Bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum
dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Asing di Indonesia tersebut
mengakibatkan jarang digunakannya bahasa asing dalam interaksi sosial di
lingkungan anak.
Sedangkan bentuk boy dan man dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi
boys dan men ketika menyatakan jamak.
Bentukan kata seperti ini tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia, misalnya
makaning atau makaned.
d. Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya mempergunakan
hukum D-M (hukum Diterangkan Menerangkan)
Yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M).
Contoh: rumah sakit, jam tangan, mobil mewah, baju renang, kamar rias.
e. Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak
dipengaruhi oleh lafal asing dan/atau lafal daerah
Apabila seseorang menggunakan bahasa Indonesia lisan dan lewat lafalnya
dapat diduga atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal, maka lafal
orang itu bukanlah lafal bahasa Indonesia baku.
Dengan kata lain, kata-kata bahasa Indonesia harus bebas dari pengaruh
lafal asing dan atau lafal daerah.
C. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
1. Bahasa persatuan
Bahasa Indonesia dikenal secara luas sejak Soempah Pemoeda, 28
Oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang fungsinya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku
yang mempunyai latar belakang budaya dan bahasa masing-masing.
2. Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17
Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan.
3. Bahasa Negara
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara
lisan maupun tulis.
4. Bahasa Resmi
Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa
Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat
perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal
lainnya.
5. Bahasa Budaya
Saat ini bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan
semua nilai sosial budaya nasional. Pada situasi inilah bahasa Indonesia
telah menjalankan kedudukannya sebagai bahasa budaya.
6. Bahasa Ilmu
Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan terendah (taman
kanak-kanak) sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi (perguruan
tinggi)
D. PENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA
Contoh kata serapan: anglo, bakso, cat, giwang, kue/ kuih, sampan, tahu,
dsb.
Contoh kata serapan: abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah,
hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb.
d. Pengaruh bahasa Portugis
Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak
bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511.
Contoh kata serapan : algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda,
tenda, dsb.
Dampak negatif: