Skenario 2 Seorang laki-laki 60 tahun datang ke Pemeriksaan Fisik
poliklinik RS ukrida dengan keluhan Kesadaran dan keadaan
utama benjolan pada leher sejak 2 bulan umum SMRS Anamnesis TTV Palpasi pembesaran Id : Tuan B 60 tahun KGB cervical anterior KU : Benjolan di leher dextra dan subclavicula yang multiple, tidak RPS : Benjolan sejak 2 kemerahan, mobile dan bulan, tidak nyeri tidak nyeri, tidak batuk, Demam + keringat malam tu. Malam hari Vivian Chau RPD : - 102014036 / F1 Pemeriksaan Penunjang KLASIFIKASI MENURUT ANN Diognosis Kerja 1. Pemeriksaan Laboratorium 2. Darah tepi Stadium ABORR normositik Keterlibatan/Penampakan
I Hb N
(IE) Pria =13 g/dl
Pasien Kanker mengenai 1 regio kelenjar getahnormokrom 11 g/dL () bening atau 1 organ ekstralimfatik diff count LIMFOMA II Retikulos it Kanker mengenai 0.50-1.50 % lebih 2.50% 2 regio3. yang dari() CT-scan 2/2/1/73/19/2/1 berdekatan atau 2 regio yang letaknya berjauhan tapi masih dalam sisiPembesaran diafragma yang sama KGB (IIE) MALIGNA III Leukosit Kanker telah mengenai 5.000-10.000/uL kelenjar 8.000/uL (N)getah bening padadextra paraaorta 2 sisi diafragma ditambah
Trombosi dengan organ ekstralimfatik
150.000- (IIIE) atau4.limpa 250.000/uL Biopsi(III KGBES) sejenis kanker yang tumbuh IV t 400.000/uL Kanker bersifat difus dan (N) telah mengenai 1 atau lebih organ ekstralimfatik (+) sel limfoid blas akibat mutasi sel limfosit LED Pria = 0-10 mm/jam sel abnormal menjadi ganas.
Seperti halnya limfosit
normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya. Diagnosis: Differential diagnosis Limfoma non Limfoma Hodgkin Limfadenitis Hodgkin Tuberkulosa Suatu keganasan Suatu jenis Pembesaran kelenjar- primer limfosit yg keganasan sistem kelenjar limfe berasal dari limfosit B kelenjar getah bening bronchus disebabkan dan limfosit T. dengan gambaran oleh tuberkulosis histologis yang paru-paru GK: khassel Reed- GK: (GK: o/ mycobacterium tb Pembesaran KGB Sternberg KGB Pembesaran )KGB membesar Demam berulang Panas yang tidak jelas Palpasi KGB: lunak dan Berkeringat malam sebabnya nyeri Penurunan berat badan Berkeringat malam Demam Turun nafsu makan Penurunan berat badan Tanda radang di kulit Anemia jarang metastasis BTA (+) sering metastasis tumbuh lambat tumbuh cepat Etiologi Epidemiologi
Genetika Limfoma Hodgkin (LH)
Di Indonesia : LH Penyakit autoimun pria > wanita bersama-sama dg LNH Paparan bahan kimia Usia antara 15 34 tahun dan Leukimia beracun dan usia > 55 tahun menduduki urutan ke-6 Infeksi keganasan yang sering HIV, EBV, Hepatitis Limfoma Non-Hodgkin terjadi B/ Hepatitis C (LNH) Lebih sering drpd limfoma Patofisiologi Hodgkin Pria > wanita Usia > 50 tahun Tubuh terpajan oleh zat asing, sistem kekebalan tubuh seperti LNHproses sel limfosit T dan B yang matur proliferasi akan berproliferasi menjadi berlangsung Ukuran dari sel suatu sel yang disebut berlebihan dan limfosit imunoblas T atau imunoblas B tidak terkendali membesar disebabkan pembesaran KGB terjadinya mutasi pada gen limfosit tersebut Gejala Klinis
Pembesaran kelenjar getah
bening Hodgkin Lymphoma Non Hodgkin Lymphoma Pembesaran kelenjar getah bening -Progresif, tidak nyeri, >1cm Gejala tidak khas tanpa disertai rasa nyeri Kadang ada massa abdomen karena Gejala konstitusional Nyeri : hepatomegali atau splenomegali -Demam berulang Alkohol induced pain Gejala Low grade : -Keringat malam Adominal pain - lymphadenopathy tanpa nyeri -Kehilangan berat badan Neurogenic pain - Berat badan menurun -Kelelahan yang berat dan Back pain - keringat malam Gejala B : Gejala sesuai subtipe NHL menetap Demam yang tidak jelas Contoh : Chronic lympocitic Leukemia -Penurunan nafsu makan penyebabnya (Pel-Ebstein) -Gejala low grade NHL -Hepato/splenomegali. Keringat malam - Anemia Penurunan berat badan > 10% -Tanda-tanda infeksi Pruritus terutama pada subtipe sclerosis Lemah kadang hepatomegali Tatalaksana B. Kemoterapi untuk stadium III dan IV KOMPLIKASI A. Radioterapi Untuk stadium I &II dapat di kemoterapi preradiasi atau - St. I dan II secara mantel radikal Akibat pertumbuhan kanker: pasca radiasi. - St. IIIA/B secara total nodul pansitopenia, COP Limfoma perdarahan, NonHodgkin radioterapi - St. IIIB secara subtotal body infeksi, kelainan pada jantung, . C : Cyilopkosphamide 800 mg/m2 hari I irradiation kelainan pada paru-paru, sindrom . O : Oncovin 1,4 mg/m2 IV hari I - St. IV secara total body irradiation PROGNOSIS vena Prognosis buruk cava pada superior, Limfoma Non- kompresi pada . P : Prednison Hodgkin, spinal jika 60cord, mg/m2 memiliki hari kelainan 3/lebih I s/d kriteria VII lalu tapering off neurologis, di Prognosis buruk pada Limfoma Hodgkin, jika bawah ini: obstruksi hingga perdarahan pada MOPP Limfoma Hodgkin memiliki 4/lebih kriteria di bawah ini: . traktus gastrointestinal, nyeri, dan M :>Nitrogen Usia 60 tahun Mustrad 6 mg/m2 hari 1 dan 8 Serum albumin < 4 g/dL leukositosis jika penyakit sudah Stadium III-IV . O : Oncovin 1,4 mg/m2 hari I dan VIII Hemoglobin < 10.5 g/dL hemoglobinmemasuki < 12 g/dL tahap leukemia . P : Prednison jumlah areaAkibat 40 ivpenggunaan limfonodi I s/dterkena yang XIV >4 Jenis kelamin laki-laki Keterlibatan organ ekstralimfatik > 1 kemoterapi: . P : Procarbazin 100 iv hari I s/d XIV1 Stadium IV serum LDH meningkat pansitopenia, mual dan Usia > 45 muntah, infeksi, kelelahan, Jumlah sel darah putih > 15,000/mm3 neuropati, dehidrasi setelah diare Jumlah limfosit < 600/mm3 atau < 8% dari total atau muntah, toksisitas jantung jumlah sel darah putih akibat penggunaan doksorubisin, kanker sekunder, dan sindrom lisis Kesimpulan Limfoma malignum non Hodgkin adalah suatu keganasan primer jaringan limfoid yang bersifat padat. Gambaran klinis LNH termasuk demam, keringat malam dan penurunan berat badan. Penatalaksanaan yang dilakukan biasanya melalui pendekatan multidisiplin. Sesuai dengan derajat keganasan, dari yang rendah, menengah dan keganasan tinggi.