orang yang menyampaikan
presentasi disebut presentator atau
presenter, sedangkan orang yang
menghadiri presentasi disebut
audience
Tipe Presentasi
Tingkatan Presentasi

1. Slide Presentation
a.Merupakan presentasi linear
(berurutan)
b. Dikembangkan
menggunakan
teks,gambar/clipart, photo
c. Tidak ada percabangan
(tidak ada link atau hyperlink).
Tingkatan Presentasi
2. Multimedia
Presentation
a. Dikembangkan dengan
menggunakan teks,
gambar/clipart, audio,
digitized video, animasi.
b. Tidak ada interaksi antara
pemakai dan komputer
c. Interaksi terjadi antara
presenter dan audience
d. Ada percabangan (link atau
hyperlink).
Tingkatan Presentasi
3. Interactive Multimedia Presentation 4 Multimedia Web Pages
a. Dikembangkan dengan menggunakan a. Aplikasi dibangun menggunakan
teks, gambar/clipart, audio, digitized authoring software, dapat dijalankan
video, animasi menggunakan browser
b. Terjadi interaksi antara pemakai dan b.Keunggulan: memanfaatkan hypertext,
komputer, berupa form data entry dan akses ke external database
c. Format: kiosk, training program, c.Ada percabangan (link atau
education program hyperlink).
d.Ada percabangan (link atau
hyperlink).
Tata Cara Presentasi Yang Baik

Anda mungkin juga menyukai