Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS

oleh : Fitrianti Massau (11.2013.017)

FK UKRIDA

Pembimbing : dr. Naila Karima Sp.M


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 69 tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Garuda, Kemayoran
,Jakpus
ANAMNESIS
Autoanamnesis tanggal 07 Januari 2015 jam
13.40 WIB

Keluhan Utama : Mata sebelah kiri buram


sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu

Keluhan Tambahan : Tidak ada keluhan


Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poliklinik mata RSPAD Gatot


Soebroto dengan keluhan mata kiri buram sejak
kurang lebih 1 tahun yang lalu.

Menurut pasien keluhan tidak dirasakan pada


mata kanannya. Pasien mengatakan penglihatan
mata kirinya makin buram sejak 2 bulan terakhir
dan seolah-olah melihat asap.
Pasien pernah menggunakan kacamata 3 tahun
yang lalu namun pasien lupa ukuran kacamatanya
dan 1 tahun terakhir pasien sudah tidak
menggunakan kacamata lagi karena dirasakan tidak
ada perbaikan.

Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami


kecelakaan yang mengenai matanya. Mata merah
dan nyeri tidak ada.
Pasien mengatakan tidak ada rasa gatal
dan berair pada matanya. Rasa silau dan
kelilipan tidak ada, sakit kepala dan mual
muntah juga tidak dikeluhkan pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu :

- Hipertensi : tidak ada

- DM : tidak ada

- Trauma mata : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada anggota


keluarga yang mengalami keluhan serupa,
hipertensi, DM maupun penyakit lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status generalis

Keadaan umum : baik


Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 36 C
- Pernapasan : 20 x/menit
Kepala : normocephali
THT : tidak ada kelainan
Leher : tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening
Jantung/paru-paru : tidak diperiksa
Abdomen : tidak di periksa
B. Status opthalmologikus

visus
OD OS

Tajam Penglihatan 20/25 2/60

Koreksi Tidak ada Tidak ada

Addisi Tidak ada Tidak ada


Keterangan OD OS

Distansia pupil
60/62 mm

Kacamata lama Tidak ada Tidak ada


Kedudukan bola mata

OD OS

Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada

Enoftalmus Tidak ada Tidak ada

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Gerakan bola Baik ke semua arah Baik ke semua arah


mata
supersilia

Warna Hitam Hitam


a
Letak Simetris Simetris

Palpepra superior OD OS
dan inferior
Edema Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan (-) (-)

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Trikiasis Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Fissura palpebra 10 mm 10 mm

Ptosis Tidak ada Tidak ada

Hordeolum Tidak ada Tidak ada

Kalazion Tidak ada Tidak ada

Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada


Konjungtiva tarsalis superior dan inferior

OD OS

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Folikel Tidak ada Tidak ada

Papil Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Anemia Tidak ada Tidak ada


Konjungtiva bulbi

OD OS

Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada

Injeksi siliar Tidak ada Tidak ada

Perdarahan Tidak ada Tidak ada


subkonjungtiva
Pterigium Tidak ada Tidak ada

Pinguela Tidak ada Tidak ada

Nevus pigmentosum Tidak ada Tidak ada

Kista dermoid Tidak ada Tidak ada

Kemosis Tidak ada Tidak ada


Sistem lakrimalis OD OS

Pungtum lakrimalis Terbuka Terbuka

Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Sklera OD OS

Warna Putih Putih

Ikterus Tidak ada Tidak ada


Bilik mata depan OD OS

Kedalaman Dalam Dalam

Kejernihan Jernih Jernih

Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada

Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan


iris
OD OS

Warna Coklat kehitaman Coklat kehitaman

Kriptae Jelas Jelas

Bentuk Bulat Bulat

Sinekia Tidak ada Tidak ada

Koloboma Tidak ada Tidak ada


Pupil
OD OS

Letak Di tengah Di tengah

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

Refleks cahaya Positif Positif


langsung
Refleks cahaya tak Positif Positif
langsung
lensa
OD OS

Kejernihan Jernih Keruh sebagian

Letak Sentral Sentral

Shadow test Negatif Positif


Badan kaca
OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Fundus okuli
a. Refleks Fundus Positif Positif
a. Papil
Bentuk
Warna Sulit dinilai Sulit di nilai
Batas
CD Ratio
a. Arteri Vena Sulit di nilai Sulit di nilai
a. Retina
Edema
Perdarahan Sulit di nilai Sulit di nilai
Eksudat
Sikatrik
Lain
a. Makula Lutea
Refleks Fovea Sulit di nilai Sulit di nilai
Edema
Pigmentosa
palpasi
OD OS
Nyeri tekan (-) (-)

Massa tumor Tidak ada Tidak ada

Tensi okuli Normal Normal

Tonometri Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tonometri Non Kontak 16,3 mmHg 17,4 mmHg

Tes Konfrontasi Sama dengan Sama dengan


pemeriksa pemeriksa
Resume
Pasien datang ke poliklinik mata RSPAD Gatot Soebroto dengan

keluhan mata kiri buram sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.

Menurut pasien keluhan tidak dirasakan pada mata kanannya. Pasien

mengatakan penglihatannya makin buram sejak 2 bulan terakhir.

Pasien juga mengatakan penglihatannya seperti melihat asap. Pasien

sudah menggunakan kacamata namun dirasakan tidak ada

perbaikan.Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami kecelakaan

yang mengenai matanya. Keluhan mata merah juga disangkal.

Pada pemeriksaan visus didapatkan pada OS visus 2/60 dan

kekeruhan lensa sebagian dan shadow test positif.


DIAGNOSA KERJA
Katarak Senilis imatur OS

DIAGNOSA BANDING
Glaukoma kronik
ANJURAN PEMERIKSAAN
1. Slitlamp
2. Biometri
3. Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan

1. Operasi ECCE (Extracapsular Cataract


Extraction) + IOL
2. Memberikan edukasi tentang penyakit
katarak dan resiko operasi

PROGNOSIS

OD OS

Ad vitam bonam bonam

Ad Functionam bonam bonam

Ad Sanationam bonam bonam

Tinjauan Pustaka
Anatomi Lensa

- lensa mata bikonveks


- tidak mengandung pembuluh darah
(avaskular), tembus pandang
- diameter 9 mm dan tebal 5 mm
- memiliki fungsi untuk mempertahankan
kejernihan, refraksi cahaya, dan
memberikan akomodasi
Katarak
merupakan abnormalitas pada lensa mata
berupa kekeruhan lensa yang
menyebabkan tajam penglihatan penderita
berkurang.
Epidemiologi
Lebih dari 90% kejadian katarak merupakan
katarak senilis. 20-40% orang usia 60 tahun ke
atas mengalami penurunan ketajaman
penglihatan akibat kekeruhan lensa.

Prevalensi katarak kongenital pada negara maju


berkisar 2-4 setiap 10000 kelahiran. Frekuensi
katarak laki-laki dan perempuan sama besar.
Etiologi dan faktor resiko
IV

- Penyebab tersering dari katarak adalah proses degenerasi ,

dipercepat oleh faktor risiko seperti merokok, paparan sinar UV

yang tinggi, alkohol, defisiensi vit E, radang menahun dalam bola

mata dll

- Cedera atau trauma pada mata

- Katarak kongenital terjadi akibat adanya peradangan/infeksi

ketika hamil

- terjadi sebagai komplikasi penyakit infeksi dan metabolik lainnya

seperti diabetes mellitus


Patofisiologi
Terdapat 2 teori yang menyebabkan
terjadinya katarak yaitu :
1. teori hidrasi
2. teori sklerosis
Klasifikasi
Morfologi Maturitas Onset

Kapsular Insipien Kongenital

Subkapsular Intumesen Infantile

Kortikal Immatur Juvenile

Supranuklear Matur Presenile

Nuklear Hipermatur Senile

Polar Morgagni
KATARAK SENILIS

Katarak senilis merupakan tipe katarak didapat yang


timbul karena proses degeneratif dan umum terjadi
pada pasien di atas 50 tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi onset, tipe, dan


maturasi katarak senilis antara lain

1. Herediter

2. Radiasi sinar UV

3. Faktor makanan dll


Perbedaan stadium
katarak
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif


Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
(air masuk) (air keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam
depan
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test - + - Pseudops


Penyulit - Glaukoma - Uveitis +
Glaukoma
Gejala pada penderita katarak adalah sebagai
berikut:
1. Penurunan visus
2. Silau
3. Perubahan miopik
4. Diplopia monocular
5. Halo bewarna
6. Bintik hitam di depan mata
Diagnosa

Diagnosa katarak senilis dapat dibuat dari


hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pada pasien katarak sebaiknya dilakukan :


1. Pemeriksaan visus
2. Pemeriksaan slit lamp

3. Pemeriksaan shadow test


Tatalaksana
Penatalaksanaan definitif untuk katarak
senilis adalah ekstraksi lensa.

Ada 2 tipe bedah lensa yaitu :


1. Intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE)
2. Ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE)
Analisa kasus
Pasien laki-laki, berumur 69 tahun datang dengan
keluhan penglihatan mata sebelah kiri buram sejak
kurang lebih 1 tahun yang lalu dan disertai dengan
penglihatan seperti berasap tanpa disertai keluhan
mata merah.

Keluhan tersebut merupakan gejala katarak yang


tergolongkan dalam kelompok mata tenang visus
turun perlahan.
Pada pemeriksaan visus pasien didapatkan
OS 2/60 yang artinya pasien hanya dapat
menghitung jari pada jarak 2 meter yang
pada orang normal dapat dilakukan pada
jarak 60 meter.

Hal ini menunjukkan adanya penurunan


visus.
Pada OS juga didapatkan kekeruhan sebagian pada
lensa.

Jika tidak ada kekeruhan pada lensa, maka sinar


dapat masuk ke dalam mata tanpa ada yang
dipantulkan.

Namun karena adanya kekeruhan disebagian lensa


maka sinar oblik yang mengenai bagian yang keruh
akan dipantulkan lagi sehingga pada pemeriksaan
terlihat di pupil ada daerah yang gelap akibat
bayangan iris pada bagian lensa yang sebagian
keruh.

Keadaan ini di sebut shadow test positif.


TIO pasien tidak tinggi, tidak ada sakit kepala, tidak
ada mual dan muntah , tidak ada nyeri pada mata,
hal ini dapat menyingkirkan glaukoma kronik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai