Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BAHASA ASING

TERHADAP BAHASA INDONESIA


A. KEDUDUKAN BAHASA NASIONAL DAN BAHASA ASING

Bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum
dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Asing di Indonesia tersebut
mengakibatkan jarang digunakannya bahasa asing dalam interaksi sosial di
lingkungan anak.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris
karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan
volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Jati Diri Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok
tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini,
antara lain :

a. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk


menyatakan jenis kelamin.
Untuk manusia dipergunakan kata laki-laki atau pria dan perempuan atau
wanita.
Untuk hewan dipergunakan kata jantan dan betina.

Sedangkan alam bahasa asing untuk menyatakan jenis kelamin digunakan


dengan cara perubahan bentuk.
Bahasa Inggris : lion lioness, host hostess, steward -stewardness.
Bahasa Arab : muslimi muslimat, mukminin mukminat, hadirin
hadirat.
Bahasa Sanskerta : siswa siswi, putera puteri, dewa dewi.
b. Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak
Untuk menyatakan jamak, antara lain, mempergunakan kata segala, seluruh,
para, semua, sebagian, beberapa, dan kata bilangan dua, tiga, empat, dan
seterusnya.

Sedangkan bentuk boy dan man dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi
boys dan men ketika menyatakan jamak.

c. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan


waktu
Dalam bahasa Inggris, misalnya, kita temukan bentuk kata eat (untuk
menyatakan sekarang), eating (untuk menyatakan sedang), dan eaten (untuk
menyatakan waktu lampau).

Bentukan kata seperti ini tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia, misalnya
makaning atau makaned.
d. Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya mempergunakan
hukum D-M (hukum Diterangkan Menerangkan)
Yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M).
Contoh: rumah sakit, jam tangan, mobil mewah, baju renang, kamar rias.

e. Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak
dipengaruhi oleh lafal asing dan/atau lafal daerah
Apabila seseorang menggunakan bahasa Indonesia lisan dan lewat lafalnya
dapat diduga atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal, maka lafal
orang itu bukanlah lafal bahasa Indonesia baku.

Dengan kata lain, kata-kata bahasa Indonesia harus bebas dari pengaruh
lafal asing dan atau lafal daerah.
C. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
1. Bahasa persatuan
Bahasa Indonesia dikenal secara luas sejak Soempah Pemoeda, 28
Oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang fungsinya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku
yang mempunyai latar belakang budaya dan bahasa masing-masing.

2. Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17
Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan.

3. Bahasa Negara
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara
lisan maupun tulis.
4. Bahasa Resmi
Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa
Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat
perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal
lainnya.

5. Bahasa Budaya
Saat ini bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan
semua nilai sosial budaya nasional. Pada situasi inilah bahasa Indonesia
telah menjalankan kedudukannya sebagai bahasa budaya.

6. Bahasa Ilmu
Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan terendah (taman
kanak-kanak) sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi (perguruan
tinggi)
D. PENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak


menyerap unsur-unsur asing terutama dalam hal kosa kata. Antara lain:

Asal Bahasa Jumlah Kata


Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata
a. Pengaruh bahasa Sansekerta
Bahasa Sansekerta tercatat paling awal masuk ke Nusantara (Indonesia)
besamaan dengan meyebarnya kepercayaan Hindu.

Contoh kata serapan: bencana (vcana), anugerah (anugraha), busana


(bhaa), payudara (payodhara), sahaja (sahaja), istana (sthna), istri
(str), dsb.

b. Pengaruh bahasa Tionghoa


Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina
berdagang ke Indonesia

Contoh kata serapan: anglo, bakso, cat, giwang, kue/ kuih, sampan, tahu,
dsb.

c. Pengaruh bahasa Arab dan Persia


Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ketujuh oleh saudagar
dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam

Contoh kata serapan: abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah,
hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb.
d. Pengaruh bahasa Portugis
Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak
bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511.

Contoh kata serapan : algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda,
tenda, dsb.

e. Pengaruh bahasa Belanda


Belanda merupakan sumber utama dalam menimba ilmu bagi kaum
pergerakan saat penjajahan. Oleh karena itu, komunikasi gagasan
kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada
bahasa Belanda.

Contoh kata serapan : abodemen, bangrut, dongkrak, ember, formulir,


tekor, dsb.
f. Pengaruh bahasa Jepang
Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah
hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas
kekuatan ekonomi dan teknologinya.

Contoh kata serapan: ebi, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.

g. Pengaruh bahasa Inggris


Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya
terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun dengan semakin
pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolgi yang sebagian besar informasinya
ditulis dalam bahasa Inggris, beberapa istilah-istilah penting akan tertulis
dalam bahasa Inggris juga.

Contoh kata serapan : sertifikat (certificate), coklat (chocolate), penalti


(penalty), royalti (royalty)
E. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF ADANYA BAHASA ASING DALAM
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Dampak negatif:

Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa


Indonesia.
Rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa kalau bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan.
Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada
bahasa dan budaya sendiri.
Dampak positif :

Mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.


Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris
maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis,
sekolah).
Anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila
terdapat pola sosial yang konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa
berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau kapan berbahasa apa.
KESIMPULAN
Pada dasarnya sumber sumber bahasa asing yang masuk ke Indonesia kurang lebih
dapat mempengaruhi penggunaan dan perkembangan bahasa Indonesia.
Perkembangan bahasa asing yang masuk tersebut tentunya dapat menambah
perbendaharaan bahasa Indonesia itu sendiri dengan pola yang terpantau tentunya
(tidak menyingkirkan nilai budaya dari bahasa Indonesia itu sendiri).
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah tertentu yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing
maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah
dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa
daerah.

Dengan berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambah pula kedudukan bahasa


Indonesia, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Warga masyarakat pun
dalam kegiatan yang berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus
menggunakan bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahasa negara,
bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia
perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam pengembangan
ketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan atau pagawai baru, kenaikan pangkat,
maupun pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus
diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan bahasa
Indonesia.
Saran
Dengan adanya bahasabahasa asing tersebut masyarakat Indonesia
diharapkan dapat berkomunikasi dengan cukup baik dengan masyarakat
asing jikalau diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai